Rumah Tangga Serasi BUKU | SAIDNA ZULFIQAR BIN TAHIR (VIKAR) sejarah imam ali ra

18 ket inggian mart abat ket urunannya dan kebesaran sif at keut amaannya. Abdul Mut t hal ib adalah dat ukanda Nabi Muhammd s. a. w. , j uga dat ukanda Imam Al i r. a. Set el ah kel uarga besar it u dit inggal waf at ol eh Abdul Mut t hal ib dan Abu Thal ib, Imam Al i r. a. sebagai cucu Abdul Mut t hal ib dan put era Abu Thalib mewarisi budi pekert i l uhur dan kebesaran j iwa yang sukar dit emukan bandingannya. Ia benar-benar mewarisi dua hal sekal igus: akhl aq ut ama dan darah mul ia.

Bab III : Rumah Tangga Serasi

Lahirnya Sit t i Fat imah Azzahra r. a. merupakan rahmat yang di l impahkan l l ahi kepada Nabi Muhammad s. a. w. Ia t el ah menj adi wadah suat u ket urunan yang suci. Ia l aksana benih yang akan menumbuhkan pohon besar pelanj ut ket ur unan Rasul Al l ah s. a. w. Ia sat u-sat unya yang menj adi sumber ket urunan pal ing mulia yang dikenal umat Isl am di sel ur uh dunia. Sit t i Fat imah Azzahra r. a. dil ahirkan di Makkah, pada hari Jumaat , 20 Jumadil Akhir, kurang l ebih l ima t ahun sebel um bit sah. Sit t i Fat imah Azzahra r. a. t umbuh dan berkembang di bawah naungan wahyu Il ahi, di t engah kancah pert arungan sengit ant ara Isl am dan Jahil iyah, di kal a sedang gencar-gencarnya perj uangan para perint is iman mel awan penyembah berhal a. Dal am keadaan masih kanak-kanak Sit t i Fat i mah Azzahra r. a. sudah harus mengal ami penderit aan, merasakan kehausan dan kel aparan. Ia berkenal an dengan pahit get irnya perj uangan menegakkan kebenaran dan keadil an. Lebih dari t iga t ahun ia bersama ayah bundanya hidup menderit a di dal am Syiib, akibat pemboikot an orang-orang kaf ir Qureiys t erhadap keluarga Bani Hasyim. Set el ah bebas dari penderit aan j asmaniah sel ama di Syiib, dat ang pul a pukul an bat in at as diri Sit t i Fat imah Azzahra r. a. , berupa waf at nya bunda t ercint a, Sit t i Khadij ah r. a. Kabut sedih sel al u menut upi kecerahan hidup sehari-hari dengan put usnya sumber kecint aan dan kasih sayang ibu. Put eri Kesayangan Rasul Al l ah s. a. w. sangat mencint ai put erinya ini. Sit t i Fat imah Azzahra r. a. adal ah put eri bungsu yang pal ing disayang dan dikasihani j unj ungan kit a Rasul Al l ah s. a. w. Nabi Muhammad s. a. w. merasa t ak ada seorang pun di dunia yang paling berkenan di hat i beliau dan yang paling dekat disisinya sel ain put eri bungsunya it u. Demikian besar rasa cint a Rasul Al l ah s. a. w. kepada put eri bungsunya it u dibukt ikan dengan hadit s yang diriwayat kan ol eh Ibnu Abbas. Menurut hadit s t ersebut Rasul Al l ah s. a. w. berkat a kepada Imam Al i r. a. demikian: Wahai Al i Sesungguhnya Fat imah adalah bagian dari aku. Dia adal ah cahaya mat aku dan buah hat iku. Barang siapa menyusahkan dia, ia menyusahkan aku dan siapa yang menyenangkan dia, ia menyenangkan aku… Pernyat aan bel iau it u bukan sekedar cet usan emosi, mel ainkan suat u penegasan bagi umat nya, bahwa put eri bel iau it u merupakan l ambang keagungan abadi yang dit inggal kan di t engah ummat nya. Di kal a masih kanak-kanak Sit t i Fat imah Azzahra r. a. menyaksikan sendiri cobaan yang dial ami ol eh ayah-bundanya, baik berupa gangguan-gangguan, maupun penganiayaan-penganiayaan yang dil akukan orang-orang kaf ir Qureiys. Ia hidup di udara Makkah yang penuh dengan debu perl awanan orang-orang kaf ir t erhadap kel uarga Nubuwaah, kel uarga yang menj adi pusat iman, hidayah dan keut amaan. Ia menyaksikan ket angguhan dan ket egasan orang-orang mukminin dal am perj uangan gagah berani menanggul angi kompl ot an-kompl ot an Qureiys. Suasana 19 perj uangan it u membekas sedalam-dal amnya pada j iwa Sit t i Fat imah Azzahra r. a. dan memainkan peranan pent ing dal am pembent ukan pribadinya, sert a mempersiapkan kekuat an ment al guna menghadapi kesukaran-kesukaran di masa depan. Set el ah ibunya waf at , Sit t i Fat imah Azzahra r. a. hidup bersama ayahandanya. Sat u-sat unya orang yang pal ing dicint ai. Ial ah yang meringankan penderit aan Rasul Al l ah s. a. w. t at kal a dit inggal waf at ist eri bel iau, Sit t i Khadij ah. Pada sat u hari Sit t i Fat imah Azzahra r. a. menyaksikan ayahnya pul ang dengan kepal a dan t ubuh penuh pasir, yang baru saj a dil emparkan ol eh orang-orang Qureys, di saat ayahandanya it u sedang suj ud. Dengan hat i remuk-redam l aksana disayat sembil u, Sit t