21 dalam pembelajaran, dan g melaksanakan penilaian dan evaluasi keberhasilan
program belajar. Dari beberapa cara mengaktifkan siswa yang dikemukakan diatas,
peneliti akan menggunakan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran, dan
melaksanakan penilaian atau evaluasi keberhasilan program belajar. Cara memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, yaitu dengan melatih
siswa membuat pertanyaan kepada siswa lainnya. Metode yang bervariasi dalam penelitian ini adalah metode
everyone is a teacher
, dan melaksanakan penilaian yang di lakukan di akhir kegiatan pembelajaran untuk evaluasi
keberhasilan program belajar.
C. Hakikat Belajar dan Prestasi Belajar
1. Belajar
Hakikat belajar menurut Purwanto 2011: 43 adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri siswa dengan cara berinteraksi dengan
lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendapat W. Gulo 2004: 73 mengenai pengertian belajar
yaitu seperangkat kegiatan, terutama kegiatan mental intelektual, mulai dari kegiatan yang paling sederhana sampai kegiatan yang rumit. Belajar adalah
proses yang aktif dan mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, serta belajar diarahkan kepada proses berbuat melalui berbagai
22 pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu
Nana Sudjana, 2005: 28. Pengertian belajar yang lebih kompleks yaitu dikemukakan oleh Gagne
Dimyati dan Mudjiono, 2009: 10 belajar merupakan kegiatan kompleks. Setelah belajar siswa memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.
Keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang diperoleh siswa dari hasil belajar, dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan pada kehidupan
sehari-hari. Maka dari itu, belajar sangat bermanfaat bagi para siswa untuk menerapkannya pada kehidupan sosial.
Selanjutnya Sardiman 2011: 20-21 mendefinisikan belajar dalam arti luas dan sempit. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai
kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi selanjutnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
2. Faktor –Faktor Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto 2003: 54- 72 digolongkan menjadi dua golongan, yaitu Faktor intern adalah faktor yang
timbul dari diri individu yang sedang melakukan belajar, dan faktor ekstern adalah faktor yang timbul dari luar individu. Berikut penjelasan faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar.
23 a
Faktor intern Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Faktor
jasmani merupakan faktor bawaan, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh yang dialami siswa sejak dia lahir. Faktor psikologis terdapat
sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang mempengaruhi belajar, diantaranya: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, dan kematangan.
Faktor kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan akan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmaniah dan
kelelahan rohaniah bersifat psikis. b
Faktor ekstern Faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Faktor keluarga mempengaruhi siswa yang sedang belajar, berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa mencakup metode mengajar guru,
kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, dan tugas rumah.
Faktor lingkungan masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena
keberadaan siswa dalam masyarakat. Faktor di lingkungan masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media sosial, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat.
24 Faktor yang mempengaruhi belajar siswa dalam penelitian ini yaitu
faktor intern meliputi perhatian dan minat. Sedangkan faktor ekstern meliputi metode mengajar guru, hubungan guru dengan siswa, dan hubungan siswa
dengan siswa. Setelah belajar mata pelajaran IPS, siswa diharapkan mengalami
perubahan perilaku dengan materi menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan.
Misalnya dalam kehidupan sehari-hari, siswa akan lebih peka terhadap kegiatan kemasyarakatan dan lebih menghargai orang lain.
3. Prestasi Belajar