Masa Asuhan - Lingkungan Keluarga - Rumah Tangga Serasi - PERANAN KEPAHLAWANAN - -1 : Perang Badr - -2 : Perang Uhud - -3 : Perang Ahzab Kandhaq - -4 : Perang Khaibar - -5 : Perang Hunain - WAFATNYA RASUL ALLAH S. A. W. - KHALIFAH ABU BAKAR ASH SHIDDIQ -

1 Buku Sej arah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib r. a. | | | | | | Oleh H. M. H. Al Hamid Al Husaini Penerbit: Lembaga Penyel idikan Isl am Jl . Bl ora 29, Jakart a Okt ober 1981 | | | | | | Sej arah Imam Ali: 1 . M U Q A D D I M A H - 2 .

Bab I : Masa Asuhan -

3 .

Bab II : Lingkungan Keluarga -

4 .

Bab III : Rumah Tangga Serasi -

5 .

Bab IV : PERANAN KEPAHLAWANAN -

6 .

Bab IV-1 : Perang Badr -

7 .

Bab IV-2 : Perang Uhud -

8 .

Bab IV-3 : Perang Ahzab Kandhaq -

9 .

Bab IV-4 : Perang Khaibar -

10 .

Bab IV-5 : Perang Hunain -

2 11 .

Bab V : WAFATNYA RASUL ALLAH S. A. W. -

12 .

Bab VI : KHALIFAH ABU BAKAR ASH SHIDDIQ -

13 .

Bab VII : KHALIFAH UMAR IBNUL KHATTAB R. A. -

14 .

Bab VIII : KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN R. A. -

15 .

Bab IX : DELAPAN HARI TANPA KHALIFAH -

16 .

Bab X : BENIH-BENIH PEPERANGAN SAUDARA -

17 .

BAB XI : PERANG SHIFFIN -

18 .

Bab XII : GERAKAN KHAWARIJ -

19 .

Bab XIII : WAFATNYA IMAM ALI R. A. -

20 .

Bab XIV : KEUTAMAAN IMAM ALI R. A. -

21 .

