b Kepedulian, persetujuan, dan penghormatan yang dinyatakan sebagai dukungan organisasi akan memenuhi kebutuhan sosioemosional karyawan
dan menyebabkan karyawan menggabungkan keanggotaannya ke dalam organisasi serta menjadikan status peran mereka di dalam organisasi
menjadi identitas sosial mereka. c Dukungan organisasi akan memperkuat keyakinan bahwa pengakuan
organisasi dan penghargaan dari organisasi terhadap usaha dan loyalitas karyawan akan meningkatkan performa contohnya, performa akan
menghasilkan ekspektasi terhadap penghargaan.
C. Perawat
Sebagai pekerja, perawat merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di
rumah sakit atau klinik karena jumlah waktu dan intensitas memberikan pelayanan kesehatan lebih banyak dibandingkan dengan profesi medis lainnya.
Menurut Elis Hartley 1980 perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan lanjut usia. Sebagian besar
perawat adalah pegawai rumah sakit, perawat merupakan tenaga kesehatan yang dominan di rumah sakit baik dari segi jumlah maupun keberedaannya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, perawat mempunyai hubungan langsung dengan pasien Praptiningsih, 2006.
Kalangan Profesi keperawatan telah menetapkan lingkup tugas keperawatan yaitu dengan adanya standar asuhan keperawatan. Standar asuhan
keperawatan ini mencakup pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan serta evaluasi keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan yang menyangkut tindakan keperawatan meliputi intervensi keperawatan, observasi serta konseling kesehatan. Hal inilah yang menjadi
kewenangan profesional yang melekat dalam diri perawat Yahmono, 2000.
D. Dinamika Persepsi Dukungan Organisasi Dan Kesejahteraan Psikologis
Ryff 1995 mengatakan kesejahteraan psikologis merupakan pencapaian
penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri apa adanya, memiliki tujuan hidup,
mengembangkan hubungan positif dengan orang lain, menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan, dan terus tumbuh secara personal.
Selanjutnya, Sirgy, Reilly, Wu, dan Efraty 2008 menjelaskan bahwa lingkungan kerja menjadi tempat pertemuan sosial untuk berbincang, bertukar
pikiran, bertemu dan bertukar pengalaman dengan rekan-rekan kerja. Hal ini tentu saja menjelaskan bahwa karyawan tidak lepas dari keadaan sosial atau hubungan
interpersonal yang dapat mempengaruhi performanya dalam bekerja. Lingkungan kerja yang sehat akan memunculkan perasan positif pada karyawan sehingga
karyawan akan lebih bahagia dan produktif Harter, Schmidt, Keyes, 2002. Hasil penelitian Ryff Keyes 1995 memperlihatkan pengalaman kerja
yang positif mempengaruhi kesejahteraan psikologis individu. Rhoades dan Eisenberger 2002 juga menjelaskan penghargaan organisasi dan kondisi
pekerjaan merupakan aspek yang mempengaruhi pengalaman kerja. Keyakinan karyawan
mengenai penghargaan dan kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan karyawannya mempengaruhi persepsi dukungan organisasi
Eisenberger, Huntington, Hutchison, Sowa, 1986.
Universitas Sumatera Utara
Perilaku mendukung
dari organisasi
menyebabkan karyawan
menyimpulkan bahwa organisasi bangga dengan prestasi mereka dan percaya kepada mereka untuk melakukan tugasnya dengan baik sehingga meningkatkan
perasaan kompetensi dan bernilai pada karyawan Eisenberger, Armeli, Rexwinkel, Lynch, Rhoades, 2001. Pengalaman kerja yang memberikan
makna terhadap kehidupan individu berkontribusi terhadap kesejahteraan karyawan dengan memenuhi berbagai kebutuhan mereka McGregor Little,
1998. Persepsi terhadap dukungan mendorong emosi positif karyawan dan berhubungan dengan kesejahteraan psikologis mereka Ryff Singer, 1998.
Karyawan yang merasa didukung oleh organisasi berhubungan positif dengan kepuasan hidup yang lebih besar Richardsen, Burke, Mikkelsen, 1999.
Keyes, Hysom, dan Lupo 2000 mengatakan bahwa kesejahteraan psikologis karyawan dapat ditingkatkan dengan atasan yang efektif. Atasan yang
bertindak efektif akan menghasilkan kepercayaan dan emosi positif pada karyawannya, dengan memberikan otonomi yang besar dalam melakukan
pekerjaannya serta
memberikan kesempatan
kepada karyawan
untuk mengembangkan kualitas Keyes, Hysom, Lupo, 2000. Perilaku atasan yang
mendukung meningkatkan kesejahteraan karyawan dan membantu melindungi karyawan dari ketegangan, depresi, kelelahan emosional, dan gangguan kesehatan
Greller, Parsons, Mitchell, 1992. Dukungan atasan dan kebijakan yang berhubungan dengan keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan meningkatkan
kontrol kerja dan personal yang dirasakan karyawan serta mengurangi depresi Thomas Ganster, 1995. Dukungan dari atasan berhubungan positif dengan
Universitas Sumatera Utara
kesejahteraan psikologis melalui makna pekerjaan, peran yang jelas, serta kesempatan untuk mengembangkan diri Nielsen, Randall, Yarker, Brenner,
2008. Teori
self-determination telah
memperlihatkan bahwa
otonomi meningkatkan peran penting lingkungan dalam memberikan kontribusi bagi
kesejahteraan psikologis, harga diri, kepuasan hidup, dan inisiatif karyawan O’Connor Vallerand, 1994. Sejauh mana karyawan merasa bahwa mereka
memiliki otonomi dan kontrol dalam melakukan pekerjaannya secara signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja, prestasi pribadi, kinerja, ketegangan yang
berhubungan dengan pekerjaan, dan intensi turnover Greenberger, Strasser, Cummings, Dunham, 1989a. Bond, Flaxman, Bunce 2008 menemukan
bahwa otonomi kerja efektif dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan terutama bagi karyawan yang memiliki fleksibilitas psikologis.
Sumber daya pekerjaan seperti otonomi, pemanfaatan keterampilan, pengembangan professional, dan dukungan sosial terbukti berhubungan dengan
kesejahteraan individu, seperti keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dan kesehatan Halbesleben, 2010. Jika karyawan merasa bahwa mereka sedang diperlakukan
dengan adil, mereka lebih cenderung untuk mengembangkan perilaku dan sikap positif terhadap pekerjaan mereka. misalnya, keadilan distributif merupakan
faktor pendukung kepuasan kerja atau kesejahteraan di tempat kerja McFarlin Rice, 1992. Dukungan emosi memiliki pengaruh paling kuat terhadap
kesejahteraan psikologis dan emosi individu Bolger, Zuckerman, Kessler,
Universitas Sumatera Utara
2000. Persepsi dukungan organisasi efektif untuk memenuhi kebutuhan emosional akan persetujuan, penghargaan, dan rasa keterikatan, serta memiliki
dampak positif terhadap kesejahteraan karyawan dan juga mengurangi kemungkinan karyawan untuk meninggalkan organisasi Eisenberger, Huntington,
Hutchison, Sowa, 1986.
E. Hipotesis Penelitian