25
2. Ekuitas Merek Brand Equity
Brand equity adalah nilai dari suatu merek menurut sejauh mana mereka itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang
diterima, asosiasi merek yang kuat , serta asset lain seperti hak paten, merek dagang dan hubungan saluran Kotler 2002:357. Sedangkan menurut Aaker
1997:22, ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek, nama dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Menurut Aaker 1997:22, ekuitas merek bersumber pada lima komponen,
yaitu:
1. Brand Awareness kesadaran merek
Mengacu pada sejauh mana sebuah merek dikenal atau tinggal dibenak pelanggan. Kesadaran ini dapat diukur dengan beberapa tingkat antara lain:
a. Brand recognition
Yaitu sejauh mana sebuah merek akrab dikenal berdasarkan eksposur masa lalu.
b. Brand Recall
Yaitu mencerminkan nama-nama merek yang diingat bila kelas-kelas produk tertentu disebutkan.
2. Brand association
Menceminkan asosiasi yang dibuat oleh pelanggan terhadap sebuah merek tertentu . Asosiasi merek dikendalikan oleh identitas merek. Asosiasi merek yang
kuat dapat membantu pelanggan memproses dan menerima informasi menjadi
Universitas Sumatera Utara
26
alasan membeli serta menciptakan sikap atau perasaan positif terhadap merek
bersangkutan. 3. Perceived Quality kesan kualitas
Persepsi pelanggan terhadap kualitas dan superioritas produk relatif terhadap pesaing.
4. Brand Loyalty loyalitas merek
Loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis pelanggan atau konsumen terhadap merek tertentu dan merupakan harapan atau keinginan dan
tujuan para produsen atau perusahaan dari pelanggan perusahaan tersebut. Loyalitas merek juga merupakan dimensi dari ekuitas merek. Pelanggan yang
loyal akan menjadi hambatan masuk bagi pesaing, memungkinkan ditetapkannya harga premium, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi dari para pesaing,
dan bisa menjadi benteng pelindung dari kemungkinan kompetensi harga. Selain itu, loyalitas merek berdampak pada biaya pemasaran yang lebih efisien yaitu
biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih mudah dari pada menarik pelanggan baru. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah
merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain terutama jika pada merek
tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lain. Durianto, 2001:126.
Oliver dalam Tjiptono 2005:387 mengemukakan bahwa loyalitas merek adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan
dengan produkjasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang, sehingga
Universitas Sumatera Utara
27
menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang meskipun pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku beralih merek.
Istilah loyalitas lebih mengimplementasikan sebuah komitmen dari pada sekedar pembelian berulang. Fakta menunjukkan bahwa dengan sikap dan
perilaku akan menghasilkan suatu gambaran loyalitas merek yang diterima. Namun demikian terdapat beberapa karakteristik umum yang bisa didefenisikan
apakah seorang konsumen loyal atau tidak. Selanjutnya dikemukakan empat hal yang menunjukkan kecenderungan konsumen loyal yaitu sebagai berikut :
1. Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung percaya diri terhadap
pilihannya. 2.
Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan resiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya.
3. Konsumen yang loyal terhadap merek juga memungkinkan loyal terhadap
tempat produksi barang atau jasa. 4.
Kelompok yang minoritas cenderung untuk loyal terhadap merek.
5. Aset-aset merek yang lain seperti trademark, paten dan relationship dengan komponen saluran distribusi.
Aaker 1997:66 menunjukkan bahwa ekuitas merek menciptakan nilai yang sama baiknya bagi perusahaan maupun konsumen. Seperti halnya manfaat
yang telah diberikan ekuitas merek akan menguatkan proses informasi, rasa percaya diri dan pencapaian kepuasan pelanggan bagi pelanggan. Sedangkan
untuk perusahaan akan menguatkan efisiensi dan efektifitas program, loyalitas
Universitas Sumatera Utara
28
merek, harga atau laba, perluasan merek, peningkatan perdagangan dan keuntungan kompetitif.
Menurut Kotler 2001:65 ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif, antara lain :
1. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena
tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi. 2.
Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negoisasi dengan distributor karena pelanggan mengharapkan mereka mempunyai
merek tersebut. 3.
Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya karena merek tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi.
4. Perusahaan lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena merek
tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi. 5.
Merek tersebut memberikan pertahanan terhadap persaingan yang ganas.
Universitas Sumatera Utara
29
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, adalah sebuah perusahaan
penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler
Satelindo, IM3, StarOne. Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik 45,19, ST Telemedia melalui Indonesia Communications Limited
40,37, serta Pemerintah Republik Indonesia 14,44, termasuk saham Seri A. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, Bursa Saham
Singapura, serta Bursa Saham New York.
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT. INDOSAT
Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan
Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional
seperti SLI dan layanan transmisi televisi antarbangsa. PT Satelit Palapa Indonesia Satelindo didirikan pada tahun 1993 di
bawah pengawasan PT Indosat. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat
menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan kartu pascabayar Matrix.
PT. Indosat Tbk, berperan sebagai penyedia layanan jasa telekomunikasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Produk divisi yang ada antara lain
Universitas Sumatera Utara