Bab XV : PINTU ILMU -

22 . SEBUAH KENANGAN - 23 . PENUTUP - M U Q A D D I M A H Usaha menyingkat sej arah kehidupan Imam Ali bin Abi Thal ib r. a. dal am l embaran-l embaran buku, bukanl ah pekerj aan yang mudah. Sej ak semul a t el ah t erbayang kesukaran-kesukaran yang bakal dihadapi. Bet apa t idak Kehidupan Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. , t erut ama pada t ahap-t ahap t erakhir, sej ak t erbaiat nya sebagai Khal if ah sampai waf at nya sebagai pahl awan syahid, bukankah sat u kehidupan biasa. Ia merupakan sat u proses kehidupan yang l ain daripada yang l ain. Ia menunt ut penal aran l uar biasa, menunt ut kekuat an syaraf ist imewa pul a. Kehidupan Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. penuh dengan l edakan-l edakan l uar biasa, keagungan dan hal -hal mempesonakan. Tet api bersamaan dengan it u j uga penuh dengan gel ombang kekecewaan dan kengerian. Ol eh karena it u penul isan t ent ang semua segi kehidupannya menj adi benar-benar t idak mudah. Dit ambah pula dengan adanya pi hak-pihak yang menil ai bel iau secara berl ebih-lebihan. Baik dal am memuj inya maupun dal am mencacinya. Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. sendiri t idak senang pada orang-orang yang menil ai diri bel iau secara berl ebih-l ebihan. Hal it u t ercermin dengan j el as dari kat a-kat a bel iau: Ada dua f ihak yang cel aka karena berl ebih-l ebihan menil ai sesuat u yang sebenarnya t idak kumil iki. Sedangkan pihak yang l ain ial ah yang demikian bencinya kepadaku sehingga mereka mel ont arkan segala kebohongan t ent ang diriku. Dari sini pul al ah maka Imam Al i r. a. mengat akan: Ada segol ongan orang yang demi cint anya kepadaku mereka bersedia masuk neraka. Tet api ada segolongan lain yang demi kebenciannya kepadaku sampai-sampai mereka it u bersedia masuk neraka. Ada dua f akt or yang menyebabkan t imbul nya pert ent angan penil aian mengenai menant u dan sekal igus saudara misan Rasul Al l ah s. a. w. it u. Dua f akt or it u ial ah sif at at au wat ak pribadi Imam Al i r. a. sendiri dan sit uasi sert a kondisi kehidupan Isl am pada zaman hidupnya t okoh pent ing Isl am it u. Fakt or mana yang l ebih dominan, sehigga pribadi Imam Al i r. a. mempunyai kedudukan yang unik dal am sej arah Isl am sul it dikat akan. Yang j el as kedua f akt or it u memegang peran pent ing dan memberi art i khusus yang pengaruhnya hingga kini masih t erasa. Bahkan sej ak meninggal nya pada t ahun 40 Hij riyah pendapat yang kont roversial mengenai dirinya it u t idak 3 mereda, malahan makin berkembang sehingga sangat mewarnai sej arah Isl am sampai abad ke- 15 Hij riyah sekarang ini. Periode kehidupan Imam Al i r. a. dit andai dengan t ant angan-t ant angan yang dihadapi ol eh ummat Isl am, t erut ama set el ah waf at nya Rasul Al lah s. a. w. Bel um l agi j enazah Rasul Al l ah s. a. w. dimakamkan t elah muncul krisis. Dan krisis it u disusul pul a ol eh krisis-krisis l ain. Ancaman dari dal am dan dari l uar sangat membahayakan kedudukan Isl am yang masih muda it u. Pert ent angan pribadi, qabil ah, suku, golongan, bangsa dan ant ar-negara bermuncul an hampir secara simul t an. Keseimbangan kehidupan rohani dan j asmani, masal ah keagamaan dan kenegaraan yang serasi dan seimbang di bawah sat u pimpinan, yait u di t angan Rasul Al l ah s. a. w. semasa hidupnya, t iba-t iba saj a mengalami kegoncangan, ket idak-seimbangan dan ket idak-serasian. Proses krist alisasi dan disint egrasi yang menyusul waf at nya Rasul Al l ah s. a. w. dihadapkan pada t okoh-t okoh t erkemuka ummat Isl am, yang sel ama it u merupakan pembant u-pembant u t erdekat Rasul Al l ah s. a. w. Diant aranya Imam Al i r. a. sebagai sal ah sat u t okoh yang menonj ol dan dekat sekal i dengan Rasul Al l ah s. a. w. Dan dial ah sal ah seorang yang pal ing merasa berkepent ingan t erhadap kemasl ahat an Isl am dan ummat nya. Sebab dial ah yang pal ing dini mel ibat kan diri sebagai pengikut set ia Nabi Muhammad s. a. w. Awal t ahun Hij riyah dit andai ol eh