Pengembangan L Sifat Fisis Papan

Dari hasil penguj berkisar antara 6,88 - partikel tidak diperken penelitian memenuhi per

4.2.2 Pengembangan L

Pengembangan lin dimensi linier panjang selama 2 jam dan 24 jam liniernya, tidak seper pengembangan linier pad Nilai rata-rata pen dalam Gambar 6, sedang Keterangan: kombinasi Gambar 6 Nil Gambar 6 di atas relatif kecil. Pada sifat p lama waktu penumpuk meningkat, artinya stabi dengan perendaman sel dibuat dari bahan baku ujian terhadap contoh uji, diperoleh kadar air 8,48. SNI 03.2105.1996 mensyaratkan kadar enankan lebih dari 14. Semua papan part persyaratan standar tersebut. n Linier linier merupakan sifat fisis yang menunjukkan per g dan lebar papan setelah papan yang dihasilkan jam. Umumnya papan partikel tidak cukup stabil erti kayu lapis. Dibandingkan pengembang pada papan adalah kecil. engembangan linier papan partikel yang dibuat ngkan hasil pengukuran lengkap pada Lampiran 2 si partikel satu bulan 50, dua bulan 20 dan tiga bulan ilai rata-rata pengembangan linier papan partikel s menunjukkan bahwa pengembangan linier papa t pengembangan linier ini terdapat kecenderunga ukan kayu maka pengembangan liniernya akan bilitas dimensinya semakin menurun. Pengemban selama 2 jam tertinggi dimiliki oleh papan par dengan lama waktu penumpukan kayu selama 30 air rata-rata ar air papan artikel hasil pertambahan an direndam il pada arah ngan tebal, at disajikan 2. lan 30 el. pan partikel gan semakin an semakin angan linier artikel yang a tiga bulan sebesar 0,74, demikian pula untuk pengembangan linier dengan perendaman selama 24 jam sebesar 1,24. Nilai pengembangan linier untuk perendaman 2 jam dan 24 jam terendah dimiliki oleh papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan kayu selama satu bulan sebesar 0,42 dan 0,64. Papan partikel yang dibuat dari partikel-partikel kombinasi lama waktu penumpukan memiliki nilai pengembangan linier yang sama dengan papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan selama satu bulan, yaitu sebesar 0,64. Untuk mengetahui pengaruh lama waktu penumpukan bahan baku kayu terhadap pengembangan linier papan partikel dilakukan analisis keragaman dengan selang kepercayaan 95 dan 99. Analisis ragam ANOVA untuk pengembangan linier dengan perendaman selama 2 jam tersaji pada Tabel 4, sedangkan untuk perendaman selama 24 jam tersaji pada Tabel 5. Tabel 4 Analisis keragaman untuk pengembangan linier dengan perendaman selama 2 jam Sumber keragaman db JK KT F hitung F tabel 0,05 0,01 Perlakuan 4 0,194 0,049 0,64 tn 3,478 5,994 Sisa 10 0,762 0,761 Total 14 0,956 Keterangan: db = derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah tn tidak nyata Tabel 4 di atas memberikan informasi bahwa lama waktu penumpukan bahan baku kayu tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pengembangan linier dengan perendaman selama 2 jam. Karena pengaruh yang dihasilkan tidak nyata, sehingga tidak dilakukan uji beda nyata terkecil. Tabel 5 Analisis keragaman untuk pengembangan linier dengan perendaman selama 24 jam Sumber keragaman db JK KT F hitung F tabel 0,05 0,01 Perlakuan 4 0,701 0,175 1,15 tn 3,478 5,994 Sisa 10 1,157 0,152 Total 14 2,218 Keterangan: db = derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah tn tidak nyata Dari Tabel 5 di atas diketahui bahwa lama waktu penumpukan bahan baku kayu tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pengembangan linier dengan perendaman selama 24 jam. Karena pengaruh yang didapat tidak nyata, sehingga tidak dilakukan uji beda nyata terkecil. Hasil pengujian pengembangan linier terhadap papan partikel yang telah dibuat diperoleh nilai rata-rata berkisar antara 0,42 – 0,74 untuk perendaman selama 2 jam, sedangkan untuk perendaman selama 24 jam diperoleh nilai rata- rata berkisar antara 0,64 - 1,24. SNI 03.2105.1996 tidak menetapkan standar untuk pengembangan linier dengan perendaman selama 2 jam atau 24 jam. Menurut Haygreen dan Bowyer 1996 walaupun pengembangan linier terlihat kecil, tapi ini akan menyebabkan permasalahan jika papan yang dibuat tidak diharapkan ada pengembangan, sehingga pengembangan linier yang disyaratkan untuk papan komposit dari partikel wafer atau flakes adalah maksimum sebesar 0,20. Mengacu pada Haygreen dan Bowyer 1996, nilai pengembangan linier yang diperoleh masih terlalu besar baik selama perendaman 2 jam maupun selama 24 jam, sehingga papan ini tidak dianjurkan untuk penggunaan eksterior terutama pada tempat yang banyak terkena air.

4.2.3 Pengembangan Tebal

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Stump Karet (Hevea Brassiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemberian Growtone Pada Berbagai Komposisi Media Tanam

7 52 92

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro TanamanKaret (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Medium WPM dengan Pemberian Benzil Amino Purin (BAP) Dan Naftalen Asam Asetat (NAA)

0 44 74

Peningkatan Mutu Kayu Karet (Hevea braziliensis MUELL Arg) dengan Bahan Pengawet Alami dari Beberapa Jenis Kulit Kayu

2 55 78

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Respon Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemotongan Akar Tunggang Dan Pemberian Air Kelapa

2 37 54

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61