KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN R. A.

64 t erperinci, sampai det ik-det ik menj el ang aj al nya, ia masih memikirkan caracara pengangkat an seorang Khalif ah yang akan mengant ikannya. Sambil menahan rasa sakit akibat l uka-l uka t ikaman sej at a t aj am, ia masih sempat berusaha menyinambungkan kepemimpinan ummat Isl am sebaik-baiknya.

Bab VIII : KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN R. A.

Set el ah j enazah Umar Ibnul Khat t ab r. a. di makamkan, Abu Thal hah Al Anshariy segera mengumpul kan 6 orang Ahl u Syuro yang dit unj uk Umar r. a. , di sebuah rumah. Sesuai dengan wasiyat Khal if ah Umar r. a. maka 50 orang Anshar l engkap dengan pedangnya rnasing-masing, dit ugaskan menj aga pint u-pint u rumah. Kepada 6 orang it u dipersil akan berunding unt uk memil ih siapa di ant ara mereka yang akan dit et apkan sebagai Khal if ah penggant i Umar Ibnul Khat t ab r. a. Pel aksanaan Pemilihan Tent ang pel aksanaan pemil ihan Khal if ah penggant i Umar r. a. t erdapat beberapa riwayat . Menurut Abu Ut sman Al -Jahidz, pel aksanaannya sebagai berikut : Keenam Ahl u Syuro it u mul ai bermusyawarah dan berdebat . Thal hah bin Ubaidil l ah t ampil sebagai pembicara pert ama. Ia l angsung saj a mengat akan mendukung Ut sman bin Af f an sebagai cal on Khal if ah. Al asan yang diaj ukannya unt uk bersikap demikian, karena ia yakin t idak akan ada seorang pun yang akan mencalonkan dirinya Thal hah sebagai Khalif ah, sel ama Imam Al i r. a. dan Ut sman bin Af f an r. a. masih ada. Kemudian t ampil Zubair bin Al Awwam. Ia menent ang pencalonan Ut sman bin Af f an r. a. , sepert i yang diaj ukan Thal hah. Ia memberikan dukungan kepada Imam Al i r. a. Orang memperkirakan bahwa Zubair mencal onkan Imam Ali r. a. karena hubungan kekel uargaan. Sepert i diket ahui Zubair adal ah anak l el aki bi bi Imam Al i Shaf iyyah bint i Abdul Mut t hal ib, dan ayah Imam Ali r. a. sendiri adal ah saudara ibu Zubair. Set el ah ini muncul usul ket iga, yang dat angnya dari Saad bi n Abi Waqqash. Ia mengaj ukan misanannya sendiri, anak pamannya, yait u Abdurr ahman bin Auf sebagai Khal if ah. Usul Saad ini pun masih berbau f ikiran kekerabat an. Kedua-duanya berasal dari qabil ah Bani Zuhrah. Sel ain it u Saad sendiri pun sudah merasa kecil kemungkinannya unt uk t erpil ih sebagai Khal if ah. Sekarang t inggal 3 orang yang bel um mengaj ukan usul pencal onan. Abdurrahman kemudian bert anya kepada Imam Al i r. a. dan Ut sman bin Af f an r. a. : Siapa di ant ara kalian berdua yang bersedia mengundurkan diri sebagai calon? Sebab, masalah pemil ihan sekarang ini hanya bergant ung kepada kalian berdua. Ternyat a t ak seorang pun di ant ara dua t okoh it u yang menanggapi pert anyaan Abdurahman bin Auf . Set el ah beberapa saat l amanya t idak ada j awaban dan semua mat a t ert uj u kepada Imam Al i r. a. dan Ut sman bin Af f an r. a. Abdurrahman bin Auf berkat a l agi: Sekarang aku menyat akan menarik diri dari pencalonan. Set erusnya di t ambahkan: Dengan demikian aku dapat memil ih sal ah seorang di ant ara kalian berdua. Pernyat aan Abdurrahman ini pun t idak dit anggapi, baik ol eh kedua orang calon, maupun orang l ainnya. Abdurrahman bin Auf kembal i mengambil prakarsa unt uk mel ancarkan j al annya pemilihan. Kepada Imam Al i r. a. ia bert anya: Bagaimana kal au aku membaiat anda unt uk bekerj a berdasarkan Kit ab Al l ah, Sunnah Rasul s. a. w. dan mengikut i j ej ak dua orang Khal if ah yang l al u? Menghadapi pert anyaan yang agak mendadak it u, dengan cepat Imam Ali r. a. menj awab: Tidak Aku menerima pembaiat an it u j ika didasarkan kepada Kit ab Al l ah, Sunnah Rasul s. a. w. dan ij t ihadku sendiri. Tanpa mengaj ukan pert anyaan l ebih l anj ut kepada Imam Ali r. a. , Abdurrahman bin Auf 65 mengaj ukan pert anyaan yang sama kepada Ut sman bin Af f an r. a. Dengan singkat dan t egas Ut sman bin Af f an r. a. menj awab: ya Mendengar j awaban Ut sman bin Af f an r. a. it u, Abdurrahman masih t iga kal i lagi mengaj ukan pert anyaan yang sama kepada Imam Al i r. a. Imam Ali r. a. t et ap pada j awaban semula. Akhirnya Abdurrahman bin Auf mendekat i Ut sman bin Af f an r. a. kemudian memegang t angannya. Ini sebagai t anda pembaiat an yang diberikannya kepada Ut sman bin Af f an r. a. Prakarsa Abdurrahman bin Auf t ernyat a berhasil menyel esaikan pembaiat an Khal if ah baru, unt uk menggant ikan Khal if ah Tlmar r. a. yang t el ah waf at . Di samping versi Abu Ut sman Al Jahidz ini, ada pula versi l ain t ent ang pemil ihan Khal if ah Ut sman r. a. Di dal am versi l ain it u dikat akan, bahwa set el ah beberapa hari melakukan penj aj agan, akhirnya pada suat u hari Abdurrahman bin Auf , memint a kepada kaum musl imin supaya berkumpul di masj id Rasul Al l ah s. a. w. Dengan menggunakan sorban yang dahul u pernah dipakai ol eh Rasul Al l ah s. a. w. , dan dengan berdiri di at as mimbar pada j enj ang t empat Rasul Al l ah s. a. w. dul u sel al u berdiri, Abdurrahman bi n Auf mengucapkan doa dengan suara l irih. Sebenarnya perbuat an Abdurrahman sepert i di at as menimbul kan keheranan di kal angan hadirin. Sebab, baik Khal if ah Abu Bakar r. a. maupun Khal if ah Umar r. a. sendiri, bel um pernah berbuat demikian. Sambil memandang ke t empat Imam Al i r. a. duduk, Abdurrahman berseru dengan gaya penuh wibawa: Hai Al i, maj ul ah engkau Imam Al i r. a. segera memenuhi permint aan Abdurrahman bin Auf . Sebel um Imam Al i r. a. menget ahui benar apa yang menj adi maksud sahabat nya it u, t iba-t iba Abdurrahman memegang t angannya sambil mengucapkan kat a-kat a dengan suara keras. Isi kat a-kat anya sama dengan apa yang t el ah dikemukakan ol eh Abu Ut sman Al -Jahidz di dalam bukunya. Begit u pul a proses set erusnya. Hanya dal am versi ini dit ambahkan, bahwa Abdurraman bin Auf menyambut kesanggupan Ut sman bin Af f an r. a. yang sudah berusia l anj ut it u dengan berkat a : Ya Al l ah, saksikanlah Ya Al l ah, saksikanl ah Imam Al i r. a. , para sababat Rasul Al l ah s. a. w. l ainnya, dan semua yang hadir dal am masj id it u t anpa ragu-ragu menerima Usman bin Af f an r. a. yang sudah berusia l anj ut it u sebagai pemimpin t ert inggi mereka yang baru. Pembaiat an seorang Khalif ah melal ui pemilihan sal ah sat u di ant ara 6 orang Ahl u Syuro, merupakan kej adian pert ama dalam sej arah kekhalif ahan ummat Isl am. Khal if ah Abu Bakar r. a. dibaiat l angsung ol eh kaum musl imin. Khal if ah Umar Ibnul Khat t ab r. a. dit et apkan berdasarkan wasiyat Kahl if ah Abu Bakar r. a. Akan t et api sej al an dengan pembaiat an Ut sman bin Af f an r. a. sebagai Khal if ah, banyak sekal i orang bert anya-t anya t ent ang j awaban yang diberikan Imam Al i r. a. kepada Abdurrahman bin Auf . Mengapa ia mengat akan Tidak? Tidak ada seorang pun yang dapat memberikan j awaban past i. Imam Ali r. a. sendiri t idak pernah mengemukakan secara t erbuka al asan apa yang mel andasi j awabannya. Yang past i, Imam Al i r. a. t idak pernah menyesal karena ia gagal menj adi Khalif ah disebabkan j awabannya it u. Dengan ikhl as ia menerima Ut sman bin Af f an r. a. sebagai Amirul Mukminin. Sement ara it u ada yang menaf sirkan, bahwa perkat aan Tidak it u bukan dit uj ukan kepada pert anyaan Abdurrahman bin Auf yang berkait an dengan keharusan berpegang kepada Kit ab Al l ah dan Sunnah Rasul Al lah, mel ainkan t ert uj u kepada keharusan mengikut i j ej ak Khal if ah 66 Abu Bakar r. a. dan Khal if ah Umar r. a. Imam Al i r. a. t idak dapat membenarkan kebij aksanaan Khal if ah Abu Bakar r. a. dal am mengambil keput usan t ent ang t anah Fadak. Yait u t anah hak-guna Rasul Al lah s. a. w. yang dicabut ol eh Khal if ah Abu Bakar r. a. sepeninggal bel iau dan dij adikan hak mil ik kaum musl imin Bait ul Mal . Demikian j uga t erhadap kebij aksanaan Khal if ah Umar r. a. yang mengadakan penggolongan-penggolongan dal am membagi-bagikan kekayaan Bait ul Mal kepada kaum musl imin. Terbuka Kesempat an Perist iwa yang berl angsung secara waj ar menurut norma kaum musl imin pada masa it u, t ernyat a dit