Konasi a. Tujuan Program

commit to user 72

3. Konasi a. Tujuan Program

Konasi terhadap tujuan program merupakan tindakan petani terhadap tujuan program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP. Sedangkan untuk mengetahui konasi terhadap tujuan PUAP dapat dilihat pada Tabel 5.15 : Tabel 5.15 Distribusi Konasi Pada Tujuan Program No Kategori Skor Jumlah orang Prosentase 1 Sangat Buruk 6-12 2 Buruk 13-19 3 Netral 20-26 3 7,5 4 Baik 27-33 19 47,5 5 Sangat Baik 34-40 18 45 Jumlah 40 100 Sumber : Analisis data primer 2010 Berdasarkan Tabel 5.15 dapat diketahui bahwa tindakan petani terhadap tujuan program tergolong baik. Petani tersebut ada 19 petani atau 47,5 persen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tindakan petani terhadap tujuan program PUAP adalah baik sehingga petani mau ikut program PUAP tanpa adanya keterpaksaan. Tindakan petani di Salatiga selama ini positif atau mendukung dan ikut dalam melaksanakan program PUAP. Hal ini dikarenakan salah satu tujuan program PUAP sudah mulai dirasakan, seperti: pengurangan pengangguran di perdesaan. Banyak pemuda di desa yang mau menjadi petani.

b. Pelaksanaan Program

Konasi terhadap pelaksanaan program merupakan tindakan petani terhadap pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP. Untuk mengetahui bagaimana konasi terhadap pelaksanaan program dapat dilihat pada Tabel 5.16 : commit to user 73 Tabel 5.16. Distribusi Konasi Pada Pelaksanaan Program No Kategori Skor Jumlah orang Prosentase 1 Sangat Buruk 2-3 2 Buruk 4-5 2 5 3 Netral 6-7 11 27,5 4 Baik 8-9 17 42,5 5 Sangat Baik 10-11 10 25 Jumlah 40 100 Sumber : Analisis data primer 2010 Dari hasil analisis Tabel 5.16 diketahui bahwa tindakan petani terhadap pelaksanaan program PUAP termasuk baik. Petani tersebut sebanyak 17 petani atau 42,5 persen menyatakan bahwa pelaksanaan program PUAP cukup berhasil. Karena petani mempunyai sikap yang baik terhadap pelaksanaan program. Hal ini dibuktikan dengan aktifnya petani dalam setiap pelaksanaan program PUAP seperti lancarnya pembayaran dana program PUAP yang dipinjamkan petani. Sehingga pelaksanaan program PUAP di Salatiga berjalan dengan cukup baik. Walupun ada sebagian dari gapoktan dari penerima dana PUAP mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Gapoktan yang dimaksud adalah Gapoktan Ngudi Raharjo yang terjadi permasalahannya dalam administrasi gapoktan itu. Hal ini dikarenakan kurangnya kerjasama antara Ketua Gapoktan baik itu dengan Dinas Pertanian maupun dengan pengurus dana program PUAP lainnya. Kurangnya kerjasama ini disebabkan dana PUAP disana mengalami kemacetan karena sebagian besar anggota kelompok tani tidak melunasi biaya yang seharusnya dikembalikan. Malahan kelompok tani berinisiatif mengelola dana itu sendiri. Padahal seharusnya kelompok tani dengan gapoktan bekerjasama untuk mengelola dana PUAP. Oleh karena itu ketua gapoktan merasa kesulitan untuk melaporkan perincian pengucuran dana PUAP kepada pihak Dinas Pertanian. Permasalahan inilah yang membuat commit to user 74 pelaksanaan program PUAP di Gapoktan Ngudi Raharjo dikatakan kurang berhasil.

b. Hasil Program

Konasi terhadap hasil program merupakan tindakan petani terhadap hasil program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP. Untuk mengetahui konasi terhadap hasil program dapat dilihat pada Tabel 5.17 : Tabel 5.17. Distribusi Konasi Pada Hasil Program No Kategori Interval Jumlah orang Prosentase 1 Sangat Buruk 6-12 2 Buruk 13-19 3 Netral 20-26 1 2,5 4 Baik 27-33 21 52,5 5 Sangat Baik 34-40 18 45 Jumlah 40 100 Sumber : Analisis data primer 2010 Berdasarkan data Tabel 5.17 dapat disimpulkan bahwa tindakan petani terhadap hasil program tergolong baik. Petani tersebut sebanyak 21 petani atau 52,5 persen. Hal ini dikarenakan petani sudah tahu tentang hasil yang akan diperoleh dari program PUAP sehingga tindakan petani tentang program PUAP secara tidak langsung menjadi baik. Oleh karena itu petani mau ikut program PUAP. Hasil dari pelaksanaan program. Hasil program PUAP yaitu dimana banyak pemuda yang ikut masuk dalam usahatani dan adanya perningkatan produktivitas usahataninya.. commit to user 75

D. Hubungan Antara Faktor-faktor Pembentuk Sikap Dengan Sikap Petani

Terhadap Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP Di Salatiga. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor pembentuk sikap dengan sikap petani terhadap program PUAP. Faktor-faktor pembentuk sikap yang diteliti adalah umur, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pendidikan formal dan pendidikan non formal, serta media massa. Sedangkan sikap petani terhadap program PUAP diukur dengan 9 parameter, yaitu : kognisi terhadap tujuan program, kognisi terhadap pelaksanaan program, kognisi terhadap hasil program, afeksi terhadap tujuan program, afeksi terhadap pelaksanaan program, afeksi terhadap hasil program, konasi terhadap tujuan program, konasi terhadap pelaksanaan program dan konasi terhadap hasil program. Untuk mengetahui hubungan antara faktor pembentuk sikap dengan sikap petani terhadap Program PUAP digunakan uji korelasi Rank Spearman rs. Dan untuk mengetahui tingkat signifikasi dengan membandingkan besarnya nilai antara t hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan 95 persen a = 0,05 . Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor pembentuk sikap dengan sikap petani terhadap program PUAP di Salatiga. Kalau t hitung lebih kecil t tabel maka sebaliknya tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor pembentuk sikap dengan sikap petani terhadap program PUAP di Salatiga. Sedangkan hasil analisis hubungan faktor pembentuk sikap dengan sikap petani terhadap program PUAP dapat dilihat pada Tabel 5.18: commit to user 76 Tabel 5.18. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor Pembentuk Sikap Dengan Sikap Petani Terhadap Program PUAP No Hubungan antar variabel Koefisien korelasi rs t hitung t tabel Ket 1. Hubungan antara umur dengan sikap petani terhadap program PUAP 0,048 0,297 2,021 NS 2. Hubungan antara pengalaman pribadi dengan sikap petani terhadap program PUAP 0,329 2,274 2,021 S 3. Hubungan antara pendidikan formal dengan sikap petani terhadap program PUAP 0,406 2,997 2,021 S 4. Hubungan antara pendidikan non formal dengan sikap petani terhadap program PUAP 0.433 3,285 2,021 S 5. Hubungan antara pengaruh orang lain yang dianggap penting dengan sikap petani terhadap program PUAP 0.369 2,633 2,021 S 6. Hubungan antara media massa dengan sikap petani terhadap program PUAP 0,321 2,206 2,021 S Sumber : Analisis data primer 2010 Keterangan : : Signifikan pada a = 0,01 : Signifikan pada a = 0,05 S : Signifikan pada a = 0,05 NS : Non Signifikan tidak signifikan pada a = 0,05 Dari Tabel 5.18 di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara variabel pembentuk sikap dengan sikap petani terhadap program PUAP, namun ada juga yang tidak signifikan. Untuk mengetahui makna angka-angka hasil analisis di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Hubungan Antara Umur Dengan Sikap Petani Terhadap Program