Kerapatan Sifat Fisis Papan

Tabel 9 Analisis keragaman daya serap air papan partikel Sumber keragaman db JK KT F hitung F tabel 0,05 0,01 Perlakuan 4 351,471 87,868 1,19 tn 3,478 5,994 Sisa 10 738,308 73,831 Total 14 1089,779 Keterangan: db = derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah tn tidak nyata Dari Tabel 9 di atas diketahui bahwa lama waktu penumpukan bahan baku kayu tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya serap air. Karena hasil analisis ragam yang diperoleh adalah tidak nyata, maka tidak dilakukan uji beda nyata terkecil. FAO 1958 diacu dalam Yusfiandrita 1998 menjelaskan bahwa untuk papan partikel tipe kerapatan sedang memiliki nilai kerapatan air sebesar 20-75. Hasil pengukuran terhadap contoh uji memperoleh nilai daya serap air rata-rata antara 76,30 - 90,97. SNI 03.2105.1996 tentang mutu papan partikel tidak menetapkan standar untuk daya serap air, tetapi perlu dilakukan pengujian terhadap daya serap air untuk mengetahui ketahanan papan komposit terhadap air jika digunakan untuk eksterior yang berhubungan dengan pengaruh cuaca kelembaban dan hujan.

4.2.5 Kerapatan

Kerapatan merupakan perbandingan antara berat papan dengan volume papan yang dinyatakan dalam gramcm 3 . Menurut Haygreen dan Bowyer 1996 semakin tinggi kerapatan menyeluruh papan dari suatu bahan baku tertentu maka semakin tinggi kekuatan papannya. Namun kerapatan papan yang tinggi bukanlah target utama di dalam memproduksi papan partikel, tetapi bagaimana menghasilkan papan dengan kerapatan serendah mungkin yang kekuatannya memenuhi standar. Nilai kerapatan rata-rata papan partikel hasil penelitian disajikan dalam Gambar 9, sedangkan hasil pengukuran lengkap pada Lampiran 2. Keterangan: kombin Gambar 9 Dari Gambar 9 penumpukan kayu sum menurun. Kerapatan tert baku dengan lama wak gcm 3 . Nilai kerapatan bahan baku dengan lama gcm 3 . Target kerapatan papan partikel memenu dari bahan baku dengan baku segar lama wakt kerapatan yang lebih tin terjadi karena proses p kadar air partikel setelah dari kadar air yang tela yang hendak dikempa m dari target kerapatan. inasi partikel satu bulan 50, dua bulan 20 dan tiga b 9 Nilai rata-rata kerapatan air papan partikel. 9 di atas terlihat kecenderungan semakin lam umber partikel maka kerapatan papan partikel ertinggi dimiliki oleh papan partikel yang dibuat d aktu penumpukan kayu selama satu bulan seb n terendah dimiliki oleh papan partikel yang d ma waktu penumpukan kayu selama tiga bulan se n papan partikel adalah 0,70 gcm 3 , namun tid nuhi target kerapatan tersebut. Papan partikel ya an lama waktu penumpukan selama satu bulan d ktu penumpukan kurang dari satu bulan mem tinggi dibandingkan nilai kerapatan sasaran. Hal pengeringan yang kurang sempurna yang men lah oven sebelum pencampuran dengan perekat leb lah ditentukan yaitu 5, dengan kata lain jumla menjadi lebih banyak sehingga kerapatannya le 38 bulan 30 lama waktu kel semakin t dari bahan ebesar 0,72 dibuat dari sebesar 0,63 tidak semua yang dibuat n dan bahan emiliki nilai al ini diduga enyebabkan lebih rendah lah partikel lebih tinggi Papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan selama dua dan tiga bulan serta papan partikel yang dibuat dari partikel-partikel kombinasi lama waktu penumpukan memiliki nilai kerapatan yang lebih rendah dibandingkan nilai target kerapatan. Hal ini diduga karena partikel-partikel tersebut telah mengalami degradasi sehingga kualitasnya telah menurun. Proses pembuatan papan partikel dari partikel-partikel yang telah terdegradasi membutuhkan lebih banyak perekat. Proses perekatan yang kurang sempurna pada proses pengempaan menyebabkan ketebalannya bertambah pada saat conditioning. Pada volume yang sama, semakin lama waktu penumpukan kayu maka berat partikel yang dihasilkan dari proses pembuatan partikel dengan mesin flaker akan menjadi semakin ringan. Hal ini berarti semakin lama waktu penumpukan kayu maka kerapatan kayu akan semakin berkurang. Untuk mengetahui pengaruh lama waktu penumpukan bahan baku kayu terhadap kerapatan papan partikel dilakukan analisis keragaman dengan selang kepercayaan 95 dan 99 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Analisis keragaman kerapatan papan partikel Sumber keragaman db JK KT F hitung F tabel 0,05 0,01 Perlakuan 4 0,018 0,004 6,03 3,478 5,994 Sisa 10 0,007 0,001 Total 14 0,025 Keterangan: db = derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah berbeda sangat nyata Dari Tabel 10 di atas diketahui bahwa pengaruh perlakuan lama waktu penumpukan bahan baku kayu terhadap kerapatan papan partikel adalah sangat nyata. Selanjutnya untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda dilakukan uji beda nyata terkecil dengan selang kepercayaan 95 dan hasilnya disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Uji beda nyata terkecil untuk perlakuan lama waktu penumpukan kayu terhadap kerapatan papan partikel Lama waktu penumpukan kayu Nilai rata-rata kerapatan papan partikel 1 bulan segar 0,707 ab 1 bulan 0,723 a 2 bulan 0,683 ab 3 bulan 0,627 c kombinasi 0,660 bc Keterangan: Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan hasil yang nyata kombinasi partikel satu bulan 50, dua bulan 20 dan tiga bulan 30 Hasil beda nyata terkecil pada Tabel 11 memperlihatkan bahwa papan partikel yang dibuat dari bahan baku segar tidak berbeda dengan papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan selama dua bulan. Hal ini berarti tidak terjadi pengaruh yang nyata jika partikel disimpan selama dua bulan. Papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan selama satu bulan berbeda dengan papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan selama tiga bulan dan berbeda pula dengan papan partikel yang dibuat dari partikel-partikel kombinasi lama waktu penumpukan. Sehingga lama waktu penumpukan optimum adalah selama dua bulan. Kelly 1977 diacu dalam Yusfriandita 1998 menjelaskan bahwa besar kecilnya kerapatan papan partikel dipengaruhi oleh kerapatan kayu asal dan kandungan perekat yang digunakan. Selain itu kerapatan papan partikel juga dipengaruhi oleh tekanan kempa. Tekanan kempa yang optimum akan menghasilkan kerapatan papan partikel yang maksimum. Berdasarkan pengujian terhadap papan partikel yang telah dibuat, kerapatan papan partikel rata-rata berkisar antara 0,63 gcm 3 –0,72 gcm 3 . SNI 03.2105.1996 mensyaratkan kerapatan papan partikel adalah antara 0,50 gcm 3 –0,90 gcm 3 , sehingga semua papan memenuhi SNI 03.2105.1996. 4.3 Sifat Mekanis Papan Partikel 4.3.1 Keteguhan Lentur Keteguhan lentur adalah ukuran kemampuan atau tingkat keteguhan papan komposit dalam menerima beban tegak lurus terhadap permukaan papan komposit. Sifat ini berhu Dengan semakin tinggi semakin tahan terhadap Nilai keteguhan le Gambar 10, sedangkan h Keterangan: kombin Gambar 10 N Gambar 10 di at penumpukan kayu sum semakin menurun. Nila yang dibuat dari baha 22.084,01 kgcm 2 . Sedan partikel yang dibuat da selama tiga bulan, yaitu Untuk mengetahu terhadap keteguhan lent selang kepercayaan 95 K et eg u h an l en tu r k g cm 2 hubungan langsung dengan nilai kekakuan papan ginya nilai keteguhan lentur maka papan komp p perubahan bentuk. lentur rata-rata papan partikel yang dibuat disajik n hasil pengukuran lengkap pada Lampiran 3. inasi partikel satu bulan 50, dua bulan 20 dan tiga b Nilai rata-rata keteguhan lentur papan partikel. atas menunjukkan kecenderungan semakin lam umber partikel maka keteguhan lentur papan ilai keteguhan lentur tertinggi dimiliki oleh papa han baku segar, dengan nilai keteguhan lentu angkan nilai keteguhan lentur terendah dimiliki o dari bahan baku dengan lama waktu penumpu tu 5.354,52 kgcm 2 . hui pengaruh lama waktu penumpukan bahan b entur papan partikel dilakukan analisis keragama dan 99 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel Lama waktu penumpukan kayu sumber partikel an komposit. mposit akan jikan dalam bulan 30 lama waktu an parttikel pan partikel ntur sebesar i oleh papan pukan kayu baku