III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini Kabupaten Jembrana dipilih sebagai objek penelitian dengan alasan Kabupaten Jembrana diketahui telah membuat beberapa
perubahan yang nyata setelah tahun 2001, yaitu ketika kebijakan Otonomi Daerah mulai dijalankan. Karena alasan tersebut, dalam penilitian ini ingin dikaji apakah
perubahan itu juga terjadi pada kondisi kesempatan kerja di Kabupaten Jembrana? Penelitian ini sendiri dilakukan di Jakarta yang dimulai pada Desember 2007
sampai dengan Juli 2008.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Pusat, BPS Provinsi Bali, BPS
Kabupaten Jembrana, Lembaga Sumber Informasi LSI IPB, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan media elektronik Internet. Penelitian ini
menggunakan data kesempatan kerja Kabupaten Jembrana dan Provinsi Bali yang digambarkan oleh data Jumlah Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut
Sektor Usaha Utama.
3.3. Metode Analisis
Shift Share
Analisis shift share dapat digunakan untuk menganalisis perubahan indikator kegiatan ekonomi dengan menggunakan perubahan indikator kegiatan
ekonomi yang dilihat dari dua titik waktu yaitu tahun akhir dasar dan tahun akhir analisis, seperti produksi dan kesempatan kerja pada dua titik waktu di suatu
wilayah. Hasil analisis menggambarkan perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya,
mengidentifikasi suatu perkembangan yang cepat atau lambat, juga menunjukkan bagaimana perkembangan suatu wilayah bila dibandingkan dengan wilayah
lainnya.
3.3.1. Analisis Kesempatan Kerja Kabupaten Jembrana dan Kesempatan Kerja Provinsi Bali
Dalam analisis Shift Share, jika dalam suatu negara terdapat m wilayah
Provinsikabupaten j = 1,2,3,...,m dan n merupakan sektor ekonomi i = 1,2,3,...,n maka kesempatan kerja dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Kesempatan kerja kabupaten JembranaProvinsi Bali dari Sektor usaha i pada
tahun dasar analisis :
∑
=
=
m j
ij i
Y Y
1
. 3.1
dimana :
.
i
Y = kesempatan kerja Kabupaten JembranaProvinsi Bali dari Sektor usaha i pada tahun 19962001
Y
ij
= kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali pada tahun 19962001
2. Kesempatan Kerja Kabupaten JembranaProvinsi Bali dari Sektor usaha i
pada tahun akhir analisis :
∑
=
=
m j
ij i
Y Y
1
. 3.2
dimana :
.
i
Y =
kesempatan kerja Kabupaten JembranaProvinsi Bali dari Sektor usaha i pada tahun 20002005
Y
ij
= kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana
Provinsi Bali pada tahun 20002005 3.
Kesempatan kerja Provinsi Bali pada tahun dasar analisis :
∑∑
= =
=
n i
m j
ij
Y Y
1 1
.. 3.3
dimana :
Y.. =
kesempatan kerja Provinsi Bali dari Sektor usaha i pada tahun 19962001
Y
ij
= kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana pada
tahun 19962001 4.
Kesempatan kerja Provinsi Bali dari Sektor usaha i pada tahun akhir analisis:
∑∑
= =
=
n i
m j
ij
Y Y
1 1
.. 3.4
dimana :
.. Y =
kesempatan kerja Provinsi Bali dari Sektor usaha i pada tahun 20002005
Y’
ij
= kesempatan kerja Kabupaten Jembrana dari Sektor usaha i pada tahun 20002005
5. Perubahan kesempatan kerja Sektor usaha i di Kabupaten JembranaProvinsi
Bali :
ij ij
ij
Y Y
Y +
= Δ
3.5 dimana
:
ij
Y Δ = perubahan kesempatan kerja Sektor usaha i Kabupaten
JembranaProvinsi Bali
ij
Y = kesempatan kerja Sektor usaha i Kabupaten JembranaProvinsi Bali pada tahun dasar analisis 19962001
ij
Y = kesempatan kerja Sektor usaha i Kabupaten JembranaProvinsi Bali pada tahun akhir analisis 20002005
6. Persentase perubahan kesempatan kerja :
100 •
− =
Δ
ij ij
ij ij
Y Y
Y Y
3.6 dimana
:
ij
Y Δ
= persentase perubahan kesempatan kerja Sektor usaha i di Kabupaten JembranaProvinsi Bali
Y
ij
= kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten
JembranaProvinsi Bali pada tahun dasar analisis 19962001 Y’
ij
= kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten
JembranaProvinsi Bali pada tahun akhir analisis 20002005 3.3.2. Rasio kesempatan kerja Kabupaten dan kesempatan kerja Provinsi
Nilai R
a
, R
i
, dan
i
r
Untuk melihat perbandingan kesempatan kerja Kabupaten Jembrana dengan kesempatan kerja di Provinsi Bali digunakan analisis rasio kesempatan
kerja pada dua titik waktu yaitu tahun dasar analisis dan tahun akhir analisis. Rasio kesempatan kerja terdiri dari nilai ri, Ri dan Ra.
