Karakteristik Remaja Awal Remaja Awal

6 Mampu melakukan strategi disiplin, yang bertujuan menghindari gangguan internal dan eksternal, menjaga konsentrasi, usaha, dan motivasi selama menyelesaikan tugas. Peneliti menyimpulkan bahwa definisi self regulated learning adalah kemampuan siswa dalam proses belajar untuk memonitor, meregulasi, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan perilaku, yang kemudian semuanya diarahkan dan didorong oleh tujuan serta mengutamakan konteks lingkungan.

2.2 Remaja Awal

Menurut Mappiare 1982: 25 masa remaja memiliki rentang usia antara 13-21 tahun, yang dibagi dalam masa remaja awal usia 1314 sampai dengan 17 tahun, dan remaja akhir 17 sampai 21 tahun. Menurut Hurlock 1991 dalam Ali dan Asrori 2011: 9 adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Monks 2006: 259 mengatakan bahwa pada masa ini, remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Remaja tidak masuk golongan anak, tetapi tidak termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Pada umumnya mereka masih belajar di sekolah Menengah atau Perguruan Tinggi. Sedangkan Desmita 2011: 37 berpendapat masa remaja 12-21 tahun merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa ini dikenal dengan masa pencarian jati diri ego identity

2.2.1 Karakteristik Remaja Awal

Menurut Slazman karakteristik masa remaja adalah perubahan dari sikap tergantung ke arah kemandirian, minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai masa Strom dan Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi tersisihkan dari kehidupan sosial budaya orang dewasa Pikunas, 1976 dalam Yusuf, 2011: 184 Mappiare 1982: 32 mengemukakan ciri-ciri remaja awal ditunjukkan pada beberapa indikasi, sebagai berikut : 1. Kestabilan keadaan perasaan dan emosi Perasaan yang sangat peka, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Ini menimbulkan remaja cepat berganti suasana yang sesekali sangat bersemangat dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih, rasa yakin diri berganti rasa ragu diri yang berlebihan. 2. Hal sikap dan moral Organ-organ seks yang telah matang menyebabkan remaja mendekati lawan jenis. Ada dorongan-dorongan seks dan kecenderungan memenuhi dorongan itu, sehingga kadang-kadang dinilai oleh masyarakat tidak sopan. 3. Hal kecerdasaan atau kematangan mental Alfred Binet mengemukakan bahwa pada usia 12 tahun kemampuan anak untuk mengerti informasi abstrak baru sempurna. Kesempurnaan mengambil kesimpulan dan informasi abstrak dimulai pada usia 14 tahun. Akibatnya remaja awal sering menolak hal-hal yang tidak masuk akal. 4. Hal status remaja awal sangat sulit ditentukan Adanya keraguan orang dewasa untuk memberi tanggungjawab kepada remaja dengan dalih mereka masih anak-anak. Pada lain kesempatan, remaja awal sering mendapat teguran sebagai orang yang sudah besar jika remaja bertingkah laku kekanak-kanakan. Akibatnya, remaja awal pun mendapat sumber kebingungan tentang statusnya. 5. Memiliki banyak masalah yang dihadapi Dari ciri-ciri sebelumnya menjadikan remaja awal banyak menghadapi masalah. Sebab lain adalah sifat emosional remaja awal. 6. Masa yang kritis Pada masa ini remaja dituntut untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya sendiri. Keadaan remaja yang dapat menghadapi masalahnya dengan baik menjadi modal dasar dalam menghadapi masalah-masalah selanjutnya, sampai ia dewasa. Ketidakmampuan menghadapi masalahnya dalam masa ini akan menjadikannya orang dewasa yang bergantung. Desmita 2011: 37-38 berpendapat masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu : 1 Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya. 2 Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. 3 Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif. 4 Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya. 5 Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya. 6 Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak. 7 Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga Negara. 8 Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial. 9 Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku. 10 Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.

2.2.2 Tugas-tugas Perkembangan Remaja Awal