Masa Asuhan BUKU | SAIDNA ZULFIQAR BIN TAHIR (VIKAR) sejarah imam ali ra

5 Bahkan nama Imam Al i digunakan ol eh dinast i Bani Umayyah unt uk menegakkan kekuasaan ot orit er. Tiap orang at au kel ompok yang berani menent ang, at au t idak sependapat dengan kebij aksanaan penguasa Bani Umayyah dapat dit indak dengan menggunakan dal ih pengikut Imam Al i Pecint a Ahl ul bait . Siapa yang mempel aj ari sej arah Imam Al i r. a. dengan j uj ur, past i akan menemukan pada dirinya salah sat u segi yang khas ada pada kehi dupan t okoh l egendaris it u. Nama Imam Al i r. a. ident ik dengan sif at -sif at manusiawi yang mendalam. Baik sej arah sendiri, maupun sej arawan t idak cukup mampu mengungkapkannya. Kait an yang sepert i it u biasanya ol eh seorang penul is t erpaksa dikesampingkan saj a dengan penuh kesadaran dan kebij aksanaan. Makin berkurangnya f akt or-f akt or kej iwaan yang menyul it kan pembahasan dan makin dibat asinya segi-segi sej arah yang hendak dit ul is, bisa j adi l ebi h mendekat i obj ekt ivit as. Tet api apakah begit u j adinya? Para sej arawan mengungkapkan bahwa pada ghalibnya makin l ama seorang t elah meninggal akan l ebih mudah dit emukan obj ekt ivit as unt uk pengungkapan riwayat orang yang bersangkut an. Akan t et api kal au menyangkut Imam Al i r. a. hal it u masih dipert anyakan. Dal am bat as-bat as pengungkapan yang demikianl ah, buku Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. ini menget engahkan riwayat kehidupan Imam Al i pada masa asuhan, kel uarganya, rumah- t angganya, peranan kepahl awanannya semasa Rasul Al l ah masih hidup, waf at nya Rasul Al l ah s. a. w. , masa-masa kekhalif ahan Abu Bakar r. a. , Umar r. a. , Ut sman r. a. , del apan hari t anpa khal if ah, Perang Unt a, Perang Shif f in, Gerakan Khawarij , keut amaan, pint u il mu dan sebuah kenangan.

Bab I : Masa Asuhan

Dengan membaca buku-buku riwayat at au sej arah, kit a akan mengenal t okok-t okoh pembela kebenaran dan keadil an: yang l ebih mement ingkan kepent ingan umum daripada kepent ingan pribadi, t anpa pamrih dan bersedia mengorbankan diri unt uk membel a keyakinan yang dirasa benar dan adil . Juga dengan membaca buku-buku riwayat at au sej arah, kit a akan mengenal orang-orang yang senant iasa memusuhi kebenaran dan keadil an, yang l ebih mement ingkan kepent ingan pribadi daripada kepent ingan umum dan hanya memikirkan keunt ungan saj a t anpa memperdulikan hal al at au haramnya sesuat u. Dua macam sif at at au wat ak sepert i di at as, t idak mungkin mendadak l ahir set el ah dewasa saj a. Sif at t ersebut l ahir mel al ui proses. Hal ini j uga berlaku bagi Imam Al i r. a. Unt uk menget ahui bagaimana proses Imam Ali bin Abi Thal ib r. a. menj adi seorang pahlawan Isl am yang t angguh, hingga dij adikan suri-t aul adan ol eh para pej uang Isl am, maril ah kit a ikut i sej ak kel ahirannya, masa kanak-kanaknya, masa remaj anya dan kemudian set el ah dewasa. Putera Kabah Tel ah menj adi keyakinan orang yang beragama, bahwa manusia dapat merencanakan sesuat u dan berusaha mewuj udkan rencananya. Akan t et api apakah rencana t ersebut akan t ercapai at au gagal , manusia yang merencanakan t adi t ak dapat menent ukannya. Penent uan t erakhir di t angan Al l ah s. w. t . Banyak orang yang ingin agar ist erinya dapat mel ahirkan put era at au put eri di t empat t ert ent u dan disaksikan ol eh kel uarga yang l engkap. Apakah keinginan at au rencana orangt ua it u akan t ercapai, Al l ah s. w. t . yang menent ukan. Bagaimana hal nya dengan kel ahiran Imam Al i r. a. ? Di mana bel iau dil ahirkan? Di rumah Abu Thal ib at au di t empat l ain? 6 Tent ang t empat kel ahiran Imam Al i r. a. , A1 Haki m dal am buku Al Must adrak, j il id III, hal aman 483, ant ara l ain mengemukakan: Ket ika it u hari Jumat , 13 bul an Raj ab, 12 t ahun sebel um Nabi Muhammad s. a. w. mendapat risal ah. Seorang wanit a, meskipun perut nya nampak besar sekal i, bersama suaminya mel akukan t awaf mengel il ingi Kabah. Wanit a yang bernama Fat imah it u t iba-t iba merasakan perut nya sakit . Ket ika rasa sakit nya bert ambah, segera diberit ahukan kepada suaminya, Abu Thal ib. Mendengar kel uhan it u, Abu Thal ib segera menggandeng ist erinya masuk ke dal am Kabah. Menurut perkiraan, ist erinya kel el ahan. Diharapkan dengan berist irahat sebent ar rasa sakit nya akan berkurang. Kenyat aannya t idak sepert i yang diperkirakan Abu Thal ib. Perut Fat imah bert ambah sakit . Fat imah yang sudah berkali-kal i mel ahirkan, t el ah mengert i isyarat apa yang sedang dial aminya. Sebagai seorang wanit a yang shal eh, ia t idak mengungkapkan isyarat it u kepada suaminya. Dia khawat ir j ika suaminya t ahu, t ent u maksud suaminya menyel esaikan t awaf akan t erganggu. Ia t idak ingin berbuat demikian. Suaminya t et ap dianj urkan menyelesaikan t awaf nya. Dal am keheningan dan keredupan Bait ul l ah, rumah Al l ah, Fat imah merasa perut nya bert ambah mul as. Disaat it u yang t eringat di hat i Fat i mah ial ah bahwa rasa sakit nya akan berkurang dengan dat angnya pert olongan Al l ah. Fat imah segera mengangkat t angan, yang sebel umnya memegang perut unt uk menahan rasa sakit dan dengan suara sayu t ersengal -sengal berucap: Ya Al l ah, Ya Tuhanku. Aku bernaung kepada-Mu, kepada ut usan-ut usan-Mu dan Kit ab-kit ab yang dat ang dari-Mu. Aku percaya kepada ucapan dat ukku Ibrahim, pendiri rumah ini. Maka demi pendiri rumah ini dan demi j abang bayi yang ada di dalam perut ku, aku mohon kepada-Mu unt uk dimudahkan kel ahirannya. Beberapa saat seusai mengucapkan doa, l ahirl ah bayi dengan sel amat . Bayi ini adal ah put ra ke- empat dari Fat imah. Sepanj ang ingat an orang, inil ah unt uk pert ama kali seorang wanit a mel ahirkan put eranya dalam Kabah. Kel ahiran bayi ini hanya disaksikan ol eh ayah bundanya saj a. Kej adian yang l uar biasa ini, berit anya segera t ersiar ke berbagai penj uru. Berbondong- bondongl ah mereka, t erut ama kel uarga Bani Hasyim, dat ang ke Kabah, guna menyaksikan bayi yang baru l ahir. Di ant ara yang dat ang ial ah Nabi Muhammad s. a. w. Bayi ini saudara misan bel iau sendiri. Bel iau menggendong bayi