i Fat imah r. a. segera membersihkan kepal a dan t ubuh ayahandanya. Kemudian diambil nya air guna mencucinya. Ia menangis t ersedu-sedu menyaksikan kekej aman orang-orang Qureisy t erhadap ayahnya. Kesedihan hat i put erinya it u dirasakan benar ol eh Nabi Muhammad s. a. w. Guna menguat kan hat i put erinya dan meringankan rasa sedihnya, maka Nabi Muhammad s. a. w. , sambil membel ai- bel ai kepala put eri bungsunya it u, berkat a: Jangan menangis. . . , Al l ah melindungi ayahmu dan akan memenangkannya dari musuh-musuh agama dan risalah-Nya Dengan t ut ur kat a penuh semangat it u, Rasul Al l ah s. a. w. menanamkan daya-j uang t inggi ke dal am j iwa Sit t i Fat imah r. a. , dan sekal igus mengisinya dengan kesabaran, ket abahan sert a kepercayaan akan kemenangan akhir. Meskipun orang-orang sesat dan durhaka sepert i kaf ir Qureiys it u senant iasa mengganggu dan mel akukan penganiayaan-penganiayaan, namun Nabi Muhammad s: a. w. t et ap mel aksanakan t ugas risalahnya. Pada ket ika l ain l agi, Sit t i Fat imah r. a. menyaksikan ayahandanya pul ang dengan t ubuh penuh dengan kot oran kul it j anin unt a yang baru dil ahirkan. Yang mel emparkan kot oran at au naj is ke punggung Rasul Al l ah s. a. w. it u Uqbah bin Muait h, Ubaiy bin Khalaf dan Umayyah bin Khal af . Mel ihat ayahandanya berlumuran naj is, Sit t i Fat imah r. a. segera membersihkannya dengan air sambil menangis. Nabi Muhammad rupanya menganggap perbuat an ket iga kaf ir Qureiys ini sudah ket erl al uan. Karena it ulah maka pada wakt u it u bel iau memanj at kan doa kehadirat Al l ah s. w. t . : Ya Al l ah cel akakanl ah orang-orang Qureiys it u. Ya Al l ah, binasakanl ah Uqbah bi n Muait h. Ya Al l ah binasakanlah Ubay bin Khal af dan Umayyah bin Khal af Masih banyak l agi pel aj aran yang diperol eh Sit t i Fat imah dari penderit aan ayahandanya dalam perj uangan menegakkan kebenaran All ah. Semuanya it u menj adi bekal hidup baginya unt uk menghadapi masa mendat ang yang berat dan penuh cobaan. Kehidupan yang serba berat dan keras di kemudian hari memang memerl ukan ment al gembl engan. Hij rah ke Madinah Tepat pada saat orang-orang kaf ir Qureiys sel esai mempersiapkan kompl ot an t error unt uk membunuh Rasul Al l ah s. a. w. , Madinah t el ah siap menerima kedat angan bel iau. Nabi Muhammad meninggal kan kot a Makkah secara di am-diam di t engah kegel apan malam. Bel iau bersama Abu Bakar Ash Shiddiq meninggal kan kampung hal aman, kel uarga t ercint a dan sanak f amil i. Bel iau berhij rah, sepert i dahul u pernah j uga dil akukan Nabi Ibrahim as. dan Musa a. s. Di ant ara orang-orang yang dit inggal kan Nabi Muhammad s. a. w. t ermasuk put eri kesayangan bel iau, Sit t i Fat imah r. a. dan put era paman bel iau yang diasuh dengan kasih sayang sej ak kecil , yait u Imam Al i r. a. yang sel ama ini menj adi pembant u t erpercaya bel iau. Imam Al i r. a. sengaj a dit inggal kan ol eh Nabi Muhammad unt uk mel aksanakan t ugas khusus: berbaring di t empat t idur bel iau, guna mengel abui mat a kompl ot an Qureiys yang siap hendak membunuh bel iau. Sebel um Imam Ali r. a. mel aksanakan t ugas t ersebut , ia dipesan ol eh Nabi Muhammad s. a. w. agar barang-barang amanat yang ada pada bel iau dikembal ikan kepada 20 pemiliknya masing-masing. Set el ah it u bersama semua anggot a keluarga Rasul Al l ah s. a. w. , segera menyusul berhij rah. Imam Al i r. a. membeli seekor unt a unt uk kendar aan bagi wanit a yang akan berangkat hij rah bersama-sama. Rombongan hij rah yang menyusul perj al anan Rasul Al l ah s. a. w. t erdiri dari kel uarga Bani Hasyim dan dipimpin sendiri ol eh Imam Al i r. a. Di dal am rombongan Imam Ali r. a. ini t ermasuk Sit t i Fat imah r. a. , Fat imah bint i Asad bin Hasyim i bu Imam Al i r. a. , Fat imah bint i Zubair bin Abdul Mut t hal ib dan Fat imah bint i Hamzah bin Abdul Mut t hal ib. Aiman dan Abu Waqid Al Lait siy, ikut bergabung dal am rombongan. Rombongan Imam Ali r. a. berangkat dal am keadaan t erburu-buru. Perj al anan ini t idak dil akukan secara diam-diam. Abu Waqid berj al an cepat -cepat menunt un unt a yang dikendarai para wanit a, agar j angan t erkej ar ol eh orang-or ang kaf ir Qureiys. Menget ahui hal it u, Imam Al i r. a. segera memperingat kan Abu Waqid, supaya berj al an perl ahan-l ahan, karena semua penumpangnya wanit a. Rombongan berj al an mel ewat i padang pasir di bawah sengat an t erik mat ahari. Imam Al i r. a. , sebagai pemimpin rombongan, berangkat dengan semangat yang t inggi. Beliau siap menghadapi segala kemungkinan yang bakal dilakukan orang-orang kaf ir Qureiys t erhadap rombongan. Ia bert ekad hendak memat ahkan moril dan kecongkakan mereka. Unt uk it u ia siap berl awan t iap saat . Mendengar rombongan Imam Al i r. a. berangkat , orang-orang Qureiys sangat penasaran. Lebih- l ebih karena rombongan Imam Ali r. a. berani meninggal kan Makkah secara t erang-t erangan di siang hari. Orang-orang Qureiys menganggap bahwa keberanian Imam Al i r. a. yang semacam it u sebagai t ant angan t erhadap mereka. Orang-orang Qureiys cepat -cepat mengirim del apan orang anggot a pasukan berkuda unt uk mengej ar Imam Al i r. a. dan rombongan. Pasukan it u dit ugaskan menangkapnya hidup-hidup at au mat i. Del apan orang Qureiys it u, di sebuah t empat bernama Dhaj nan berhasil mendekat i rombongan Imam Ali r. a. Set el ah Imam Al i r. a. menget ahui dat angnya pasukan berkuda Qureiys, ia segera memerint ahkan dua orang l el aki anggot a rombongan agar menj auhkan unt a dan menambat nya. Ia sendiri kemudian menghampiri para wanit a guna membant u menurunkan mereka dari punggung unt a. Set erusnya ia maj u seorang diri menghadapi gerombol an Qureisy dengan pedang t erhunus. Rupanya Imam Al i r. a. hendak berbicara dengan bahasa yang dimengert i ol eh mereka. Ia t ahu benar bagaimana cara menundukkan mereka. Mel ihat Imam Al i r. a. mendekat i mereka, gerombol an Qureiys it u bert eriak-t eriak menusuk perasaan: Hai penipu, apakah kaukira akan dapat menyel amat kan perempuan-perempuan it u? Ayo, kembal i Engkau sudah t idak berayah l agi. Imam Al i r. a. dengan t enang menanggapi t eriakan-t eriakan gerombolan Qureiys it u. Ia bert anya: Kal au aku t idak mau berbuat it u. . . ? Mau t idak mau engkau harus kembal i, sahut gerombol an Qureiys dengan cepat . Mereka l al u berusaha mendekat i unt a dan rombongan wanit a. Imam Al i r. a. menghal angi usaha mereka. Jenah, seorang hamba sahaya mil ik Harb bin Umayyah, mencoba hendak memukul Imam Al i r. a. dari at as kuda. Akan t et api bel um sempat ayunan pedangnya sampai, hant aman pedang Imam Al i r. a. t el ah mendahul ui t iba di at as bahunya. Tubuhnya t erbel ah menj adi dua, sehingga pedang Imam Ali r. a. sampai menancap pada punggung kuda. Serangan-bal as secepat kil at it u sangat mengget arkan t eman-t eman Jenah. Sambil menggeret akkan gigi, Imam Al i r. a. berkat a: Lepaskan orang-orang yang hendak berangkat berj uang Aku t idak akan kembali dan 21 aku t idak akan menyembah sel ain Al l ah Yang Maha Kuasa Gerombol an Qureiys mundur. Mereka memint a kepada Imam Al i r. a. unt uk menyarungkan kembali pedangnya. Imam Al i r. a. dengan t egas menj awab: Aku hendak berangkat menyusul saudaraku, put era pamanku, Rasul Al l ah. Si apa yang ingin kurobek-robek dagingnya dan kut umpahkan darahnya, cobal ah maj u mendekat i aku Tanpa memberi j awaban lagi gerombolan Qureiys it u segera meninggal kan t empat . Kej adian ini mencerminkan wat ak konf ront asi bersenj at a yang bakal dat ang ant ara kaum musl imin melawan agresi kaf ir Qureiys. Di Dhaj nan, rombongan Imam Al i r. a. berist irahat semal am. Ket ika it u t iba pula Ummu Aiman ibu Aiman. Ia menyusul anaknya yang t el ah berangkat l ebih dahul u bersama Imam Ali r. a. Bersama Ummu Aiman t urut pul a sej uml ah orang musl imin yang berangkat hij rah. Keesokan harinya rombongan Imam Al i r. a. besert a rombongan Ummu Aiman mel anj ut kan perj al anan. Imam Al i r. a. sudah rindu sekal i ingin segera bert emu dengan Rasul Al l ah s. a. w. Wakt u it u Rasul Al l ah s. a. w. bersama Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. sudah t iba dekat kot a Madinah. Unt uk beberapa wakt u, bel iau t inggal di Quba. Bel iau menant ikan kedat angan rombongan Imam Ali r. a. Kepada Abu Bakar Ash Shiddiq, Rasul Al l ah s. a. w. memberit ahu, bahwa bel iau t idak akan memasuki kot a Madi nah, sebel um put era pamannya dan put erinya sendiri dat ang. Sel ama dal am perj alanan it u Imam Al i r. a. t idak berkendaraan sama sekal i. Ia berj al an kaki- t el anj ang menempuh j arak kl 450 km sehingga kakinya pecah-pecah dan membengkak. Akhirnya t ibal ah semua anggot a rombongan dengan sel amat di Quba. Bet apa gembiranya Rasul Al l ah s. a. w. menyambut kedat angan orang-orang yang disayanginya it u. Ket ika Nabi Muhammad s. a. w. mel ihat Imam Al i r. a. t idak sanggup berj al an lagi karena kakinya membengkak, bel iau merangkul dan memel uknya seraya menangis karena sangat t erharu. Bel iau kemudian mel udah di at as t el apak t angan, l al u diusapkan pada kaki Imam Al i r. a. Konon sej ak saat it u sampai waf at nya, Imam Al i r. a. t idak pernah mengel uh karena sakit kaki. Perist iwa yang sangat mengharukan it u berkesan sekal i dal am hat i Rasul Al l ah s. a. w. dan t ak t erl upakan sel ama-l amanya. Berhubung dengan perist iwa it u, t urunl ah wahyu Il ahi yang memberi penil aian t inggi kepada kaum Muhaj irin, sepert i t erdapat dal am Surah Al i Imran: 195. Ij ab-Kabul Pernikahan Sit t i Fat imah Azzahra r. a. mencapai puncak keremaj aannya dan kecant ikannya pada saat risal ah yang dibawakan Nabi Muhammad s. a. w. sudah maj u dengan pesat di Madinah dan sekit arnya. Ket ika it u Sit t i Fat imah Azzahra r. a. benar-benar t el ah menj adi remaj a put eri. Keel okan parasnya banyak menarik perhat ian. Tidak sedikit pria t erhormat yang menggant ungkan harapan ingin mempersunt ing put eri Rasul Al l ah s. a. w. it u. Beberapa orang t erkemuka dari kaum Muhaj irin dan Anshar t el ah berusaha mel amarnya. Menanggapi l amaran it u, Nabi Muhammad s. a. w. mengemukakan, bahwa bel iau sedang menant ikan dat angnya pet unj uk dari Al l ah s. w. t . mengenai put erinya it u. Pada suat u hari Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. , Umar Ibnul Khat ab r. a. dan Saad bin Muadz bersama-sama Rasul Al lah s. a. w. duduk dal am mesj id bel iau. Pada kesempat an it u diperbincangkan ant ara l ain persoalan put eri Rasul Al l ah s. a. w. Saat it u bel iau bert anya kepada Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. : Apakah engkau bersedia menyampaikan persoal an Fat imah it u kepada Al i bin Abi Thalib? Abu Bakar Ash Shiddiq menyat akan kesediaanya. Ia beranj ak unt uk menghubungi Imam Ali r. a. 22 Sewakt u Imam Al i r. a. mel ihat dat angnya Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. dengan t ergopoh-gopoh dan t erperanj at ia menyambut nya, kemudian bert anya: Anda dat ang membawa berit a apa? Set el ah duduk berist irahat sej enak, Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. segera menj elaskan persoal annya: Hai Al i, engkau adalah orang pert ama yang beriman kepada Al lah dan Rasul -Nya sert a mempunyai keut amaan l ebih dibanding dengan orang l ain. Semua sif at ut ama ada pada dirimu. Demikian pul a engkau adal ah kerabat Rasul Al l ah s. a. w. Beberapa orang sahabat t erkemuka t el ah menyampaikan l amaran kepada bel iau unt uk dapat mempersunt ing put eri bel iau. Lamaran it u ol eh bel iau semuanya di t ol ak. Bel iau mengemukakan, bahwa persoal an put erinya diserahkan kepada Al l ah s. w. t . Akan t et api, hai Ali, apa sebab hingga sekarang engkau bel um pernah menyebut -nyebut put eri bel iau it u dan mengapa engkau t idak melamar unt uk dirimu sendiri? Kuharap semoga Al l ah dan Rasul -Nya akan menahan put eri it u unt ukmu. Mendengar perkat aan Abu Bakar r. a. mat a Imam Ali r. a. berl inang-l inang. Menanggapi kat a- kat a it u, Imam Al i r. a. berkat a: Hai Abu Bakar, anda t el ah membuat hat iku goncang yang semulanya t enang. Anda t el ah mengingat kan sesuat u yang sudah kul upakan. Demi Al l ah, aku memang menghendaki Fat imah, t et api yang menj adi penghal ang sat u-sat unya bagiku ial ah karena aku t idak mempunyai apa-apa. Abu Bakar r. a. t erharu mendengar j awaban Imam Al i yang memel as it u. Unt uk membesarkan dan menguat kan hat i Imam Al i r. a. , Abu Bakar r. a. berkat a: Hai Al i, j anganlah engkau berkat a sepert i it u. Bagi Al l ah dan Rasul -Nya dunia dan seisinya ini hanyalah ibarat debu bert aburan bel aka Set el ah berl angsung dial og seperl unya, Abu Bakar r. a. berhasil mendorong keberanian Imam Al i r. a. unt uk mel amar put eri Rasul Al l ah s. a. w. Beberapa wakt u kemudian, Imam Ali r. a. dat ang menghadap Rasul Al l ah s. a. w. yang ket ika it u sedang berada di t empat kediaman Ummu Sal mah. Mendengar pint u diket uk orang, Ummu Sal mah bert anya kepada Rasul Al l ah s. a. w. : Siapakah yang menget uk pint u? Rasul Al l ah s. a. w. menj awab: Bangunlah dan bukakan pint u baginya. Dia orang yang dicint ai Al lah dan Rasul -Nya, dan ia pun mencint ai Al l ah dan Rasul -Nya Jawaban Nabi Muhammad s. a. w. it u bel um memuaskan