kayu man dengan el 12. Tabel 12 Analisis keragaman untuk keteguhan lentur papan partikel Sumber keragaman db JK KT F hitung F tabel 0,05 0,01 Perlakuan 4 445.982.115,673 11.495.528,918 6,05 3,478 5,994 Sisa 10 184.314.850,905 18.431.485,090 Total 14 630.296.966,578 Keterangan: db = derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah berbeda nyata Tabel 12 di atas memberikan informasi bahwa lama waktu penumpukan bahan baku kayu memberikan pengaruh nyata terhadap nilai keteguhan lentur. Selanjutnya untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda dilakukan uji beda nyata terkecil dengan selang kepercayaan 95 dan hasilnya disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Uji beda nyata terkecil untuk perlakuan lama waktu penumpukan kayu terhadap keteguhan lentur papan partikel Lama waktu penumpukan kayu Nilai rata-rata keteguhan lentur papan partikel 1 bulan segar 22,084 a 1 bulan 16,456 a 2 bulan 14,817 a 3 bulan 5,355 b kombinasi 16,830 a Keterangan: Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan hasil yang nyata kombinasi partikel satu bulan 50, dua bulan 20 dan tiga bulan 30 Hasil uji beda nyata terkecil menginformasikan bahwa papan partikel yang dibuat dari bahan baku segar, papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan kayu selama satu dan dua bulan, serta papan partikel yang dibuat dari partikel-partikel kombinasi lama waktu penumpukan memberikan pengaruh yang sama, namun papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan tiga bulan memberikan pengaruh yang berbeda. Hal ini berarti berdasarkan pada hasil pengujian keteguhan lentur papan partikel, lama waktu penumpukan optimum adalah satu dan dua bulan, karena penumpukan selama tiga bulan telah memberikan hasil yang berbeda. Hasil uji beda nyata terkecil secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4. McMilin dan Koch 1974 diacu dalam Koch 1985 menjelaskan bahwa nilai keteguhan lentur papan partikel dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kerapatan dan jenis kayu, orientasi partikel, kualitas partikel, kadar resin dan kadar air lapik. Semakin lama waktu penumpukan kayu maka kualitas partikel yang dihasilkan dari kayu tersebut akan semakin menurun, hal ini berakibat pada semakin menurunnya keteguhan lentur papan partikel. Dari hasil pengujian terhadap contoh uji diperoleh nilai keteguhan lentur rata-rata antara 5.354,52 kgcm 2 –22.084,01 kgcm 2 . SNI 03.2105.1996 mensyaratkan nilai keteguhan lentur minimum 2,5x10 4 kgcm 2 untuk papan partikel tipe 200, 2,0x10 4 kgcm 2 untuk papan partikel tipe 150, dan 1,5x10 4 kgcm 2 untuk papan partikel tipe 100. Klasifikasi papan partikel ini dilakukan berdasarkan nilai kuat lentur. Tidak ada papan partikel yang memenuhi persyaratan keteguhan lentur untuk papan partikel tipe 200. Papan partikel yang memenuhi persyaratan keteguhan lentur untuk papan partikel tipe 150 adalah papan partikel yang dibuat dari bahan baku segar. Papan partikel yang memenuhi persyaratan keteguhan lentur untur tipe 100 adalah papan partikel yang dibuat dari bahan baku dengan lama waktu penumpukan kayu selama satu bulan dan papan partikel yang dibuat dari partikel-partikel kombinasi lama waktu penumpukan.

4.3.2 Keteguhan Patah

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Stump Karet (Hevea Brassiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemberian Growtone Pada Berbagai Komposisi Media Tanam

7 52 92

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro TanamanKaret (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Medium WPM dengan Pemberian Benzil Amino Purin (BAP) Dan Naftalen Asam Asetat (NAA)

0 44 74

Peningkatan Mutu Kayu Karet (Hevea braziliensis MUELL Arg) dengan Bahan Pengawet Alami dari Beberapa Jenis Kulit Kayu

2 55 78

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Respon Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemotongan Akar Tunggang Dan Pemberian Air Kelapa

2 37 54

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61