1. ri
ri ialah nilai selisih antara kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana pada tahun akhir analisis dengan kesempatan kerja dari Sektor usaha i
di Kabupaten Jembrana pada tahun dasar analisis dibagi kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana pada tahun dasar analisis.
Rumus perhitungan ri :
ij ij
ij
Y Y
Y ri
− =
3.7 dimana
: Y
ij
= kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana pada tahun 19962001
ij
Y = kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana pada tahun 20002005
2. Ri
Ri ialah nilai selisih antara kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Provinsi Bali pada tahun akhir analisis dengan kesempatan kerja dari Sektor usaha i di
Provinsi Bali pada tahun dasar analisis dibagi kesempatan kerja dari Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana pada tahun dasar analisis.
Rumus perhitungan
Ri : Ri =
. .
.
i i
i
Y Y
Y −
3.8 dimana
: .
Y
i
= kesempatan kerja Provinsi Bali dari Sektor usaha i pada tahun 20002005
. Y
i
= kesempatan kerja Provinsi Bali dari Sektor usaha i pada tahun 19962001
3. Ra
Ra ialah nilai selisih antara kesempatan kerja di Provinsi Bali pada tahun akhir analisis dengan kesempatan kerja di Provinsi Bali pada tahun dasar analisis
dibagi kesempatan kerja di Kabupaten Jembrana pada tahun dasar analisis. Ra
= ..
Y ..
Y ..
Y −
3.9
dimana :
.. Y
= total kesempatan kerja Provinsi Bali pada tahun 2000 dan 2005 ..
Y = total kesempatan kerja Provinsi Bali pada tahun 1996 dan 2001
3.3.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
Analisis komponen pertumbuhan terdiri dari komponen Pertumbuhan Regional PR, Pertumbuhan Proporsional PP, dan Pertumbuhan Pangsa
Wilayah PPW yang didapat dari perhitungan nilai R
a
, R
i
, dan r
i
Dari ketiga komponen tersebut apabila dijumlahkan akan didapat nilai perubahan kesempatan
kerja. 1.
Komponen Pertumbuhan Regional Komponen Pertumbuhan Regional ialah perubahan kesempatan kerja yang
disebabkan oleh perubahan kesempatan kerja regional secara umum, perubahan kebijakan ekonomi regional, atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi
perekonomian suatu sektor dan wilayah. Komponen pertumbuhan regional dapat dirumuskan sebagai berikut.
PR
ij
= R
a
Y
ij
3.10 dimana
:
ij
PR = komponen pertumbuhan regional Kabupaten Jembrana pada sektor i
ij
Y = kesempatan kerja Kabupaten Jembrana dari sektor i pada tahun dasar analisis 19962001
Ra = rasio kesempatan kerja Provinsi Bali
2. Komponen Pertumbuhan Proporsional
Pertumbuhan proporsional disebabkan adanya perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan
dalam kebijakan industrri, dan perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. Komponen pertumbuhan proporsional dapat dirumuskan sebagai berikut.
