Sosialisasi kepada Peserta Didik Pelaksanaan Penilaian

72 Rubrik yang dibuat guru juga ada yang belum lengkap. Masih ada guru yang mengaku tidak mencantumkan kriteria dalam rubrik. Kriteria sangat penting dicantumkan dalam rubrik karena kriteria menjadi tolak ukur seberapa jauh peserta didik mencapai standar. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa walaupun semua guru sudah menggunakan rubrik, tetapi rubrik yang digunakan masih belum benar. Sementara itu, dari hasil analisis RPP, hanya guru yang menggunakan Kurikulum 2013 membuat rubrik untuk penilaian sikap dengan menggunakan pengamatan. Berikut ini contoh rubrik yang digunakan R1 dalam melakukan pengamtan sikap. Tabel 12: Contoh Rubrik Penilaian yang Digunakan R1 untuk Melakukan Pengamatan Sikap No. Nama Peserta didik Religius Jujur Tanggung Jawab Santun 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 3 4 … Keterangan: 1 = jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas. 2 = jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajegkonsisten. 3 = jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajegkonsisten. 4 = jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajegkonsisten.

e. Sosialisasi kepada Peserta Didik

Sebelum melakukan penilaian perlu dilakukan sosialisasi kepada peserta didik. Sosialisasi dilakukan terutama ketika guru akan mengadakan penilaian diri sendiri dan penilaian sesama teman. Sosialisasi dilakukan supaya peserta didik 73 melakukan tugas sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan supaya peserta didik mampu menilai temannya dengan baik dan sesuai dengan standar. Hanya sebagian kecil guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN se- Kecamatan Wates melakukan soasialisasi sebelum melakukan penilaian. Sosialisasi juga terlihat dalam pengamatan yang dilakukan pada R8, R11, dan R16. Sebelum melakukan penilaian, guru mensosialisasikan rubrik yang digunakan beserta kriteria pemberian skor. Penelitian Iswardah 2007 tidak menyebutkan sosialisasi kepada peserta didik sebagai salah satu langkah penerapan penilaian otentik. Sosialisasi kepada peserta didik sebenarnya tidak wajib dilakukan tetapi baik apabila dilakukan karena peserta didik lebih tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan skor dan nilai sesuai kriteria.

f. Pelaksanaan Penilaian

Setelah melakukan sosialisasi, dilakukan pelaksanaan penilaian otentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Saat pelaksanaan penilaian berlangsung, guru tidak hanya menggunakan satu model penilaian, tetapi menggunakan beberapa model yang saling terintegrasi. Penggunaan beberapa model ini bertujuan untuk meminimalkan adanya subjektivitas dari penilai. Misalnya penilaian yang diakukan oleh R16 pada kelas VII kompetensi dasar 10.1. Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas tokoh, keunggulan, dan alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai. Guru melakukan penilaian kinerja dengan menggunakan rubrik penilaian. Peserta didik selain melakukan kinerja berupa praktik bercerita juga melakukan penilaian antar teman, yaitu menilai temannya ketika sedang bercerita. Pelaksanaan 74 penilaian dengan menggunakan berbagai model penilaian ini akan membuat peserta didik berpikir kritis.

g. Pemberian Skor dan Nilai