kelompok rumahtangga dan sebaliknya, peningkatan investasi di sektor pertanian akan berdampak terhadap penurunan insiden kemiskinan pada setiap kelompok
rumahtangga.
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu dengan Model Persamaan Struktural
Pada tahun 2006, Syafrudin telah melakukan penelitian mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi mahasiswa Program Sarjana
Ekstensi Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik mahasiswa dan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan studi mahasiswa. Data yang digunakan ialah data sekunder yang berasal dari Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis
Insitut Pertanian Bogor sebanyak 211 sampel. Hasil analisis dengan SEM menunjukkan bahwa model awal tidak layak dalam mengolah data sehingga
diperlukan perbaikan model. Perbaikan model dilakukan dengan membagi dua model terpisah sesuai dengan ukuran tingkat keberhasilan studi yaitu IPK dan
masa studi serta pengurangan jumlah peubah manifes. Hasil pengujian untuk model keberhasilan studi untuk IPK menunjukkan
bahwa status bekerja memberikan kontribusi dalam membangun proses studi dengan nilai koefisien sebesar 0,90. Penghasilan orang tua memiliki koefisien
terbesar dalam peubah eksternal yaitu sebesar 0,63. Usia memiliki kontribusi terbesar terhadap peubah eksogen internal dengan koefisien sebesar 0,73. Hasil
pengujian untuk model keberhasilan studi untuk masa studi menunjukkan bahwa status bekerja memberikan kontribusi dalam membangun proses studi dengan
nilai koefisien sebesar 0,89. Penghasilan orangtua memiliki koefisien terbesar
dalam peubah eksternal yaitu sebesar 0,65 sedangkan usia mempunyai kontribusi terbesar terhadap peubah eksogen internal yaitu dengan koefisien sebesar 0,73.
Penelitian dengan menggunakan pendekatan model persamaan struktural telah dilakukan oleh Ponianto 2007 yang menganalisis nilai pelangan dan
loyalitas pelaku agribisnis terhadap tabungan Britama di BRI Unit Kramat Jati. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis nilai yang dipersepsikan oleh pelaku
agribisnis terhadap produk dan pelayanan tabungan Britama serta menganalisis hubungan antara nilai yang dipersepsikan dan loyalitas pelaku agribisnis nasabah
Britama serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer yang diambil dari 120 responden yang merupakan
nasabah tabungan Britama di BRI Unit Kramat Jati Ramayana dan bukan nasabah pinjaman. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaku agribisnis yang
memiliki tabungan Britama menilai positif terhadap produk, pelayanan, karyawan, dan citra. Dari analisis dengan model SEM, diketahui bahwa semua peubah
manifes berpengaruh secara signifikan terhadap peubah laten eksogen seperti produk, pelayanan, karyawan, dan citra. Nilai yang dipersepsikan pelanggan
bernilai positif dan nyata terhadap loyalitas.
2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu dengan Proses Hirarkhi Analitik