Ummu Salmah r. a. Ia bert anya l agi: Ya, t et api siapakah dia it u? Dia saudaraku, orang kesayanganku j awab Nabi Muhammad s. a. w. Tercant um dal am banyak riwayat , bahwa Ummu Salmah di kemudian hari mengisahkan pengal amannya sendiri mengenai kunj ungan Imam Ali r. a. kepada Nabi Muhammad s. a. w. it u: Aku berdiri cepat -cepat menuj u ke pint u, sampai kakiku t erant uk-ant uk. Set el ah pint u kubuka, t ernyat a orang yang dat ang it u ial ah Al i bin Abi Thal ib. Aku l al u kembali ke t empat semul a. Ia masuk, kemudian mengucapkan sal am dan dij awab ol eh Rasul Al lah s. a. w. Ia dipersil akan duduk di depan bel iau. Ali bin Abi Thal ib menundukkan kepal a, seol ah-ol ah mempunyai maksud, t et api mal u hendak mengut arakannya. Rasul Al l ah mendahul ui berkat a: Hai Ali nampaknya engkau mempunyai suat u keperl uan. Kat akanl ah apa yang ada dal am f ikiranmu. Apa saj a yang engkau perl ukan, akan kauperol eh dariku Mendengar kat a-kat a Rasul Al l ah s. a. w. yang demikian it u, l ahirl ah keberanian Al i bin Abi Thal ib unt uk berkat a: Maaf kanl ah, ya Rasul Al l ah. Anda t ent u ingat bahwa anda t el ah mengambil aku dari paman anda, Abu Thal ib dan bibi anda, Fat imah bint i Asad, di kal a aku masih kanak-kanak dan bel um mengert i apa-apa. 23 Sesungguhnya Al l ah t el ah member i hidayat kepadaku mel al ui anda j uga. Dan anda, ya Rasul Al l ah, adalah t empat aku bernaung dan anda j ugal ah yang menj adi wasil ahku di dunia dan akhirat . Set elah Al l ah membesarkan diriku dan sekarang menj adi dewasa, aku ingin berumah t angga; hidup bersama seorang ist eri. Sekarang aku dat ang menghadap unt uk mel amar put eri anda, Fat imah. Ya Rasul Al l ah, apakah anda berkenan menyet uj ui dan menikahkan diriku dengan dia? Ummu Salmah mel anj ut kan kisahnya: Saat it u kul ihat waj ah Rasul Al l ah nampak berseri-seri. Sambil t ersenyum bel iau berkat a kepada Al i bin Abi Thal ib: Hai Al i, apakah engkau mempunyai suat u bekal maskawin? . Demi Al lah, j awab Al i bin Abi Thalib dengan t erus t erang, Anda sendiri menget ahui bagaimana keadaanku, t ak ada sesuat u t ent ang diriku yang t idak anda ket ahui. Aku t idak mempunyai apa-apa sel ain sebuah baj u besi, sebil ah pedang dan seekor unt a. Tent ang pedangmu it u, kat a Rasul Al l ah s. a. w. menanggapi j awaban Al i bin Abi Thal ib, engkau t et ap membut uhkannya unt uk mel anj ut kan perj uangan di j al an Al lah. Dan unt amu it u engkau j uga but uh unt uk keperl uan mengambil air bagi kel uargamu dan j uga engkau memerl ukannya dal am perj al anan j auh. Ol eh karena it u aku hendak menikahkan engkau hanya at as dasar maskawin sebuah baj u besi saj a. Aku puas menerima barang it u dari t anganmu. Hai Al i engkau waj ib bergembira, sebab Al l ah Azza waj al l a sebenarnya sudah l ebih dahul u menikahkan engkau di l angit sebel um aku menikahkan engkau di bumi Demikian versi riwayat yang dicerit akan Ummu Sal mah r. a. Set el ah segala-gal anya siap, dengan perasaan puas dan hat i gembira, dengan disaksikan ol eh para sahabat , Rasul Al l ah s. a. w. mengucapkan kat a-kat a ij ab kabul pernikahan put erinya: Bahwasanya Al l ah s. w. t . memerint ahkan aku supaya menikahkan engkau Fat imah at as dasar maskawin 400 dirham nilai sebuah baj u besi. Mudah-mudahan engkau dapat menerima hal it u. Ya, Rasul Al lah, it u kut erima dengan baik, j awab Al i bin Abi Thal ib r. a. dal am pernikahan it u. Rumah Tangga Sederhana Maskawin sebesar 400 dirham it u diserahkan kepada Abu Bakar r. a. unt uk diat ur penggunaannya. Dengan perset uj uan Rasul Al l ah s. a. w. , Abu Bakar r. a. menyerahkan 66 dirham kepada Ummu Sal mah unt uk biaya pest a perkawinan. Sisa uang it u dipergunakan unt uk membel i perkakas dan peral at an rumah t angga. -sehel ai baj u kasar per empuan; -sehel ai kudung; -sel embar kain Qat hi f ah buat an khai bar ber war na hi t am; -sebuah bal ai-bal ai ; . -dua buah kasur , t er buat dar i kai n kasar Mesi r yang sebuah ber isi i j uk kur ma dan yang sebuah bul u kambi ng; -empat buah bant al kul i t buat an Thai f ber i si daun idzki r ; -kai n t abi r t ipi s t er buat dar i bul u; -sebuah t i kar buat an Hi j r ; -sebuah gi l i ngan t epung; -sebuah ember t embaga; -kant ong kul i t t empat ai r mi num; -sebuah mangkuk susu; -sebuah mangkuk ai r ; -sebuah wadah ai r unt uk sesuci ; -sebuah kendi ber war na hij au; -sebuah kual i t