3.4. Pengaruh Terhadap Ketenagakerjaan
Dalam bidang ketenagakerjaan setelah perang, yakuza menguasai dan memonopoli obyek-obyek vital. Setelah perang, masyarakat Jepang menghadapi
krisis ekonomi yang melanda seluruh wilayah. Profesi sebagai buruh dan pekerja kasar harus dijalani demi melanjutkan kehidupan. Sistem oyabun-kobun dalam
perusahaan konstruksi yang kebanyakan dikuasai oleh kelompok-kelompok yakuza menyebabkan pekerja berada dalam kondisi yang mendekati perbudakan.
Perusahaan yang dikuasai yakuza terlibat dalam kegiatan antiserikat pekerja sehingga para buruh mendapatkan perlakuan yang tidak setimpal dengan yang
mereka hasilkan. Para buruh sering menjadi target kekerasan yang dilakukan oleh yakuza.
Hal itu dikarenakan buruh sering melakukan unjuk rasa menentang ketidakadilan yang terjadi di perusahaan tempat mereka bekerja. Para buruh juga sering ikut
ambil bagian dalam pergerakan kaum sayap kiri Jepang yang sangat dibenci oleh yakuza. Perusahaan-perusahaan umumnya menyewa jasa yakuza untuk
membubarkan unjuk rasa para buruh. Serikat pekerja yang dianggap melakukan aksi berlebihan akan menjadi sasaran yakuza. Pada Juni 1946, sebuah
perkumpulan bernama New And Powerful Masses Party didirikan di Tokyo oleh seorang bos perjudian. Tujuannya adalah untuk menghadapi pergerakan kaum
buruh yang semakin berkembang. Aktivitas kelompok ini berpusat pada kegiatan yang anti serikat pekerja dan anti komunis dan sering menggunakan kekerasan.
Kelompok yakuza ini pernah mendatangi markas besar KokutetsurÅdÅkumiai
Serikat Pekerja Perkeretaapian Nasional untuk menghentikan rencana pemogokan massal para pekerja.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Pada tahun 1960 berdiri Zen Ai Kaigi yang merupakan koalisi kelompok sayap kanan terkemuka di seluruh Jepang. Organisasi ini terdiri dari orang-orang
sayap kanan dan anggota yakuza dibawah pimpinan Kodama Yoshio. Tidak lama setelah berdiri, Zen Ai Kaigi menerima permintaan dari sebuah perusahaan
pengolahan baja di Chiba untuk membantu perusahaan tersebut mengatasi masalah ketenagakerjaan yang sedang dihadapi. Pada awalnya kelompok tersebut
hanya mengawal aksi unjuk rasa para buruh. Tetapi kemudian berubah menjadi aksi yang anarkis, sehingga serikat pekerja bisa dibubarkan dan 680 orang buruh
masuk rumah sakit.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN