mengawasi risiko, serta melakukan tahapan manajemen risiko perusahaan dengan baik.
Penelitian Yatim 2009 membuktikan bahwa kompleksitas dari operasi perusahaan membutuhkan pengawasan yang lebih besar dari RMC yang secara
utama berfokus untuk mengidentifikasi risiko bisnis dan menemukan cara untuk mengurangi risiko tersebut. Berbeda dengan penelitian Subramaniam 2009 yang
menyatakan hasil bahwa kompleksitas tidak berhubungan ssecara signifikan terhadap keberadaan Risk Management Committee pada Perusahaan Teratas di
Australia. Penelitian yang dilakukan oleh Andarini 2009 juga menyatakan hasil yang sama dengan penelitian Subramaniam, bahwa kompleksitas tidak
berhubungan secara signifikan terhadap RMC.
2.7.4 Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Pengungkapan Keberadaan
Risk Management Committee
Auditor membuat laporan keuangan perusahaan hasil auditnya dan nantinya laporan tersebut akan digunakan oleh para pengguna laporan keuangan
untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, peran auditor sangat penting dalam suatu perusahaan. Dalam proses pengauditan yang akan dilakukan auditor,
kualitas audit merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh auditor. Kualitas audit seringkali dipandang dari reputasi auditor tersebut.
Apabaila auditor memiliki reputasi yang baik, maka khalayak akan berpersepsi bahwa kualitas audit yang akan dihasilkan juga akan baik. Gambaran mengenai
reputasi auditor merupakan hal yang paling penting dan diprioritaskan oleh para perusahaan yang akan menggunakan jasa audit.
Ukuran perusahaan audit dapat berpengaruh terhadap pembentukan komite baru Chen, et al., 2009. Dalam hal ini, auditor yang masuk dalam
kategori auditor Big Four dipandang memiliki reputasi yang baik. Perusahaan audit yang tergabung dalam Big Four dapat meningkatkan
kualitas mekanisme pengawasan internal kliennya dibandingkan dengan auditor non Big Four
Cohen 2004 dalam Subramaniam, et al., 2009. Keinginan untuk menjaga kualitas audit dan untuk melindungi reputasi mereka dari para pengguna
jasa audit menjadi tuntutan utama auditor yang tergabung dalam auditor Big Four. Oleh karena itu, tekanan yang lebih besar akan terdapat pada perusahaan yang
menggunakan jasa audit Big Four untuk membentuk RMC dibandingkan perusahaan yang menggunakan jasa audit non Big Four.
RMC dipandang sebagai dukungan tambahan ketika auditor sedang menilai sistem monitoring risiko internal, mereka lebih memilih untuk
meminimalisasi kerugian reputasi dengan kegagalan audit Subramaniam, et al., 2009. Auditor eksternal memandang keberadaan RMC akan membantu mereka
menjaga reputasi yang dimilikinya, karena sistem pengawasan terhadap risiko yang baik pada perusahaaan akan semakin memperkecil risiko kesalahan audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Chen 2009 menyatakan bahwa auditor eksternal Big Four secara signifikan berhubungan positif dengan pembentukan
komite baru secara sukarela. Namun , berbeda dengan hasil penelitian Andarini
2009 yang menyatakan reputasi auditor Big Four tidak berhubungan signifikan dalam pembentukan RMC.
2.7.5 Pengaruh Risiko Pelaporan Keuangan Terhadap Pengungkapan