IV. METODE PENELITIAN
4.1. Waktu dan Wilayah Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Bogor pada wilayah pembangunan Bogor Timur. Ruang lingkup wilayah pembangunan Bogor Timur
ialah Kecamatan Sukamakmur, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Klapanunggal, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Gunungputri dan
Kecamatan Cariu. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja purposive dengan alasan Indeks Pembangunan Manusia Bogor Timur yang masih berada di bawah
rata-rata Kabupaten Bogor dan Jawa Barat. Hal ini berbanding terbalik dengan PDRB per kapita yang tinggi di wilayah ini. Pada tahun 2005, IPM Bogor Timur
adalah sebesar 67,29 yang berada di bawah IPM rata-rata provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 69,9 dan IPM Kabupaten Bogor sebesar 68,99. Penelitian ini
dilakukan dalam waktu lima bulan mulai bulan Januari 2008 sampai Mei 2008.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan sekunder. Data primer berupa data hasil wawancara dengan pemerintah Kabupaten Bogor
dengan menggunakan kuesioner untuk menentukan strategi prioritas penanggulangan kemiskinan. Pemerintah Kabupaten Bogor yang menjadi
responden ialah kepala dan staf sub-bidang sosial Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial BPMKS, kepala bidang prasarana wilayah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda, serta camat Kecamatan Sukamakmur.
Data sekunder berupa data sensus sosial ekonomi daerah SUSEDA Kabupaten Bogor tahun 2006 untuk wilayah Bogor Timur. Data sensus sosial
ekonomi daerah Kabupaten Bogor tahun 2006 ini berupa data cross section tahun 2006 per kepala keluarga yang dikelompokkan berdasarkan kecamatan yang ada
di wilayah Kabupaten Bogor. Data tersebut merupakan 14 indikator kemiskinan berupa karakteristik rumah tangga. Dari data sensus daerah tersebut, diambil data
F2 data indikator kemiskinan rumah tangga dan data F1 data anggota rumah tangga wilayah pembangunan Bogor Timur. Dalam hal ini, hanya diambil lima
kecamatan dari tujuh kecamatan yang ada di wilayah pembangunan Bogor Timur karena ketidaklengkapan pada data hasil sensus yang diperkirakan lengkap pada
akhir 2008. Data yang diambil ialah seluruh variabel yang ada pada data F2 sebanyak
18 variabel sedangkan dari F1 hanya diambil satu variabel yaitu variabel pendapatan kepala rumah tangga dari sektor pekerjaan utama. Data pendapatan
dari F1 kemudian dicocokkan untuk digabungkan dengan nama kepala rumah tangga di F2. Dalam proses penggabungan, terdapat ketidaksesuaian antara data
F1 dengan F2 di Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Klapanunggal sehingga dua kecamatan tersebut tidak dimasukkan dalam data untuk diolah. Sebelum
dilakukan pengolahan data lebih lanjut, dilakukan pemilihan data clearing karena masih terdapat banyak data yang kosong missing data pada setiap rumah
tangga. Pemilihan data dilakukan pada data F1 maupun F2 sampai diperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu data yang lengkap untuk setiap
rumah tangga.
Data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian setelah dilakukan pemilihan data ialah sebanyak 20.817 rumah tangga dari 123.524 rumah tangga di wilayah
pembangunan Bogor Timur. Selama ini Badan Pusat Statistik BPS mengkategorikan suatu rumah tangga miskin atau tidak berdasarkan 14 indikator.
Berdasarkan 14 kriteria BPS, sebanyak 3.210 rumah tangga merupakan rumah tangga miskin dari 20.817 rumah tangga. Data rumah tangga sebanyak 20.817
rumah tangga digunakan sebagai input dalam analisis deskriptif dengan tabulasi silang. Dalam input analisis SEM, digunakan 19.455 data rumah tangga dari
20.817 rumah tangga karena masih terdapat data yang kurang baik dari 20.817 rumah tangga. Proses pengumpulan data sampai dengan pengolahan data
ditunjukkan oleh Gambar 5.
Gambar 5. Proses Pengolahan Data SUSEDA 2006
Selain itu, digunakan data-data pendukung seperti data Indeks Pembangunan Manusia serta PDRB per kapita di Kabupaten Bogor pada tahun
Pengumpulan data
Data SUSEDA F1 Data SUSEDA F2
Pemilihan data
Penggabungan data
Analisis deskriptif Analisis SEM
2005. Rencana dan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor digunakan sebagai dasar dalam pembuatan urutan strategi prioritas
penanggulangan kemiskinan. Informasi lainnya diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur, serta penelitian-penelitian sebelumnya. Tabel 4 memperlihatkan
jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4. Jenis dan Sumber Data Penelitian
No Jenis data
Sumber data 1
Karakteristik rumah tangga 14 indikator kemiskinan
2 IPM Kabupaten Bogor
BPS Kabupaten Bogor
3 Rencana dan strategi penanggulangan kemiskinan
Kabupaten Bogor 4
PDRB per kapita Kabupaten Bogor Bappeda Kabupaten
Bogor
4.3. Metode Analisis dan Pengolahan Data