peranan Imam Al i r. a. Mal am sebel um Rasul Al l ah s. a. w. mel akukan hij rah ke Madinah, yang sangat bersej arah it u, rumah kediaman beliau dikepung rapat ol eh para pemuda Qureiys: Mereka bert ekad hendak membunuh nabi Muhammad s. a. w. Pada saat it ul ah Rasul Al l ah s. a. w. memerint ahkan Imam Ali r. a. supaya mengenakan mant el hij au buat an Hadramaut dan agar saudara misannya it u berbaring di t empat t idur bel iau. Imam Al i r. a. dengan kebanggaan dan keberaniannya mel aksanakan t ugas t ersebut . Ket ika para pemuda Qureisy yang berniat j ahat it u mengint ip, mereka mengira Rasul Al lah s. a. w. berada di dalam. Padahal sebenarnya saat it u Rasul Al l ah s. a. w. t el ah berhasil menyel inap kel uar menuj u ke rumah Abu Bakar r. a. Ket aat annya kepada Rasul Al l ah s. a. w. dan keberaniannya pada mal am hij rah it u bukan merupakan kasus t ersendiri. Pada masa-masa hidupnya l ebih l anj ut , f akt or keberanian ini sangat mewarnai kehidupan Imam Al i r. a. Dasar-dasar keberanian ini t ambah diperkuat ol eh keyakinannya yang makin t eguh pada kebenaran aj aran Rasul Al lah s. a. w. dan ket aqwaannya pada Al l ah s. w. t . Ket aat annya pada Rasul All ah s. a. w. dan keberaniannya dal am membel a sert a menegakkan kebenaran-kebenaran agama Al l ah merupakan pendorong ut ama, sehingga kemudian ia diagungkan ol eh pengikut -pengikut nya sebagai pahl awan besar ummat Isl am. Hal it ul ah yang ant ara lain t el ah menimbul kan perbedaan penilaian yang hasil nya mel ahirkan persel isihan pendapat . Yang menilai posit if melambangkan Imam Al i r. a. sebagai cont oh t okoh yang pal ing ideal , pel anj ut ci t a-cit a dan perj uangan Rasul Al l ah. Kemudian eksesnya menj adi berl ebih-l ebihan, sehingga sama sekal i t idak disukai ol eh yang bersangkut an sendiri. Sebal iknya mereka yang menil ai negat if , Imam Ali r. a. mereka anggap sebagai t okoh yang amat berambisi unt uk mendapat kedudukan memimpi n ummat Isl am. Penil aian t erakhir ini mengundang sif at -sif at kebencian dan menj urus ke permusuhan, dan akhirnya memuncak dal am bent uk peperangan mel awan Imam Al i r. a. Kepribadian dan wat ak Imam Al i r. a. yang uni k it ul ah yang mengembangkan pendapat ekst rim t ent ang dirinya. Yang mengaguminya, kemudian memit oskan dan mendewakannya. Tidak 4 j arang, karena ekses penyanj ungan kepada Imam Al i r. a. akhirnya secara sadar at au t idak sadar gol ongan ini mengaburkan peran agung Rasul Al l ah s. a. w. Sebal iknya yang membenci Imam Al i r. a. mel ahirkan ekses mengkaf irkannya. Dua f ihak yang sangat bert ent angan penil aian t erhadap Imam Ali r. a. t ercermin pada dua kel ompok yang t erkenal dal am sej arah Isl am. Kaum Rawaf idh bukan saj a pengagum Imam Al i r. a. , mal ahan boleh dibil ang sebagai kaum penyembah Imam Ali r. a. Semasa hidupnya, Imam Al i r. a. sendiri sudah berul ang kal i mel arang t indak dan sikap mereka yang sangat kel iru it u, t et api sikap Imam Al i r. a. yang t idak mau disanj ung dan disembah it u bahkan mereka ni l ai sebagai sikap yang agung. Imam Al i r. a. sampai-sampai mengingat kan mereka bahwa apa yang mereka l akukan it u syirik. Peringat an it u sama sekal i t idak menyurut kan pendirian mereka. Begit u f anat iknya mereka kepada Imam Al i r. a. sehingga mereka bersedia mengorbankan segala-galanya demi t egaknya pendirian it u. Bahkan ket ika mereka dij at uhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, hukuman it u mereka t eri ma dengan penuh ket aat an. Di t engah kobaran api unggun yang membakar diri mereka di depan umum, dengan penuh gairah mereka berseru: Dia Imam Ali adal ah t uhan. Sebab dial ah yang menet apkan adzab neraka ini. Mereka rel a mat i dibakar dengan penuh keikhl asan. Mereka memandang l ayak hukuman demikian dij at uhkan oleh t uhan mereka sendiri. Sangat berl awanan dengan kaum Rawaf idh ini, adalah pendirian gol ongan Nawasib dan Khawarij yang sangat benci kepada Imam Al i r. a. Ironisnya, kaum Khawarij ini sebel umnya j ust ru merupakan pengikut