Konsep retorika Dakwah menurut pipik dian irawati

syarat penting dalam retorika. Mulai dari bgaimana cara ia mengatur pernafasan, teknik membina suara dan berbicara. Semua harus diperhatikan dan diatur agar bicaranya bisa menjadi efektif. 2 Dari ketiga pengertian di atas retorika yang digunakan Umi Pipik Dian Irawati adalah Monologika Karena Pemakaian gaya retorika seperti ini jamaah dapat lebih paham dan apa yang disampaikan lebih dapat menyerap pesan dakwahnya. Karena pembicara hanya ada satu orang maka jamaah akan lebih terfokus padanya. Retorika pada dasarnya selalu digunakan dalam setiap dakwah dengan lisan, tidak ada dakwah dengan lisan tanpa menggunakan retorika. Oleh karena itu, retorika menjadi sesuatu yang penting untuk dimiliki setiap da’i. Dalam ilmu retorika seorang komunikator disaat berbicara harus melakukan persiapan-persiapan seperti, penguasaan materi, pemilihan topik, dan penyampaian pesan dengan bahasa yang baik karena itu semua akan menjadi syarat dalam mencapai keberhasilan dalam berdakwah, karena persiapan adalah setengah dari keberhasilan. Dalam berdakwah pasti apa yang disampaikan secara panjang lebar untuk itu pasti akan memakan waktu yang cukup banyak, jika seorang da’i atau da’iyah tidak menguasai retorika dan tidak mengemas materi yang akan dibawakan dengan baik maka jamaah akan mudah merasa bosan, tetapi jika seorang da’i atau da’iyah mempunyai ahli retorika dan mengemas materi 2 P. Dori Wuwur Hendrikus, Retorika Terampil berpidato, berdiskusi, berargumentasi, bernegosiasi,hal. 16-17 secara baik, maka dakwah yang disampaikannya akan didengarkan dan dipahami oleh jamaah. Yang harus diperhatikan pada retorika, dalam memulai berdakwah yaitu pendakwah mengawali dengan mengajak secara halus pendengar kedalam suasana santai agar materi yang disampaikan dapat dengan mudah menarik perhatian jamaah. Semua itu akan menarik perhatian pendengar jika seorang da’i atau da’iyah menyampaikannnya secara lembut dan tulus. Dalam retorika dakwah Pipik Dian Irawati beliau menggunakan intonasi yang bervariasi dan Sebelum berdakwah ia juga harus lebih dulu mengenal dan mengetahui jamaahnya dengan baik juga dapat melihat situasi jamaah serta mampu menyampaikan dakwahnya sesuai dengan klasifikasi audience. Ketika mad’u yang dihadapi kecil dalam hal ini tingkat sigor, maka intonasi suara lebih sering lembut, hal ini juga dapat ditemukan dalam proses retorika, yaitu usaha untuk melibatkan emosi dan rasio dari pihak mad’unya mereka merasa terlibat dengan masalah dan persoalan yang disajikan. 3 Ketika berdakwah dihadapan jamaah, beliau menampilkan gayanya dalam berdakwah, beliau sering juga menggunakan bahasa tubuh gesture seperti menggerakan tangan ke atas, ke samping, mimik wajah yang dibuat secara spontan, dan kontak mata kehadapan jamaah, sehingga dakwahnya dapat menarik perhatian jamaahnya. Hal tersebut sesuai dengan tiga prinsip pidato atau yang biasa disebut trisila pidato, yaitu 1. Pelihara kontak visual dan kontak mental dengan khalayak kontak. 3 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta:Gaya Media Pratama, 1997,hal.45 2. Gunakan lambing-lambang audiktif atau usahakan agar suara anda memberikan makna yang lebih baik kaya pada bahasa anda olah vocal 3. Berbicaralah dengan seluruh kepribadian anda: dengan wajah, tangan dan tubuh anda olah visual. 4 Seorang da’i haruslah pandai untuk mengenal dan mengetahui jamaahnya dengan baik juga dapat melihat situasi dan kondisi mad’u nya itu dari golongan apa. Atas, menengah atau awam maka sangat penting bagi dai mengenal mad’u yang akan didakwahinya. 