Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan
32 Dan,  lebih  jauh  lagi  wujud  hubungan  tersebut  dapat  diimplementasikan  dalam
bentuk  kerja  sama  antara  BUMNBUMD  selaku  pencipta  arsip  dan  lembaga  kearsipan, karena  dengan  adanya  hubungan  kerja  sama  ini  akan  memainkan  peran  penting  dalam
memaksimalkan  penyerahan  arsip  statis  BUMNBUMD  ke  lembaga  kearsipan  sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan.
E. Tata  Cara  Penyerahan  Arsip  Statis  BUMNBUMD  sesuai  dengan  Peraturan
Perundang-Undangan yang Berlaku
Dalam  mengimplementasikan  suatu  kegiatan,  tentulah  membutuhkan  adanya suatu  prosedurtata  cara  dalam  melaksanakan  kegiatan  tersebut,  karena  dengan  adanya
prosedurtata  cara  tersebut  tujuan  dari  kegiatan  tersebut  dapat  terlaksana  secara  teratur, terperinci,  dan  sempurna,  serta  tidak  terjadi  ketimpangan  dalam  pelaksanaan  kegiatan
tersebut. Prosedurtata  cara  tersebut  juga  berlaku  pada  bidang  kearsipan.  Sebagai  bidang
teknis,  tentunya  pelaksanaan  kearsipan  tidak  akan  terlepas  dari  prosedurtata  cara, termasuk  penyerahan  arsip  statis  BUMNBUMD  ke  lembaga  kearsipan.  Seperti
disebutkan  pada  sub  bab  sebelumnya,  penyerahan  arsip  statis  sebagai  kegiatan  yang terkait  dengan  dua  lembaga  BUMNBUMD  dengan  lembaga  kearsipan  membutuhkan
adanya  sebuah  prosedurtata  cara  dalam  melaksanakan  kegiatan  penyerahan  arsip  statis tersebut.
Namun,  dari  delapan  8  lokus  dalam  kajian  ini,  kesemuanya  belum  melakukan prosedur penyerahan arsip statis ini. Dan dari 8 lokus tersebut beranggapan, bahwasanya
belum  adanya  sosialisasi  dan  pembinaan  secara  teknis  mengenai  prosedur  penyerahan arsip  statis  BUMNBUMD  ke  lembaga  kearsipan  yang  dilakukan  oleh  lembaga
kearsipan.  Bahkan,  untuk  akuisisi  arsip  BUMD  belum  menjadi  prioritas  kegiatan  bagi lembaga kearsipan daerah, baik provinsi maupun kabupatenkota.
Belum  adanya  sosialisasi  dan  pembinaan  secara  teknis,  bahkan  ada  yang  belum menjadi  prioritas kegiatan bagi lembaga kearsipan, tentunya ini menjadi  suatu  hal  yang
sangat  disayangkan,  mengingat  penyerahan  arsip  statis  BUMNBUMD  ke  lembaga kearsipan  adalah  amanat  dua  undang-undang,  yaitu  Undang-Undang  Nomor  8  Tahun
Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan
33 1997 tentang Dokumen Perusahaan dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan. Pada  dasarnya  prosedurtata  cara  penyerahan  arsip  statis  BUMNBUMD  sudah
ada  dalam  peraturan  perundang-undangan,  dalam  bentuk  peraturan  pemerintah  sebagai peraturan  pelaksana  dari  dua  undang-undang.  Adapun  peraturan  pemerintah  tersebut
terdiri  dari  1  Peraturan  Pemerintah  Nomor  87  Tahun  1999  tentang  Tata  Cara Penyerahan  dan  Pemusnahan  Dokumen  Perusahaan,  sebagai  peraturan  pelaksana  dari
Undang-Undang  Nomor  8  Tahun  1997  tentang  Dokumen  Perusahaan.  Dan,  2 Peraturan  Pemerintah  Nomor  28  Tahun  2012  tentang  Pelaksanaan  Undang-Undang
Nomor  43  Tahun  2009  tentang  Kearsipan,  sebagai  peraturan  pelaksana  dari  Undang- Undang  Nomor  43  Tahun  2009  tentang  Kearsipan.  Penjabaran  prosedur  penyerahan
dalam dua peraturan pemerintah tersebut dijabarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 3 Prosedur Penyerahan Arsip Statis dalam dua Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penyerahan dan
Pemusnahan Dokumen Perusahaan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Pasal 7 ayat 1
”Dalam  pelaksanaan  penyerahan  dokumen perusahaan  ...,  pimpinan  perusahaan  wajib
memberitahukan  terlebih  dahulu  kepada Kepala Arsip Nasional”
Ayat 2 ”Kepala Arsip Nasional memberikan jawaban
atas  surat  pimpinan  perusahaan  sebagaimana dimaksud  dalam  ayat  1  paling  lambat  60
enam  puluh  hari  sejak  tanggal  diterimany surat  pemeberitahuan  penyerahan  dokumen
perusahaan yang dengan rinci menyebutkan: 6.  Waktu penerimaan;
7.  Tempat penerimaan; 8.  Pejabat  yang  ditunjuk  untuk  menerima
penyerahaan dokumen; dan 9.  Rincian dokumen yang dapat diterima.
Pasal 81 Ayat 1
”Prosedur penyerahaan
arsip statis
dilaksanakan sebagai berikut: a.  Penyeleksian dan pembuatan daftar arsip
usul  serah  oleh  arsiparis  di  unit kearsipan;
b.  Penilaian  oleh  penitia  penilai  arsip terhadap usul serah;
c.  Pemberitahuan  akan  menyerahkan  arsip statis  oleh  pimpinan  BUMNBUMD
kepada  kepala  lembaga  kearsipan  sesaui wilayah kewenangannya, disertai dengan
surat
pernyataan dari
pimpinan BUMNBUMD
bahwa arsip
yang diserahkan  auntentik,  terpercaya,  utuh,
dan dapat digunakan; d.  Verifikasi  dan  persetujuan  dari  kepala
lembaga kearsipan
sesuai wilayah
Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan
34
Ayat 3 ”Apabila  setelah  lewat  jangka  waktu  60
enam  puluh  hari  sebagaimana  dimaksud dalam  ayat  2  Kepala  Arsip  Nasional  tidak
memberikan
jawaban, maka
pimpinan perusahaan  dapat  langsung  menyerahkan
dokumen perusahaan” Pasal 8
Ayat 1 ”Penyerahan
dokumen perusahaan
sebagaimana  dalam  pasal  7  dilaksanakan dengan
pembuatan berita
acara yang
sekurang-kurangnya memuat: a.  Keterangan  tempat,  hari,  tanggal,  bulan,
dan tahun dilakukan penyerahan; b.Keterangan
tentang pelaksanaan
penyerahan; dan c. Tanda tangan  dan  nama jelas  pejabat  yang
menyerahkan  dan  pejabat  yang  menerima penyerahan.”
Ayat 2 ”Berita
Acara penyerahan
dokumen perusahaan  sebagaimana  dimaksud  dalam
ayat  1  sekurang-kurangnya  dibuat  dalam rangkap 2 dua, dengan ketentuan:
a.
Lembar pertama
untuk pimpinan
perusahaan; dan b.  Lembar  kedua  untuk  Kepala  Arsip
Nasional.” Ayat 3
”Pada  setiap  lembar  berita  acara  penyerahan dokumen  perusahaan  sebagaimana  dimaksud
dalam  ayat  2  dilampirkan  dalam  daftar pertelaan  dan  dokumen  perusahaan  yang
diserahkan” kewenangannya;
e.  Penetapan  arsip  yang  akan  diserahkan oleh BUMNBUMD; dan
f.  Pelaksanaan serah terima arsip statis oleh pimpinan  BUMNBUMD  kepada  kepala
lembaga kearsipan dengan disertai berita acara  dan  daftar  arsip  yang  akan
diserahkan.
Walaupun  prosedur  penyerahan  arsip  statis  dalam  dua  peraturan  pemerintah tersebut tidak menjelaskan secara terperincidetail, namun jika dicermati secara seksama
dari  dua  peraturan  pemerintah  tersebut,  ada  beberapa  unsur  yang  perlu  ada  dalam
Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan
35 penyerahan  arsip  statis  BUMNBUMD  ke  lembaga  kearsipan  disamping  fisik
arsipdokumen,  yaitu  surat  pemberitahuan  beserta  daftar  usul  arsipnya  dari  pimpinan BUMNBUMD,  surat  persetujuan  dari  Kepala  Lembaga  Kearsipan,  berita  acara
penyerahan arsip statis BUMNBUMD ke lembaga kearsipan, dan daftar pertelaanarsip yang diserahkan ke lembaga kearsipan.
Oleh  karena  itu,  kedua  peraturan  pemerintah  ini  dapat  menjadi  landasan  awal dalam  menyusun  atau  membuat  peraturan  pelaksana  yang  lebih  teknis  dan  terperinci
mengenai  penyerahan  arsip  statis  BUMNBUMD  ke  lembaga  kearsipan,  sehingga  unit kearsipan  pada  BUMNBUMD  dapat  mengimplementasikan  kewajibannya  untuk
menyerahkan  arsip  statis  miliknya  ke  lembaga  kearsipan,  disamping  adanya  sosialisasi dan pembinaan secara teknis mengenai penyerahan arsip ini.
Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan
36
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI