37 pada SD N 1 Tegowanuh. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis diperoleh
bahwa keaktifan siswa dan prestasi belajar mengalami peningkatan, pada siklus I siswa yang aktif dengan kriteria baik adalah 21,88, kriteria cukup
33,34, kriteria kurang 44,75. Pada siklus II siswa yang aktif dengan kriteria baik adalah 26,04, kriteria cukup 50,00, kriteria kurang
23,96.
2. Penelitian ini dilakukan oleh Nur Yadi 2011 berjudul Tata Cara Jual Beli di
MI Tarbiyyatul Athfal Wedung Demak tahun pelajaran 20102011 menggunakan Metode
Everyone Is A Teacher Here
menunjukkan adanya peningkatan keaktifan. Hal ini dibuktikan keaktifan peserta didik pada pra
siklus sebesar 71,91 dengan kriteria skor 60-75 yaitu keaktifan sedang, dan keaktifan siklus I sebesar 74,04 dengan kriteria skor 60-75 yaitu
keaktifan sedang, serta keaktifan siklus II sebesar 89,78 dengan kriteria skor
75 yaitu keaktifan tinggi.
H. Kerangka Pikir
Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar pada SD Negeri 3 Losari yang disebabkan minat belajar siswa rendah, siswa yang tidak selalu fokus mengikuti
pelajaran, dan kurangnya variasi metode mengajar. Dari masalah tersebut peneliti mencoba memberikan alternatif solusi menggunakan metode
everyone is a teacher
. Metode ini memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk berperan menjadi guru bagi siswa lain, hal ini akan meningkatkan keaktifan belajar siswa.
38 Metode
everyone is a teacher
dapat diterapkan pada siswa kelas tinggi, dengan karakteristik siswa kelas tinggi yang memiliki aktifitas motorik yang
lincah, perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, ingin tahu, ingin belajar dan realistis, siswa memandang nilai sebagai ukuran yang
tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah, serta siswa suka membentuk kelompok sebaya atau
peergroup
untuk bermain bersama. Hal ini sangat cocok jika penggunaan metode
everyone is a teacher
diterapkan pada siswa kelas V pada pembelajaran IPS, karena melibatkan siswa secara aktif untuk memecahkan rasa
ingin tahu dan berinteraksi dengan temannya, dan diharapkan akan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu:
1 Penggunaan metode
everyone is a teacher
dengan menugaskan siswa menulis pertanyaan singkat sesuai materi, dapat meningkatkan keaktifan siswa pada
kelas V SD Negeri 3 Losari Rembang Purbalingga. 2
Penggunaan metode
everyone is a teacher
dengan menugaskan siswa menjawab pertanyaan yang dibuat oleh siswa lain, dapat meningkatkan
prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 3 Losari Rembang Purbalingga.
39
J. Definisi Operasional
1. Metode
Everyone is a teacher
dalam penelitian ini, menggunakan langkah- langkah sebagai berikut:
a Siswa dibagikan kartu indeks;
b Siswa berkelompok dengan siswa lain yang menerima gambar sama pada
kartu indeks; c
Dalam 1 kelompok tidak boleh ada pertanyaan yang sama; d
Setiap siswa membuat 1 pertanyaan berdasarkan kartu indeks; e
Kartu indeks pada tiap kelompok ditukarkan dengan kelompok yang lain; f
Siswa diberi waktu untuk menjawab pertanyaan pada kartu indeks; g
Siswa secara sukarela membacakan hasil kerjanya; h
Pembuat pertanyaan menanggapi jawaban dari temannya; i
Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya atau ditunjuk secara acak; dan j
Siswa bersama guru membahas hasil kegiatan bersama-sama. 2.
Keaktifan belajar pada penelitian ini dengan mengamati 6 kegiatan, yaitu kegiatan visual membaca dan mengamati, kegiatan lisan mengajukan
pertanyaan, kegiatan mendengarkan mendengarkan penyajian bahan, kegiatan menulis menulis pertanyaan dan mengerjakan tes, kegiatan mental
membuat keputusan, dan kegiatan-kegiatan emosional berani dan tenang. 3.
Prestasi Belajar dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Ketiga jenjang tersebut digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa, pengukuran dilakukan menggunakan nilai atau angka.
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah PTK Penelitian Tindakan Kelas atau
Classroom Action Research
. Penelitian ini menggunakan penelitian kolaboratif, yaitu kolaborasi antara guru dengan peneliti.
Guru yang melakukan tindakan, peneliti yang bertindak sebagai pengamat
observer
, dan siswa sebagai kelompok belajar.
B. Model Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan model Spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri atas perencanaan
plan
, tindakan
act
, pengamatan
observe
, dan refleksi
reflect
Rochiati Wiriaatmadja, 2008: 66-67. Berikut disajikan gambar model Kemmis dan Taggart.
Gambar 1. Model Spiral dari Kemmis dan Taggart 1988