kawasan hutan, tanah tegalan sekitar 28,42 persen, tanah sawah 11,54 persen, pemukiman 6,34 persen, tambak 0,44 persen, pertambangan 0,15 persen, Industri
0,02 persen, pariwisata 0,02 persen, dan untuk lainnya 3,88 persen. Secara umum batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
1. Sebelah Utara pegunungan yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng
2. Sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia
3. Sebelah Barat dengan Selat Bali
4. Sebelah Timur dengan Kabupaten Tabanan
Secara administratif Kabupaten Jembrana terbagi menjadi empat kecamatan masing masing dari barat ke timur yaitu :
1. Kecamatan Melaya dengan luas wilayah : 19.719 Ha
2. Kecamatan Negara dengan luas wilayah : 22.047 Ha
3. Kecamatan Mendoyo, dengan luas wilayah : 29.449 Ha
4. Kecamtan Pekutatan, dengan luas wilayah : 12.965 Ha ;
Terdapat 51 desakelurahan dengan 35 lingkungan dan 199 dusun. Masing-masing wilayah dikepalai oleh kepala wilayah. Kecamatan dikepalai oleh
Camat, desa dikepalai oleh Kepala Desa Perbekel, kelurahan dikepalai oleh Lurah dan desa adat dikepalai oleh Bendesa.
4.2. Penduduk dan
Ketenagakerjaan
Rata-rata jumlah penduduk Kabupaten Jembrana meningkat dari tahun ke tahun tahun 2000 sampai dengan tahun 2005, namun pada tahun 2001 terjadi
penurunan jumlah penduduk yaitu sebesar 22 jiwa. Proporsi jumlah penduduk
perempuan dan laki-laki beragam dari tahun ketahun. Dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 jumlah penduduk laki-laki jumlahnya lebih besar
dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Sebaliknya, pada tahun 2004 dan 2005 jumlah penduduk laki-laki lebih kecil dibandingkan dengan jumlah
penduduk perempuan. Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana Menurut Jenis Kelamin orang
Tahun Jenis
Kelamin 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Laki 117.627 118.798
117.385 127.386
125.426 127.838
Perempuan 113.945 112.752 116.823
123.778 126.639 129.621
Total 231.572 231.550
234.108 251.164
252.065 257.459
Sumber : BPS Kabupaten Jembrana, 2000-2005
Tabel 1.2 dan Tabel 1.5, merupakan gambaran keadaan ketenagakerjaan Kabupaten Jembrana. Tahun 1997 jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan,
namun pada tahun 1998 terjadi penurunan jumlah tenaga kerja yang sangat signifikan. Disinyalir hal ini disebabkan oleh krisis ekonomi yang terjadi pada
tahun tersebut. Banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja PHK yang terjadi pada tahun tersebut secara otomatis menurunkan jumlah partisipasi kerja penduduk
Kabupaten Jembrana secara keseluruhan yang mengalami imbas krisis ekonomi. PHK yang cukup besar juga terjadi pada Tahun 2004 yaitu PHK yang dilakukan
oleh Bank Dagang Bali sehingga mempengaruhi jumlah tenaga kerja pada sektor Keuangan pada Tahun 2004.
Dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2003 jumlah tenaga kerja Kabupaten Jembrana berfluktuasi. Terdapat peningkatan jumlah tenaga kerja pada
tahun 1999 dan tahun 2002, sedangkan pada tahun 2000, tahun 2001, dan tahun 2003 terjadi penurunan jumlah tenaga kerja. Pada tahun berikutnya yaitu tahun
2004 dan tahun 2005 terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja yang cukup signifikan. Sektor yang mendominasi adalah sektor Pertanian. Sedangkan sektor
yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih. Hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut bergerak di bidang
pelayanan publik serta jumlah perusahaan yang bergerak di bidang tersebut jumlahnya sangat terbatas menyebabkan sedikit tenaga kerja yang dapat terserap.
4.3. Pendidikan