model dengan nilai observasinya. Apabila nilai Hosmer and Lomeshow’s
Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima dan tidak
dapat ditolak. Hal tersebut menunjukan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model diterima karena sesuai dengan data
observasinya Ghozali, 2011.
3.5.2.3 Koefisien Determinasi R
2
Dalam analisis regresi logistik, pengujian koefisien determinasi R
2
dilakukan dengan menggunakan nilai Cox Snell dan Nagelkerke dari hasil output
SPSS. Pengujian koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat Ghozali,
2011. Nilai Nagelkerke R square merupakan nilai yang memperlihatkan besarnya nilai validitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen
yang akan diteliti. Nilai sisa dari 100 dikurangi dengan nilai Nagelkerke R Square
merupakan nilai variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model dalam penelitian.
3.5.2.4 Tabel Klasifikasi
Tabel klasifikasi akan menunjukkan besarnya kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terdapatnya keberadaan RMC di
suatu perusahaan. Pada kolom dalam hasil output SPSS merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen dalam hal ini yang mengungkap keberadaan RMC
1 dan yang tidak mengungkap keberadaan RMC 0, sedangkan pada baris
memperlihatkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen yang mengungkap keberadaan RMC 1 dan tidak mengungkap keberadaan RMC 0.
Jika model sempurna, maka akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan peramalan 100 pada semua kasus.
3.5.2.5 Estimasi Parameter dan Interpretasinya
Estimasi parameter dan interpretasinya dapat dilihat dengan pengujian koefisien regresi. Pengujian koefisien regresi tiap-tiap variabel yang diuji akan
menunjukkan bentuk hubungan antara variabel. Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel dependen yang dimasukkan dalam model
terhadap pengungkapan keberadaan RMC. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan p-value probability value dengan tingkat signifikansi a yang
digunakan sebesar 5 0,05. Jika nilai p-value lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel dependen berpengaruh signifikan
terhadap variabel independen. Jika nilai p-value lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa variabel dependen tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel independen.
62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri high profile yang terdiri atas perusahaan manufaktur dan perusahaan pertambangan yang
listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa annual report perusahaan industri high
profile periode 2009-2011 yang diperoleh dari situs resmi BEI di www.idx.co.id,
Accounting Corner Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, dan Pojok
BEI-Universitas Diponegoro.
No. Kriteria
Tidak Masuk Kriteria
∑
1. Total perusahaan industri high profile yang listing
di BEI dan menerbitkan annual report tahun 2009-2011
169
2. Perusahaan yang menyajikan annual report tidak
dalam bentuk mata uang rupiah 10
159 3.
Perusahaan dengan informasi yang tidak lengkap 63
96 4.
Jangka waktu penelitian 3
5. Jumlah sampel penelitian dikalikan 3 tahun
288 Tabel 4.1
Proses Pemilihan Sampel Penelitian
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2013