anggapi secara l ain ol eh t okoh-t okoh Bani Umayyah. Perist iwa t erbaiat nya Ut sman bin Af f an r. a. sebagai Khal if ah, diart ikan ol eh mereka, sebagai awal kemenangan Bani Umayyah at as orang-orang Bani Hasyim. Padahal Rasul Al l ah s. a. w. sendiri t idak pernah memandang ummat nya dari kaum apa at au dari ket urunan mana. Semua kaum musl imin adal ah saudara. Prinsip yang mul ia it u nampaknya t idak mudah direalisasi, karena adat ist iadat dan t radisi kuat yang berabad-abad bercokol di kal angan orang-orang Arab. Wakt u Ut sman bin Af f an r. a. t erpil ih sebagai Khal if ah, penyakit sukuisme dan keqabilahan muncul kembal i dan mal ah dibesar-besarkan ol eh orang-orang Bani Umayyah. Imam Al i r. a. dan orang-orang dari Bani Hasyim l ainnya, mereka nil ai sebagai mengal ami kekal ahan dal am persaingan mel awan Ut sman bin Af f an r. a. ; yang berasal dari Bani Umayyah. Padahal Ut sman bin Af f an r. a. sendiri pada saat t erbaiat sebagai Khal if ah, sama sekali t idak menyimpan f ikiran sepert i yang dit eriakkan ol eh kaum kerabat nya. Ut sman bin Af f an r. a. seorang sahabat t erdekat Rasul Al l ah s. a. w. , bahkan sampai dua kal i ia menj adi menant u Nabi. Pert ama kal i ia nikah dengan Roqayah bint i Muhammad Rasul Al l ah s. a. w. Kemudian set elah Roqayah r. a. meninggal , ia nikah l agi dengan Ummu Kal t sum bint i Muhammad Rasul Al l ah s. a. w. Ol eh karena it u Ut sman bin Af f an r. a. t erkenal dengan sebut an Dzun Nurain pemil ik dua cahaya. Ia memel uk Isl am di t angan Abu Bakar r. a. dan set el ah menj adi orang beriman, ia sangat besar t aqwanya kepada Al l ah dan set ia kepada Rasul-Nya. Dal am perj uangan unt uk kepent ingan agama Al lah dan perj uangan Rasul -Nya, Ut sman bin Af f an r. a. t idak pernah menghit ung-hit ung unt ung rugi . Hampir semua kekayaannya, hart a benda dan j iwanya diserahkan unt uk kepent ingan menegakkan agama Al l ah. Ia t erkenal pul a dengan amal perbuat annya, yang dengan uang dari kant ong sendiri membel i sumber air j ernih Bir Romah unt uk kepent ingan semua kaum musl imin. Ut sman bin Af f an r. a. j ugal ah yang dengan uangnya sendiri membayar harga t anah sekit ar masj id Rasul Al l ah s. a. w. , ket ika masj id it u sudah t erl ampau sempit unt uk menampung j emaah yang bert ambah membel udak. Pada wakt u kaum musl imin menghadapi pacekl ik hebat , pada saat mana Rasul Al l ah s. a. w. t el ah mengambil keput usan unt uk memberangkat kan pasukan guna menghant am perlawanan Romawi, Ut sman bin Af f an r. a. l ah yang mengeluarkan uang dari koceknya unt uk membeli senj at a dan perl engkapan perang l ainnya. Ia memang seorang hart awan dan hart anya dihabiskan unt uk kepent ingan Isl am dan kaum musl imin. Pada saat menerima t ugas dan t anggung j awab sebagai Khal if ah, Ut sman bin Af f an sudah l anj ut usia. Kesempat an ini dipergunakan sebaik-baiknya oleh t okoh-t okoh Bani Umayyah yang ada di sekel il ingnya. Dal am hal ini yang pal ing menonj ol peranannya ial ah Marwan bin Al Hakam, misanannya, yang menj adi pembant u ut ama pal ing dipercaya. Demikian j uga Muawiyyah bin Abi Suf yan, seorang Gubernur at au Kepala Daerah Syam, daerah yang sangat makmur dan subur di sebel ah ut ara j azirah Arab. Kedua t okoh Bani Umayyah it u mempergunakan pel uang secara maksimal ket ika usia Khalif ah Ut sman r. a. makin l anj ut dan t idak l agi akt if sepenuhnya 67 mengat ur kehidupan negara, pemerint ahan dan ummat . Secara pandai orang-orang it u merebut hat i Khal if ah, menanamkan pengaruh dan memper kuat posisi mereka di bidang kekuasaan. Gej al a individual isme, mement ingkan diri sendiri dan gol ongan, yang pada masa Khal if ah Umar r. a. berhasil dipangkas t unas-t unasnya, t ernyat a t umbuh kembali dengan suburnya, t erut ama pada masa-masa t erakhir Khal if ah Ut sman r. a. Sist em pemerint ahan yang sangat demokrat is yang t el ah dirint is ol eh Rasul Al l ah s. a. w. , Khal if ah Abu Bakar r. a. dan Khal if ah Umar r. a. set apak demi set apak digant ikan dengan sist em oligarki pemerint ahan kel uarga ol eh para pembant u Khal if ah Ut sman r. a. Hart a Bait ul Mal yang seharusnya digunakan unt uk kemasl ahat an ummat Islam, mul ai banyak disal ahgunakan. Muncul l ah penguasa-penguasa hart awan yang mempunyai rat usan ekor unt a, kuda dan hamba sahaya, sert a rumah-rumah indah di Bashrah, Kuf ah dan Iskandariyah. Mel ihat perkembangan ummat mel uncur ke bawah ini, Imam Al i r. a. t idak dapat berdiam diri. Sebagai sahabat baik, dengan t ul us ikhlas, dimint a at au t idak dimint a, ia menyampaikan saran- saran, nasehat -nasehat sert a gagasan-gagasan kepada Khal if ah Ut sman r. a. Tent u saj a sikap dan t indakan yang diambil Imam Al i r. a. menimbul kan rasa t idak senang, bahkan sikap permusuhan, dari mereka-mereka yang sedang menikmat i hasil perj uangan ummat Isl am unt uk kepent ingan diri mereka sendiri. Cara hidup yang mement ingkan kesenangan duni awi di kal angan para penguasa pemerint ahan Khal if ah, dan sist em kekuasaan yang berdasarkan kerabat dan kel uarga, t el ah membangkit kan rasa t idak puas yang semakin merat a di kal angan ummat Isl am, khususnya di kal angan qabil ah- qabil ah t ert ent u yang hidup merana. Khal if ah Ut sman r. a. sendiri dal am bat as kemampuan yang ada pada dirinya, t el ah berusaha unt uk mengat asi keadaan yang semakin krit is it u, karena ia menyadari bahayanya bil amana dibiarkan begit u saj a. Akan t et api karena usianya yang t el ah l anj ut ia t idak berdaya menghadapi permainan Marwan bin Al -Hakam dan Muawiyah bin Abi Suf yan. Khal if ah Ut sman prakt is sudah t idak dapat l agi mengendal ikan aparat urnya. Dikorbankan Apa yang di ramal kan ol eh Khal if ah Umar r. a. pada saat menj elang aj al nya, t ernyat a memang benar-benar t erj adi. Beberapa wakt u set el ah t erbaiat sebagai Khal if ah, Ut sman bin Af f an r. a. mengangkat orang-orang dari kalangan Bani Umayyah dan di t empat kan pada kedudukan- kedudukan pent ing at au lebih pent ing dibanding dengan orang-orang dari qabil ah l ain. Posisi- posisi pent ing dal am kekuasaan negara dibagi-bagikan kepada mereka. Kal au t idak sebagai Kepal a Daerah at au Gubernur, mereka diangkat sebagai panglima-pangl ima pasukan, at au diserahi t anah-t anah yang sangat l uas. Sal ah sat u prest asi besar sel ama kakhalif ahan Ut sman r. a. , ummat l sl am berhasil membebaskan Af rika Ut ara dari kekuasaan Byzant ium. Sayangnya, seperl ima dari hasil hart a j arahan ghanimah yang didapat ol eh kaum musl imin dari daerah-daerah Af rika Ut ara, banyak yang dihadiahkan ol eh Khal if ah Ut sman r. a. kepada para pembant unya, t erut ama Marwan bin Al Hakam. Marwan ini adal ah kerabat nya dan kemudian dipungut sebagai menant u. Ibnu Abil Hadid dal am bukunya Syarh Nahj il Bal aghah, j il id I, hal aman 97-152 t el ah mengungkapkan kebij aksanaan Khal if ah Ut sman r. a. yang dikendal ikan ol eh Marwan dan kawan- kawannya, yang sangat meresahkan kaum musl imin. Diant ara t indakan-t indakan it u disebut pember ian uang sebanyak 400. 000 dirham kepada Abdul l ah bin Khal id bin Asid. Khal if ah Ut sman r. a. j uga merehabil it asi dan membol ehkan Al - Hakam bin Al-Ash kembal i bermukim di Madinah. Padahal Al -Hakam ini dahul u t el ah diusir ol eh Rasul Al l ah s. a. w. dari kot a suci it u, karena penghianat annya t erhadap kaum musl imin. Bahkan ol eh Khal if ah ia diberi modal hidup berupa uang sebesar 100. 000 dirham. Sedangkan Khal if ah- 68 khal if ah yang t erdahul u t idak ada yang berani mel anggar keput usan yang t el ah diambil ol eh Rasul Al l ah s. a. w. mengenai pengusiran Al -Hakam. Masih ada l agi serent et an t indakan at au kebij aksanaan yang dil akukan ol eh Khalif ah Ut sman r. a. at as desakan para penasehat dan pembant unya. Yait u t indakan at au kebij aksanaan yang menyuburkan benih-benih ke-t idak-puasan di kal angan kaum musl imin. Sebuah t empat pusat perdagangan di kot a Madinah, yang wakt u it u t erkenal dengan nama Mazhur, ol eh Khal if ah Ut sman dikuasakan kepada Al -Harit s bin Al -Hakam, saudara Marwan bin Al -Hakam. Padahal t empat it u dahul unya ol eh Rasul Al l ah s. a. w. t el ah diserahkan kepada kaum musl imin sebagai mil ik umum. Begit u pul a daerah Fadak, yang dahul unya berupa t anah hak-guna Rasul Al l ah s. a. w. ; ol eh Khal if ah diserahkan kepada pembant u dekat nya. Padahal t anah Fadak ini menurut hukum di bawah kekuasaan pribadi Rasul Al l ah s. a. w. Dal am sej arah Isl am, daerah Fadak ini menj adi sangat t erkenal , karena t unt ut an dan gugat an yang diaj ukan ol eh Sit t i Fat imah r. a. kepada Khal if ah Abu Bakar r. a. , unt uk memperol eh hak at as t anah yang dahul u berada di bawah kekuasaan ayahandanya. Khal if ah Ut sman r. a. j uga mengel uarkan sebuah perat uran yang menggelisahkan penduduk Madinah. Di dal am perat uran it u dit et apkan, bahwa padang il al ang sekit ar kot a, yang secara t radisional sudah menj adi padang penggembal aan umum, dinyat akan t ert ut up kecual i bagi t ernak milik orang-orang Bani Umayyah. Lebih dari it u, daerah Af rika Barat bagian ut ara, yang sekarang dikenal dengan wil ayah-wil ayah Marokko, Al j azair, Tunisia, Libya dan t erus ke t imur sampai Mesir, dikuasakan sel uruhnya kepada Abdull ah bin Abi Sarah dengan wewenang penuh. Abdul l ah adal ah saudara sesusuan dengan Khal if ah. Dengan kekuasaan penuh it u Abdul l ah mempunyai posisi penguasa mut l ak di daerah it u, seol ah-olah seorang penguasa negara di dal am negara. Kepada Abu Suf yan bin Harb, yang dahul u t erkenal peranannya sebagai salah seorang t okoh pal ing get ol memerangi Rasul Al l ah s. a. w. , dan baru t erpaksa masuk Isl am set el ah j at uhnya kot a Makkah ke t angan kaum musl imin, ol eh Khal i f ah Ut sman r. a. diberi hadiah sebesar 200. 000 dirham. Uang it u diambil dari Bait ul Mal . Sedangkan ket ika Marwan bin Al -Hakam dipungut sebagai menant u unt uk dinikahkan dengan put eri nya yang bernama Aban, Khal if ah Ut sman r. a. membekal inya l agi dengan uang sebesar 100. 000 dirham, j uga diambil dari Bait ul Mal . Sebenarnya semua kebij aksanaan yang dil akukan Khal if ah Ut sman r. a. merupakan pel aksanaan iml a dikt e yang disodorkan para pembant u yang diberi kepercayaan penuh. Khal if ah Ut sman r. a. menyadari bahwa pribadinya dit unggangi sedemikian rupa dan sedang digiring ke marabahaya yang sangat f at al ol eh orang-orang kepercayaannya. Seorang Khalif ah yang kurang l ebih berusia 80 t ahun it u, ol eh t okoh-t okoh Bani Umayyah dikorbankan unt uk kepent ingan pribadi-pribadi, golongan dan qabil ah. Penyal ahgunaan hart a Bait ul Mal sepert i t ersebut di at as, sudah t ent u menimbul kan kegel isahan masyarakat musl imin pada masa it u. Sebuah riwayat mengisahkan, ket ika Khal if ah Ut sman r. a. mengambil uang 100. 000 dirham dari Bait ul Mal unt uk diserahkan kepada menant unya, Marwan bin Al Hakam, dat angl ah pengurus Bait ul Mal bernama Zaid bin Arqam, menghadap Khal if ah. Ia dat ang sambil menangis unt uk menyerahkan kunci Bait ul Mal . Dengan keheran-heranan. Khal if ah bert anya kepada Zaid bin Arqam: Mengapa engkau menangis? Apakah karena aku hendak memungut Marwan bin Al -Hakam j adi menant u? Tidak, j awab Zaid sambil menundukkan kepal a dan mengusap air mat a. Aku menangis karena aku menduga anda mengambil hart a Bait ul Mal it u sebagai penggant i kekayaan anda yang 69 dahul u anda inf akkan di j al an Al l ah, yait u pada masa Rasul Al l ah s. a. w. masih hidup. Demi Al l ah, uang 100. 000 dirham yang anda berikan kepada Marwan it u sungguh t erl ampau banyak. Hai Ibnu Arqam, l et akkan kunci it u hardik Khalif ah dengan waj ah merah padam. Kami bisa mendapat kan orang l ain yang t idak sepert i engkau. Pada masa it u kaum musl imin benar-benar merasakan adanya perbedaan yang sangat menyol ok ant ara kebij aksanaan yang di l akukan Khal if ah-khal if ah t erdahul u dengan penerusnya yang sekarang ini. Aparat ur pemerint ahan Khal if ah t idak mau menanggul angi, sehingga keamanan dan ket ert iban sangat t erganggu. Ini menambah keresahan dan kecemasan penduduk. Banyak para sahabat Rasul Al l ah s. a. w. yang heran menyaksikan t indakan-t indakan Khal if ah Ut sman r. a. Sebab mereka t ahu, ia t erkenal sebagai seorang sahabat t erdekat Nabi Muhammad. Seorang mukmin yang t aqwa dan shal eh, t idak pernah mement ingkan diri sendiri at au gol ongannya. Dermawan besar yang t ak pernah menghit ung-hit ung unt ung-rugi dan resiko dal am berj uang unt uk kej ayaan Isl am dan kaum musl imin. Abu Dzar dibuang Abu Dzar Al -Ghif ari adal ah sal ah seorang sahabat Rasul Al l ah s. a. w. yang pal ing t idak disukai ol eh oknum-oknum Bani Umayyah yang mendomi nasi pemerint ahan Khal if ah Ut sman r. a. , sepert i Marwan bin Al -Hakam, Muawiyyah bin Abu Suf yan dan l ain-l ain. Ia berasal dari qabilah Bani Ghif ar. Suat u qabil ah yang pada masa pra-Isl am t erkenal amat l iar, kasar dan pemberani. Tidak sedikit kaf il ah Arab yang l ewat daerah pemukiman mereka menj adi sasaran penghadangan, pencegat an dan perampasan. Abu Dzar sendiri seorang pemimpin t erkemuka di kal angan mereka. Ia mempunyai sif at -sif at pemberani, t erus t erang dan j uj ur. Ia t idak menyembunyikan sesuat u yang menj adi pemikiran dan pendiriannya. Ia mendapat hidayat Al l ah s. w. t . dan memel uk Isl am di kal a Rasul Al l ah s. a. w. menyebarkan dawah risal ahnya secara rahasi a dan diam-diam. Ket ika it u Isl am baru dipel uk kurang l ebih ol eh 10 orang. Akan t et api Abu Dzar t anpa menghit ung-hit ung resiko mengumumkan secara t erang-t erangan keisl amannya di hadapan orang-orang kaf ir Qureiys. Sekembal inya ke daerah pemukimannya dari Makkah, Abu Dzar berhasil mengaj ak semua anggot a qabilahnya memeluk agama Islam. Bahkan qabilah l ain yang berdekat an, yait u qabil ah Aslam, berhasil pul a di Isl amkan. Demikian gigih, berani dan cepat nya Abu Dzar bergerak menyebarkan Isl am, sehingga Rasul Al l ah s. a. w. sendiri merasa kagum dan menyat akan puj iannya. Terhadap Bani Ghif ar dan Bani Aslam, Nabi Muhammad s. a. w. dengan bangga mengucapkan: Ghif ar…, Al lah t el ah mengampuni dosa mereka Asl am…, Al l ah menyel amat kan kehidupan mereka Sej ak menj adi orang musl im, Abu Dzar benar-benar t el ah menghias sej arah hidupnya dengan bint ang kehormat an t ert inggi. Dengan berani ia selal u siap berkorban unt uk menegakkan kebenaran All ah dan Rasul-Nya. Tanpa t edeng al ing-al ing ia bangkit memberont ak t erhadap penyembahan berhal a dan kebat il an dal am segal a bent uk dan manif est asinya. Kej uj uran dan keset iaan Abu Dzar dinil ai ol eh Rasul All ah s. a. w. sebagai cahaya t erang benderang. Pada pribadi Abu Dzar t idak t erdapat perbedaan ant ara l ahir dan bat in. Ia sat u dal am ucapan dan perbuat an. Sat u dal am f ikiran dan pendirian. Ia t idak pernah menyesali diri sendiri at au orang l ain, namun ia pun t idak mau disesal i orang l ain. Keset iaan pada kebenaran Al l ah dan Rasul -Nya t erpadu erat degan keberaniannya dan 70 ket inggian daya-j uangnya. Dal am berj uang mel aksanakan perint ah Al l ah s. w. t . dan Rasul -Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan t ul us. Namun demikian ia t idak meninggal kan prinsip sabar dan hat i-hat i. Pada suat u hari ia pernah dit anya ol eh Rasul Al l ah s. a. w. t ent ang t indakan apa kira-kira yang akan diambil ol ehnya j ika di kemudian hari ia melihat ada para penguasa yang mengangkangi hart a ghanimah milik kaum musl imin. Dengan t andas Abu Dzar menj awab: Demi Al l ah, yang mengut usmu membawa kebenaran, mereka akan kuhant am dengan pedangku Menanggapi sikap yang t andas dari Abu Dzar ini, Nabi Muhammad s. a. w. sebagai pemimpin yang bij aksana memberi pengarahan yang t epat . Bel iau berkat a: Kut unj ukkan cara yang l ebih baik dari it u. Sabarl ah sampai engkau berj umpa dengan aku di hari kiyamat kel ak Rasul Al l ah s. a. w. mencegah Abu Dzar menghunus pedang. Ia dinasehat i berj uang dengan senj at a l isan. Sampai pada masa sepeninggal Rasul Al lah s. a. w. , Abu Dzar t et ap berpegang t eguh pada nasehat beliau. Di masa Khal if ah Abu Bakar r. a. gej ala-gej al a sosial ekonomi yang dicanangkan ol eh Rasul Al lah s. a. w. bel um muncul . Pada masa Khal if ah Umar Ibnul Khat t ab r. a. , berkat ket egasan dan keket at annya dal am bert indak mengawasi para pej abat pemerint ahan dan kaum musl imin, penyakit berl omba mengej ar kekayaan t idak sempat berkembang di kal angan masyarakat . Tet api pada masa-masa t erakhir pemerint ahan Khal if ah Ut sman bin Af f an r. a. , penyakit yang membahayakan kesent osaan ummat it u bermunculan l aksana cendawan di musim huj an. Khal if ah Ut sman bin Af f an r. a. sendir i t idak berdaya menanggul anginya. Nampaknya karena usia Khal if ah Ut sman r. a. sudah l anj ut , sert a pemerint ahannya didominasi sepenuhnya ol eh para pembant unya sendiri yang t erdiri dari gol ongan Bani Umayyah. Pada wakt u it u t idak sedikit sahabat Rasul Al l ah s. a. w. yang hidup serba kekurangan, hanya karena mereka j uj ur dan set ia kepada aj aran Al l ah dan t aul adan Rasul -Nya. Sampai ada sal ah seorang di ant ara mereka yang menggadai, hanya sekedar unt uk dapat membel i beberapa pot ong rot i. Padahal para penguasa dan orang-orang yang dekat dengan pemerint ahan makin bert ambah kaya dan hidup bermewah-mewah. Hart a ghanimah dan Bait ul Mal mil ik kaum musl imin banyak disal ah-gunakan unt uk kepent ingan pribadi, kel uarga dan golongan. Di t engah-t engah keadaan sepert i it u, para sahabat Nabi Muhammad s. a. w. dan kaum musl imin pada umumnya dapat diibarat kan sepert i ayam mat i kel aparan di dal am l umbung padi. Mel ihat gej ala sosial dan ekonomi yang bert ent angan dengan aj aran Isl am, Abu Dzar Al -Ghif ari sangat resah. Ia t idak dapat berpangku t angan membiarkan kebat ilan meraj al ela. Ia t idak bet ah l agi diam di rumah, wal aupun usia sudah menua. Dengan pedang t erhunus ia berangkat menuj u Damsyik. Di t engah j al an ia t eringat kepada nasihat Rasul Al l ah s. a. w. : j angan menghunus pedang. Berj uang saj al ah dengan l isan Bisikan suara sepert i it u t erngiang-ngiang t erus di t el inganya. Cepat -cepat pedang dikembal ikan kesarungnya. Mul ai saat it u Abu Dzar dengan senj at a l idah berj uang memperingat kan para penguasa dan orang-orang yang sudah t enggel am dalam perebut an hart a kekayaan. Ia berseru supaya mereka kembali kepada kebenaran Al l ah dan t aul adan Rasul -Nya. Pada wakt u Abu Dzar bermukim di Syam, ia sel al u memperingat kan orang: Barang siapa yang menimbun emas dan perak dan t idak menginf aqkannya di j al an Al l ah maka berit ahukanl ah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang Pedih. Pada hari kiamat Di Syam Abu Dzar memperol eh banyak pendukung. Umumnya t erdiri dari f akir miskin dan orang-orang yang hidup sengsara. Makin hari pengaruh kampanyenya makin meluas. Kampanye Abu Dzar ini merupakan suat u gerakan sosial yang menunt ut dit egakkannya kembali prinsip- prinsip kebenaran dan keadil an, sesuai dengan perint ah Al l ah dan aj aran Rasul-Nya. Muawiyah bin Abi Suf yan, yang menj abat kedudukan sebagai penguasa daerah Syam, 71 memandang kegiat an Abu Dzar sebagai bahaya yang dapat mengancam kedudukannya. Unt uk membendung kegiat an Abu Dzar, Muawiyyah menempuh berbagai cara guna mengurangi pengaruh kampanyenya. Tindakan Muawiyyah it u t idak mengendorkan at au mengecil kan hat i Abu Dzar. Ia t et ap berkel iling kemana-mana, sambil berseru kepada set iap orang: Aku sungguh heran melihat orang yang di rurnahnya t idak mempunyai makanan, t et api ia t idak mau kel uar menghunus pedang Seruan Abu Dzar yang mengancam it u menyebabkan makin banyak l agi j uml ah kaum musl imin yang menj adi pendukungnya. Bersama dengan it u para penguasa dan kaum hart awan yang t el ah memperkaya diri dengan cara yang t idak j uj ur, sangat cemas. Keberanian Abu Dzar dal am berj uang t idak hanya dapat dibukt ikan dengan pedang, t et api l idahnya pun dipergunakan unt uk membel a kebenaran. Di mana-mana ia menyerukan aj aran- aj aran kemasyarakat an yang pernah didengarnya sendiri dari Rasul Al l ah s. a. w. : Semua manusia adalah sama hak dan sama deraj at l aksana gigi sisir…, Tak ada manusia yang l ebih af dhal sel ain yang l ebih besar t aqwanya…, Penguasa adalah abdi masyarakat , Tiap orang dari kalian adal ah penggembala, dan t iap penggembal a bert anggung j awab at as kegembal aannya. . . . dan l ain sebagainya. Para penguasa Bani Umayyah dan orang-orang yang bergel imang dalam kehidupan mewah sangat kecut menyaksikan kegiat an Abu Dzar. Hat i nuraninya mengakui kebenaran Abu Dzar, t et api l idah dan t angan mereka bergerak di l uar bisikan hat i nurani. Abu Dzar dimusuhi dan kepadanya dil ancarkan berbagai t uduhan. Tuduhan-t uduhan mereka it u t idak dihiraukan oleh Abu Dzar. Ia makin bert ambah berani. Pada suat u hari dengan sengaj a ia menghadap Muawiyah, penguasa daerah Syam. Dengan t andas ia menanyakan t ent ang kekayaan dan rumah mil ik Muawiyyah yang dit inggal kan di Makkah sej ak ia menj adi penguasa Syam. Kemudian dengan t anpa rasa t akut sedikit pun dit anyakan pul a asal -usul kekayaan Muawiyyah yang sekarang Sambil menuding Abu Dzar berkat a: Bukankah kal ian it u yang ol eh Al -Quran disebut sebagai penumpuk emas dan perak, dan yang akan dibakar t ubuh dan mukanya pada hari kiyamat dengan api neraka? Bet apa pengapnya Muawiyah mendengar kat a-kat a Abu Dzar yang t erus t erang it u Muaw iyah bin Abu Suf yan memang bukan orang biasa. Ia penguasa. Dengan kekuasaan di t angan ia dapat berbuat apa saj a. Abu Dzar dianggap sangat berbahaya. Ia harus disingkirkan. Segera dit ul is sepucuk surat kepada Khal if ah Ut sman r. a. di Madinah. Dal am surat it u Muawiyah mel aporkan t ent ang Abu Dzar menghasut orang banyak di Syam. Disarankan supaya Khal if ah mengambil sal ah sat u t indakan. Berikan kekayaan at au kedudukan kepada Abu Dzar. Jika Abu Dzar menolak dan t et ap hendak meneruskan kampanyenya, kucil kan saj a di pembuangan. Khal if ah Ut sman r. a. mel aksanakan surat Muawiyah it u. Abu Dzar dipanggil menghadap. Kepada Abu Dzar diaj ukan dua pil ihan: kekayaan at au kedudukan. Menanggapi t awaran Khal if ah it u, Abu Dzar dengan singkat dan j el as berkat a: Aku t idak membut uhkan duniamu Khal if ah Ut sman r. a. masih t erus menghimbau Abu Dzar. Dikemukakannya: Tinggal saj al ah di sampingku Sekal i l agi Abu Dzar mengul angi kat a-kat anya: Aku t idak membut uhkan duniamu Sebagai orang yang hidup zuhud dan t aqwa, Abu Dzar berj uang semat a-mat a unt uk menegakkan kebenaran dan keadil an yang diperint ahkan Al l ah dan Rasul -Nya. Abu Dzar hanya menghendaki supaya kebenaran dan keadil an Al l ah dit egakkan, sepert i yang dul u t el ah dil aksanakan ol eh Rasul Al l ah s. a. w. , Khal if ah Abu Bakar r. a. dan Khal if ah Umar r. a. Memang j ust ru it ul ah yang sangat sukar dil aksanakan ol eh Khal if ah Ut sman r. a. , sebab ia harus memot ong urat nadi para pembant u dan para penguasa bawahannya. 72 Abu Dzar t idak bergeser sedikit pun dari pendiriannya. Akhirnya, at as desakan dan t ekanan para pembant u dan para penguasa Bani Umayyah, Khal if ah Ut sman r. a. mengambil keput usan: Abu Dzar harus dikucil kan dal am pembuangan di Rabadzah. Tak bol eh ada seorang pun mengaj aknya berbicara dan t ak bol eh ada seorang pun yang mengucapkan selamat j al an at au mengant arkannya dal am perj al anan. Bagi Abu Dzar pembuangan bukan apa-apa. Sekuku-hit am pun ia t idak syak, bahwa Al l ah s. w. t . sel al u bersama dia. Kapan saj a dan di mana saj a. Menanggapi keput usan Khal if ah Ut sman r. a. ia berkat a: Demi Al l ah, seandainya Ut sman hendak menyal ibku di kayu sal ib yang t inggi at au di at as bukit , aku akan t aat , sabar dan berserah di ri kepada Al l ah. Aku pandang hal it u l ebih baik bagiku. Seandainya Ut sman memerint ahkan aku harus berj al an dari kut ub ke kut ub l ain, aku akan t aat , sabar dan berserah diri kepada Al l ah. Kupandang, hal it u l ebih baik bagiku. Dan seandainya besok ia akan mengembalikan diriku ke rumah pun akan kut aat i, aku akan sabar dan berserah diri kepada Al l ah. Kupandang hal it u l ebih baik bagiku. It ul ah Abu Dzar Ghif ari, pej uang muslim t anpa pamrih duniawi, yang semat a-mat a berj uang unt uk menegakkan kebenaran dan keadil an, demi keridhoan Al Khal ik. Ia seorang pahl awan yang dengan gigih dan set ia mengikut i t aul adan Nabi Muhammad s. a. w. Ia seorang zahid yang penuh t aqwa kepada Al l ah dan Rasul -Nya, t idak berpangku t angan membiarkan kebat il an mel anda ummat . Perist iwa dibuangnya Abu Dzar Al Ghif ari ke Rabadzah sangat mengej ut kan kaum musl imin, khususnya para sahabat Nabi Muhammad s. a. w. Imam Al i r. a. sangat t ert usuk perasaannya. Bersama segenap anggot a kel uarga ia menyat akan rasa sedih dan simpat inya yang mendal am kepada Abu Dzar. Abu Bakar Ahmad bin Abdul Aziz Al Jauhariy dalam bukunya As Saqif ah, berdasarkan riwayat yang bersumber pada Ibnu Abbas, menut urkan ant ara l ain t ent ang pel aksanaan keput usan Khal if ah Ut sman r. a. di at as: Khal if ah Ut sman r. a. memerint ahkan Marwan bin Al Hakam membawa Abu Dzar berangkat dan mengant arnya sampai di t engah perj alanan. Tak ada seorang pun dari penduduk yang berani mendekat i Abu Dzar, kecual i Imam Ali r. a. , Aqil bin Abi Thal ib dan dua orang put era Imam Al i r. a. , yait u Al -Hasan r. a. dan Al Husein r. a. Besert a mereka ikut pul a Ammar bin Yasir. Menj el ang saat keberangkat annya, Al Hasan mengaj ak Abu Dzar bercakap-cakap. Mendengar it u Marwan bin Al -Hakam dengan bengis menegor: Hai Hasan, apakah engkau t idak mengert i bahwa Amirul Mukminin mel arang bercakap-cakap dengan orang ini? Kal au bel um mengert i, ket ahuil ah sekarang Mel ihat sikap Marwan yang kasar it u, Imam Al i r. a. t ak dapat menahan l et upan emosinya. Sambil membent ak ia mencambuk kepal a unt a yang dikendarai oleh Marwan: Pergil ah engkau dari sini Al l ah akan menggiringmu ke neraka. Sudah t ent u unt a yang dicambuk kepal anya it u meront a-ront a kesakit an. Marwan sangat marah, t et api ia t idak punya keberanian mel awan Imam Al i r. a. Cepat -cepat Marwan kembali menghadap Khal if ah unt uk mengadukan perbuat an Imam Ali r. a. Khal if ah Ut sman mel uap karena merasa perint ahnya t i dak dihiraukan ol eh Imam Al i r. a. dan anggot a-anggot a kel uarganya. Tindakan Imam Al i r. a. t erhadap Marwan it u t ernyat a mendorong orang l ain berani mendekat i Abu Dzar guna mengucapkan sel amat j al an. Di ant ara mereka it u t erdapat seorang bernama Dzakwan maul a Ummi Hani bint i Abu Thal ib. 73 Dzakwan di kemudian hari Mencerit akan pengal amannya sebagai berikut : Aku ingat benar apa yang dikat akan ol eh mereka. Kepada Abu Dzar, Al i bin Abi Thal ib mengat akan: Hai Abu Dzar engkau marah demi karena Al l ah Orang-orang it u, yakni para penguasa Bani Umayyah, t akut kepadamu, sebab mereka t akut kehil angan duni anya. Ol eh karena it u mereka mengusir dan membuangmu. Demi Al l ah, seandainya l angit dan bumi t ert ut up rapat bagi hamba Al l ah, t et api hamba it u kemudian penuh t aqwa kepada Al l ah, past i ia akan dibukakan j al an kel uar. Hai Abu Dzar, t idak ada yang menggembirakan hat imu sel ain kebenaran, dan t idak ada yang menj engkel kan hat imu selain kebat il an At as dorongan Imam Al i r. a. , Aqil berkat a kepada Abu Dzar: Hai Abu Dzar, apa l agi yang hendak kukat akan kepadamu Engkau t ahu bahw a kami ini semua mencint aimu, dan kami pun t ahu bahwa engkau sangat mencint ai kami j uga. Bert aqwa saj al ah sepenuhnya kepada Al l ah, sebab t aqwa berart i sel amat . Dan bersabarl ah, karena sabar sama dengan berbesar hat i. Ket ahuil ah, t idak sabar sama ar t inya dengan t akut , dan mengharapkan maaf dari orang lain sama art inya dengan put us asa. Ol eh karena it u buangl ah rasa t akut dan put us asa. Kemudian Al -Hasan berkat a kepada Abu Dzar: Jika seorang yang hendak mengucapkan sel amat j al an diharuskan diam, dan orang yang mengant arkan saudara yang berpergian harus segera pul ang, t ent u percakapan akan menj adi sangat sedikit , sedangkan sesal dan iba akan t erus berkepanj angan. Engkau menyaksikan sendiri, banyak orang sudah dat ang menj umpaimu. Buang saj alah ingat an t ent ang kepahit an dunia, dan ingat saj a kenangan manisnya. Buangl ah perasaan sedih mengingat kesukaran di masa si l am, dan gant ikan saj a dengan harapan masa mendat ang. Sabarkan hat i sampai kel ak berj umpa dengan Nabi-mu, dan bel iau it u benar-benar ridho kepadamu. Set el ah Al Hasan, kini berkat al ah Al Husein: Hai paman, sesungguhnya Al l ah s. w. t . berkuasa mengubah semua yang paman alami. Tidak ada sesuat u yang l epas dari pengawasan dan kekuasaan-Nya. Mereka berusaha agar paman t idak mengganggu dunia mereka. Bet apa but uhnya mereka it u kepada sesuat u yang hendak paman cegah Berl indungl ah kepada Al l ah s. w. t . dari keserakahan dan kecemasan. Sabar merupakan bagian dari aj aran agama dan sama art inya dengan sif at pemurah. Keserakahan t idak akan mempercepat dat angnya rizki dan kebat il an t idak akan menunda dat angnya aj al Dengan nada marah Ammar bin Yasir menyambung: Al l ah t idak akan membuat senang orang yang t el ah membuat mu sedih, dan t idak akan menyel amat kan orang yang menakut -nakut imu. Seandainya engkau puas mel ihat perbuat an mereka, t ent u mereka akan menyukaimu. Yang mencegah orang supaya t idak mengat akan sepert i yang kaukat akan, hanyal ah orang-orang yang merasa puas dengan dunia. Orang-orang sepert i it u t akut menghadapi maut dan condong kepada kel ompok yang berkuasa. Kekuasaan hanyal ah ada pada orang-orang yang menang. Ol eh karena it u banyak orang menghadiahkan agamanya masing-masing kepada mereka, dan sebagai imbalan, mereka memberi kesenangan duniawi kepada orang-orang it u. Dengan berbuat sepert i it u, sebenarnya mereka mender it a kerugian dunia dan akhirat . Bukankah it u suat u kerugian yang senyat a-nyat anya? Sambil berl inangan air mat a Abu Dzar berkat a: Semoga Al l ah merahmat i kalian, wahai Ahl u Bait ur Rahman Bil a mel ihat kal ian aku t eringat kepada Rasul Al l ah s. a. w. Suka-dukaku di Madinah sel alu bersama kal ian. Di Hij az aku merasa berat karena Ut sman, dan di Syam aku merasa berat karena Muawiyah. Mereka t idak suka mel ihat ku berada di t engah-t engah saudara- saudaraku di kedua t empat it u. Mereka membur uk-burukkan diriku, l al u aku diusir dan dibuang ke sat u daerah, di mana aku t idak akan mempunyai penol ong dan pel indung selain Al l ah s. w. t . Demi Al l ah, aku t idak menginginkan t eman selain All ah s. w. t . dan bersama-Nya aku t idak t akut menghadapi kesul it an… Tut ur Dzakwan l ebih l anj ut : Set el ah semua orang yang mengant arkan pul ang, Imam Al i r. a. segera dat ang menghadap Khal if ah Ut sman bin Af f an r. a. Kepada Imam Al i r. a. Khal if ah 74 bert anya dengan hat i gusar: Mengapa engkau berani mengusir pulang pet ugasku --yakni Marwan-- dan meremehkan perint ahku? Tent ang pet ugasmu, j awab Imam Ali r. a. dengan t enang ia mencoba menghal ang-hal angi niat ku. Ol eh karena it u ia kubal as. Adapun t ent ang perint ahmu, aku t idak meremehhannya. Apakah engkau t idak mendengar perint ahku yang mel arang orang bercakap-cakap dengan Abu Dzar? uj ar Khal if ah dengan marah. Apakah set iap engkau mengel uarkan l arangan yang bersif at kedurhakaan harus kut urut ? t anggap Imam Al i r. a. t erhadap kat a-kat a Khal if ah t adi dalam bent uk pert anyaan. Kendal ikan dirimu t erhadap Marwan uj ar Khal if ah memperingat kan Imam Al i r. a. Mengapa? t anya Imam Ali r. a. Engkau t el ah memaki dia dan mencambuk unt a yang dikendarainya j awab Khal if ah. Mengenai unt anya yang kucambuk, Imam Al i menj el askan sebagai t anggapan at as ket erangan Khal if ah Ut sman r. a. , bol ehl ah ia membalas mencambuk unt aku. Tet api kalau dia sampal memaki diriku, t iap sat u kal i dia memaki, engkau sendiri akan kumaki dengan makian yang sama. Sungguh aku t idak berkat a bohong kepadamu Mengapa dia t idak bol eh memakimu? t anya Khal if ah Ut sman r. a. dengan mencemooh. Apakah engkau l ebih baik dari dia? Demi Al lah, bahkan aku lebih baik daripada engkau sahut Imam Al i r. a. dengan t andas. Habis mengucapkan kat a-kat a it u Imam Al i r. a. cepat -cepat kel uar meninggal kan t empat . Beberapa wakt u set el ah t erj adi insiden it u, Khal if ah Ut sman r. a. memanggil t okoh-t okoh kaum Muhaj irin dan Anshar t ermasuk t okoh-t okoh Bani Umayyah. Di hadapan mereka it u ia menyat akan kel uhannya t erhadap sikap Imam Al i r. a. Menanggapi kel uhan Khal if ah Ut sman bin Af f an r. a. , para pemuka yang bel iau aj ak berbicara menasehat kan: Anda adalah pemimpin dia. Jika anda mengaj ak berdamai, it u l ebih baik. Aku memang menghendaki it u, j awab Khal if ah Ut sman r. a. Sesudah ini beberapa orang dari pemuka muslimin it u mengambil prakarsa unt uk menghapuskan ket egangan ant ara Imam Al i r. a. dan Khal if ah Ut sman r. a. Mereka menghubungi Imam Ali r. a. di rumahnya. Kepada Imam Al i r. a. mereka bert anya: Bagaimana kal au anda dat ang kepada Khal if ah dan Marwan unt uk memint a maaf ? Tidak, j awab Imam Al i r. a. dengan cepat . Aku t idak akan dat ang kepada Marwan dan t idak akan memint a maaf kepadanya. Aku hanya mau mint a maaf kepada Ut sman dan aku mau dat ang kepadanya. Tak l ama kemudian dat angl ah panggilan dari Khal if ah Ut sman r. a. Imam Al i r. a. dat ang bersama beberapa orang Bani Hasyim. Sehabis memanj at kan puj i syukur ke hadirat Al l ah s. w. t . , Imam Al i r. a. berkat a: Yang kauket ahui t ent ang percakapanku dengan Abu Dzar, wakt u aku mengant ar keberangkat annya, demi Al l ah, t idak bermaksud mempersulit at au menent ang keput usanmu. Yang kumaksud semat a-mat a hanyal ah memenuhi hak Abu Dzar. Ket ika it u Marwan menghal ang-halangi dan hendak mencegah supaya aku t idak dapat memenuhi hak yang t el ah diberikan Al l ah Azza wa Jal la kepada Abu Dzar. Karena it u aku t erpaksa menghalang- hal angi Marwan, sama sepert i dia menghal ang-hal angi maksudku. Adapun t ent ang ucapanku kepadamu, it u dikarenakan engkau sangat menj engkel kan aku, sehingga kel uarl ah marahku, 75 yang sebenarnya aku sendiri t idak menyukainya. Sebagai t anggapan at as ket erangan Imam Al i r. a. t ersebut , Khal if ah Ut sman r. a. berkat a dengan nada l emah l embut : Apa yang t el ah kau ucapkan kepadaku, sudah kuikhl askan. Dan apa yang t el ah kaul akukan t erhadap Marwan, Al l ah sudah memaaf kan perbuat anmu. Adapun mengenai apa yang t adi engkau sampai bersumpah, j el as bahwa engkau memang bersungguh- sungguh dan t idak berdust a. Ol eh karena it u ul urkanl ah t anganmu. . . . Imam Al i r. a. segera mengul urkan t angan, kemudi an dit arik ol eh Khal if ah Ut sman r. a. dan dil ekat kan pada dadanya. Bagaimana keadaan Abu Dzar Al Ghif ari di t empat pembuangannya? Ia mat i kelaparan bersama ist eri dan anak-anaknya. Ia waf at dalam keadaan sangat menyedihkan, sehingga bat u pun bisa t urut menangis sedih Menurut riwayat t ent ang penderit aannya dan kesengsaraannya di t empat pembuangan, dit ut urkan sebagai berikut : Set el ah dit inggal mat i ol eh anak-anaknya, ia bersama ist eri hidup sangat sengsara. Berhari-hari sebel um akhir hayat nya, ia bersama ist eri t idak menemukan makanan sama sekal i. Ia mengaj ak ist erinya pergi ke sebuah bukit pasir unt uk mencari t et umbuhan. Keberangkat an mereka berdua diiringi t iupan angin kencang menderu-deru. Set ibanya di t empat t uj uan mereka t idak menemukan apa pun j uga. Abu Dzar sangat pil u. Ia menyeka cucuran keringat , padahal udara sangat dingin. Ket ika ist erinya mel ihat kepadanya, mat a Abu Dzar kel ihat an sudah membal ik. Ist erinya menangis, kemudian dit anya oleh Abu Dzar: Mengapa engkau menangis? Bagaimana aku t idak menangis, j awab ist erinya yang set ia it u, kal au menyaksikan engkau mat i di t engah padang pasir sel uas ini? Sedangkan aku t idak mempunyai baj u yang cukup unt uk dij adikan kain kaf an bagimu dan bagiku Bagaimana pun j uga akul ah yang akan mengurus pemakamanmu Bet apa hancurnya hat i Abu Dzar mel ihat keadaan ist erinya. Dengan perasaan amat sedih ia berkat a: Cobal ah l ihat ke j al an di gurun pasir it u, barangkal i ada seorang dari kaum musl imin yang l ewat Bagaimana mungkin? j awab ist erinya. Rombongan haj i sudah lewat dan j alan it u sekarang sudah l enyap Pergil ah kesana, nant i engkau akan mel ihat , kat a Abu Dzar menirukan beberapa perkat aan yang dahul u pernah diucapkan ol eh Rasul Al l ah s. a. w. Jika engkau mel ihat ada orang l ewat , berart i Al l ah t el ah menent eramkan hat imu dari perasaan t ersiksa. Tet api j ika engkau t idak mel ihat seorang pun, t ut up saj al ah mukaku dengan baj u dan l et akkan aku di t engah j al an. Bil a kaul ihat ada seorang l ewat , kat akan kepadanya: Inilah Abu Dzar, sahabat Rasul Al l ah. Ia sudah hampir menemui aj al unt uk menghadap Al l ah, Tuhannya. Bant ul ah aku mengurusnya Dengan t ergopoh-gopoh ist erinya berangkat sekali l agi ke bukit pasir. Set el ah mel ihat ke sana- ke mari dan t idak menemukan apa pun j uga, ia kembal i menj enguk suaminya. Di saat ia sedang mengarahkan pandangan mat a ke uf uk t imur nan j auh di sana, t iba-t iba mel ihat bayang-bayang kaf ilah l ewat , t ampak benda-benda muat an bergerak-gerak di punggung unt a. Cepat -cepat ist eri Abu Dzar melambai-l ambaikan baj u memberi t anda. Dari kej auhan rombongan kaf ilah it u mel ihat , l al u menuj u ke arah ist eri Abu Dzar berdiri. Akhirnya mereka t iba di dekat nya, kemudian bert anya: Hai wanit a hamba Al l ah, mengapa engkau di sini? Apakah kal ian orang musl imin? ist eri Abu Dzar bal ik bert anya. Bisakah kalian menolong kami dengan kain kaf an? 76 Siapa dia? mereka bert anya sambil menol eh kepada Abu Dzar. Abu Dzar Al -Ghif ari j awab wanit a t ua it u. Mereka saling bert anya di ant ara sesama t eman. Pada mul anya mereka t idak percaya, bahwa seorang sahabat Nabi yang mul ia it u mat i di gurun sahara seorang diri. Sahabat Rasul Al lah? t anya mereka unt uk memperol eh kepast ian. Ya, benar sahut ist eri Abu Dzar. Dengan serent ak mereka berkat a: Ya Al l ah. . . Dengan ini Al l ah memberi kehormat an kepada kit a Mereka mel et akkan cambuk unt anya masing-masing, l al u segera menghampiri Abu Dzar. Orangt ua yang sudah dal am keadaan payah it u menat apkan pendangannya yang kabur kepada orang-orang yang mengerumuninya. Dengan suara lirih ia berkat a: Demi Al lah…, aku t idak berdust a…, seandainya aku mempunyai baj u bakal kain kaf an unt uk membungkus j enazahku dan j enazah ist eriku, aku t idak akan mint a dibungkus sel ain dengan baj uku sendiri at au baj u ist eriku. . . . . Aku mint a kepada kal ian, j angan ada seorang pun dari kal ian yang memberi kain kaf an kepadaku, j ika ia seorang penguasa at au pegawai. Mendengar pesan Abu Dzar it u mereka kebingungan dan saling pandang-memandang. Di ant ara mereka t ernyat a ada seorang muslim dari kaum Anshar. Ia menj awab: Hai paman, akul ah yang akan membungkus j enazahmu dengan baj uku sendiri yang kubel i dengan uang hasil j erih- payahku. Aku mempunyai dua l embar kain yang t el ah dit enun ol eh ibuku sendiri unt uk kupergunakan sebagai pakaian ihram… Engkaukah yang akan membungkus j enazahku? Kainmu it u sungguh suci dan hal al …. Sahut Abu Dzar. Sambil mengucapkan kat a-kat a it u Abu Dzar kel ihat an l ega dan t ent ram. Tak l ama kemudian ia memej amkan mat a, l al u secara perl ahan-l ahan menghembuskan naf as t erakhir dal am keadaan t enang berserah diri ke hadirat Al l ah s. w. t . Awan di l angit berarak-arak t ebal t eriring t iupan angin gurun sahara yang amat kencang menghempaskan pasir dan debu ke semua penj uru. Saat it u Rabadzah seol ah-ol ah berubah menj adi samudera l uas yang sedang dilanda t of an. Sel esai di makamkan, orang dari Anshar it u berdiri di at as kuburan Abu Dzar sambil berdoa: Ya Al l ah, inilah Abu Dzar sahabat Rasul Al lah s. a. w. , hamba-Mu yang sel al u bersembah suj ud kepada-Mu, berj uang demi keagungan-Mu mel awan kaum musyrikin, t idak pernah merusak at au mengubah agama-Mu. Ia mel ihat kemungkaran l al u berusaha memperbaiki keadaan dengan l idah dan hat inya, sampai akhirnya ia dibuang, disengsarakan dan di hinakan sekarang ia mat i dal am keadaan t erpencil . Ya Al l ah, hancur kanl ah orang yang menyengsarakan dan yang membuangnya j auh dari t empat kediamannya dan dari t empat suci Rasul Al l ah Mereka mengangkat t angan bersama-sama sambil mengucapkan Aamiin dengan khusyu. Orang mul ia yang bernama Abu Dzar Al -Ghif ari t el ah waf at , semasa hidupnya ia pernah berkat a: Kebenaran t idak meninggal kan pembel a bagiku. . . Krisis pol it ik dan pemberont akan Krisis pol it ik yang menggoncangkan pemerint ahan Khal if ah Ut sman r. a. di Madinah prosesnya di mul ai dari Mesir. Dal am bukunya Aisyah was Siyasah, hal aman 48, Said Al -Af ghani, sej arawan Isl am t erkemuka, menut urkan proses t erj adinya pemberont akan t erhadap Khalif ah Ut sman r. a. 77 sebagai berikut : Abdul l ah bin Abi Sarah, yang dal am periode kekhalif ahan Ut sman r. a. menj adi Gubernur at au Kepal a Daerah Mesir dengan kekuasaan penuh, banyak rnel akukan t indakan yang menimbulkan rasa t idak puas dan j engkel di kal angan penduduk. Kel uhan penduduk Mesir it u mendapat t anggapan baik dari Khal if ah Ut sman r. a. Tet api Khal if ah sendiri t idak dapat bert indak t egas. Bahkan orang-orang Mesir yang mengadu kepada Khal if ah, sekembal inya dari Madinah dibunuh ol eh Abdul l ah bin Abi Sarah. Perist iwa semacam it u mengugah kemarahan rakyat yang semakin memuncak. Hampir 700 orang bersenj at a meninggal kan Mesir. Mereka menuj u Madinah unt uk menghadap Khal if ah. Khal if ah didesak supaya bert indak t erhadap Abdul l ah bin Abi Sarah dan memecat nya dari kedudukan sebagai Kepala Daerah. Semua sahabat Rasul Al lah s. a. w. , t ermasuk Imam Al i r. a. dan Sit t i Aisyah r. a. t urut mendesak Khal if ah Ut sman r. a. agar memenuhi t unt ut an rakyat Mesir. Bagaimana pun j uga al asannya t indakan Abdul l ah bin Abi Sarah it u bert ent angan dengan hukum Isl am dan t idak dapat dipert anggung j awabkan ol eh Khal if ah. Khal if ah Ut sman. r. a. menyat akan perset uj uannya dan akan bert indak memecat Abdul l ah bin Abi Sarah. Sej al an dengan pengangkat an Kepal a Daerah baru yang berangkat l angsung dari Madinah ke Mesir, berangkat j uga kurir khusus membawa surat rahasia unt uk diserahkan kepada Abdul lah bin Abi Sarah. Dal am surat rahasia it u t erdapat t anda-t angan Khal if ah Ut sman r. a. Isinya memerint ahkan Abdul l ah bin Abi Sarah supaya segera membunuh Kepal a Daerah baru set ibanya di Mesir. Kepal a Daerah baru it u ialah Muhammad bin Abu Bakar Ash shiddiq. Cel akanya, kurir yang membawa surat rahasia it u dipergoki di t engah j al an oleh iring-iringan Kepal a Daerah yang baru diangkat dan yang akan melakukan t imbang t erima j abat an dari Kepal a Daerah yang l ama. Terbongkarl ah permainan pol it ik yang sangat curang dan kot or it u. Kemarahan rakyat Mesir t ambah meningkat dan mendidih. Penduduk Mesir menuding bahwa Marwan Al -Hakam-l ah biang kel adi permainan pol it ik yang sangat berbahaya it u. Mereka menunt ut agar Khalif ah Ut sman r. a. menyerahkan Marwan kepada mereka at au menyingkirkan Marwan dari kekuasaan. Tet api Khal if ah bert ahan. Banyak yang memberi nasehat kepada Khalif ah supaya Marwan dikel uarkan saj a dari pemerint ahan. Nasehat para sahabat ini t idak dapat mengubah pendirian Khal if ah yang t et ap mempert ahankan Marwan. Ia mengakui, bahwa Marwan memang membikin kesalahan, t et api t idak usah diambil t indakan sej auh it u. Inil ah yang mendorong t imbul nya krisis pol it ik yang dengan hebat akan mel anda kot a Madinah. Sikap Khal if ah Ut sman r. a. it u seol ah-ol ah kat up-l emah dari suasana t ert ekan yang siap mel edak. Dan benarl ah, rasa t idak puas rakyat t erhadap kepemimpinan Khal if ah Ut sman bin Af f an r. a. akhirnya menggel egar dalam bent uk pemberont akan. Perist iwa penggant ian Kepal a Daerah Mesir sebenarnya hanya merupakan sinyal saj a bagai pecahnya pemberont akan t erhadap Khal if ah Ut sman r. a. Api dalam sekam sudah l ama membara, menunggu hembusan angin yang bert iup dari kant ong seorang kurir yang membawa surat rahasia ke Mesir. 700 orang dari Mesir, berhasil memperol eh dukungan dari sebagian besar penduduk Madinah. Dengan senj at a di t angan masing-masing, mereka berbondong-bondong menuj u t empat kediaman Khal if ah dan dengan ket at mengepungnya. Tindakan pengepungan ini pada mul anya dimaksud unt uk menekan Khal if ah supaya cepat -cepat mengambil l angkah yang t egas t erhadap orang-orang kepercayaannya, yang selal u menj adi biang kel adi t imbul nya keresahan dal am masyarakat . 78 Pengepungan t ot al dan ket at it u t ernyat a menimbul kan akibat yang dari hari ke hari makin buruk bagi kehidupan kel uarga Khal if ah. Yang pal ing cepat t erasa ial ah kekurangan air minum. Pada suat u hari dal am suasana kepungan rakyat it u masih berlangsung dan t ambah keras, Khal if ah Ut sman r. a. dari anj ungan bert eriak kepada kerumunan orang yang sedang gaduh dan hirukpikuk: Adakah Al i di ant ara kalian? Tidak dij awab dengan singkat dan dengan nada kesal ol eh kerumunan orang yang berada di bawah anj ungan. Apakah ada di ant ara kal ian yang mau menyampaikan kepada Al i supaya kami bisa mendapat air minum? t eriak Khalif ah Ut sman r. a. pul a. Teriakan Khal if ah Ut sman r. a. it u bermaksud hendak memberit ahu kepada rakyat yang memberont ak, bahwa persediaan air minum bagi keluarganya. sudah habis. Teriakan t erakhir dari Khal if ah ini t idak disahut i sama sekal i. Set el ah Imam Al i r. a. diberi t ahu ol eh seseorang, bahwa Khal if ah dan kel uarganya sangat membut uhkan air, t anpa ragu-ragu ia memerint ahkan supaya kepada kel uarga Khal if ah yang sedang t erkepung it u dikirim air 3 qirbah kant ong wadah air t erbuat dari kul it kambing at au unt a. Guna mel aksanakan perint ah it u, put era-put era Imam Ali r. a. sendiri, yait u Al -Hasan dan Al -Husein membawa air ke rumah Khalif ah. Berkat kewibawaan Imam Al i r. a. , t idak ada orang yang berani menghalang-hal angi pengiriman air it u. Suasana yang t egang it u memang sangat menyul it kan kedudukan Imam Al i r. a. Di sat u f ihak ia menghormat i Khal if ah Ut sman r. a. sebagai pemimpin ummat yang t el ah dibaiat secara sah. Khal if ah Ut sman r. a. adalah sahabat karibnya dan kawan seperj uangan dalam menegakkan Isl am, dalam wakt u yang panj ang mereka t erikat ol eh t al i persaudaraan, karena masing-masing pernah menj adi menant u Rasul Al l ah s. a. w. Tet api di f ihak l ain, Khal if ah yang t el ah l anj ut usia it u t idak berdaya mengendal ikan pembant u-pembant unya. Bahkan kepada pembant u- pembant unya ia memberikan kepercayaan penuh. Berf ihak kepada Khalif ah berart i membel a Marwan dan kawan-kawannya yang t erang dibenci ol eh kaum musl imin. Berf ihak kepada kaum musl imin yang memberont ak, berart i mel awan Khal if ah yang sah. Usahanya unt uk menyadarkan Khal if ah t ent ang gawat nya akibat perbuat an pembant u-pembant unya, t idak pernah berhasil . Khal if ah Ut sman r. a. memang t erkenal sej ak dul u sebagai orang yang keras dal am berpegang pada pendiriannya. Pert ent angan bat in benar-benar bergolak dal am hat i Imam Al i r. a. Ia merasa waj ib menyel amat kan keadaan dari bencana f it nah, t et api apa daya j ika f ihak yang bersangkut an sendiri t idak menghiraukan nasehat -nasehat . Bahkan dal am keadaan yang sangat krit is it u Khal if ah Ut sman r. a. l ebih dekat kepada pembant u-pembant unya. Sement ara it u kaum pemberont ak makin hari makin hil ang kesabarannya. Bl okade t erhadap rumah kediaman Khal if ah t idak berhasil mengubah pendirian pemimpin yang sudah l anj ut usia it u. Para sahabat Rasul Al l ah s. a. w. yang l ain, sepert i Thal hah bin Ubaidil l ah, Zubair bin Al -Awwam dan Saad bin Abi Waqqash, posisi mereka hampir sama dengan posisi Imam Ali r. a. Nasehat - nasehat mereka sudah t idak mempan bagi Khal if ah. Padahal t unt ut an kaum musl imin yang beront ak benar-benar adil dan masuk akal . Set el ah pengepungan makin hari makin berl arut dan Khal if ah j uga t idak