IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Tujuan metode penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi Suryabrata, 2003. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui hubungan persepsi dukungan organisasi terhadap kesejahteraan psikologis pada perawat.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini antara lain :  Variabel bebas : Persepsi Dukungan Organisasi  Variabel tergantung : Kesejahteraan Psikologis

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Definisi operasional variabel – variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Persepsi Dukungan Organisasi Persepsi karyawan mengenai seberapa besar organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli pada kesejahteraan mereka. Persepsi dukungan organisasi diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek seperti yang dikemukakan oleh Rhoades dan Eisenberger 2002, yaitu penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan, dukungan yang diterima dari atasan, dan keadilan prosedural. Semakin tinggi skor pada skala maka persepsi karyawan terhadap Universitas Sumatera Utara dukungan organisasi adalah positif. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala maka persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi adalah negatif. 2. Kesejahteraan Psikologis Penilaian karyawan terhadap dirinya atas pengalaman-pengalaman hidup sebagai bentuk realisasi potensi diri dalam mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan psikologis diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan dimensi seperti yang dikemukakan oleh Ryff dan Keyes 1995, yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Semakin tinggi skor pada aspek-aspek tersebut maka semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis yang dirasakan oleh individu. Sebaliknya, semakin rendah skor pada aspek-aspek tersebut maka semakin rendah pula kesejahteraan psikologis yang dirasakan oleh individu.

C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan sejumlah orang dari populasi untuk dijadikan subjek penelitian yang disebut sebagai sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai minimal satu sifat yang sama atau ciri –ciri yang sama. Sampel merupakan sebahagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah sakit di kota Medan. Adanya keterbatasan yang dialami oleh peneliti dalam Universitas Sumatera Utara menjangkau populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian perawat dari populasi yang dijadikan subjek penelitian. Karakteristik dari sampel penelitian ini adalah :  Perawat pria dan wanita yang bekerja di rumah sakit.  Memiliki masa kerja di atas 1 tahun. Perawat dianggap telah memahami dan beradaptasi denga nilai-nilai, tujuan, dan aturan dalam organisasi.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Poerwanti, 1994. Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Teknik ini digunakan untuk penelitian yang mengutamakan tujuan penelitian. Subjek dipilih sesuai dengan ciri-ciri yang mewakili satu populasi tertentu Silalahi, 2009. Sampel diambil sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.

D. METODE PENGAMBILAN DATA

Metode pengambilan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data Arikunto, 2002. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala merupakan mekanisme Universitas Sumatera Utara pengumpulan data melalui tulisan-tulisan tentang pertanyaan atau pernyataan untuk mengukur variabel tertentu. Menurut Azwar 1999 karakteristik dari skala psikologi yaitu stimulus berupa pernyataan ataupun pertanyaan yang dapat mengungkapkan indikator perilaku responden, indikator perilaku diungkapkan melalui item-item, respon jawaban subjek dapat diterima selama diberikan secara jujur dan sungguh- sungguh. Hadi 2000 mengungkapkan skala psikologis dapat mengungkapkan laporan diri self report. Azwar 2010 juga mengemukakan bahwa metode skala dapat menggambarkan aspek kepribadian individu, dapat merefleksikan diri yang biasanya tidak disadari responden yang bersangkutan, responden tidak menyadari arah jawaban ataupun kesimpulan yang diungkapkan pernyataan atau pertanyaan. Penelitian ini menggunakan penskalaan model skala likert. Pada model penskalaan ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable merupakan pernyataan positif yang mendukung objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavourable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap Azwar, 2000. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala psikologi, yaitu skala persepsi dukungan organisasi dan skala kesejahteraan psikologis. 1. Skala Persepsi Dukungan Organisasi Item-item skala persepsi dukungan organisasi dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Rhoades dan Universitas Sumatera Utara Eisenberger 2002, yaitu penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan, dukungan yang diterima dari atasan, dan keadilan prosedural. Skala persepsi dukungan organisasi ini menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu SS Sangat Sesuai, S Sesuai, N Netral, TS Tidak Sesuai, STS Sangat Tidak Sesuai. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable dan unfavourable dengan rentang skor dari 1 sampai 5. Berikut Blue Print dari skala persepsi dukungan organisasi : Tabel 1. Blue Print Skala Persepsi Dukungan Organisasi No. Aspek Favourable Unfavourable Total 1. Penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan 1, 3, 5, 19 8, 10, 12, 22 8 2. Dukungan yang diterima dari atasan 2, 4, 6, 20 13, 15, 17, 23 8 3. Keadilan procedural 7, 9, 11, 21 14, 16, 18, 24 8 Jumlah Total Item 12 12 24 2. Skala Kesejahteraan Psikologis Item-item skala kesejahteraan psikologis dalam penelitian ini disusun berdasarkan dimensi yang dikemukakan oleh Ryff 1989, yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Skala kesejahteraan psikologis ini menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu SS Sangat Sesuai, S Sesuai, N Netral, TS Tidak Sesuai, STS Universitas Sumatera Utara Sangat Tidak Sesuai. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable dan unfavourable dengan rentang skor dari 1 sampai 5. Berikut Blue Print dari skala kesejahteraan psikologis : Tabel 2. Blue Print Skala Kesejahteraan Psikologis No. Dimensi Favourable Unfavourable Total 1. Penerimaan diri 1, 3, 5, 37 19, 21, 23 7 2. Hubungan positif dengan orang lain 2, 4, 6, 38 20, 22, 24 7 3. Otonomi 7, 9, 11, 25, 27, 29, 39 7 4. Penguasaan lingkungan 8, 10, 12, 26, 28. 30, 40 7 5. Tujuan hidup 13, 15, 17 31, 33, 35, 41 7 6. Pertumbuhan pribadi 14, 16, 18, 42 32, 34, 36 7 Jumlah Total Item 21 21 42

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

Dokumen yang terkait

Hubungan Iklim Organisasi dengan Kesejahteraan Psikologis pada Karyawan

5 24 103

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN HARDINESS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA WANITA BEKERJA Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Hardiness dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Wanita Bekerja.

0 14 10

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN HARDINESS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA WANITA BEKERJA Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Hardiness dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Wanita Bekerja.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PENDERITA DIABETES Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

0 2 16

Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Kesejahteraan Psikologis.

1 0 2

D. DATA MENTAH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS - Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Kesejahteraan Psikologis Di Kalangan Perawat

0 0 26

Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Kesejahteraan Psikologis Di Kalangan Perawat

0 1 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Kesejahteraan Psikologis 1. Definisi Kesejahteraan Psikologis - Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Kesejahteraan Psikologis Di Kalangan Perawat

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Kesejahteraan Psikologis Di Kalangan Perawat

0 0 8

HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DI KALANGAN PERAWAT DI KOTA MEDAN SKRIPSI

0 0 16