a. Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lainnya.
b. Jika MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.
c. Jika MSA lebih kecil dari 0,5 dan atau mendekati nol 0, maka variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel
lainnya. Selanjutnya validitas kontrak dilihat berdasarkan nilai bobot faktor
loading factor yang menunjukan besarnya korelasi antara variabel awal dengan faktor yang terbentuk. Dikatakan memiliki validitas yang baik jika nilai faktor
loadingnya lebih besar dari 0,5 Santoso, 2002.
2. Uji Daya Beda Item
Uji daya beda item dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau yang tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item ini adalah dengan memilih item yang mengukur hal yang sama dengan yang
diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000. Pengujian daya beda item ini dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor pada setiap item dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi
Pearson Product Moment, yang di analisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 20.0 for windows dan Microsoft Office Excel 2007. Prosedur pengujian
Universitas Sumatera Utara
ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal dengan indeks daya beda item Azwar, 2000.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Konsep reliabilitas mengacu pada apakah suatu instrumen dapat diinterpretasi secara konsisten dalam suatu pengukuran dan dalam situasi yang
berbeda-beda Shaughnessy, Zeichmeister, Zeichmeister, 2012. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya
apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2000.
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal
Cronbach’s alpha coeffecient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok
individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur a. Skala Persepsi Dukungan Organisasi
Hasil analisis faktor skala persepsi dukungan organisasi menunjukkan bahwa pada aspek penghargaan organisasi dan kondisi pekerjaan, tidak ada item
yang gugur sehingga diperoleh 5 item dengan nilai KMO sebesar 0.791, nilai MSA bergerak dari 0.766 sampai 0.851, dan nilai faktor loading yang bergerak
dari 0.500 sampai 0.816 yaitu item nomor 1, 3, 5, 19, 22. Selanjutnya, pada aspek
Universitas Sumatera Utara
dukungan yang diterima dari atasan tidak ada item yang gugur sehingga diperoleh 7 item dengan nilai KMO sebesar 0.767. nilai MSA bergerak dari 0.562 sampai
0.880 dan nilai faktor loading bergerak dari 0.587 sampai 0.870 Item-item tersebut
adalah item nomor 2, 4, 6, 13, 15, 20, 23. Pada aspek keadilan prosedural, tidak
ada item yang gugur. Dengan demikian ada 5 item yang memiliki nilai KMO sebesar 0.592, nilai MSA bergerak dari 0.546 sampai 0.659 dan nilai faktor
loading bergerak dari 0.571 sampai 0.852, yaitu item nomor 7, 9, 14, 16, 18. Hasil analisis skala persepsi dukungan organisasi menunjukkan bahwa dari
24 item terdapat 17 item yang memiliki daya beda tinggi. Ada 7 item yang gugur daya beda item lebih kecil dari 0,3 yaitu item nomor 8, 10, 11, 12, 17, 21, 24.
Hasil uji daya beda item ini menggunakan batasan r
ix
≥ 0,30. Koefisien korelasi item total bergerak dari 0.355 sampai 0.699. Hasil reliabilitas dengan
menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r
xx
= 0.865 yang berarti tingkat reliabilitas baik.
Distribusi item setelah uji coba ditunjukkan pada tabel 3 Skala persepsi dukungan organisasi berikut :
Tabel 3. Skala Persepsi Dukungan Organisasi Setelah Uji Coba No.
Aspek Favourable
Unfavourable Jumlah total
1. Penghargaan
organisasi dan
kondisi pekerjaan 1, 3, 5, 19
22 5
2. Dukungan
yang diterima dari atasan
2, 4, 6, 20 13, 15, 23
7 3.
Keadilan prosedural 7, 9
14, 16, 18 5
Jumlah Total Item
10 7
17
Universitas Sumatera Utara
b. Skala Kesejahteraan Psikologis
Hasil analisis faktor skala kesejahteraan psikologis menunjukkan bahwa pada aspek penerimaan diri, tidak ada item yang gugur sehingga diperoleh 6 item
dengan nilai KMO sebesar 0.647, nilai MSA bergerak dari 0.600 sampai 0.719, dan nilai faktor loading yang bergerak dari 0.740 sampai 0.838 yaitu item nomor
1, 3, 5, 19, 21, 23. Selanjutnya, pada aspek hubungan positif dengan orang lain tidak ada item yang gugur. Maka, diperoleh 6 item dengan nilai KMO sebesar
