kesempatan kerja sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis dibagi dengan kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah tertentu pada tahun dasar analisis.
Nilai Ra menunjukkan selisih antara kesempatan kerja nasional pada tahun akhir analisis dengan kesempatan kerja nasional pada tahun dasar analisis dibagi
kesempatan kerja nasional tahun dasar analisis. Sedangkan Ri mengidentifikasikan selisih antara kesempatan kerja nasional tahun akhir analisis dari sektor i dengan
kesempatan kerja nasional tahun dasar analisis dari sektor i Soepono, 1993.
2.3.6. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
Pengidentifikasian perkembangan suatu sektor pada suatu wilayah dapat dilakukan dengan menggunakan analisis komponen pertumbuhan wilayah.
Analisis komponen pertumbuhan wilayah juga digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana perkembangan suatu wilayahsektor yang bersangkutan jika
dibandingkan dengan wilayahsektor lainnya. Konsep ini dirumuskan berdasarkan tiga komponen pertumbuhan wilayah, yaitu : komponen Pertumbuhan Regional
PR, komponen Pertumbuhan Proporsional PP dan komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW.
2.3.7. Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian
Untuk mengevaluasi pertumbuhan sektor perekonomian di wilayah yang bersangkutan pada kurun waktu yang telah ditentukan digunakan profil
pertumbuhan sektor perekonomian, dengan cara mengekpresikan persen perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP
ij
dan pertumbuhan pangsa
wilayah PPW
ij
. Profil pertumbuhan dapat ditunjukkan dengan gambar pada suatu sumbu kordinat. Pada sumbu horizontal terdapat PP sebagai absis dan pada
sumbu vertikal terdapat PPW sebagai ordinat.
Sumber : Budiharsono, 2001
Gambar 2.3. Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian Kuadaran I menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah yang
bersangkutan memiliki pertumbuhan yang cepat, demikian juga daya saing wilayah untuk sektor-sektor tersebut baik apabila dibandingkan dengan wilayah-
wilayah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sektorwilayah yang bersangkutan merupakan wilayah progresif maju. Kuadran II menunjukkan bahwa sektor-
sektor ekonomi yang ada di wilayah yang bersangkutan pertumbuhannya cepat, tetapi daya saing wilayah untuk sektor-sektor tersebut dibandingkan dengan
wilayah lainnya tidak baik. Kuadran II
Kuadran I
Kuadran III Kuadran IV
PPW PP
Kuadran III menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat dengan daya saing yang kurang
baik jika dibandingkan dengan wilayah lain. Hal ini menunjukkan bahwa sektorwilayah yang bersangkutan merupakan wilayah lamban.
Kuadran IV menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi pada wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat, tetapi daya saing wilayah
untuk sektor-sektor tersebut baik jika dibandingkan dengan wilayah lain. Pada kuadran II dan IV terdapat garis miring yang membentuk sudut 45
o
dan memotong kedua kuadran tersebut. Bagian atas garis tersebut menunjukkan bahwa
sektorwilayah yang bersangkutan merupakan sektorwilayah yang progresif maju, sedangkan bagian di bawah garis berarti sektorwilayah yang
bersangkutan menunjukkan sektorwilayah yang lamban.
2.4. Kerangka Pemikiran