PP
ij
= R
i
– R
a
Y
ij
3.11 dimana
:
ij
PP = komponen pertumbuhan proporsional sektor i di Kabupaten Jembrana
ij
Y = kesempatan kerja Kabupaten Jembrana dari sektor i pada tahun dasar analisis 19962001
R
i
= rasio kesempatan kerja Provinsi bali R
a
= rasio kesempatan kerja Provinsi bali Apabila
ij
PP 0 menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah ke j memiliki laju pertumbuhan yang lambat, sedangkan apabila
ij
PP 0 menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah ke j memiliki laju pertumbuhan yang cepat.
3. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah
Pertumbuhan pangsa wilayah disebabkan oleh peningkatanpenurunan kesempatan kerja pada suatu Sektor usahawilayah lainnya. Cepat lambatnya
suatu wilayah dibangdingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses ke pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi,
serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah dapat dirumuskan sebagai berikut.
PPW
ij
= r
i
– R
i
Y
ij
3.12 dimana
:
ij
PPW = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i di Kabupaten Jembrana
ij
Y = persentase perubahan kesempatan kerja KotaKabupaten yang
disebabkan oleh komponen pertumbuhan pangsa wilayah r
i
= rasio kesempatan kerja Kabupaten Jembrana dari sektor i R
i
= rasio kesempatan kerja Provinsi Bali dari sektor i Apabila
ij
PPW 0 maka sektor i pada wilayah ke j tidak dapat bersaing dengan baik bila dibandingkan dengan wilayah lain, sedangkan apabila
ij
PPW 0 maka sektor ke i pada wilayah ke j mempunyai daya saing yang bila dibandingkan
dengan wilayah lain. Perubahan dalam kesempatan kerja dari sektor i wilayah ke j dirumuskan
sebagai berikut :
ij ij
ij i
PPW PP
PN Y
+ +
= Δ
3.13
ij ij
ij
Y Y
Y −
= Δ
3.14 Rumus ketiga komponen pertumbuhan wilayah ialah :
a ij
ij
R Y
PN =
3.15
a i
ij ij
R R
Y PP
− =
3.16
i i
ij ij
R r
Y PPW
− =
3.17 Jika persamaan 3.14, 3.15, 3.16, dan 3.17 disubstitusikan ke
persamaan 3.13, maka didapatkan :
ij ij
ij ij
PPW PP
PN Y
+ +
= Δ
3.18
a i
ij a
i ij
a ij
ij ij
R r
Y R
R Y
R Y
Y Y
− +
− +
= −
3.19
dimana :
ij
Y Δ
= perubahan kesempatan kerja di Kabupaten Jembrana Y
ij
= kesempatan kerja Kabupaten Jembrana dari sektor i pada tahun dasar analisis 19962001
Y’
ij
= kesempatan kerja Kabupaten Jembrana dari sektor i pada tahun akhir analisis 20002005
R
a
= rasio kesempatan kerja Provinsi Bali R
i
-R
a
= persentase perubahan kesempatan kerja yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan proporsional
r
i
-R
i
= persentase perubahan kesempatan kerja yang disebabkan oleh komponen pangsa wilayah
3.3.4. Analisis Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian
Fungsi dari analisis profil pertumbuhan sektor perekonomian adalah untuk mengevaluasi pertumbuhan Sektor usaha di Kabupaten Jembrana sebelum
Otonomi Daerah dan setelah Otonomi Daerah. Jika komponen pertumbuhan proporsional dan pangsa wilayah dijumlahkan maka akan diperoleh pergeseran
bersih yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan suatu sektor peekonomian. Pergeseran bersih i di Kabupaten Jembrana dapat dirumuskan
sebagai berikut : PB
ij
= PP
ij
+PPW
ij
3.20 dimana :
PB
ij
= pergeseran bersih Sektor usaha di Kabupaten Jembrana PP
ij
= komponen pertumbuhan proporsional Sektor usaha i di Ksbupaten Jembrana
100 dasar
TK tahun .
. ×
=
j j
PR PR
100 dasar
TK tahun .
. ×
=
j j
PP PP
100 dasar
TK tahun .
. ×
=
j j
PPW PPW
100 dasar
TK tahun .
. .
× +
=
j j
j
PPW PP
PB PPW
ij
= komponen pertumbuhan pangsa wilayah Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana
Jika PB
ij
0 maka pertumbuhan Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana termasuk ke dalam kelompok progresif maju, dan jika PB
ij
0 maka pertumbuhan Sektor usaha i di Kabupaten Jembrana termasuk lamban. Persentase
PR.
j
, PP.
j
, PPW.
j
dan PB
ij
mengidentifikasikan pemerataan suatu sektor atau suatu wilayah dalam hal pertumbuhan
Profil pertumbuhan dapat ditunjukkan dengan gambar pada suatu sumbu kordinat dengan cara mengekspresikan persen perubahan komponen pertumbuhan
proporsional PP
ij
dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW
ij
. Berdasarkan persen PP
ij
dan PPW
ij
yang disajikan dalam bentuk kordinat PP
ij
, PPW
ij
maka dapat menentukan pertumbuhan suatu Sektor usaha di Kabupaten Jembrana sebelum
dan setelah Otonomi Daerah. Rumusnya adalah :
dimana : PR.
j
= komponen pertumbuhan regional Kabupaten Jembrana
PP.
j
= komponen pertumbuhan proporsional Kabupaten Jembrana PPW.
j
= komponen pertumbuhan pangsa wilayah Kabupaten Jembrana PB.
j
= pergeseran bersih Kabupaten Jembrana Seperti diperlihatkan Dalam gambar 3, PB.
j
0 berada dibagian atas garis yang memotong kuadran II dan kuadran IV yang bersudut 45
o
, hal ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayahsektor-sektor tersebut pertumbuhannya
progresif maju. Sedangkan PB.
j
0 berada dibawah garis 45
o
yang menunjukkan bahwa wilayah-wilayahsektor-sektor tersebut pertumbuhannya lamban. Garis 45
o
sendiri, merupakan nilai PB.
j
= 0. Dalam proses pengolahan data kesempatan kerja di Kabupaten Jembrana
ini, digunakan program Microsoft Excell yang hasilnya akan digunakan untuk menarik kesimpulan berupa penjabaran secara deskriptif.
3.4. Definisi Operasional
1. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja ialah Sektor usaha yang telah diisi oleh tenaga kerja yang digambarkan melalui Jumlah Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja
Menurut Sektor Usaha. 2.
Tahun Dasar Analisis dan Tahun Akhir Analisis Tahun dasar analisis ialah tahun yang dijadikan sebagai titik awal untuk
menganalisis dalam rentan waktu pada periode tersebut, sedangkan tahun akhir analisis merupakan tahun yang dijadikan sebagai titik akhir untuk menganalisis
dalam rentan waktu pada periode tersebut
3. Sektor Usaha
Sektor Usaha ialah bidang kegiatan dari pekerjaanusahaperusahaan kantor tempat seseorang bekerja. Sektor usaha utama terdiri dari sembilan sektor
yaitu : 1 sektor pertanian, 2 sektor pertambangan dan penggalian, 3 sektor industri pengolahan, 4 sektor listrik, gas dan air bersih, 5 sektor bangunan, 6
sektor perdagangan, hotel, dan restoran, 7 sektor transportasi dan komunikasi, 8 sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dan 9 sektor jasa-jasa.
Penjabaran masing-masing sektor tersebut ialah : 1
Sektor Pertanian Sektor ini meliputi usaha tanaman bahan pangan, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan. Usaha tanaman pangan meliputi komoditi bahan pangan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah,
kacang kedele, sayur-sayuran dll. Usaha perkebunan meliputi komoditi perkebunan yang diusahakan oleh rakyat dan perusahaan seperti komoditi
kopi, karet, kopra, teh, tebu, tembakau, cengkeh dsb. Usaha peternakan meliputi produksi ternak besar dan ternak kecil seperti sapi, kerbau, babi,
kuda, kambing, serta unggas, dan hasil ternak seperti susu, telur, dan kulit. Usaha kehutanan meliputi komoditi kayu pertukangan, kayu bakar, arang,
bambu, dll. Usaha perikanan meliputi kegiatan perikanan laut, perikanan darat, dan pengolahan sederhana pengeringan dan penggaraman
2 Sektor pertambangan dan penggalian
Sektor ini meliputi usaha minyak dan gas bumi migas, pertambangan tanpa migas, dan penggalian. Sektor ini meliputi usaha penggalian, pengeboran, dan
pengambilan segala macam pemanfaatan misalnya benda non biologis, barang-barang tambang, mineral, dan barang galian yang tersedia di alam.
