Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang akan dibahas pada skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keadaan politik pemerintahan Jepang setelah perang dunia
kedua? 2.
Bagaimana pengaruh yakuza dalam politik pemerintahan Jepang setelah perang dunia kedua?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Agar penelitian lebih teratur maka ruang lingkup pembatasan harus dibatasi. Hal ini dimaksudkan agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan
berkembang jauh, sehingga masalah yang akan dibahas dapat lebih terarah. Dalam penulisan skripsi ini, ruang lingkup yang akan diba has difokuskan
pada pengaruh yakuza dalam politik pemerintahan Jepang setelah perang dunia kedua sampai sekarang. Untuk mendukung pembahasan ini, penulis juga akan
menjelaskan mengenai gambaran umum yakuza dan keadaan politik pemerintahan Jepang setelah perang dunia kedua.
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1 Tinjauan Pustaka
Politik menurut Budiardjo 2008:15 adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk
membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis. Di dalam politik terdapat unsur kekuasaan power serta wewenang authority. Kedua
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
unsur ini diperlukan baik untuk membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses politik.
Kekuasaan power menurut Barbara Goodwin dalam Budiardjo 2008:60 adalah kemampuan untuk mengakibatkan seseorang bertindak dengan cara yang
oleh yang bersangkutan tidak akan dipilih, seandainya ia tidak dilibatkan. Dengan kata lain memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
kehendaknya. Yakuza merupakan contoh dari suatu kelompok yang mampu
mempengaruhi seseorang untuk bertindak dan melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Yakuza merupakan organisasi kejahatan yang mampu berpengaruh
dalam kehidupan politik pemerintaan Jepang setelah perang dunia kedua. Yakuza mengetahui siapa yang berkuasa dalam pemerintahan dan ingin membentuk
aliansi dengan pemegang kekuasaan. Sampai saat ini, peran yakuza dalam dunia politik Jepang masih berlanjut, yaitu sebagai penyedia uang dan sebagai penjahat
bayaran Kaplan Alec Dubro, 2011 : 34-59. Zairun 1982:3 mengatakan bahwa organisasi adalah suatu proses
bangunan lembaga yang merupakan hasil proses pembagian dan penyatuan usaha yang ditujukan ke arah tercapainya suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat tersebut,
Winardi 2003 : 11 mengatakan bahwa organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari aneka macam elemen atau subsistem, dan manusia adalah subsistem
terpenting, dan dimana terlihat bahwa masing- masing subsistem saling berinteraksi dalam upaya mencapai sasaran-sasaran atau tujuan-tujuan organisasi
yang bersangkutan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
1.4.2 Kerangka Teori