2. Keteguhan Lentur atau Modulus of Elasticity MOE 3. Ikatan Dalam atau Internal Bond IB 4. Kuat Pegang Sekrup

b. 2. Keteguhan Lentur atau Modulus of Elasticity MOE

Pengujian MOE dilakukan bersamaan dengan pengujian MOR, pada saat pengujian besarnya defleksi dicatat pada setiap selang beban tertentu. Nilai MOE dihitung dengan rumus: MOE = 3 3 4 ybh PL ∆ ∆ Keterangan: MOE : Modulus lentur kgcm 2 P : Perubahan beban yang digunakan kg L : Jarak sangga cm b : Lebar contoh uji cm h : Tebal contoh uji cm y : Perubahan defleksi pada setiap perubahan beban cm

b. 3. Ikatan Dalam atau Internal Bond IB

Contoh uji 50 mm x 50 mm direkatkan pada dua blok besi dengan perekat epoxy dan dibiarkan mengering selama 24 jam. Kedua blok besi ditarik tegak lurus permukaan contoh uji dengan kecepatan tetap 2 mmmenit sampai beban maksimum contoh uji rusak. Nilai keteguhan rekat internal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: IB = A P Keterangan: IB : Keteguhan rekat internal kgcm 2 P : Beban maksimum saat ikatan partikel lepas kg A : Luas permukaan contoh uji cm 2

b. 4. Kuat Pegang Sekrup

Contoh uji yang digunakan adalah 50 mm x 100 mm. Pada bagian tengah contoh uji dapat dibuat lubang pendahuluan sedalam 3 mm menggunakan mata bor berdiameter 2 mm. Sekrup yang diameter kepalanya 3,1 mm dan panjang 13 mm dimasukkan melalui lubang pendahuluan hingga mencapai kedalaman 8 mm. Contoh uji diapit pada sisi kanan dan kiri, sekrup ditarik ke atas dengan kecepatan tetap 2 mmmenit, hingga beban maksimum yaitu sampai sekrup tersebut tercabut. Kuat pegang sekrup dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang dicapai, yaitu kilogram kg. 11 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Penelitian Analisis data menggunakan rancangan percobaan acak lengkap dengan tiga ulangan. Banyaknya perlakuan adalah lima perlakuan berdasarkan taraf lama waktu penumpukan kayu di log yard. Rancangan percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut: H0 : Lama waktu penumpukan bahan baku kayu karet di log yard tanpa perlindungan, sifat-sifat papan partikel yang dibuat dari bahan baku tersebut tidak menurun. H1 : Lama waktu penumpukan bahan baku kayu karet di log yard tanpa perlindungan, sifat-sifat papan partikel yang dibuat dari bahan baku tersebut menurun. Adapun model dari rancangan tersebut adalah sebagai berikut: ij i ij Y ε α µ + + = Keterangan: Y ij = Hasil pengamatan pengaruh perlakuan ke-i dan ulangan ke-j = Nilai rata-rata umum i = Pengaruh perlakuan ke-i ij = Pengaruh galat percobaan akibat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Komponen masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut: = kayu karet segar dengan lama waktu penumpukan selama kurang dari satu bulan sebagai kontrol 1 = kayu karet dengan lama waktu penumpukan selama satu bulan 2 = kayu karet dengan lama waktu penumpukan selama dua bulan 3 = kayu karet dengan lama waktu penumpukan selama tiga bulan 4 = kayu karet dengan lama waktu penumpukan kombinasi 30 kayu karet dengan lama waktu penumpukan selama tiga bulan 20 kayu karet dengan lama waktu penumpukan selama dua bulan 50 kayu karet dengan lama waktu penumpukan selama satu bulan Persentase dilakukan berdasarkan berat kering tanur partikel kayu. Pada penelitian ini diasumsikan letak pengambilan log kayu karet dianggap sama. Pengaruh umur penumpukan dapat diketahui dengan melakukan analisis keragaman ANOVA. Tabel ANOVA terlihat padaTabel 1. Jika F hitung F tabel pada selang kepercayaan 95 atau 99 berarti bahwa faktor tersebut berpengaruh nyata atau sangat nyata terhadap kualitas papan partikel. Tabel 1 Analisis Keragaman Kualitas Papan Partikel Sumber Keragaman Db JK KT F hitung Perlakuan Sisa Total a-1 an-1 a.n-1 JKP JKS JKT JKPdb JKSdb JKTdb KTPKTS Keterangan: db = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah a = Jumlah perlakuan n = Jumlah ulangan Uji beda nyata terkecil dilakukan apabila perlakuan tersebut berpengaruh nyata atau sangat nyata untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda dengan persamaan-persamaan sebagai berikut: Nilai kritis BNT: BNT = ; 2 i i g Y Y db S t − α + = − 1 1 i i Y Y r r KTG S i i BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Lama Waktu Penumpukan Kayu terhadap Warna Papan

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Stump Karet (Hevea Brassiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemberian Growtone Pada Berbagai Komposisi Media Tanam

7 52 92

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro TanamanKaret (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Medium WPM dengan Pemberian Benzil Amino Purin (BAP) Dan Naftalen Asam Asetat (NAA)

0 44 74

Peningkatan Mutu Kayu Karet (Hevea braziliensis MUELL Arg) dengan Bahan Pengawet Alami dari Beberapa Jenis Kulit Kayu

2 55 78

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Respon Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemotongan Akar Tunggang Dan Pemberian Air Kelapa

2 37 54

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61