embi kar ; 24 -beber apa l embar kul i t kambi ng; -sehel ai aba-ah semacam j ubah; -dan sebuah kant ong kul i t t empat menyi mpan air . Sej al an dengan it u Imam Al i r. a. mempersiapkan t empat kediamannya dengan perkakas yang sederhana dan mudah didapat . Lant ai rumahnya di t aburi pasir hal us. Dari dinding ke dinding l ain dipancangkan sebat ang kayu unt uk menggant ungkan pakaian. Unt uk duduk-duduk disediakan beberapa l embar kul it kambing dan sebuah bant al kul it berisi ij uk kurma. It ul ah rumah kediaman Imam Al i r. a. yang disiapkan guna menant i kedat angan ist erinya, Sit t i Fat imah Azzahra r. a. Sel ama sat u bul an sesudah pernikahan, Sit t i Fat imah r. a. masih t et ap di rumahnya yang l ama. Imam Al i r. a. merasa mal u unt uk menyat akan keinginan kepada Rasul Al l ah s. a. w. supaya put erinya it u diperkenankan pindah ke rumah baru. Dengan dit emani ol eh salah seorang kerabat nya dari Bani Hasyim, Imam Al i r. a. menghadap Rasul Al l ah s. a. w. Lebih dul u mereka menemui Ummu Aiman, pembant u kel uarga Nabi Muhammad s. a. w. Kepada Ummu Aiman, Imam Al i r. a. menyampaikan keinginannya. Set el ah it u, Ummu Aiman menemui Ummu Salmah r. a. guna menyampaikan apa yang menj adi keinginan Imam Al i r. a. Sesudah Ummu Sal mah r. a. mendengar persoal an t ersebut , ia t erus pergi mendat angi ist eri-ist eri Nabi yang l ain. Guna membicarakan persoal an yang dibawa Ummu Sal mah r. a. , para ist eri Nabi Muhammad s. a. w. berkumpul . Kemudian mereka bersama-sama menghadap Rasul Al l ah s. a. w. Ternyat a bel iau menyambut gembira keinginan Imam Ali r. a. Suami-Ist eri Yang Serasi Sit t i Fat imah r. a. dengan perasaan bahagia pindah ke rumah suaminya yang sangat sederhana it u. Sel ama ini ia t el ah menerima pel aj aran cukup dari ayahandanya t ent ang apa art inya kehidupan ini. Rasul Al l ah s. a. w. t el ah mendidiknya, bahwa kemanusiaan it u adal ah int isari kehidupan yang pal ing berharga. Ia j uga t el ah . diaj ar bahwa kebahagiaan rumah-t angga yang dit egakkan di at as f ondasi akhl aq ut ama dan nil ai-nil ai Isl am, j auh l ebih agung dan l ebih mulia dibanding dengan perkakas-perkakas rumah yang serba megah dan mewah. Imam Al i r. a. bersama ist erinya hidup dengan rasa penuh kebanggaan dan kebahagiaan. Dua- duanya sel al u riang dan t ak pernah mengal ami ket egangan. Sit t i Fat imah r. a. menyadari, bahwa dirinya t idak hanya sebagai put eri kesayangan Rasul Al l ah s. a. w. , t et api j uga ist eri seorang pahl awan Isl am, yang senant iasa sanggup berkorban, seorang pemegang panj i-panj i perj uangan Isl am yang murni dan agung. Sit t i Fat imah berpendirian, dirinya harus dapat menj adi t auladan. Terhadap suami ia berusaha bersikap sepert i sikap ibunya Sit t i Khadij ah r. a. t erhadap ayahandanya, Nabi Muhammad s. a. w. Dua sej ol i suami ist eri yang mul ia dan bahagia it u sel al u bekerj a sama dan sal ing bant u dal am mengurus keperl uan-keperl uan rumah t angga. Mereka sibuk dengan kerj a keras. Sit t i Fat imah r. a. menepung gandum dan memut ar gil ingan dengan t angan sendiri. Ia membuat rot i, menyapu l ant ai dan mencuci. Hampir t ak ada pekerj aan rumah-t angga yang t idak dit angani dengan t enaga sendiri. Rasul Al l ah s. a. w. sendiri sering menyaksikan put erinya sedang bekerj a bercucuran keringat . Bahkan t idak j arang beliau bersama Imam Al i r. a. ikut menyingsingkan l engan baj u membant u pekerj aan Sit t i Fat imah r. a. Banyak sekal i buku-buku sej arah dan riwayat yang mel ukiskan bet apa berat nya kehidupan rumah-t angga Imam Al i r. a. Sebuah riwayat mengemukakan: Pada suat u hari Rasul Al l ah s. a. w. berkunj ung ke t empat kediaman Si t t i Fat imah r. a. Wakt u it u put eri bel iau sedang menggil ing 25 t epung sambil mel inangkan air mat a. Baj u yang dikenakannya kain kasar. Menyaksikan put erinya menangis, Rasul Al l ah s. a. w. ikut mel inangkan ai r mat a. Tak l ama kemudian bel iau menghibur put erinya: Fat imah, t erimal ah kepahit an dunia unt uk memperol eh kenikmat an di akhirat kel ak Riwayat l ain mengat akan, bahwa pada suat u hari Rasul Al l ah s. a. w. dat ang menj enguk Sit t i Fat imah r. a. , t epat : pada saat ia bersama suaminya sedang bekerj a menggil ing t epung. Bel iau t erus bert anya: Siapakah di ant ara kal ian berdua yang akan kugant ikan? Fat imah Jawab Imam Al i r. a. Sit t i Fat imah lal u berhent i digant i ol eh ayahandanya menggil ing t epung bersama Imam Al i r. a. Masih banyak cat at an sej arah yang melukiskan bet apa berat nya penghidupan dan kehidupan rumah-t angga Imam Al i r. a. Semuanya it u hanya menggambarkan bet apa besarnya kesanggupan Sit t i Fat imah r. a. dal am menunaikan t ugas hidupnya yang penuh bakt i kepada suami, t aqwa kepada Al l ah dan set ia kepada Rasul -Nya. Ada sebuah riwayat l ain yang menut urkan bet apa repot nya Sit t i Fat i mah r. a. sehari-hari mengurus kehidupan rumah-t angganya. Riwayat it u menyat akan sebagai berikut : Pada sat u hari Rasul Al l ah s. a. w. bersama sej uml ah sahabat berada dal am masj id menunggu kedat angan Bilal bin Rabbah, yang akan mengumandangkan adzan sebagaimana biasa dilakukan sehari-hari. Ket ika Bil al t erl ambat dat ang, ol eh Rasul Al l ah s. a. w. dit egor dan dit anya apa sebabnya. Bil al menj el askan: Aku baru saj a dat ang dari rumah Fat imah. Ia sedang menggil i ng t epung. Al Hasan, put eranya yang masih bayi, dil et akkan dal am keadaan menangis keras. Kukat akan kepadanya Manakah yang l ebih baik, aku menolong anakmu it u, at aukah aku saj a yang menggil ing t epung. Ia menyahut : Aku kasihan kepada anakku. Gil i ngan it u segera kuambil l al u aku menggiling gandum. It ul ah yang membuat ku dat ang t erl ambat Mendengar ket erangan Bilal it u Rasul Al l ah s. a. w. berkat a: Engkau mengasihani dia dan Al lah mengasihani dirimu Hal -hal t ersebut di at as adal ah sekel umit gambaran t ent ang kehidupan suat u kel uarga suci di t engah-t engah masyarakat Isl am. Kehidupan kel uarga yang penuh dengan semangat got ong- royong. Sel ain it u kit a j uga memperol eh gambaran bet apa sederhananya kehidupan pemimpin- pemimpin Isl am pada masa it u. It u merupakan cont oh kehidupan masyarakat yang dibangun ol eh Isl am dengan prinsip aj aran kel uhuran akhl aq. It upun merupakan pencerminan kaidah- kaidah agama Isl am, yang dil et akkan unt uk mengat ur kehidupan rumah-t angga. Rasul Al l ah s. a. w. , Imam Al i r. a. dan Sit t i Fat imah r. a. , ket iganya merupakan t aul adan bagi kehidupan seorang ayah, seorang suami dan seorang ist eri di dal am Isl am. Hubungan ant ar anggot a kel uarga memang seharusnya demikian erat dan serasi sepert i mereka. Tak ada t aul adan hidup sederhana yang l ebih indah dari t auladan yang diberikan ol eh kel uarga Nubuwwah it u. Padahal j ika mereka mau, l ebih-l ebih j ika Rasul Al l ah s. a. w. sendiri mengehendaki, kekayaan dan kemewahan apakah yang t idak akan dapat diperol eh bel iau? Tet api sebagai seorang pemimpin yang harus menj adi t aul adan, sebagai seorang yang menyerukan prinsip-prinsip kebenaran dan keadil an sert a persamaan, sebagai orang yang hidup menolak kemewahan duniawi, bel iau hanya mengehendaki supaya aj aran-aj arannya benar- benar t erpadu dengan akhl aq dan cara hidup ummat nya. Bel iau mengehendaki agar t iap orang, t iap pendidik, t iap penguasa dan t iap pemimpin bekerj a unt uk perbaikan masyarakat . Masing- masing supaya mengaj ar, memimpin dan mendidik diri sendiri dengan akhl aq dan peril aku ut ama, sebelum mengaj ak orang l ain. Sebab akhl aq dan perilaku yang dapat dil ihat dengan 26 nyat a, mempunyai pengaruh l ebih besar, l ebih berkesan dan l ebih membekas dari pada sekedar ucapan-ucapan dan peringat an-peringat an bel aka. Dengan prakt ek yang nyat a, aj akan yang baik akan l ebih t erj amin keberhasil annya. Sebuah riwayat l agi yang berasal dari Imam Ali r. a. sendiri mengat akan: Sit t i Fat imah pernah mengel uh karena t apak-t angannya menebal akibat t erus-menerus memut ar gilingan t epung. Ia kel uar hendak bert emu Rasul Al l ah s. a. w. Karena t idak berhasil , ia menemui Aisyah r. a. Kepadanya dicerit akan maksud kedat angannya. Ket ika Rasul Al lah s. a. w. dat ang, bel iau diberit ahu oleh Aisyah r. a. t ent ang maksud kedat angan Fat imah yang hendak mint a diusahakan seorang pembant u rumah-t angga. Rasul Al l ah s. a. w. kemudian dat ang ke rumah kami. Wakt u it u kami sedang siap-siap hendak t idur. Kepada kami bel iau berkat a: Kuberit ahukan kal ian t ent ang sesuat u yang l ebih baik daripada yang kal ian mint a kepadaku. Sambil berbaring ucapkanlah t asbih 33 kal i, t ahmid 33 kal i dan t akbir 34 kali. It u l ebih baik bagi kalian daripada seorang pembant u yang akan mel ayani kal ian. Sambut an Nabi Muhammad s. a. w. at as permint aan put erinya agar diberi pembant u, merupakan sebuah pel aj aran pent ing t ent ang rendah-hat inya seorang pemimpin di dalam masyarakat Isl am. Kepemimpinan sepert i it ul ah yang diaj ar kan Rasul Al l ah s. a. w. dan diprakt ekan dal am kehidupan konkrit ol eh kel uarga Imam Al i r. a. Mereka hidup set araf dengan l apisan rakyat yang miskin dan menderit a. Pemimpin-pemimpin sepert i it ul ah dan yang hanya sepert i it ul ah, yang akan sanggup menj adi pelopor dal am mel aksanakan prinsip persamaan, kesederhanaan dan kebersihan pribadi dal am kehidupan ini. Put era-put eri Sit t i Fat imah r. a. mel ahirkan dua orang put era dan dua orang put eri. Put era-put eranya bernama Al Hasan r. a. dan Al Husein r. a. Sedang put eri-put erinya bernama Zainab r. a. dan Ummu Kalsum r. a. Rasul Al l ah s. a. w. dengan gembira sekal i menyambut kel ahiran cucu- cucunya. Al Hasan r. a. dan Al Husein r. a. mempunyai kedudukan t ersendiri di dal am hat i bel iau. Dua orang cucunya it u bel iau asuh sendiri. Kaum musl imin pada zaman hidupnya Nabi Muhammad s. a. w. menyaksikan sendiri bet apa besarnya kecint aan bel iau kepada Al Hasan r. a. dan Al Husein r. a. Bel iau menganj urkan supaya orang mencint ai dua put era bel iau it u dan berpegang t eguh pada pesan it u. Al Hasan r. a. dan Al Husein r. a. meninggal kan j ej ak yang j auh j angkauannya bagi umat Isl am. Al Husein r. a. gugur sebagai pahlawan syahid menghadapi penindasan dinast i Bani Umayyah. Semangat nya t erus berkesinambungan, mel est arikan dan membangkit kan perj uangan yang t egas dan seru di kal angan ummat Islam menghadapi kedzal iman. Semangat Al Husein r. a. merupakan kekuat an penggerak yang l uar biasa dahsyat nya sepanj ang sej arah. Put eri bel iau yang bernama Zainab r. a. merupakan pahl awan wanit a muslim yang sangat cemerl ang dan menonj ol sekal i peranannya, dal am pert empuran di Karbal a membel a Al Husein r. a. Di Karbala it ul ah dinast i Bani Umayyah mencipt akan t ragedi yang menimpa A1 Husein r. a. besert a segenap anggot a kel uarganya. A1 Husein r. a. gugur dan kepal anya diarak sebagai pameran kel il ing Kuf ah sampai ke Syam. Set el ah hidup bersuami ist eri selama kurang l ebih 10 t ahun Sit t i Fat imah r. a. meninggal dunia dal am usia 28 t ahun. Sepeninggal Sit t i Fat imah r. a. , Imam Ali r. a. berist erikan beberapa orang wanit a l ainnya l agi. Menurut cat at an sej arah, hingga waf at nya Imam Al i r. a. menikah sampai 9 kal i. Tent u saj a menurut ket ent uan-ket ent uan yang t idak bert ent angan dengan hukum Isl am. Dal am sat u periode, t idak pernah l ebih 4 orang ist eri. Wanit a pert ama yang dinikahi Imam Ali r. a. sepeninggal Sit i Fat imah r. a. ial ah Umamah bint i Abil Ashiy. Ia anak perempuan iparnya sendiri, Zainab bint i Muhammad s. a. w. , kakak perempuan Sit t i Fat imah r. a. Pernikahan dengan Umamah r. a. ini mempunyai sej arah 27 t ersendiri, yait u unt uk mel aksanakan pesan Sit t i Fat imah r. a. kepada suaminya sebel um ia waf at . Nampaknya pesan it u didasarkan kasih-sayang yang besar dari Umamah ra. kepada put era-put erinya. Set el ah nikah dengan Umamah r. a. , Imam Al i r. a. nikah l agi dengan Khaul ah bint i Jaf ar bin Qeis. Bert urut -t urut kemudian Laila bint i Masud bin Khal id, Ummul Banin bint i Hazzan bin Khal id dan Ummu Walad. Ist eri Imam Al i r. a. yang keenam pat ut disebut secara khusus, karena ia t idak l ain adal ah Asma bint i Umais, sahabat t erdekat Sit t i Fat imah r. a. Asma inil ah yang mendampingi Sit t i Fat imah r. a. dengan set i a dan melayaninya dengan penuh kasih-sayang hingga det ik-det ik t erakhir hayat nya. Ist eri-ist eri Imam Ali r. a. yang ke-7, ke-8 dan ke-9 ial ah As-Shuhba, Ummu Said bint i Urwah bin Masud dan Muhayah bint i Imruil Qeis. Dari 9 ist eri, di l uar Sit t i Fat imah r. a. , Imam Ali r. a. mempunyai banyak anak. Juml ahnya yang past i masih menj adi persel isihan pendapat di kal angan para penul is sej arah. Al Masudiy dal am bukunya Muruj udz Dzahab menyebut put era-put eri Imam Al i r. a. semuanya berj uml ah 25 orang. Sedangkan dal am buku Al muf id Fil Irsyad dikat akan 27 orang anak. Ibnu Saad dal am bukunya yang t erkenal , Thabaqat , menyebut nya 31 orang anak, dengan perincian: 14 orang anak l el aki dan 17 orang anak perempuan. Ini t ermasuk put era-put eri Imam Al i r. a. dari ist erinya yang pert ama.

Bab IV : PERANAN KEPAHLAWANAN