Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan
6
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitianstudi terdahulu yang dapat dijadikan sebagai tinjauan pustaka dalam kajian ini. Hal ini dimaksudkan agar, pertama, membantu menguatkan dan menajamkan masalah
atau topik yang hendak diteliti. Kedua, memperkaya referensi untuk memahami topik yang sedang diteliti secara keseluruhan. Ketiga, mencari korelasi antara penelitian terdahulu dan
yang sedang dilakukan. Dan, keempat, menghindari adanya kesamaam judul maupun substansi penelitiankajian.
Tinjauan penelitianstudi tersebut adalah Tesis Iskhandiningsih M.I mahasiswa program pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Jakarta.
Judul tesis yang diteliti oleh Iskhandiningsih adalah Pusat Rekod dan Identifikasi Karateristik Manajemen Rekod In-aktif di Lingkungan BUMN. Dalam tesis tersebut
Iskhandiningsih membahas mengenai manajemen arsip inaktif yang ada di pusat rekod BUMN antara tahun 1971-2001. Iskhandiningsih memfokuskan penelitian pada
implementasipenerapan peraturanundang-undang di bidang kearsipan dalam melakukan pengelolaan manajemen arsip in-aktif di pusat rekod yang ada di BUMN.
Arsip-arsip yang berada di unit kerja diserahkan dan dikumpulkan oleh pusat rekod untuk disimpan di pusat rekod. Karateristik arsip tersebut merupakan arsip yang memang
penggunaannya sudah menurun atau sudah tidak terlalu diperlukan lagi oleh unit kerja tersebut, sehingga arsip tersebut layaknya untuk diserahkan ke pusat rekod. Oleh karena itu,
pusat rekod perlu untuk meningkatkan dan mengembangkan dalam melakukan manajemen rekod inaktif. Dalam manajemen rekod inaktif ini sendiri, arsip tersebut akan ditentukan
kembali oleh jadwal retensi arsipdokumen JRAD, apakah arsip tersebut tetap disimpan di pusat rekod, dimusnahkan, atau diserahkan ke lembaga kearsipan. Pola hubungan antara unit
kerja dengan pusat rekod diatas dan pelaksanaan manajemen rekod inakatif merupakan bentuk penerapan peraturanundang-undang di bidang kearsipan.
Dalam tesisnya, Iskhandiningsih menggambarkan bahwasanya manajemen rekod in- aktif di lingkungan perusahaan BUMN memiliki 8 ciri, yaitu: a. sentralisasi pengelolaan
dan penyimpanan rekod in-aktif; b. manajemen rekod in-aktif merupakan bagian integral
Kajian tentang Penyerahan Arsip Statis BUMNBUMD ke Lembaga Kearsipan
7 perusahaan; c. tujuan sentralisasi adalah kemudahan proses penelusuran dan temu kembali
rekod in-aktif perusahaan; d. Pusat penyimpanan rekod in-aktif merupakan tujuan dari manajemen rekod in-aktif perusahaan; e. adanya Panduan Kerja Manajemen Rekod In-
Aktif, f. pola bottom-up dalam rekrutmen staf g. bentuk Pusat Rekod Perusahaan adalah in-house records centre; dan h. tingkat kemampuan staf lebih menampakkan technical skill.
Atas dasar itulah, dari hasil penelitian tersebut Iskhandiningsih memberikan kesimpulan, bahwasanya:
1. Perusahaan memberikan dukungan yang diperlukan bagi pengembangan manajemen rekod inaktif dan Pusat Rekod Perusahaan dalam bentuk kepulusan, dana, proses
evaluasi dan revisi, dan pembentukan Pedoman Kerja Manajemen Rekod lnAktif; dan 2. Perusahaan masih perlu terus meningkatkan pengembangan manajemen rekod inaktif
dan Pusat Rekod Perusahaan yang sudah ada. Sedangkan, jika tesis tersebut dikorelasikan dengan kajian ini adalah sebagai berikut:
1. Pusat rekod sebagai unit kearsipan di perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan. Maksudnya adalah pusat rekod merupakan
representasi dari pencipta arsip yang mempunyai kewenangan untuk melakukan penyusutan arsip, termasuk menyerahkan arsip statisnya ke lembaga kearsipan; dan
2. Arsip inaktif yang disimpan di pusat rekod merupakan salah satu sumber lahirnya arsip statis
2
. Maksudnya adalah akumulasi arsip dinamis yang penggunaannya sudah menurun, namun arsip inaktif tersebut mempunyai nilai-nilai sebagai kriteria arsip statis
wajib diserahkan kepada lembaga kearsipan.
B. Kerangka Konsep