1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama waktu penumpukan terhadap sifat-sifat papan partikel dan menentukan lama waktu
penumpukan kayu karet optimum di log yard. Lama waktu penumpukan bahan baku kayu terdiri dari kurang dari satu bulan, satu, dua dan tiga bulan, terhitung
dari saat penerimaan kayu di pabrik. Wujud bahan baku yang ditumpuk berupa kayu bulat berukuran panjang rata-rata 80-100 cm dan diameter 10-20 cm serta
mengandung kulit.
1.3 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam perbaikan manajemen pengadaan dan lama waktu penumpukan bahan baku kayu karet di log yard
sehingga penggunaan bahan baku menjadi lebih efisien dan papan partikel yang dibuat dari bahan baku tersebut berkualitas baik.
1.4 Hipotesis
Semakin lama waktu penumpukan bahan baku kayu karet di log yard tanpa perlindungan menyebabkan terjadinya deteriorasi terhadap bahan baku
kayu, akibatnya akan memungkinkan sifat-sifat papan partikel yang dibuat dari bahan baku tersebut menurun.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kayu Karet Hevea brasiliensis Muell Arg.
Samingan 1973 menjelaskan bahwa pohon karet yang telah mencapai umur 25 hingga 30 tahun umumnya tidak ekonomis untuk tujuan produksi getah,
sehingga perlu diremajakan. Saat ini kayu karet hasil tebangan peremajaan, sebagian digunakan untuk bahan baku industri meubel, sedang sisanya digunakan
sebagai kayu bakar. Mandang dan Pandit 2002 menjelaskan sifat kayu karet diantaranya berat
jenis rata-rata 0,61 0,55-0,70, kelas awet V, kelas kuat II-III. Kegunaan kayu karet adalah sebagai perabot rumah tangga, kayu bentukan moulding misalnya
panel dinding, bingkai gambar atau lukisan lantai parket, inti papan blok, peti wadah, peti jenazah, vinir, kayu lamina untuk tangga, kerangka pintu dan jendela.
Nandika 1986 mengatakan bahwa kelemahan kayu karet adalah sangat rentan terhadap serangan serangga dan jamur, baik sesudah penebangan maupun
selama dan sesudah pengolahan. Jamur blue stain dapat menyerang kayu karet sehari setelah kayu ditebang.
2.2 Deteriorasi Kayu