Hubungan antara Karakteristik Pendidikan dan Pendapatan

Tabel 30. Hubungan Variabel Manifes dengan Karakteristik Rumah Tangga Variabel laten endogen Variabel laten eksogen Variabel manifes Kesejahteraan Pendapatan Pekerjaan Pendidikan 0,000 0,000 0,000 1,00 X 11 : Pendidikan kepala rumah tangga 0,000 0,000 1,00 0,000 X 12 : Sektor pekerjaan utama kepala rumah tangga 0,000 1,00 0,000 0,000 Y 11 : Pendapatan kepala rumah tangga dari sektor pekerjaan utama 0,50 a 0,000 0,000 0,000 0,0070 b Y 21 : Frekuensi pembelian pakaian baru dalam setahun 71,30 c 0,65 0,000 0,000 0,000 0,0067 Y 24 : Kepemilikan emas 96,91 0,87 0,000 0,000 0,000 0,0061 Y 25 : Kepemilikan televisi 143,75 0,94 0,000 0,000 0,000 0,0060 Y 26 : Kepemilikan kulkas mesin cuci 157,06 0,71 0,000 0,000 0,000 0,0065 Y 27 : Kepemilikan sepeda motor 108,59 Keterangan : a. dugaan hubungan struktural b. galat baku c. t-hitung tidak dilakukan pengujian karena penskalaan variabel laten

6.2.1. Hubungan antara Karakteristik Pendidikan dan Pendapatan

Variabel karakteristik pendidikan hanya memiliki satu variabel manifes yaitu pendidikan kepala rumah tangga X 11 . Variabel karakteristik pendapatan juga hanya memiliki satu variabel manifes yaitu pendapatan kepala rumah tangga dari sektor pekerjaan utama Y 11 . Karena hanya diterangkan oleh satu variabel manifes maka variabel pendidikan kepala rumah tangga dan pendapatan kepala rumah tangga dari sektor pekerjaan utama memiliki kontribusi sebesar 100 persen dan memiliki nilai λ = 1 karena dianggap diukur tanpa salah. Berdasarkan hal tersebut, tidak dilakukan pengujian signifikansi parameter λ. Variabel karakteristik pendidikan memiliki nilai pengaruh terhadap variabel karakteristik pendapatan sebesar 0,48 dan t-value sebesar 67,37. Dari hasil uji signifikansi parameter β terlihat bahwa pendidikan signifikan secara statistik terhadap pekerjaan dengan t-value 1,96. Artinya variabel karakteristik pendidikan berpengaruh nyata terhadap karakteristik pendapatan. Variabel karakteristik pendidikan memiliki nilai pengaruh yang positif terhadap variabel karakteristik pendapatan. Artinya kepala rumah tangga yang tamat sekolah dasar SD cenderung memiliki pendapatan dari sektor pekerjaan utama yang lebih dari 600 ribu rupiah. Hal ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pendapatan yang diperoleh akan semakin tinggi pula. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, seorang kepala rumah tangga akan mempunyai peluang lebih besar dalam memperoleh pekerjaan dengan pendapatan yang memadai. Pendapatan minimum yang memadai di negara berkembang ialah sebesar USD 1 sampai USD 2 per hari atau sebesar 600 ribu rupiah per bulannya. Dengan pendapatan yang lebih besar dari 600 ribu rupiah per bulan, peluang suatu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dasarnya akan semakin meningkat. Peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar tersebut akan mengurangi peluang rumah tangga tersebut dikategorikan sebagai rumah tangga miskin.

6.2.2. Hubungan antara Karakteristik Pekerjaan dan Pendapatan