5 Dan tanpa melihat kondisi jamaah maka dakwah kita pun tidak akan mengenai sasaran, dan dari sinilah dai atau da’iyah menentukan tema atau masalah apa yang harus dibahas di ceramahnya yang sesuai dengan keadaan jamaahnya. Salah satu ayat al-Quran bagi mereka yang menjalankan dakwah sebagaimana hendaknya para da’i melakukan dakwah sesuai dengan kadar kemampuan orang yang didakwahi dan dengan bahasa kaumnya dan bukan dengan bahasa yang tidak dipahami oleh mad’unya. 6 Seperti yang dikatakan oleh ibu Tati tentang cara berdakwah umi pipik yaitu cara penyampaian umi yang menggunakan bahasa-bahasa sederhana dan disesuaikan oleh kondisi jamaahnya sehingga apa yang umi sampaikan dapat lebih mudah dimengerti oleh jamaah dari berbagai kalangan. 7 Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat empat 4 A.H.Hasanuddin,Rhetorika Dakwah dan publisistik Dalam Kepemimpinan, Surabaya: PT.Usaha Nasional,1982, hal.5 5 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau. 6 Musthafa malaikah, manhaj Dakwah Yusuf AL-Qardhawi Harmoni antara Kelembutan dan ketegasan, Jakarta: Pustaka al-kautsar,2001, cet.ke-1,hal.21. 7 Wawancara pribadi dengan ibu Tati jamaah di kediaman umi pipik dian irawati.                       “Kami tidak mengutus seorang rosulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat member penjelasan dengan terag kepada mereka. Maka allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki, dan member petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki.dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”QS.Ibrahim:4 Ibu elok berpendapat tentang Pipik Dian Irawati bahwa retorika yang beliau gunakan sangatlah menarik. Beliau pandai memilih kata-kata ,dan kata- kata yang dgunakannya bervariatif melihat kualitas mad’u sehingga mad’u dapat dengan mudah memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 8 Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa sebelum berdakwah langkah pertama yang sangat penting sekali da’i lakukan adalah mengenal mad’u yang akan di dakwahi, agar pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i bisa menjangkau pikiran dan diterima baik oleh mad’u. seperti jika da’i sedang berceramah dengan para penjabat maka gaya bahasa yang beliau gunakan bahasa intelek sedangkan jika sedang berceramah dengan mad’u biasa beliau bisa menggunakan gaya bahasa yang sederhana tetapi mudah di mengerti. Fungsi retorika menurut umi Pipik Dian Irawati adalah agar mad’u senang dan mudah memahami apa yang disampaikan oleh da’i, tanpa retorika, dakwah akan sangat hambar dan monoton sehingga mad’u akan jenuh mendengarnya, maka dengan retorika dapat dikemas sedemikian rupa agar 8 Wawancara pribadi dengan ibu elok jamaah di kediaman umi pipik dian irawati. menarik perhatian mad’u dan kebutuhan tentang dakwah itu diterima dengan baik. 9 Retorika juga berfungsi Untuk menyediakan gambaran yang jelas tentang manusia terutama dalam hubungan kegiatan bertutur kata, termasuk ke dalam gambaran ini antara lain gambaran proses kejiwaan ketika ia terdorong untuk bertutur dan ketika ia mengidentifikasi pokok persoalan sampai retorika bertutur ditampilkan. Pengunaan humor saat berdakwah itu hanya selingan untuk menghidupkan suasana saat berdakwah itu sendiri. Tanpa humor pun, isi ceramah tetap mempunyai daya tarik yang kuat untuk mad’u, jadi humor itu bersifat sisipan, boleh ada atau tidak. Kembali lagi kepada karakter da’i dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh da’i itu sendiri. Yang terpenting mad’u mendengarkan dan meresapi pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i dengan baik. Menurut umi Pipik Dian Irawati , humor itu sangat penting. Walaupun hanya sebatas untuk pemanis dan pelengkap tetapi humor adalah salah satu usaha untuk keberhasilan da’i menarik perhatian mad’u dalam berdakwah. Karena jika kita menyampaikan pesan dakwahnya terlalu serius atau khusu’, maka akan menciptakan image terlalu serius dan mebosankan. 