tenaga kerja yaitu sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih yang juga merupakan sektor yang paling sedikit menyerap tenaga kerja sebelum Otonomi Daerah.
Tabel 1.5. Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Sektor Usaha Utama Kabupaten Jembrana orang
Tahun No Sektor
Usaha 2001 2002 2003 2004 2005
1 Pertanian 56.835
45.525 46.653
50.427 51.045 2
Pertambangan dan Penggalian
425 1.773
584 1.104 653
3 Industri 15.098
17.423 16.472
11.701 19.659 4
Listrik,Gas dan Air Bersih
85 168
645 552 374
5 Bangunan 8.677
11.831 6.915
11.726 8.183 6
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
20.846 27.882
27.100 27.051 23.463
7 Transportasi dan
Komunikasi 3.652
7.042 5.966
6.647 5.866 8
Keuangan, Perbankan, dan Jasa Perusahaan
1.759 1.993
1.522 426 2.407
9 Jasa-jasa 7.520
15.727 15.656
15.777 15.474 TOTAL
114.897 129.364
121.514 125.410 127.122
Sumber : BPS Kabupaten Jembrana, 2001-2005
Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka muncul beberapa pertanyaan yaitu : 1 Apakah sebenarnya kesempatan kerja di Kabupaten Jembrana mengalami
pertumbuhan setelah diberlakukannya kebijakan Otonomi Daerah? 2 Bagaimana pertumbuhan sektor-sektor usaha serta daya saingnya di Kabupaten Jembrana,
karena terlihat sektor usaha yang mendominasi adalah sektor usaha Pertanian.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang serta pertanyaan tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
Permasalahan tersebut ialah :
1. Bagaimana pertumbuhan kesempatan kerja persektor usaha di Kabupaten
Jembrana sebelum dan setelah diberlakukannya kebijakan Otonomi Daerah?
2. Bagaimana daya saing sektor-sektor usaha di Kabupaten Jembrana
sebelum dan setelah diberlakukannya kebijakan Otonomi Daerah? 3.
Bagaimana profil pertumbuhan sektor-sektor usaha di Kabupaten Jembrana sebelum dan setelah diberlakukannya kebijakan Otonomi
Daerah?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis pertumbuhan kesempatan kerja persektor usaha di
Kabupaten Jembrana sebelum dan setelah diberlakukannya kebijakan Otonomi Daerah.
2. Menganalisis daya saing sektor-sektor usaha di Kabupaten Jembrana
sebelum dan setelah diberlakukannya kebijakan Otonomi Daerah. 3.
Menganalisis profil pertumbuhan sektor-sektor usaha di Kabupaten Jembrana sebelum dan setelah diberlakukannya kebijakan Otonomi
Daerah.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Bagi pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana, hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan-kebijakan ketenagakerjaan dan dalam usaha perluasan
kesempatan kerja di Kabupaten Jembrana. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan serta referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dibatasi pada analisis pertumbuhan kesempatan kerja di Kabupaten Jembrana sebelum kebijakan Otonomi Daerah dan setelah kebijakan
Otonomi Daerah diberlakukan. Analisis akan dilakukan menggunakan teknik analisis Shift Share dan akan dibagi ke dalam dua periode penelitian. Periode
pertama yaitu masa sebelum kebijakan Otonomi Daerah dilaksanakan, tahun 1996 yang selanjutnya akan disebut sebagai tahun dasar analisis sebelum Otonomi
Daerah sampai dengan tahun 2000 yang selanjutnya akan disebut sebagai tahun akhir analisis sebelum Otonomi Daerah. Periode kedua yaitu setelah kebijakan
Otonomi Daerah diberlakukan, yaitu tahun 2001 yang selanjutnya akan disebut sebagai tahun dasar analisis setelah Otonomi Daerah sampai dengan tahun 2005
yang selanjutnya akan disebut sebagai tahun akhir analisis setelah Otonomi Daerah. Tahun 2005 digunakan sebagai tahun akhir penelitian dengan alasan
bahwa data terkait yang dapat digunakan dan telah tersedia adalah tahun 2005, sedangkan tahun 2006 dan 2007 yang seharusnya digunakan sebagai tahun ter-
update tidak digunakan karena data yang terkait dengan penelitian ini tidak tersedia.
II. TINJAUAN PUSTAKA