jumlah dari anggota dewan komisaris independen dibandingkan dengan jumlah total anggota dewan komisaris.
2.6.2 Ukuran Dewan Komisaris
Dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2007, menyebutkan bahwa Dewan komisaris merupakan organ perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
Ukuran dewan komisaris adalah total dari seluruh anggota komisaris baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan yang bertugas
melakukan mekanisme pengawasan terhadap seluruh direksi dalam menjalankan perusahaan. Dalam pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia,
jumlah anggota dewan komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam pengambilan
keputusan. Selain itu, ukuran dewan komisaris juga dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu ukuran dewan dalam direksi, industri dan jenis keahlian yang
diperlukan, overall risk yang ada, komite. Penetapan ukuran dewan komisaris harus memperhatikan ukuran dewan
direksi, hal ini dikarenakan apabila jumlah anggota dewan komisaris lebih kecil dari jumlah anggota dewan direksi, maka terdapat kemungkinan terjadinya
tekanan secara psikologis. Oleh karena itu, untuk mengurangi dan memperkecil kemungkinan tersebut, sebaiknya total dari anggota dewan komisaris, paling
tidak, sama dengan total dari anggota dewan direksi.
Ukuran dewan komisaris juga harus mempertimbangkan industri perusahaan. Hal tersebut akan menentukan jenis kompetensi yang sebaiknya
dimiliki oleh dewan komisaris secara keseluruhan dalam perusahaan. Kemampuan dewan komisaris untuk dapat mendeteksi masalah secara lebih dini akan lebih
baik dan lebih efektif apabila terdapat anggota dewan komisaris yang benar-benar ahli dalam bidang terkait dengan masalah-masalah perusahaan tersebut.
Ukuran dewan komisaris sebaiknya juga memperhatikan risiko menyeluruh yang ada dalam perusahaan. Semakin banyak yang berfokus
memikirkan, memantau, serta mengawasi risiko yang dihadapi perusahaan, maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan untuk dapat mengatasi risiko
tersebut. Sehingga perusahaan dapat terhindar dari ancaman-ancaman risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
Tugas dewan komisaris yang begitu besar dan luas, dapat dibantu oleh beberapa komite, antaralain komite audit, komite remunerasi, komite manajemen
risiko, dan komite lainnya. Keanggotaan komite-komite tersebut terdiri dari satu atau beberapa anggota komisaris dan anggota lain yang bukan komisaris. Semakin
banyak keberadaan komite-komite yang termasuk dalam struktur corporate governance
di dalam suatu perusahaan, maka akan semakin banyak anggota dewan komisaris yang dibutuhkan menjadi anggota dalam komite-komite
tersebut. Besarnya ukuran dewan komisaris didalam perusahaan akan
mengakibatkan kondisi dimana adanya peningkatan permasalahan dalam hal komunikasi dan koordinasi. Permasalahan tersebut dapat menyebabkan penurunan
kemampuan dewan dalam peran pengendalian dan pengawasan manajemen, sehingga dapat menimbulkan masalah agensi yang muncul dari suatu pemisahan
antara manajemen dan kontrol. Perusahaan yang memiliki ukuran dewan yang terlalu sedikit, akan membawa dampak terhadap kualitas keputusan yang rendah
dan mungkin pengawasan terhadap keputusan yang telah diambil juga akan rendah Setyarini, 2011. Ukuran dewan komisaris yang akan digunakan dalam
penelitian ini akan diukur dengan cara menjumlah total anggota dari dewan komisaris dalam perusahaan.
2.6.3 Kompleksitas Bisnis