Analisis Deskripsi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Deskripsi

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparasi. Cara menganalisis hasil penelitian, peneliti menggunakan angka yang dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik. Metode statistik digunakan untuk menghitung besarnya Mean Hipotetik Mean Teoritik, dan Standard Deviasi σ dengan mendasarkan pada jumlah aitem, dan skor maksimal serta skor minimal pada masing-masing alternatif jawaban. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kategorisasi model distribusi normal Azwar, 2010 : 108-9. Penggolongan subjek ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. 4.3.1 Gambaran Umum Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang Ditinjau dari Goal Orientation Self regulated learning adalah usaha yang dilakukan secara sistematis untuk memfokuskan pikiran, perasaan, dan perilaku pada pencapaian tujuan. Gambaran self regulated learning pada siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang memiliki mastery goal dan siswa yang memiliki performance goal dapat ditinjau secara umum maupun khusus ditinjau berdasarkan indikator. Data self regulated learning dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan skala self regulated learning dengan jumlah aitem sebanyak 51 butir, skor tertinggi 4 dan skor rendah 1 pada masing-masing aitem. Rentang minimumnya adalah 51 dan maksimumnya adalah 204 dengan mean teoretis 127,5 dan standar deviasi 25,5. Berikut perhitungannya : Tabel 4.1. Kriteria Self Regulated Learning Interval Skor Interval Kriteria M + 1,0 Ϭ ≤ X 153 ≤ X Tinggi M – 1,0 Ϭ ≤ X M + 1,0 Ϭ 102 ≤ X 153 Sedang X M – 1,0 Ϭ X 102 Rendah Sesuai dengan kriteria self regulated learning di atas, maka siswa yang memiliki skor 153 ≤ X berarti memiliki tingkat self regulated learning tinggi, skor 102 ≤ X 153 memiliki tingkat self regulated learning sedang dan skor X 102 memiliki tingkat self regulated learning rendah. Tabel 4.2. Gambaran Self Regulated Learning Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F Tinggi 23 35,94 5 7,81 Sedang 41 64,06 59 92,19 Rendah - - - - TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel 4.2, maka dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal memiliki tingkat self regulated learning lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang termasuk kelompok performance goal, walaupun keduanya Jumlah aitem : 51 Rentang maksimum : jumlah item x skor tertinggi = 51 x 4 = 204 Rentang minimum : jumlah item x skor terendah = 51 x 1 = 51 Mean Teoretis M : skor tertinggi + skor terendah : 2 : 204 + 51 : 2 = 127,5 Standar Deviasi Ϭ : skor tertinggi - skor terendah : 6 : 204 – 51 : 6 = 25,5 rata-rata berada pada skor tingkat self regulated learning sedang dan tidak memiliki skor tingkat self regulated learning rendah. Siswa yang termasuk kelompok mastery goal memiliki tingkat self regulated learning tinggi dengan jumlah 23 siswa 35,94 dan siswa yang memiliki tingkat self regulated learning sedang dengan jumlah 41 siswa 64,06, sedangkan siswa yang termasuk kelompok performance goal memiliki tingkat self regulated learning tinggi dengan jumlah 5 siswa 7,81 dan siswa yang memiliki tingkat self regulated learning sedang berjumlah 59 siswa 92,19. Data tersebut dapat dilihat pada gambar grafik sebagai berikut : Gambar 4.1 Gambaran Umum Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Magelang 20 40 60 80 100 Tinggi Sedang Rendah 35.94 64.06 7.81 92.19 Self Regulated Learning M ast ery Goal Perform ance Goal 4.3.1.1 Gambaran Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang Berdasarkan Tiap Indikator Ditinjau dari Goal Orientation Self regulated learning terdiri dari delapan indikator, yaitu rehearsing and memorizing, goal setting and planning, self evaluating, self consequenting, seeking information, keeping records and self monitoring, environmental structuring dan seeking social assistance. Berikut ini merupakan deskripsi self regulated learning berdasarkan masing-masing indikator. 4.3.1.1.1 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Rehearsing and Memorizing Ditinjau Dari Goal Orientation Rehearsing and memorizing merupakan salah satu strategi dalam self regulated learning, dimana siswa menelaah kembali materi-materi pembelajaran untuk meningkatkan pembelajaran . Guna melihat gambaran self regulated learning siswa berdasarkan indikator rehearsing and memorizing dapat dilihat dari aitem sebanyak 7 butir. Gambaran rehearsing and memorizing siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Gambaran Rehearsing and Memorizing Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F 21 ≤ X Tinggi 31 48,44 13 20,31 14 ≤ X 21 Sedang 33 51,56 46 71,98 X 14 Rendah - 5 7,81 TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rehearsing and memorizing siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 31 siswa 48,44, berada dalam kriteria sedang berjumlah 33 siswa 51,56 dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 13 siswa 20,31, berada dalam kriteria sedang berjumlah 46 siswa 71,98 dan berada dalam kriteria rendah 5 siswa 7,81. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa menelaah kembali materi-materi pembelajaran untuk meningkatkan pembelajaran antara siswa dengan mastery goal dengan performance goal sama-sama dominan dalam kriteria sedang yaitu 51,56 untuk siswa dengan mastery goal dan 71,98 untuk siswa dengan performance goal. Mean empirik self regulated learning berdasarkan rehearsing and memorizing untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 20,42, sedangkan siswa yang memiliki performance goal sebesar 17,48. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk indikator rehearsing and memorizing dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Rehearsing and Memorizing Descriptive Statistics N Range Mean Std. Deviation Variance Mastery Goal 64 12 20.42 2.369 5.613 Performance Goal 64 14 17.48 2.856 8.158 Valid N listwise 64 4.3.1.1.2 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Goal Setting and Planning Ditinjau Dari Goal Orientation Strategi lain yang ada dalam self regulated learning yaitu goal setting and planning, dimana siswa berusaha untuk berlatih dan menghapalkan materi. Guna melihat gambaran self regulated learning siswa berdasarkan indikator goal setting and planning dapat dilihat dari aitem sebanyak 5 butir. Gambaran goal setting and planning siswa dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Gambaran Goal Setting and Planning Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F 15 ≤ X Tinggi 35 54,69 13 20,31 10 ≤ X 15 Sedang 29 45,31 49 76,56 X 10 Rendah - 2 3,13 TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa goal setting and planning siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 35 siswa 54,69, berada dalam kriteria sedang berjumlah 29 siswa 45,31 dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 13 siswa 20,31, berada dalam kriteria sedang berjumlah 49 siswa 76,56 dan berada dalam kriteria rendah 2 siswa 3,13. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang memiliki mastery goal untuk berlatih dan menghapalkan materi berada pada kriteria tinggi dengan prosentase sebanyak 54,69, sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase sebanyak 76,56. Mean empirik self regulated learning berdasarkan goal setting and planning untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 14,41, sedangkan siswa yang memiliki performance goal sebesar 12,97. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk indikator goal setting and planning dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Deskriptif Statistik Goal Setting and Planning Descriptive Statistics N Range Mean Std. Deviation Variance Master Goal 64 8 14.41 1.788 3.197 Performance Goal 64 11 12.97 2.175 4.729 Valid N listwise 64 4.3.1.1.3 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Self Evaluating Ditinjau Dari Goal Orientation Strategi self regulated learning selanjutnya yaitu self evaluating, dimana siswa melakukan evaluasi terhadap kualitas atau kemajuan dari pekerjaanya. Guna melihat gambaran self regulated learning siswa berdasarkan indikator self evaluating dapat dilihat dari aitem sebanyak 5 butir. Gambaran self evaluating siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Gambaran Self Evaluating Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F 15 ≤ X Tinggi 33 51,56 7 10,94 10 ≤ X 15 Sedang 31 48,44 53 82,81 X 10 Rendah - 4 6,25 TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa self evaluating siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 33 siswa 51,56, berada dalam kriteria sedang berjumlah 31 siswa 48,44 dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 7 siswa 10,94, berada dalam kriteria sedang berjumlah 53 siswa 82,81 dan berada dalam kriteria rendah 4 siswa 6,25. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang memiliki mastery goal untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas atau kemajuan dari pekerjaanya berada pada kriteria tinggi dengan prosentase sebanyak 51,56, sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase sebanyak 82,81. Mean empirik self regulated learning berdasarkan self evaluating untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 14,50, sedangkan siswa yang memiliki performance goal sebesar 12,27. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk indikator self evaluating dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Deskriptif Statistik Self Evaluating Descriptive Statistics N Range Mean Std. Deviation Variance Master Goal 64 9 14.50 1.919 3.683 Performance Goal 64 7 12.27 1.748 3.055 Valid N listwise 64 4.3.1.1.4 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Self Consequenting Ditinjau Dari Goal Orientation Strategi self regulated learning yang lain yaitu self consequenting, dimana Siswa membayangkan reward atau punishment yang didapat jika memperoleh kesuksesan atau kegagalan . Guna melihat gambaran self regulated learning berdasarkan indikator self consequenting dapat dilihat dari aitem sebanyak 5 butir. Gambaran self consequenting siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.9. Gambaran Self Consequenting Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F 15 ≤ X Tinggi 25 39,06 17 26,56 10 ≤ X 15 Sedang 38 59,38 42 65,63 X 10 Rendah 1 1,56 5 7,81 TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa self consequenting siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 25 siswa 39,06, berada dalam kriteria sedang berjumlah 38 siswa 59,38 dan berada dalam kriteria rendah berjumlah 1 siswa 1,56. Kemudian siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 17 siswa 26,56, berada dalam kriteria sedang berjumlah 42 siswa 65,63 dan berada dalam kriteria rendah 5 siswa 7,81. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa tindakan siswa dalam mengambil keputusan tentang hasil yang diperolehnya antara siswa dengan mastery goal dengan performance goal sama-sama berada dalam kriteria sedang yaitu 59,38 untuk siswa dengan mastery goal dan 65,63 untuk siswa dengan performance goal. Mean empirik self regulated learning berdasarkan self consequenting untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 13,94, sedangkan siswa yang memiliki performance goal sebesar 12,66. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk indikator self consequenting dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Deskriptif Statistik Self Consequenting Descriptive Statistics N Range Mean Std. Deviation Variance Master Goal 64 8 13.94 1.680 2.821 Performance Goal 64 12 12.66 2.509 6.293 Valid N listwise 64 4.3.1.1.5 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Seeking Information Ditinjau Dari Goal Orientation Strategi self regulated learning selanjutnya yaitu seeking information, dimana siswa berusaha untuk mencari informasi lebih lengkap dari sumber- sumber nonsosial . Guna melihat gambaran self regulated learning berdasarkan indikator seeking information dapat dilihat dari aitem sebanyak 8 butir. Gambaran seeking information siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.11. Gambaran Seeking Information Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F 24 ≤ X Tinggi 33 51,56 12 18,75 16 ≤ X 24 Sedang 30 46,88 50 78,12 X 16 Rendah 1 1,56 2 3,13 TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seeking information siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 33 siswa 51,56, berada dalam kriteria sedang berjumlah 30 siswa 46,88 dan berada dalam kriteria rendah berjumlah 1 siswa 1,56. Kemudian siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 12 siswa 18,75, berada dalam kriteria sedang berjumlah 50 siswa 78,12 dan berada dalam kriteria rendah 2 siswa 3,13. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang memiliki mastery goal untuk mencari informasi lebih lengkap dari sumber- sumber nonsosial berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 51,56, sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase 78,12. Mean empirik self regulated learning berdasarkan seeking information untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 23,41 sedangkan siswa yang memiliki performance goal sebesar 20,55. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk indikator seeking information dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Deskriptif Statistik Seeking Information Descriptive Statistics N Range Mean Std. Deviation Variance Master Goal 64 15 23.41 2.764 7.642 Performance Goal 64 15 20.55 3.157 9.966 Valid N listwise 64 4.3.1.1.6 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Keeping Records and Monitoring Ditinjau Dari Goal Orientation Keeping records and self monitoring ini termasuk dalam strategi self regulated learning, dimana siswa berusaha untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar. Guna melihat gambaran self regulated learning siswa berdasarkan indikator keeping records and self monitoring dapat dilihat dari aitem sebanyak 8 butir. Gambaran keeping records and self monitoring siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.13. Gambaran Keeping Records and Self Monitoring Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F 24 ≤ X Tinggi 36 56,25 10 15,62 16 ≤ X 24 Sedang 28 43,75 51 79,69 X 16 Rendah - 3 4,69 TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keeping records and self monitoring siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 36 siswa 56,25, berada dalam kriteria sedang berjumlah 28 siswa 43,75 dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 10 siswa 15,62, berada dalam kriteria sedang berjumlah 51 siswa 79,69 dan berada dalam kriteria rendah 3 siswa 4,69. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang memiliki mastery goal untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 56,25, sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase 79,69. Mean empirik self regulated learning berdasarkan keeping records and self monitoring untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 23,41 sedangkan siswa yang memiliki performance goal sebesar 20,55. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk indikator keeping records and self monitoring dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14. Deskriptif Statistik Keeping Record and Self Monitoring Descriptive Statistics N Range Mean Std. Deviation Variance Master Goal 64 10 23.86 2.322 5.393 Performance Goal 64 15 20.36 2.930 8.583 Valid N listwise 64 4.3.1.1.7 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Environmental Structuring Ditinjau Dari Goal Orientation Enviromental Structuring merupakan strategi selanjutnya dalam self regulated learning, dimana siswa berusaha untuk memilih atau mengatur lingkungan fisik sehingga proses belajar menjadi lebih mudah. Guna melihat gambaran self regulated learning berdasarkan indikator environmental structuring dapat dilihat dari aitem sebanyak 6 butir. Gambaran environmental structuring siswa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.15. Gambaran Environmental Structuring Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F 18 ≤ X Tinggi 45 70,31 16 25 12 ≤ X 18 Sedang 19 29,69 47 73,44 X 12 Rendah - 1 1,56 TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas menunjukkan bahwa environmental structuring siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 45 siswa 70,31, berada dalam kriteria sedang berjumlah 19 siswa 29,69 dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 16 siswa 25, berada dalam kriteria sedang berjumlah 47 siswa 73,44 dan berada dalam kriteria rendah 1 siswa 1,56. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang memiliki mastery goal untuk memilih atau mengatur lingkungan fisik sehingga proses belajar menjadi lebih mudah berada pada kriteria tinggi sebesar 70,31, sedangkan siswa dengan performance goal berada pada kriteria sedang sebesar 73,44. Mean empirik self regulated learning berdasarkan environmental structuring untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 18,77 sedangkan siswa yang memiliki performance goal sebesar 15,86. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk indikator environmental structuring dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16. Deskriptif Statistik Environmental Structuring Descriptive Statistics N Range Mean Std. Deviation Variance Master Goal 64 9 18.77 2.151 4.627 Performance Goal 64 12 15.86 2.531 6.408 Valid N listwise 64 4.3.1.1.8 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Seeking Social Assistance Ditinjau Dari Goal Orientation Seeking social assistance merupakan strategi self regulated learning yang lainnya, dimana siswa berusaha mencari bantuan dari teman sebaya, guru, orang dewasa lainnya yang dianggap bisa membantu. Guna melihat gambaran self regulated learning berdasarkan indikator seeking social assistance dapat dilihat dari aitem sebanyak 7 butir. Gambaran seeking social assistance siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.17. Gambaran Seeking Social Asisstance Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F 21 ≤ X Tinggi 34 53,12 9 14,06 14 ≤ X 21 Sedang 30 46,88 51 79,69 X 14 Rendah - 4 6,25 TOTAL 64 100 64 100 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seeking social asisstance siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 34 siswa 53,12, berada dalam kriteria sedang berjumlah 30 siswa 46,88 dan tidak terdapat siswa yang berada pada kriteria rendah. Kemudian siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 9 siswa 14,06, berada dalam kriteria sedang berjumlah 51 siswa 79,69 dan berada dalam kriteria rendah 4 siswa 6,25. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang memiliki mastery goal untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 53,12, sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase 79,69. Mean empirik self regulated learning berdasarkan seeking social assistance untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 20,94 sedangkan siswa yang memiliki performance goal sebesar 17,69. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk indikator seeking social assistance dapat dilihat pada tabel 4.18. Tabel 4.18. Deskriptif Statistik Seeking Social Assistance Descriptive Statistics N Range Mean Std. Deviation Variance Mastery Goal 64 10 20.94 2.563 6.567 Performance Goal 64 11 17.69 2.654 7.044 Valid N listwise 64 Adapun ringkasan hasil analisis deskriptif variabel self regulated learning ditinjau dari goal orientation dapat dilihat pada tabel 4.19. Tabel 4.19 Rangkuman Penjelasan Deskriptif Self Regulated Learning Ditinjau dari Goal Orientation Indikator Kriteria Mastery Goal Performance Goal F F Rehearsing and Memorizing Tinggi 31 48,44 13 20,31 Sedang 33 51,56 46 71,98 Rendah - 5 7,81 Goal Setting and Planning Tinggi 35 54,69 13 20,31 Sedang 29 45,31 49 76,56 Rendah - 2 3,13 Self Evaluating Tinggi 33 51,56 7 10,94 Sedang 31 48,44 53 82,81 Rendah - 4 6,25 Self Consequenting Tinggi 25 39,06 17 26,56 Sedang 38 59,38 42 65,63 Rendah 1 1,56 5 7,81 Seeking Information Tinggi 33 51,56 12 18,75 Sedang 30 46,88 50 78,12 Rendah 1 1,56 2 3,13 Keeping Records and Self Monitoring Tinggi 36 56,25 10 15,62 Sedang 28 43,75 51 79,69 Rendah - 3 4,69 Environmental Structuring Tinggi 45 70,31 16 25 Sedang 19 29,69 47 73,44 Rendah - 1 1,56 Seeking Social Assistance Tinggi 34 53,12 9 14,06 Sedang 30 46,88 51 79,69 Rendah - 4 6,25

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis