Permasalahan Pertanyaan Kajian Tujuan Kajian Manfaat Kajian

Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan 3 Tabel 1. Perbandingan Jumlah BUMN dengan Jumlah BUMN yang Arsipnya Diakuisi Tahun 2007-2011 Tahun Jumlah BUMN Jumlah BUMN yang diakuisisi arsipnya Jumlah arsip hasil akuisisi arsip di BUMN 2007 160 6 218 2008 160 5 93 2009 160 5 126 2010 158 6 186 2011 154 3 69 Total 25 692 Sumber dari data statistic Kementerian Negara BUMN dan ANRI dan sudah diolah oleh penulis. Dalam tabel tersebut menggambarkan sedikitnya jumlah BUMN yang sudah menyerahkan atau diakuisisi arsipnya serta jumlah arsipnya. Padahal, penyerahan arsip statis telah diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan; 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penyerahan dan Pemusnahan Dokumen Perusahaan; dan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Peraturan Pelaksana UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Salah satu tujuan penting kegiatan penyerahan arsip statis adalah untuk meningkatkan khazanah arsip statis BUMN pada lembaga kearsipan nasional dan BUMD pada lembaga kearsipan daerah. Keberadaan khazanah arsip statis BUMNBUMD pada lembaga kearsipan ini sangat penting, karena dapat menjadi memori kolektif sejarah bangsa dan sumber penelitian.

B. Permasalahan

Penyerahan arsip statis BUMNBUMD merupakan langkah untuk meningkatkan khazanah arsip statis BUMNBUMD di lembaga kearsipan. Selain itu, penyerahan arsip statis oleh BUMNBUMD ke lembaga kearsipan merupakan amanat dua Undang-Undang Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan 4 UU Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan dan UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan Peraturan Pemerintah PP Nomor 87 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penyerahan dan Pemusnahan Dokumen Perusahaan dan PP Nomor 28 Tahun 2012 tentang Peraturan Pelaksana UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.

C. Pertanyaan Kajian

Berdasarkan uraian pada subbab permasalahan tersebut, maka Pertanyaan umum grand tour question kajian ini adalah ”Bagaimana penyerahan arsip statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan?” Dan, sub grand tour question-nya adalah 1. Bagaimana struktur kelembagaan kearsipan di BUMNBUMD? 2. Bagaimana kriteria arsip statis BUMNBUMD yang akan diserahkan ke lembaga kearsipan? 3. Bagaimana hubungan antara BUMNBUMD dengan lembaga kearsipan dalam penyerahan arsip statis? 4. Bagaimana prosedur penyerahan arsip statis sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku saat ini?

D. Tujuan Kajian

Tujuan utama dilakukannya kajian ini adalah sebagai pra-penyusunan NSPK tentang Tata Cara Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan. Dan, tujuan lainnya dalam kajian ini adalah untuk, 1. Mengetahui struktur kelembagaan kearsipan di BUMNBUMD; 2. Mengetahui jeniskarakteristik arsip statis yang ada di BUMNBUMD; 3. Mengetahui peran masing-masing antara BUMNBUMD dan lembaga kearsipan dalam kegiatan penyerahan arsip statis BUMNBUMD ke lembaga kearsipan; dan 4. Mengetahui tata cara penyerahan arsip statis BUMNBUMD ke lembaga kearsipan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini.

E. Manfaat Kajian

Manfaat pengkajian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Manfaat pengkajian secara praktis Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan 5 Manfaat pengkajian secara praktis, meliputi: a. Memberikan informasi dan wawasan mengenai pelaksanaan kearsipan di BUMNBUMD, khususnya dalam hal penyerahan arsip statis BUMNBUMD; b. Menjadi bahan diskusi mengenai sejauh mana penerapanpelaksanaan peraturan kearsipan pada BUMNBUMD; c. Memberikan referensi tertulis dalam menyusun NSPK mengenai Tata Cara Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan; 2. Manfaat pengkajian secara kelembagaan Manfaat pengkajian secara kelembagaan, meliputi: a. Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI, selaku lembaga kearsipan yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan kearsipan nasional dan melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang kearsipan; b. Lembaga Kearsipan Daerah LKD, selaku lembaga kearsipan yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan kearsipan di tingkat provinsi maupun kabupatenkota; c. BUMNBUMD, selaku pencipta arsip pada BUMNBUMD yang mempunyai kewajiban untuk menyerahkan arsip statis atau yang mempunyai pertanggungjawaban nasional kepada lembaga kearsipan sesuai dengan tingkatannya.

F. Pembatasan Kajian