t ersebut , kemudian bersama ayah-ibunya pul ang ke rumah Abu Thal ib. Meskipun bayi ini merupakan put era keempat , namun ol eh ayahnya dipandang sebagai kurnia besar yang dil impahkan Al lah s. w. t . kepada kel uarganya. Kegembiraan Abu Thal ib ini t ercermin dari perint ah yang segera dikel uarkan unt uk menyel enggarakan pest a wal imah. Guna memeriahkan pest a it u, beberapa ekor t ernak dipot ong. Pemuka-pemuka Qureiys diundang mengunj ungi pest a it u, sebagai penghormat an at as kel ahiran put eranya. Pada kesempat an it ul ah Abu Thal ib mengumumkan pemberian nama Al i kepada put eranya yang baru l ahir. Al i berart i l uhur. Nama dan Gelarnya Sesungguhnya, sebel um berl angsung pest a walimah, di mana Abu Thal ib mengumumkan nama Al i bagi put eranya yang keempat it u, Fat imah t el ah memberi nama Haidarah, yang berart i Singa. Sat u nama yang diambil persamaannya dari nama Asad, nama dat uknya dari pihak ibu, yang j uga berart i Singa. Sement ara orang mengat akan, bahwa yang memberi nama Haidarah ial ah orang-orang Qureiys. Tet api sej arah membukt ikan, bahwa nama Haidarah it u sesungguhnya pemberian ibunya sendiri. 7 Bukt i sej arah ini dapat diket ahui dari perist iwa perang-t anding, seorang l awan seorang, ant ara Imam Al i r. a. mel awan Marhaban. Dal am perang-t anding it u Marhaban mengagul -agul kan diri dengan bait syairnya: Aku inil ah yang diberi nama Marhaban ol eh ibuku Imam Al i r. a. segera menukas dan mel anj ut kan bait syair it u dengan kat a-kat anya: Aku inil ah yang diberi nama Haidarah ol eh ibuku Hanya saj a nama yang diberi kan ibunya menj adi t enggel am sesudah pengumuman ayahnya dal am pest a wal imah, yait u Al i. Ia l ebih t erkenal dengan nama Ali bin Abi Thalib. Ket ika di bawah asuhan Rasul Al l ah s. a. w. , Imam Ali r. a. pernah diberi j ul ukan Abu Turab, yang art inya Si Tanah. Pemberian j ulukan it u erat kait annya dengan perist iwa dit emuinya Imam Al i r. a. di sat u hari sedang t idur berbaring di at as t anah. Yang menemuinya Nabi Muhammad s. a. w. sendiri. Bel iau menghampirinya dan duduk dekat kepal anya sambil mengusap-usap punggungnya guna membuang debu-t anah. Kemudian Nabi Muhammad s. a. w. membangunkannya seraya berkat a: Dudukl ah, engkau hai Abu Turab Nama Abu Turab ini pal ing disukai ol eh Imam Al i r. a. Ia sangat bangga bila dipanggil dengan nama it u. Menurut Al Bashri, nama Abu Turab ini di kemudian hari ol eh orang-orang Bani Umayyah dij adikan bahan ej ekan guna merendahkan mart abat Khal if ah Imam Al i r. a. Mereka mengat akan, bahwa pemberian nama Abu Turab ol eh Rasul Al l ah s. a. w. merupakan bukt i t ent ang kekurangan dan kel emahan f it rahnya. Disamping nama-nama t ersebut di at as, Imam Al i r. a. j uga t erkenal dengan panggil an Abul Hasan. Ini t erj adi, set el ah kel ahiran put era bel i au, Al Hasan. Sel ain dari nama-nama t ersebut di at as; Imam Al i r. a. banyak sekal i mendapat gel ar dan yang pal ing popul er hingga sekarang ial ah Imam. Di bawah Naungan Wahyu Ket ika Imam Al i r. a. menginj ak usia 6 t ahun, Makkah dan sekit arnya dil anda pacekl ik hebat . Sebagai akibat nya, kebut uhan pangan sehari-hari sulit diperol eh. Bagi mereka yang berkel uarga besar dan ekonomi l emah, sepert i kel uarga Abu Thal ib, pukul an pacekl ik t erasa parah sekal i. Pada masa pacekl ik ini, Nabi Muhammad s. a. w. t el ah berumah t angga dengan Sit t i Khadij ah bint i Khuwal id r. a. Bel iau t ak dapat mel upakan budi pamannya yang t el ah memel ihara dan mengasuh bel iau sej ak kecil hi ngga dewasa. Bert ahun-t ahun bel iau hidup di t engah-t engah kel uarga Abu Thal ib, mengikut i suka-dukanya dan menget ahui sendiri bagaimana keadaan penghidupannya. Dal am suasana paceklik ini, Nabi Muhammad s. a. w. menyadari bet apa berat nya beban yang dipikul pamannya, Abu Thal ib, yang sudah l anj ut usia. Hat i beliau t erket uk dan segera mengambil l angkah unt uk meringankan beban pamannya. Nabi Muhammad s. a. w. menget ahui, bahwa Abbas bin Abdul Mut t hal ib, j uga paman bel iau, adal ah seorang t erkaya di kal angan Bani Hasyim. Dibanding dengan saudara-saudaranya, Abbas mempunyai kemampuan ekonomis yang l ebih baik. Dengan t uj uan unt uk meringankan beban Abu Thalib, bel iau t emui Abbas bin Abdul Mut t hal ib. Kepada pamannya it u bel iau kemukakan bet apa berat derit a yang dit anggung Abu Thal ib sebagai akibat pacekl ik. Kemudian, dal am bent uk pert anyaan, Nabi Muhammad s. a. w berkat a: Bagaimana paman, kal au kit a sekarang ini meringankan bebannya? Kusarankan agar paman mengambil sal ah seorang anaknya. Aku pun akan mengambil seorang. Abbas bin Abdul Mut t hal ib menyambut baik saran Nabi Muhammad s. a. w. Set et ah mel al ui perundingan dengan Abu Thal ib, akhirnya t erdapat kesepakat an: Jaf ar bin Abi Thal ib diserahkan kepada Abbas, sedang Al i bin Abi Thalib r. a. diasuh ol eh Nabi Muhammad s. a. w. 8 Sej ak it u Imam Al i r. a. diasuh ol eh Nabi Muhammad s. a. w. dan ist eri bel iau, Sit t i Khadij ah bint i Khuwail id r. a. Bagi Imam Al i r. a. sendiri l ingkungan kel uarga yang baru ini, bukan merupakan l ingkungan asing. Sebab Nabi Muhammad sendiri dalam masa yang panj ang pernah hidup di t engah-t engah kel uarga Abu Thal ib. Mal ahan yang menikahkan Nabi Muhammad s. a. w. dengan Sit t i Khadij ah bint i Khuwalid r. a. , j uga Abu Thalib. Bagi Nabi Muhammad s. a. w. , Imam Ali r. a. bukan hanya sekedar saudara misan, mal ahan dalam pergaul an sudah merupakan saudara kandung. Lebih-l ebih set elah dua orang put era l el aki bel iau, Al Qasim dan Abdul l ah, meninggal . Bet apa besar kasih sayang yang bel iau curahkan kepada put era pamannya it u dapat diukur dari berapa besarnya kasih-sayang yang dit umpahkan Abu Thalib kepada beliau. Bahkan pada wakt u dekat menj el ang bit sah, Nabi Muhammad s. a. w. sering mengaj ak Imam Al i r. a. menyepi di gua Hira, yang t erl et ak dekat kot a Mekkah. Ada kal anya Imam Al i r. a. diaj ak mendaki bukit -buki t sekel il ing Makkah guna menikmat i keindahan dan kebesaran cipt aan Al lah s. w. t . Sej ak usia muda Imam Al i r. a. sudah menghayat i indahnya kehi dupan di bawah naungan wahyu Il l ahi, sampai t iba saat kemat angannya unt uk menghadapi kehidupan sebagai orang dewasa. Sel ama masa it u bel iau mengikut i perkembangan yang dial ami Rasul Al l ah s. a. w. dal am kehidupannya. Sungguh merupakan saat yang sangat mengunt ungkan bagi pert umbuhan j iwa Imam Al i r. a. dengan berada di dalam l ingkungan kel uarga t ermul ia it u. Periode yang pal ing berkesan dal am kehidupan Imam Al i r. a. adal ah dimul ai dari usia 6 t ahun sampai Nabi Muhammad s. a. w. menerima wahyu pert ama dari Al l ah s. w. t . Imam Ali r. a. mendapat kesempat an yang pal ing baik, yang t idak pernah dial ami ol eh siapa pun j uga, ket ika Nabi Muhammad s. a. w. sedang dipersiapkan Al l ah s. w. t . unt uk mendapat t ugas sej arah yang maha pent ing it u. Imam Al i r. a. menyaksikan dari dekat saudara misannya mel aksanakan ibadah kepada Al l ah s. w. t dengan cara yang berbeda sama sekal i dari t radisi dan kepercayaan orang-orang Makkah ket ika it u. Imam Al i r. a. menyaksikan j uga bet apa saudara misannya menj auhi kehidupan j ahil iyah, menj auhi kebiasaan minum khamar, menj auhi perzinahan. Sel ain it u, dengan mat a kepal a sendiri Imam Al i r. a. menyaksikan dan mengikut i perkembangan j iwa dan f ikiran Nabi Muhammad s. a. w. Semua warisan yang t el ah dit erima Imam Al i r. a. dari para orangt uanya, kini berkembang mekar di hadapan seorang maha guru yang cakap dan bij aksana, yait u put era pamannya sendiri. Manusia t erbesar di dunia it ulah yang menghubungkan diri Imam Al i r. a. dengan Al l ah s. w. t . Masa Kanak-kanak Tent ang usia Imam Al i r. a. ket ika Rasul Al l ah s. a. w. mul ai mel akukan dawah risal ah, t erdapat riwayat yang berl ainan. Sebagian riwayat mengat akan, bahwa Imam Al i r. a. pada wakt u it u masih berusia 10 t ahun. Sement ara ahli sej arah l ain mengat akan, Imam Al i r. a. ket ika it u t el ah berusia 13 t ahun. Yang t erakhir ini ant ara l ain dit egaskan ol eh Syeikh Abul Qasyim Al Balakhiy. Masal ah usia Imam Al i r. a. ini banyak dipersoal kan ol eh penul is sej arah, karena ada kait annya dengan penilaian: apakah Imam Al i memel uk agama Islam di masa kanak-kanak at aukah set el ah akil bal igh. Tampaknya riwayat yang lebih kuat mengat akan bahwa Imam Al i r. a. t el ah berusia 13 t ahun pada wakt u Rasul Al l ah s. a. w. memul ai dawahnya. Pada wakt u Nabi Muhammad s. a. w. menerima t ugas dawah Il ahiyah, Imam Al i r. a. menyambut nya t anpa bimbang dan ragu. Hal it u dimungkinkan karena l ama sebel umnya ia t el ah l angsung hidup di bawah naungan Rasul Al l ah s. a. w. Bil a ada hal yang ket ika it u t idak mudah dif ahami Imam Al i r. a. hanyal ah mengenai cara-cara pel aksanaan risal ah dan beban t anggung j awab yang harus dipi kul nya sebagai orang beriman. 9 Pada wakt u Rasul Al l ah s. a. w. menerima perint ah Al lah s. w. t . supaya melakukan dawah secara t erbuka dan t erang-t erangan, Imam Al i r. a. ikut ambil bagian sebagai pembant u. Imam Ali r. a. ant ara l ain menyampaikan seruan-seruan Rasul Al l ah s. a. w. kepada sej umlah orang t ert ent u di kal angan anggot a-anggot a kel uarganya. Tent ang hal yang t erakhir ini, ibnu Hisyam dal am riwayat nya mengemukakan, bahwa Imam Al i r. a. pernah mengat akan dengan j el as, bahwa Rasul Al l ah s. a. w. secara rahasia memberi t ahu kepada siapa saj a yang mau menerima dari kalangan anggot a-anggot a kel uarga dan f amil inya, mengenai nikmat kenabian yang dil impahkan Al l ah kepada beliau dan kepada umat manusia mel al ui beliau. Unt uk it u Rasul Al l ah s. a. w. menyampaikan dawahnya l ebih dahulu kepada anggot a-anggot a kel uarga yang pal ing dekat , yait u ist erinya sendiri Sit t i Khadij ah r. a. dan saudara misan asuhannya, Imam Ali r. a. Set el ah kepada dua orang it u, barul ah kepada Zaid bin Harit sah, put era angkat nya. Imam Al i r. a. sendiri sebagai orang yang pal ing dini mel akukan t ugas dawah membant u Rasul Al l ah s. a. w. pernah menerangkan, bahwa pada masa it u t idak ada sat u rumah pun yang menghimpun anggot a-anggot a kel uarga dal am agama Isl am, sel ain rumah-t angga Rasul Al lah s. a. w. dan Khadij ah r. a. Dan akul ah orang ket i ga dalam rumah it u. Aku menyaksikan l angsung cahaya wahyu dan risal ah sert a mencium semerbaknya bau kenabian demikian kat a Imam Al i r. a. Al i bin Al Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Imam Ali r. a. , mel al ui sebuah riwayat memberit ahukan kapan dat uknya mul ai memel uk agama Isl am. Ia mengat akan: Ia beriman kepada Al l ah dan Rasul -Nya t iga t ahun l ebih dul u sebel um orang l ain. Masa Remaj a Dari sej arah hidupnya, sej ak usia kanak-kanak l angsung meneri ma asuhan Rasul Al l ah s. a. w. , t idak ada keraguan l agi, bahwa Imam Al i r. a. merupakan orang yang pal ing dini menerima hidayah Il ahi, pal ing dul u beri man dan bersuj ud kepada-Nya. Para penel it i buku-buku riwayat akan menemukan kenyat aan t ersebut dan dapat menget ahuinya dengan j el as. Dal am masa remaj a, Imam Al i r. a. sudah akt if membant u dawah Rasul Al l ah s. a. w. Menurut Abdul l ah bin Abbas, Imam Al i r. a. sendiri pernah mencerit akan t ent ang hal it u sebagai berikut : Set el ah t urun ayat 214 Surah Asy Syura perint ah Al lah kepada Rasul -Nya supaya memperingat kan kaum kerabat yang t erdekat , bel iau memanggil aku. Kemudian berkat a: Hai Al i, Al l ah t elah memerint ahkan supaya aku memberi peringat an kepada kaum kerabat ku yang t erdekat . Aku merasa agak sedih, sebab aku t ahu, j ika aku berseru kepada mereka mel aksanakan perint ah it u, aku akan mengalami sesuat u yang t idak kusukai. Ol eh karena it u aku diam saj a sampai dat angl ah Jibril yang berkat a kepadaku, Hai Muhammad, j ika engkau t idak berbuat sepert i yang diperint ahkan kepadamu, Tuhan akan menj at uhkan adzab kepadamu. Ol eh karena it u, hai Al i, buat l ah makanan. Masakl ah paha kambing dan sediakan unt uk kit a susu sewadah besar. Set el ah it u kumpul kan kel uarga Bani Abdul Mut t hal ib. Mereka hendak kuaj ak bicara dan akan kusampaikan apa yang diperint ahkan Al l ah kepadaku. Semua yang diperint ahkan bel i au kepadaku, kukerj akan segera. Kemudian anggot a-anggot a kel uarga Bani Abdul Mut t al ib kuundang supaya hadir. Juml ah mereka yang hadir kurang l ebih 40 orang. Di ant ara mereka it u t erdapat para paman Rasul Al l ah s. a. w. , sepert i Abu Thal ib, Hamzah, Abbas dan Abu Lahab. Set el ah semuanya berkumpul , Rasul Al l ah s. a. w. memanggil ku dan memerint ahkan supaya makanan segera dihidangkan. Hidangan it u kusaj ikan. Rasul Al l ah s. a. w. mengambil sepot ong daging, l al u di l et akkan kembali pada t epi baki. Beliau mempersil akan mereka mul ai menikmat i hidangan: Sil akan kal ian makan, Bismil l ah Mereka 10 semua makan dan minum sekenyang-kenyangnya. Demi Al l ah, mereka masing-masing makan dan minum sebanyak yang kuhidangkan. Ket ika Rasul Al l ah s. a. w. hendak mul ai berbicara bel iau didahul ui ol eh Abu Lahab. Abu Lahab berkat a kepada hadirin dengan sinis: Kal ian benar-benar sudah disihir ol eh saudara kalian Karena ucapan Abu Lahab semua yang hadir pergi meninggal kan t empat . Keesokan harinya aku diperint ahkan l agi ol eh Rasul Al l ah s. a. w. supaya mempersiapkan segal a sesuat unya sepert i kemarin. Set el ah semua makan minum secukupnya, Nabi Muhammad s. a. w. berkat a kepada mereka: Hai Bani Abdul Mut t hal ib. Demi Al l ah, aku t idak pernah menget ahui ada seorang pemuda dari kal angan orang Arab, yang dat ang kepada kaumnya membawa sesuat u yang l ebih mul ia daripada yang kubawa kepada kal ian. Unt uk kal ian aku membawa kebaj ikan dunia dan akhirat . Al l ah memerint ahkan aku supaya mengaj ak kal ian ke arah it u. Sekarang, siapakah di ant ara kal ian yang mau membant uku dal am persoalan it u dan bersedia menj adi saudaraku, penerima wasiat ku dan khal if ahku? Semua yang hadir bungkam. Hanya aku sendiri yang menj awab: Aku Wakt u it u aku seorang yang pal ing muda usianya dan masih hij au. Kukat akan l agi: Ya, Rasul Al l ah, akul ah yang menj adi pembant umu Bel iau mengul angi ucapannya dan aku pun mengul angi kembal i pernyat aanku. Rasul Al l ah s. a. w. kemudian memegang t engkukku, seraya berseru kepada semua yang hadir: Inil ah saudaraku, penerima wasiat ku dan khal if ahku at as kal ian Semua yang hadir berdiri sambil t ert awa t erbahak-bahak. Mereka berkat a hampir serent ak kepada Abu Thal ib: Hai Abu Thal ib Dia yakni Muhammad menyuruhmu supaya t aat kepada anakmu Hadit s yang senada dengan apa yang dikemukakan Abdul l ah bin Abbas, j uga diriwayat kan oleh Abu Jaf ar At Thabary dal am bukunya At Tarikh. It ul ah sekel umit riwayat t ent ang seorang muda remaj a yang kemudian hari bakal menj adi pemimpin ummat Isl am. Seorang pemimpin yang dihormat i t idak saj a ol eh kaum musl imin, t et api j uga oleh para ahl udz dzimmah, yait u kaum Nasrani dan kaum Yahudi yang bersedia hidup damai di bawah pemerint ahan Isl am. Di depan Abu Lahab, orang yang sel ama ini selal u mengancam-ancam dan menunt ut supaya Rasul Al l ah s. a. w. menghent ikan dawahnya, Imam Al i r. a. yang masih remaj a it u berani menyat akan dukungan dan bant uannya kepada Nabi Muhammad s. a. w.

Bab II : Lingkungan Keluarga