bersedia memenuhi t unt ut an kaum pemberont ak, akhirnya kaum pemberont ak mengambil j alan pint as. Mereka merencanakan pembunuhan diam-diam t erhadap Khal if ah Ut sman r. a. Rencana kaum pemberont ak ini cepat t ercium ol eh Imam Ali r. a. Ia segera memerint ahkan dua 79 orang put eranya, guna mel indungi kesel amat an Khalif ah: Berangkat l ah kal ian ke rumah Ut sman. Bawa pedang dan berj aga-j agal ah di ambang pint u rumahnya. Jaga, j angan sampai t erj adi suat u bencana menimpa Ut sman Tindakan pencegahan yang dil akukan oleh Imam Al i r. a. diikut i ol eh para sahabat Nabi Muhammad s. a. w. yang l ain. Thal hah dan Zubair j uga memerint ahkan put eranya masing-masing unt uk bersama-sama Al -Hasan r. a. dan Al -Husein r. a. mel indungi Khal if ah Ut sman r. a. Langkah-l angkah pencegahan yang diambil ol eh Imam Al i r. a. it u dit ul is. ol eh Said Al -Af ghaniy dal am bukunya Aisyah was Siyasah. Bahkan kat a penul is ini, ket ika kaum pemberont ak makin gusar dan menghuj ani rumah Khal if ah dengan anak panah, beberapa put era sahabat Rasul Al lah s. a. w. yang berj aga-j aga it u ada yang t erl uka, ant ara l ain Al -Hasan bi n Al i dan Muhammad bin Thal hah. Terlukanya put era-put era para t okoh Isl am it u menimbul kan kekhawat iran kaum pemberont ak, yang nampaknya di pimpin ol eh Muhammad bin Abu Bakar Ash shiddiq. Kal au orang-orang Bani Hasyim dat ang, kat a Muhammad bin Abu Bakar , dan mel ihat darah mengalir dari t ubuh Al -Hasan dan Al -Husein, mereka past i akan bert indak t erhadap kit a. Rencana kit a akhirnya akan gagal . Berdasarkan j alan f ikiran yang demikian, diusul kan kepada t eman-t emannya agar Khal if ah Ut sman dibunuh saj a secara diam-diam. Gugur di t angan pemberont ak Proses t erj adinya pembunuhan at as di ri Khal if ah Ut sman r. a. t ernyat a banyak dit el it i ol eh para sej arawan, t erut ama para penul i s sej arah Isl am. Ada beberapa versi yang muncul mengenai siapa sebenarnya yang membunuh Khal if ah Ut sman r. a. Said Al -Af ghaniy, yang bukunya dianggap aut ent ik ol eh para sej arawan menunj uk bahwa Muhammad bin Abu Bakar Ash Shiddiq- l ah yang merencanakan pembunuhan it u, t et api yang mel aksanakan rencana dua orang t emannya. Menurut Said Al -Af ghaniy, Muhammad bin Abu Bakar bersama dua orang t emannya memanj at dinding bel akang kamar Khal if ah. Ket ika it u Khal if ah sedang membaca Al -Quran dan hanya dit emani ol eh ist erinya yang bernama Nail ah. Set elah berhasil memasuki kamar Khal if ah, Muhammad langsung menyerbu Khal if ah. Lal u j anggut nya yang sudah memut ih dipegangnya keras-keras. Khal if ah dengan nada sedih berkat a: Lepaskan j anggut ku, hai put era saudaraku Jika ayahmu mel ihat perbuat an yang kau l akukan ini… aah, al angkah kecewanya dia Hat i Muhammad bin Abu Bakar j ust ru t erharu, cair dan l ul uh. Tanpa di sadari, t angan yang sedang memegang erat j anggut memut ih it u mengendor perl ahan-l ahan dan l epasl ah. Tet api mal ang, dua orang t eman Muhammad yang t urut masuk menyerbu t idak dapat menguasai hat inya masing-masing. Tombak pendek yang mereka pegang segera dihunj amkan ke l ambung Khal if ah Ut sman r. a. Seket ika it u j uga Khal if ah gugur. Nail ah yang menyaksikan adegan it u mel olong dan menj erit -j erit hist eris bersamaan dengan mel esat nya t iga orang pemuda it u l ari mel ompat j endel a. Nail ah t erus menerus menj erit : Amirul Mukminin t erbunuh Amirul Mukminin t erbunuh Dal am versi yang sama, t et api dengan pendekat an yang sedikit berbeda, buku yang berj udul Al - Iqdul Farid, j il id III, hal aman 78-82, j uga mengungkapkan proses pembunuhan at as diri Khalif ah Ut sman r. a. Segera set el ah mendengar berit a t ent ang t erbunuhnya Khal if ah Ut sman r. a. , Imam Al i r. a. t ermasuk orang pert ama yang menuj u ke kamar maut . Duka hat inya yang mendalam t erpancar t erang sekal i pada waj ahnya ket i ka menyaksikan sahabat nya gugur secara menyedihkan. Tet api waj ah sendu it u kemudian berubah merah padam wakt u ia menol eh kepada dua orang put eranya. Bagaimana ia bisa t erbunuh? Bukankah kal ian berdua sudah kuperint ahkan supaya berj aga-j aga di depan pi nt u rumahnya? t egor Imam Ali r. a. kepada dua orang put eranya dengan suara membent ak. Tampaknya kemarahan Imam Al i r. a. demikian hebat nya, sampai kedua orang put eranya it u 80 dipukul nya sendiri. Kemudian kepada Nail ah, j anda Khal if ah Ut sman r. a. yang sedang dirundung mal ang ia bert anya t ent ang siapa sebenarnya yang membunuh Khal if ah. Aku t ak t ahu, j awab Nailah. Yang kul i hat ada dua orang t ak kukenal masuk bersama Muhammad bin Abu Bakar… uj arnya sambil menangis. Lal u dicerit akan ol eh Nailah apa yang t el ah dil akukan ol eh Muhammad bin Abu Bakar. Ket ika Imam Al i r. a. mengecek ket erangan Nailah kepada Muhammad bin Abu Bakar, put era Khal if ah pert ama it u hanya mengat akan: Wanit a it u t idak berdust a. Aku memang masuk ke kamar it u dengan rencana hendak membunuh Ut sman. Tet api pada saat ia mengingat kan aku t ent ang ayahku, aku sadar kembal i dan bert aubat . Dengan nada sungguh-sungguh dan penuh penyesal an, put era Khal if ah Abu Bakar r. a it u kemudian mel anj ut kan kat a-kat anya: Demi Al l ah, aku t idak membunuhnya Menanggapi ket erangan Muhammad bin Abu Bakar it u, Nail ah pada l ain kesempat an berkat a kepada Imam Al i r. a. : Bahwa apa yang dikat akan ol eh Muhammad it u benar. Tet api dial ah yang membawa masuk dua orang pembunuh it u. Agak berbeda dengan dua riwayat t ersebut di at as, versi l ain l agi yang dit ul is ol eh sej arawan t erkemuka j uga, At -Thabariy, dal am bukunya Tarikh, j il id III, mengat akan pada hal aman 421 sebagai berikut : Seorang demi seorang memasuki kamar Khal if ah yang sedang membaca Al -Quran. Tapi orang- orang it u mundur kembali karena ragu-ragu hendak membunuh Khal if ah yang sudah l anj ut usia. Kemudian masukl ah Qut airah dan Saudan bin Hamran bersama seorang l agi yang dipanggil dengan nama Al -Gaf hiqiy. Dengan sebat ang besi yang dibawanya, Al -Gaf hiqiy menghant am Khal if ah Ut sman. Quran yang sedang dibaca ol eh Khal if ah dit endang sampai j at uh di depan orangt ua it u, kemudian memerah dibasahi cucuran darah yang mengal ir dari l uka-l uka Khal if ah. Saudan segera maj u unt uk menebas l eher Khal if ah, t et api ist erinya yang menyaksikan kej adian it u cepat -cepat bergerak maj u unt uk menahan pedang yang sedang diayun, sehingga put usl ah j ari-j arinya. Habis mel akukan pembunuhan kej am it u, t idak l upa mereka merampas benda-benda berharga yang ada dalam ruangan. Bahkan mereka mencoba mel ucut i perhiasan yang sedang dipakai ol eh anak-anak dan ist eri Khal if ah Ut sman. Tet api ket ika mereka mendengar pekik dan j erit para wanit a, t erpaksa mereka buru-buru l ari kel uar. Perist iwa t ersebut t erj adi pada t anggal 18 bul an Dzul hij j ah, t ahun 35 Hij riyah, yait u wakt u Khal if ah Ut sman genap berusia 82 t ahun. Terbunuhnya Khal if ah ket iga ini merupakan al amat buruk yang menandai akan t erj adinya krisis baru yang l ebih hebat l agi di kal angan ummat Isl am masa it u. Bagi Imam Al i r. a. sendiri, perist iwa it u menempat kan dirinya pada kedudukan yang serba sul it . Sebab t erbunuhnya Khal if ah berart i t erj adinya kekosongan pimpinan yang serius dan t ak mudah diat asi. Sedang wil ayah Isl am sudah sedemiki an l uasnya membent ang dari barat sampai ke t imur. Tokoh-t okoh sepert i Abu Suf yan bin Harb, Muawiyah bin Abi Suf yan, Marwan bin Al -Hakam, Abdul l ah bin Abi Sarah dan l ain-l ain, it ul ah pada hakekat nya yang menggal i l iang kubur bagi Khal if ah Ut sman r. a. Mereka it ul ah sebenarnya yang harus bert anggung j awab at as t erj adinya mal apet aka yang menimpa diri Khalif ah it u. Tet api rasa t anggung j awab it u t idak ada pada mereka. Malahan set el ah pemberont akan t erj adi dan Khal if ah mat i t erbunuh, mereka cepat - cepat membersihkan diri dan cuci t angan, sert a menj adikan Imam Al i r. a. sebagai kambing hit am.

Bab IX : DELAPAN HARI TANPA KHALIFAH