0.639. Nilai MSA bergerak dari 0.592 sampai 0.702 dan nilai faktor loading bergerak dari 0.621 sampai 0.875.
Item-item tersebut adalah item nomor 2, 4, 6,
20, 22, 24. Pada aspek otonomi terdapat 1 item yang gugur yaitu item nomor 9
sehingga ada 4 item yang memiliki nilai KMO sebesar 0.754. Nilai MSA bergerak dari 0.707 sampai 0.790 dan nilai faktor loading bergerak dari 0.688
sampai 0.870, yaitu item nomor 25, 27, 29, 39. Selanjutnya, pada aspek penguasaan lingkungan tidak ada item yang gugur sehingga diperoleh 7 item
dengan nilai KMO sebesar 0.680. Nilai MSA bergerak dari 0.610 sampai 0.757 dan nilai faktor loading bergerak dari 0.610 sampai 0.801.
Item-item tersebut adalah
item nomor 8, 10, 12, 26, 28, 30, 40. Pada aspek tujuan hidup tidak ada item yang gugur sehingga ada 6 item
yang memiliki nilai KMO sebesar 0.695. Nilai MSA bergerak dari 0.604 sampai 0.741, dan nilai faktor loading bergerak dari 0.699 sampai 0.846, yaitu item
nomor 15, 17, 31, 33, 35, 41. Selanjutnya, pada aspek pertumbuhan pribadi tidak
Universitas Sumatera Utara
ada item yang gugur sehingga diperoleh 5 item dengan nilai KMO sebesar 0.631. Nilai MSA bergerak dari 0.574 sampai 0.748 dan nilai faktor loading bergerak
dari 0.723 sampai 0.917. Item-item tersebut adalah
item nomor 14, 16, 18, 34, 36. Hasil analisis skala kesejahteraan psikologis menunjukkan bahwa dari 42
item terdapat 34 item yang memiliki daya beda tinggi. Ada 7 item yang gugur daya beda item lebih kecil dari 0,3 yaitu item nomor 7, 11, 13, 32, 37, 38, 42.
Hasil uji daya beda item ini menggunakan batasan r
ix
≥ 0,30. Koefisien korelasi item total bergerak dari 0.358 sampai 0.734. Selanjutnya berdasarkan hasil
analisis faktor diketahui ada 1 item yang gugur dikarenakan nilai faktor loading 0.5 yaitu item nomor 9. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha
diperoleh hasil r
xx
= 0.904 yang berarti tingkat reliabilitas baik. Distribusi item setelah uji coba ditunjukkan pada tabel 4 Skala
kesejahteraan psikologis berikut :
Tabel 4. Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba No. Dimensi
Favourable Unfavourable
Jumlah Total
1. Penerimaan diri
1, 3, 5 19, 21, 23
6 2.
Hubungan positif dengan orang lain
2, 4, 6 20, 22, 24
6
3. Otonomi
- 25, 27, 29, 39
4 4.
Penguasaan lingkungan 8, 10, 12
26, 28. 30, 40 7
5. Tujuan hidup
15, 17 31, 33, 35, 41
6 6.
Pertumbuhan pribadi 14, 16, 18
34, 36 5
Jumlah Total Item
14 20
34
Universitas Sumatera Utara
F. PROSEDUR PENELITIAN
Adapun prosedur penelitian yang dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Pembuatan alat ukur Pada tahap ini, peneliti membuat alat ukur berupa skala persepsi
dukungan organisasi dan skala kesejahteraan psikologis berdasarkan teori. Peneliti membuat 24 item untuk skala persepsi dukungan organisasi dan 42
item untuk skala kesejahteraan psikologis. Skala dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4. Setiap pernyataan memiliki 5 alternatif jawaban.
b. Permohonan izin Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti mengurus surat
permohonan izin mengambil data ke Fakultas Psikologi USU. Selanjutnya, surat tersebut akan diberikan kepada beberapa rumah sakit di kota medan
untuk melakukan pengambilan data. c. Uji coba alat ukur
Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas skala persepsi dukungan organisasi dan kesejahteraan psikologis. Uji coba
alat ukur menggunakan try out terpakai. try out terpakai hanya menggunakan satu kali pengambilan data dan dapat digunakan sebagai
data karena jumlah item yang dirancang sudah diminimalkan item yang gugur sehingga diharpkan dapat memberikan hasil yang baik. Kekurangan
try out terpakai adalah data yang sudah disusun tidak dapat diubah kembali karena skala langsung dihitung menggunakan statistik sehingga
Universitas Sumatera Utara
skala diharapkan harus benar-benar matang untuk mengurangi jumlah item yang gugur karena tidak ada kesempatan kedua dalam pengumpulan data
lapangan Hadi, 2000.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian