Pendidikan Pertanian GAMBARAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

2004 dan tahun 2005 terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja yang cukup signifikan. Sektor yang mendominasi adalah sektor Pertanian. Sedangkan sektor yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih. Hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut bergerak di bidang pelayanan publik serta jumlah perusahaan yang bergerak di bidang tersebut jumlahnya sangat terbatas menyebabkan sedikit tenaga kerja yang dapat terserap.

4.3. Pendidikan

Pendidikan di Kabupaten Jembrana dilaksanakan mulai dari pendidikan Pra Sekolah yaitu Taman Kanak-kanak TK, Sekolah Dasar SDMI, SLTPMTs, SMUMA, dan Perguruan Tinggi. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yaitu enam tahun di SD dan tiga tahun di SLTPMTs telah dilaksanakan. Tabel 4.2. Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Tahun 2001 Sekolah Jumlah unit Jumlah siswa orang Jumlah Pengajar orang Keterangan TK 81 2.801 207 1 TK Negeri 80 TK Swasta SDMi 200 27.517 1.976 188 SD Negeri 3 SD Swasta 5 MI Negeri 4 MI Swasta SLTPMTs 26 10.714 666 16 SLTP Negeri 10 SLTP Swasta 3 MTs Negeri 3 MTs Swasta SMUSMKMA 25 7.600 160 4 SMU Negeri 2 SMK Negeri 1 MA Negeri 18 MA Swasta Sumber : BPS Kabupaten Jembrana, 2001 Pada tingkat pendidikan SLTP telah dirancang sistem MPMBS Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Melalui sistem ini maka pihak swasta dan masyarakat peduli pendidikan berperan aktif melalui wadah Dewan Sekolah atau Komite Sekolah. Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Jembrana adalah : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah STIT, IKIP Tabanan Universitas Terbuka, Universitas Maha Saraswati cabang Jembrana dan Universitas Mahendradata cabang Denpasar.

4.4. Pertanian

Areal yang potensial untuk pengembangan komoditas pertanian di Kabupaten Jembrana sekitar 20.488 Ha atau sekitar 24,32 pesen dari luas Kabupaten Jembrana yang terdiri dari lahan sawah, tegalkebun dan pekarangan. Temperatur udara yang berkisar antara 20º- 29ºC, kelembaban udara berkisar antara 74-87 persen serta rata-rata curah hujan 2.002 per tahun dan ketinggian tempat antara 0-600m dpl, Kabupaten Jembrana sangat cocok untuk mengembangkan berbagai komoditas pertanian. Faktor pendukung lainnya adalah terdapat 37 sungai yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Jembrana yang merupakan sumber pengairan untuk sawah, alat dan mesin pertanian Alsintan yang ada berupa traktor, Power Threser dan banyak peralatan-peralatan kecil lainnya. Potensi Sumber Daya Alam tersebut didukung olek Sumber Daya Manusia yang terbentuk dalam kelembagaan antara lain: 1. Kelompok Tani Tradisional atau Subak 84 kelompok 2. Kelompok Wanita Tani KWT 26 kelompok 3. Kelompok Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani Nelayan Kecil P4K 500 kelompok 4. Koperasi Unit Desa KUD 9 KUD 5. Koperasi Tani Koptan 3 Koptan Komoditas pertanian yang dikembangkan dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu komoditas Strategis, Unggulan, Andalan, dan Binaan. 1. Komoditas strategis adalah komoditas yang memegang kendali motivasi manusia yang paling mendasar yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Yang termasuk dalam komoditas ini adalah padi. 2. Komoditas Andalan yang dikembangkan di Kabupaten Jembrana yang sesuai dengan agroekosistem AES dan menjadi tumpuan hidup penghasilan pertanian seperti pisang, mangga, dan rambutan. 3. Komoditas Unggulan yaitu komoditas yang mempunyai prospek pasar, Sumber Daya Alam yang cukup dan mempunyai sifat unggul yaitu semangka. 4. Komoditas Binaan yaitu komoditas yang terinventarisir dan merupakan program binaan dari Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana seperti kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan pepaya. Selain pertanian, Kabupaten Jembrana memiliki areal perkebunan seluas 27.827,50 Ha atau sekitar 32.43 persen luas total Kabupaten Jembrana, yang terdiri atas perkebunan rakyat dan perkebunan swasta besar. Komoditas yang ada di Kabupaten Jembrana sekitar 64 jenis. Dalam pola pegembangannya komoditas perkebunan di bedakan menjadi tiga komoditas yaitu : Komoditas Unggulan, Komoditas Andalan, dan Komoditas Binaan. 1. Komoditas Unggulan yaitu komoditas yang paling menguntungkan bagi petani untuk dikembangkan dan mempunyai prospek pasar, termasuk didalamnya adalah tanaman kakao. 2. Komoditas Andalan termasuk di dalamnya yaitu cengkeh, kelapa dalam, vanili, dan kopi robusta. Komoditi yang paling menjadi andalan adalah kelapa dalam. Kabupaten Jembrana memiliki perkebunan kelapa yang paling luas di Bali. 3. Komoditas Binaan yang dapat dipadukan dengan komoditas pokok unggulanandalan yang dikembangkan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan, tenaga kerja, saranaprasarana dan peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan produksi, termasuk didalamnya kelapa hibrida, kelapa genjah, kelapa deres, kapuk, lada, kemiri, tembakau virginia, dan pinang. Kabupaten Jembrana memiliki luas wilayah laut sekitar 595,97 Km 2 merupakan penghasil ikan laut terbesar di Provinsi Bali, pantai yang terbentang di bagian selatan Kabupaten Jembrana mulai dari Desa Pengeragoan sampai wilayah paling barat Kabupaten Jembrana yaitu Gilimanuk. Penduduk yang menetap di sepanjang pantai ini mengandalkan mata pencarian sebagai nelayan, baik tradisional atau semi modern. Terdapat sejumlah potensi komoditas bidang perikanan laut dan darat yang dimiliki Kabupaten Jembrana antara lain ikan Lemuru, Tongkol, Layang, dan jenis lainnya. Produksi perikanan di Kabupaten Jembrana terbagi menjadi produksi ikan laut, budidaya tambak, kolam air tenang, dan minapadi.

4.5. Produk Domestik Regional Bruto PDRB