3 Sektor industri pengolahan
Sektor ini dibagi menjadi industri minyak dan gas serta industri tanpa minyak dan gas. Industri minyak dan gas meliputi kegiatan pengolahan, pengilangan
minyak dan gas alam cair misalnya premium, minyak tanah, minyak diesel, avtur, avigas, dsb. Industri tanpa minyak dan gas mencakup industri besar dan
sedang, industri kecil, dan industri rumah tangga. 4
Sektor listrik, gas dan air bersih Sektor ini meliputi kegiatan pembangkit dan penyaluran tenaga listrik yang
diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Negara PLN dan Non PLN; kegiatan produksi dan pendistribusian gas oleh Perusahaan Gas Negara PN
Gas; pendistribusian dan penyaluran yang dilakukan oleh Perusahaan Air Minum PAM maupun bukan PAM.
5 Sektor bangunan
Sektor ini meliputi kegiatan pembangunan fisik konstruksi, baik yang digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana lainnya yang digunakan oleh
perusahaan konstruksi maupun yang dilakukan oleh perorangan. 6
Sektor perdagangan, hotel, dan restoran Sektor ini meliputi perdagangan besar dan eceran, hotel dan restoran. Hotel
mencakup kegiatan penyediaan akomodasi menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Restoran mencakup kegiatan
usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang umumnya dikonsumsi di tempat penjualan.
7 Sektor transportasi dan komunikasi
Sektor ini meliputi kegiatan angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan rel, angkutan sungai dan penyeberangan, angkutan udara, serta jasa penunjang
angkutan. Komunikasi meliputi kegiatan Pos dan Giro, telekomunikasi, dan jasa penunjang komunikasi.
8 Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan,
Sektor ini meliputi kegiatan Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, sewa bangunan serta jasa oleh perusahaan.
9 Sektor jasa-jasa
Sektor ini meliputi jasa pemerintahan umum dan jasa swasta. Jasa pemerintahan meliputi kegiatan jasa yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk
kepentingan rumah tangga serta masyarakat umum. Jasa swasta meliputi kegiatan jasa yang dilakukan pihak swasta seperti jasa sosial dan
kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, serta jasa perorangan atau rumah tangga.
IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA
4.1. Wilayah
Kabupaten Jembrana
merupakan salah
satu dari sembilan Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali. Secara geografis Kabupaten Jembrana membentang dari
arah Barat ke Timur pada 8°.09.30 – 8°2802 LS dan 114°2553 - 114°5638 BT. Luas wilayah Jembrana 84.180 km² atau 14,96 persen dari luas wilayah pulau
Bali. Bagian Utara wilayah Kabupaten Jembrana merupakan wilayah pegunungan, sedangkan di bagian Selatan relatif datar hingga bergelombang. Secara Hidrologi,
sumber air yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana meliputi : 1 Air permukaan yang bersumber dari air sungai, Bendung Palasari 2 Air tanah : air yang
bersumber dari bawah tanah 3 Mata air yang bersumber dari 37 mata air dengan kapasitas 110 ldet.
Pemerintah Kabupaten Jembrana juga membuat rencana tata ruang untuk Kabupaten Jembrana kedalam tiga kawasan untuk jangka waktu panjang yaitu
Kawasan Non Budidaya, meliputi Hutan Lindung, Hutan Suaka Marga Satwa, Hutan Produksi terbatas, dan Hutan Produksi Tetap; Kawasan Budidaya Pertanian
meliputi Tanaman Lahan Basahsawah, Tanaman Lahan Kering, Tanaman tahunanperkebunan, Perikananpertambakan; Kawasan Budidaya Non Pertanian
meliputi: Pariwisata Industri, Pelabuhan, Bendungan, dan Permukiman; Kawasan Pariwisata ada dua lokasi yaitu Kawasan Pariwisata Candikusuma dan Kawasan
Pariwisata Perancak Bappeda Kabupaten Jembrana, 2005. Ditinjau dari segi penggunaan tanah, Kabupaten Jembrana sebagian besar 49,07 persen merupakan