dengan mengeluarkan rekomendasi perbaikan sistem desain pengendalian internal Wahyuni, 2012. Rekomendasi tersebut dilakukan juga dimotivasi semata-mata
untuk menjaga kualitas audit dan reputasi yang dimilikinya. Rekomendasi auditor Big Four
tersebut salah satunya adalah dengan membentuk risk management committee
sebagai perbaikan sistem pengendalian internal yang lebih baik dan efektif dalam perusahaan.
4.2.5 Pengaruh Risiko Pelaporan Keuangan Terhadap Keberadaan Risk
Management Committee
Variabel risiko pelaporan keuangan dalam penelitian hasil regresi logistik menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,618 dan nilai koefisien sebesar
0,337. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel risiko pelaporan keuangan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keberadaan Risk Management
Committee .
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Subramaniam 2009 yang menyatakan bahwa risiko pelaporan keuangan berpengaruh terhadap
keberadaan Risk Management Committee. Subramaniam 2009 menyatakan keberadaan Risk Management Committee akan dapat memfasilitasi perusahaan
dengan kualitas pengawasan risiko pelaporan keuangan yang lebih baik. Penelitian ini mendukung penelitian Andarini 2010 bahwa risiko
pelaporan keuangan tidak berhubungan secara signifikan terhadap keberadaan Risk Management Committee
. Andarini 2010 menyatakan bahwa komite audit dan auditor internal perusahaan memiliki tanggung jawab yang lebih besar
dibandingkan dengan Risk Management Committee dalam memastikan penilaian piutang dan persediaan. Komite audit memiliki fungsi dan peran untuk
memberikan pendapat profesional yang independen kepada dewan komisaris tentang laporan keuangan yang akan diterbitkan, proyeksi, dan informasi
keuangan lainnya. Komite audit juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan review terhadap laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan interim, serta
manajemen yang dipergunakan untuk menyiapkan laporan tersebut. Penjabaran fungsi, peran, dan tanggung jawab komite audit diatas,
komite audit jelas lebih memiliki tanggung jawab yang besar dibandingkan Risk Management Committee
dalam melakukan pengawasan dalam bentuk review informasi data akuntansi termasuk piutang dan persediaan yang akan menjadi
laporan keuangan perusahaan. Auditor internal memiliki tanggung jawab untuk memastikan seberapa
baiknya pengendalian dalam setiap kegiatan perusahaan yang dapat mempengaruhi kegiatan dalam pelaporan keuangan perusahaan. Pengendalian
terhadap kegiatan pelaporan keuangan tersebut termasuk dalam penilaian terhadap piutang dan persediaan perusahaan. Sehingga auditor internal juga memiliki
tanggung jawab yang lebih besar daripada tanggung jawab Risk Management Committee
dalam penilaian piutang dan persediaan perusahaan pada kegiatan pelaporan keuangan.
Alasan lainnya adalah tidak semua perusahaan pada sektor pertambangan yang masuk dalam sampel memiliki persediaan pada laporan
keuangan. Hal tersebut terbukti dengan hasil pengujian analisis deskriptif dimana
nilai minimum sampel variabel risiko pelaporan keuangan sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,99. Dari hasil analisis deskriptif tersebut menunjukkan
adanya perbedaan yang sangat tinggi antara nilai minimum dan nilai maksimum variabel risiko pelaporan keuangan. Sehingga terbukti bahwa terdapat perusahaan
sampel yang tidak memiliki persediaan dalam laporan keuangannya.
88
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel komisaris independen tidak berpengaruh terhadap keberadaan risk management committee
. 2. Variabel ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap
keberadaan risk management committee. 3. Variabel kompleksitas tidak berpengaruh terhadap keberadaan risk
management committee .
4. Variabel reputasi auditor berpengaruh terhadap keberadaan risk management committee
. 5. Variabel risiko pelaporan keuangan tidak berpengaruh terhadap
keberadaan risk management committee.
5.2 Saran
Saran yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian ini dan berdasarkan keterbatasan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan-perusahaan non finance diharapkan membentuk RMC untuk mengelola manajemen risiko perusahaan secara lebih fokus walaupun
belum adanya regulasi yang mewajibkan untuk pembentukan RMC.