kelompok lain turut memperhatikan. Setelah selesai penyajian perwakilan dari kelompok yang tidak maju diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
kepada penyaji secara bergantian. Disini, setiap siswa akan mempertahankan pemahaman terhadap materi yang telah diyakini bersama kelompoknya. Artinya,
ada pengetahuan yang telah tersimpan dalam memori jangka panjang ketika apa yang diyakini juga dibenrkan oleh gurunya. Setelah selesai semua presentasi,
maka guru memberikan umpan balik mulai dari penjelasan materi sampai jawaban LKS. Rusmono, 2014:85
e. Tahap-5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah Tugas guru pada tahap akhir pengajaran berdasarkan pemecahan masalah
adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan. Trianto, 2009:100
2.1.4.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning PBL
Model pembelajaran Problem Based Learning PBL memiliki kelebihan antara lain :
a. siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata;
b. siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar;
c. pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban
siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi; d. terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok;
e. siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi;
f. siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri;
g. siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka;
h. kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching.
Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran ini juga memiliki kelemahan, yaitu:
a. PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBL lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah;
b. dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
Solusi untuk mengatasi kelemahan model Problem Based Learning PBL diantaranya adalah
a. PBL dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD karena pembelajaran IPA di SD kelas tinggi membutuhkan pembelajaran yang berbasis masalah
agar siswa paham akan materi pelajarannya. b. guru harus lebih kreatif memanajemen siswa dalam membagi tugas di kelas.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa model problem based learning PBL merupakan pembelajaran yang bercirikan
adanya suatu permasalahan nyata untuk para peserta didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memacahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Model
pembelajaran ini memiliki karakteristik tersendiri. Selain memiliki karakteristik, model ini juga memiliki kelebihan serta kelemahan. Meskipun kelebihan ini
memiliki kelemahan, namun dapat diatasi sehingga dalam pelaksanaannya berjalan dengan maksimal.
2.1.5 Media Audiovisual 2.1.5.1 Pengertian Media