p = 0.020 0.05. Pada aspek keadilan prosedural tidak memperlihatkan hubungan yang signifikan dimana r = 0.014 dengan p = 0.862 0.05.
E. Pembahasan
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi dukungan organisasi dengan kesejahteraan psikologis dikalangan
perawat. Hal ini menjelaskan bahwa persepsi positif terhadap dukungan organisasi maka kesejahteraan psikologis meningkat pula. Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanez dan Figueroa 2011 yang menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan
organisasi dengan kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis. Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan hubungan positif antara
persepsi dukungan organisasi dengan kesejahteraan psikologis. Pertama, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa salah satu aspek persepsi dukungan
organisasi yaitu kondisi pekerjaan memiliki hubungan positif dengan kesejahteraan psikologis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harter, Schmidt,
Keyes 2002 yang menyatakan bahwa lingkungan kerja yang memberikan ketertarikan, makna, dan tugas yang menantang akan membuat individu mengarah
pada kondisi yang optimal dan pengalaman kerja yang positif. Annisa dan Zulkarnain 2013 menyatakan kesejahteraan psikologis berkaitan dengan hal-hal
yang dialami oleh individu pada kehidupan sehari-hari termasuk pengalaman saat berada di lingkungan kerja. Dukungan yang diberikan oleh organisasi seperti
lingkungan kerja yang memberikan ketertarikan, makna, dan tantangan kepada
Universitas Sumatera Utara
karyawan dalam melakukan tugasnya akan membuat karyawan bekerja dengan optimal dan mendapatkan pengalaman kerja yang positif sehingga meningkatkan
kesejahteraan psikologisnya. Kedua, Lawler 1994 menyatakan bahwa penghargaan yang diberikan oleh
organisasi, seperti promosi jabatan, pengembangan karir, dan menghargai kinerja karyawan akan meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi tingkat turnover
karyawan. Hal ini disebabkan oleh karyawan yang merasa organisasi memberikan penghargaan yang tinggi atas performa kerjanya akan merasa dihargai sehingga
karyawan puas dengan pekerjaannya dan nyaman untuk tetap berada di organisasi. Karyawan yang merasa performa kerjanya dihargai menghasilkan kepuasan kerja
sehingga kesejahteraan psikologis karyawan meningkat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tenggara, Zamralita, dan Suyasa 2008
bahwa karyawan yang semakin puas dengan pekerjaannya maka akan memiliki kesejahteraan psikologis yang semakin baik.
Ketiga, menurut Ghasemizad Mohammadkhani 2013 persepsi dukungan organisasi berperan dalam meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan.
Dukungan yang diberikan organisasi berperan meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan yang kemudian meningkatkan kesejahteraan psikologis sehingga
performa kerja karyawan meningkat. Zulkarnain 2013 menjelaskan bahwa kualitas kehidupan kerja akan meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan
karyawannya. Keempat, hasil penelitian ini juga sejalan dengan pernyataan Kirmeyer
Dougherty 1988 bahwa atasan yang memberikan dukungan kepada
Universitas Sumatera Utara
karyawannya akan meningkatkan kesejahteraan psikologis dan membantu melindungi karyawannya dari ketegangan, depresi, kelelahan emosional, dan
masalah kesehatan. Dukungan yang diterima karyawan dari atasannya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan psikologisnya. Atasan
yang memberikan dukungan yang suportif kepada karyawan akan menciptakan suasana yang nyaman dalam bekerja. Hal ini juga dapat terlihat ketika karyawan
mengalami ketegangan dalam pekerjaannya maka atasan yang suportif akan mengurangi ketegangan yang dialami oleh karyawannya dengan cara-cara yang
menguntungkan. Dukungan yang positif dari atasan akan meningkatkan kesejahteraan psiklologis karyawanny Gibson, Grey, Hasting, 2009. .
Dalam penelitian ini ditemukan hanya aspek penghargaan organisasi dan kondisi kerja serta dukungan yang diterima dari atasan yang memiliki hubungan
dengan kesejahteraan psikologis. Selain itu, aspek keadilan prosedural tidak memperlihatkan hubungan yang signifikan dengan kesejahteraan psikologis.
Berdasarkan hasil observasi, setiap perawat di rumah sakit diberikan tugas sesuai dengan bagian-bagian dimana mereka ditempatkan, seperti IGD, ICU,
rawat inap, dan rawat jalan. Hal ini memperlihatkan masing-masing bagian di rumah sakit mempunyai tugas-tugas yang berbeda sehingga memiliki tanggung
jawab dan kondisi kerja yang berbeda pula dalam memberikan pelayanan dan perawatan kepada pasien. contohnya, perawat di bagian IGD harus selalu bersiap-
siap untuk kedatangan pasien yang memerlukan perawatan langsung sehingga dapat menyebabkan ketegangan jika terus menerus dihadapkan pada pasien yang
Universitas Sumatera Utara
sakit parah. Sedangkan perawat pada bagian rawat jalan hanya bekerja pada saat ada pasien yang memerlukan pelayanan rawat jalan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jawaban dari masalah penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. Kemudian pada bab ini juga
akan diberikan saran-saran yang dapat digunakan dalam penelitian berikutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada hubungan positif antara persepsi dukungan organisasi dengan kesejahteraan psikologis pada perawat.
2. Berdasarkan katergorisasi persepsi dukungan organisasi mayoritas subjek memiliki persepsi dukungan organisasi yang netral
sebanyak 101 orang atau berkisar 62.7, sedangkan subjek yang memiliki persepsi dukungan organisasi yang positif sebanyak 48
orang atau berkisar 29.8, dan subjek yang memiliki persepsi negatif
terhadap dukungan organisasi sebanyak 12 orang atau berkisar 7.5.
3. Berdasarkan kategorisasi kesejahteraan psikologis mayoritas subjek memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi sebanyak 120
orang atau berkisar 74.5, sedangkan subjek penelitian yang memiliki kesejahteraan psikologis yang sedang sebanyak 41 orang
Universitas Sumatera Utara