Imam Al i r. a. yang pal ing set ia dan t aat . Mul amul a mereka sangat cint a, kagum, t aat dan set ia. Lal u berbal ik 180 deraj at menj adi muak, benci, mengut uk, bahkan mengkaf irkan Imam Al i r. a. It u t erj adi ket ika t okoh yang mereka kagumi it u bersedia menerima perdamaian dengan Muawiyah. Peri st iwa yang dal am sej arah t erkenal sebagai Tahkim bi Kit abil l ah. Kaum Khawarij it u menunt ut kepada Imam Al i r. a. agar ia bert aubat kepada Al lah at as perbuat an salah yang dil akukannya mengadakan perdamaian dengan Muawiyah. Begit u mendalamnya kebencian mereka sehingga pada kesempat an apa, kapan dan di mana saj a mereka mel ancarkan kecaman pedas dan memaki habis. Bahkan sej arah mencat at , Imam Al i r. a. waf at akibat pembunuhan yang dil akukan gol ongan Khawarij . Sul it unt uk dicari bahan bandingan bagi seorang t okoh yang begit u hebat menimbul kan pert ent angan pendapat sepert i yang ada pada diri Imam Ali r. a. Lebih sul it l agi unt uk menarik kesimpul an dari kenyat aan ini. Apakah karena ia orang besar, maka t imbul pert ent angan pendapat yang begit u hebat ? At aukah karena adanya pert ent angan pendapat it u hingga ia menj adi mit os. Kenyat aan adanya pert ent angan pendapat it u sendiri sudah mengungkapkan, bahwa Imam Al i r. a. adal ah t okoh pot ensial sekal i, khususnya bagi ummat Isl am. Juga merupakan ironi sej arah, sal ah seorang yang pert ama-t ama berperan vit al dal am membel a Isl am, akhirnya dij at uhkan ol eh seorang yang ayahnya j ust ru pal ing memusuhi Isl am ket ika Rasul Al l ah s. a. w. mul ai dengan dawahnya. Orang yang sej ak masa anak-anak sudah mempert aruhkan segal a-gal anya demi t egak dan berkembangnya Isl am, kepemimpinannya direbut ol eh orang-orang yang pada awal Isl am pal ing gigih menent ang. Lebih menyedihkan l agi karena orang yang melawan Imam Al i r. a. menempuh segala usaha dan t ipu-daya dengan mengat as-namakan Isl am. Lebih parah l agi karena dengan mengat as- namakan Isl am sel ama 136 t ahun, kekuasaan Bani Umayyah, nama Imam Al i dit abukan, direndahkan dan dihina. Pada set iap khut bah, pada set iap doa sehabis shalat t idak pernah dit inggal kan cacian dan kut ukan t erhadap Imam Ali agar ia disiksa Al l ah. 5 Bahkan nama Imam Al i digunakan ol eh dinast i Bani Umayyah unt uk menegakkan kekuasaan ot orit er. Tiap orang at au kel ompok yang berani menent ang, at au t idak sependapat dengan kebij aksanaan penguasa Bani Umayyah dapat dit indak dengan menggunakan dal ih pengikut Imam Al i Pecint a Ahl ul bait . Siapa yang mempel aj ari sej arah Imam Al i r. a. dengan j uj ur, past i akan menemukan pada dirinya salah sat u segi yang khas ada pada kehi dupan t okoh l egendaris it u. Nama Imam Al i r. a. ident ik dengan sif at -sif at manusiawi yang mendalam. Baik sej arah sendiri, maupun sej arawan t idak cukup mampu mengungkapkannya. Kait an yang sepert i it u biasanya ol eh seorang penul is t erpaksa dikesampingkan saj a dengan penuh kesadaran dan kebij aksanaan. Makin berkurangnya f akt or-f akt or kej iwaan yang menyul it kan pembahasan dan makin dibat asinya segi-segi sej arah yang hendak dit ul is, bisa j adi l ebi h mendekat i obj ekt ivit as. Tet api apakah begit u j adinya? Para sej arawan mengungkapkan bahwa pada ghalibnya makin l ama seorang t elah meninggal akan l ebih mudah dit emukan obj ekt ivit as unt uk pengungkapan riwayat orang yang bersangkut an. Akan t et api kal au menyangkut Imam Al i r. a. hal it u masih dipert anyakan. Dal am bat as-bat as pengungkapan yang demikianl ah, buku Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. ini menget engahkan riwayat kehidupan Imam Al i pada masa asuhan, kel uarganya, rumah- t angganya, peranan kepahl awanannya semasa Rasul Al l ah masih hidup, waf at nya Rasul Al l ah s. a. w. , masa-masa kekhalif ahan Abu Bakar r. a. , Umar r. a. , Ut sman r. a. , del apan hari t anpa khal if ah, Perang Unt a, Perang Shif f in, Gerakan Khawarij , keut amaan, pint u il mu dan sebuah kenangan.

Bab I : Masa Asuhan