Berdasarkan hasil uji proporsi pada nilai tes kelompok eksperimen diperoleh
Nilai dengan
adalah 1,64. Kriteria pengujian yaitu H
ditolak jika dalam hal lainnya H
diterima. Jelas
, jadi H diterima, artinya siswa kelompok eksperimen
mencapai ketuntasan klasikal. Penghitungan selengkapnya dalam Lampiran 33.
4.1.2.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji Pihak Kanan
Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk menguji rata-rata siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CRH pada materi pecahan lebih
baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Rumus yang digunakan untuk uji kesamaan dua rata-rata adalah
rumus 3.13 dan 3.14. Hasil penghitungan uji kesamaan rata-rata diperoleh . Harga
untuk taraf signifikansi 5 dan dk = 58 adalah 1,67. Kriteria pengujian adalah
diterima apabila dan ditolak H
jika t mempunyai harga-harga lain. Jelas
, jadi H ditolak artinya rata-rata nilai siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada
kelompok kontrol. Penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35.
4.1.2.4 Uji Kesamaan Dua Proporsi Uji Pihak Kanan
Uji kesamaan proporsi digunakan untuk menguji proporsi ketuntasan pada kelas eksperimen lebih dari proporsi ketuntasan pada kelas kontrol. Rumus
yang digunakan untuk uji kesamaan dua proporsi adalah rumus 3.17, 3.18, dan 3.19. Hasil penghitungan uji kesamaan proporsi diperoleh
. Harga
untuk taraf signifikansi 5 adalah 1,64. Kriteria pengujian adalah ditolak apabila
dan terima untuk
. Jelas
, jadi H ditolak artinya proporsi ketuntasan kelompok
eksperimen lebih dari proporsi ketuntasan kelompok kontrol. Penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 36.
4.1.2.5 Analisis Angket Minat
Untuk menilai respon siswa terhadap pembelajaran digunakan angket minat belajar matematika siswa. Rumus yang digunakan untuk menganalisis
minat belajar siswa adalah rumus 3.20. Perolehan skor minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Perolehan skor minat belajar siswa
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
No Kode
Skor No
Kode Skor
1 E-01
108 1
K-01 93
2 E-02
106 2
K-02 69
3 E-03
66 3
K-03 50
4 E-04
70 4
K-04 69
5 E-05
108 5
K-05 92
6 E-06
56 6
K-06 90
7 E-07
106 7
K-07 65
8 E-08
116 8
K-08 60
9 E-09
113 9
K-09 53
10 E-10
118 10
K-10 82
11 E-11
82 11
K-11 50
12 E-12
106 12
K-12 64
13 E-13
101 13
K-13 109
14 E-14
79 14
K-14 97
15 E-15
108 15
K-15 59
16 E-16
108 16
K-16 70
17 E-17
69 17
K-17 50
18 E-18
55 18
K-18 55
19 E-19
66 19
K-19 57
20 E-20
108 20
K-20 60
21 E-21
120 21
K-21 53
22 E-22
97 22
K-22 50
23 E-23
90 23
K-23 117
24 E-24
59 24
K-24 108
25 E-25
70 25
K-25 52
26 E-26
70 26
K-26 63
27 E-27
84 27
K-27 97
28 E-28
109 28
K-28 70
29 E-29
57 29
K-29 116
30 E-30
70 30
K-30 113
Hasil penghitungan menunjukkan minat belajar matematika siswa pada kelas eksperimen sebesar 71,33 yang dikategorikan minat positif. Sedangkan
pada kelas kontrol, hasil penghitungan menunjukkan minat belajar matematika siswa sebesar 59,55 yang termasuk dalam kategori minat biasa. Jadi, minat
belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen lebih baik dari minat belajar matematika siswa pada kelompok kontrol. Penghitungan selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 37.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data awal sampel diperoleh hasil yaitu data berdistribusi normal, homogen, dan rata-rata kedua kelompok sama.
Kedua kelas yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini diajar oleh guru matematika yang sama dan tidak ada pembagian kelas unggulan di SMP N 1
Songgom, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya masing-masing sampel diberi perlakuan yang berbeda.
Kelompok eksperimen yaitu kelas VIIB diberi perlakuan dengan model pembelajaran CRH sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas VIIC diberi
perlakuan dengan model pembelajaran ekspositori. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda selama 6 pertemuan, kedua
kelas diberi tes yang sama. Pelaksanaan tes dilakukan pada hari yang sama yaitu tanggal 26 November 2012. Kelompok eksperimen pada jam ke 1 sampai dengan
jam ke 2, sedangkan kelompok kontrol pada jam ke 4 sampai dengan jam ke 5. Hasil dari tes ini kemudian dianalisis untuk menguji hipotesis pada penelitian ini.
Selain diberi tes, kedua kelas juga diminta mengisi angket yang akan digunakan untuk mengukur minat belajar siswa dari kedua kelas.