commit to user
24
A. Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan usaha tani, petani menghadapi beberapa permasalahan diantaranya; kurangnya akses kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi,
serta organisasi tani yang masih lemah. Untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut pemerintah menetapkan Program Jangka Menengah 2005-
2009 yang fokus pada pembangunan pertanian perdesaan. Salah satunya ditempuh melalui pendekatan mengembangkan usaha agrbisnis dan memperkuat
kelembagaan pertanian di perdesaan. Program yang dicanangkan pemerintah yaitu Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP.
Sebelum program PUAP bisa dilaksanakan, perlu diketahui kecenderungan sikap petani terhadap program tersebut. Sikap petani terbentuk dari adanya
interaksi sosial yang dialaminya. Dalam interaksinya, petani bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap obyek psikologis yang dihadapi. Sebagai salah satu
obyek dari Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP, petani akan memberikan respon evaluatif artinya petani akan memberikan reaksi sebagai
sikap yang timbul karena proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik atau buruk, positif atau
negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi sikap terhadap obyek sikap.
Sikap petani terhadap Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP didefinisikan sebagai kecenderungan petani untuk memberikan respon
terhadap program tersebut. Sikap petani terhadap PUAP ini diukur berdasarkan 3 komponen sikap terhadap program PUAP, yaitu : kognisi pengetahuan petani
tentang tujuan, pelaksanaan dan hasil dari program PUAP, afeksi tangapan petani terhadap tujuan, pelaksanan dan hasil dari program PUAP, dan konasi
kecenderungan bertindak petani terhadap tujuan, pelaksanaan dan hasil dari program PUAP.
Sedangkan dalam pembentukan sikap petani terhadap program PUAP dipengaruhi oleh variabel-variabel pembentuk sikap, yaitu: faktor umur,
commit to user
25
pengalaman pribadi, pendidikan baik formal maupun nonformal, pengaruh orang lain yang dianggap penting, dan media massa.
Umur menentukan pembentukan sikap petani terhadap PUAP. Biasanya umur yang lebih muda memiliki sikap lebih radikal dibandingkan umur yang
lebih tua. Dimana sikap radikal ini sulit menerima adanya program. Sedangkan orang yang lebih tua itu memiliki sikap moderat. Dimana mereka akan lebih
mudah menerima suatu program Walgito, 2005. Pengalaman pribadi berupa pengalaman terhadap program sejenis PUAP
yang ada sebelumnya. Dimana akan menimbulkan pengaruh terhadap pembentukan sikap pada program PUAP. Pembentukan sikap yang dimaksud bisa
saja berupa sikap positif karena pengalaman sebelumnya terhadap program sejenis dirasa program ini menguntungkan. Bila sikapnya negatif karena
pengalamannya terhadap program sejenis sangat mengecewakan. Pendidikan formal yang didapat akan berpengaruh terhadap pembentukan
sikap pada program PUAP. Pendidikan formal semakin tinggi, maka pengetahuaan tentang tujuan, pelaksanaan dan hasil program PUAP semakin
tinggi. Pendidikan formal yang dicapai berhubungan dengan pemikiran yang maju terhadap penerimaan program. Oleh karena itu, bila program itu menguntungkan
maka secara tidak langsung program itu dapat diterima. Bila pendidikan non formal semakin tinggi, maka akan semakin cepat
pembentukan sikap pada program PUAP. Hal ini berhubungan dengan program PUAP yaitu keikutsertaan terhadap penyuluhan-penyuluhan pertanian dan
pelatihan yang mempunyai nilai dalam mengembangkan potensi petani dengan usahataninya sehingga dapat membentuk sikap dalam pencapaian program PUAP
itu sendiri. Pengaruh orang lain dianggap penting akan berpengaruh terhadap
pembentukan sikap pada program PUAP. Adanya pengaruh orang lain dianggap penting dirasa akan menimbulkan sikap positif karena pada dasarnya mereka
commit to user
26
bersifat persuasif. Sehingga petani lebih cepat menerima PUAP itu sendiri. Kemudian membentuk sikap dalam pencapaian program PUAP itu sendiri.
Media massa berhubungan dengan media yang memberikan informasi kepada petani mengenai PUAP. Sehingga petani dapat tahu secara garis besar
tentang PUAP. Hal ini dapat mempengaruhi dalam pembentukan sikap terhadap PUAP itu sendiri. Dimana petani akan membentuk sikap negatif atau sikap positif
terhadap PUAP. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antar variabel dapat digambarkan
sebagai berikut:
commit to user
27
Ket : Variabel yang tidak diteliti
Variabel yang diteliti
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Hubungan Antara Faktor Pembentuk Sikap Dengan Sikap Petani Terhadap Program PUAP.
Faktor-faktor pembentuk sikap
1 umur 2 pengalaman pribadi
3 pendidikan a. pendidikan formal
b. pendidikan non
formal 4 pengaruh orang lain
yang dianggap penting 5 media massa
Sikap petani terhadap Program Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
a. Kognisi
1. tujuan PUAP 2. pelaksanaan PUAP
3. hasil PUAP b. Afeksi
1. tujuan PUAP 2. pelaksanaan PUAP
3. hasil PUAP c. Konasi
1. tujuan PUAP 2. pelaksanaan PUAP
3. hasil PUAP Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan
PUAP
Peran Opini Leader: a. Authority Figure
b. Trend Setter c. Local opinion leaders
Peran Penyuluh Pertanian 1. Motivator
2. Mediator 3. Supervisor
4. Organisator 5. Fasilitator
Kebudayaan: a. Gotong-royong
b. Menepati janji
commit to user
28
C. Hipotesis