10 Dalam sejarah dimuka bumi ini dakwah merupakan aktifitas yang sudah lama sekali dilakukan oleh umat islam, sehingga proses berdakwah 9 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau 10 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau. sudah sangat melekat dengan umat islam dan hampir di seluruh berbagai aspek kehidupan masyarakat saat ini. Dakwah itu ibarat lampu penerangan kehidupan yang memberikan cahaya dan menerangi jalan kehidupan ke yang lebih baik. Dari kegelapan menuju ke terang benderang. Dakwah merupakan bagian terpenting untuk umat yang saat ini dilanda kegelisahan, banyaknya korupsi, kecurangan, kerusuhan,rapuhnya akhlak serta yang lainnya. Jelas disini dakwah merupakan ajakan merubah sesuatu yang buruk ke sesuatu yang lebih baik dan sempurna. Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk menyampaikan dakwah kepada muslim lainnya seperti umi Pipik Dian Irawati selalu mengatakan “Sampaikanlah walaupun hanya satu ayat”. 11 Untuk itu sebagai da’i dalam menyampaikan pesan dakwahnya harus memahami metode dalam berdakwah agar dakwahnya berhasil sempurna. Pada hakikatnya dakwah islam merupakan usaha mengaktualisasikan nilai-nilai iman teologis dalam suatu system kegiatan manusia di bidang kemasyarakatan yang dilakukan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam tantanan realitas individu dalam rangka mewujudkan nilai-nilai islam dalam berbagai kehidupan. Dakwah menurut Umi Pipik Dian Irawati adalah mengajak, menghimbau dan menganjurkan manusia kepada kebaikan dan bagaimana kita mampu mensyiarkan walaupun hanya satu ayat yang kita punya dengan menyampaikannya dengan ketetenangan hati. Di mulai dari diri sendiri, 11 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau. keluarga dn masyarakat agar senantiasa menjalankan perintah Allah dana menjauhkan larangannya. 12 Konsep dakwah Umi Pipik Dian Irawati sendiri hampir sama dengan pendapa-pendapat yang ada pada bab sebelumnya. Bahwa keduanya mengandung arti yaitu, dakwah adalah mengajak manusia menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rosulnya seta menjauhi larangannya. Metode dakwah yang beliau gunakan lebih sering menggunakan metode maui’izatul hasanah yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat- nasihat yang baik atau menyampaikan ajaran-ajaran islam dengan rasa kasih sayang sehingga nasihat dan ajaran islam yang beliau sampaikan itu dapat menyentuh hati mad’u. Adapun tujuan dakwah menurut Umi Pipik Dian Irawati salah satunya yaitu Amar ma’ruf Nahyi munkar, pada intinya mengajak mad’u ke jalan taqwa dan juga memberikan penjelasan tentang hak dn batil. Seorang da’i saat berdakwah harus mempunyai tujuan, sehingga dapat tercapai apa yang diharapkan dan dakwah itupun tidak sia-sia. Dan tujuan Umi menjadi motivator masyarakat dan mengajak mad’u senantiasa menjalankan perintahnya dan menjauhi apa yang dilarangnya. 13 Maka sekali lagi saya ingin katakana bahwa tujuan dakwah adalah mengajak manusia kejalan yang baik dan di ridhoi oleh Allah SWT. Dakwah itu merupakan tugas yang sngat mulia. Andai kata orang yang kita ajak ikut ke 12 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau. 13 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau. jalan yang kita serukan maka di mata Allah itu merupakan kebaikan yang luar biasa. Melihat dari tujuan dakwah tesebut, sebenarnya dakwah sudah semakin mudah menerapkannya dengan seiring perkembangan dunia, maka dakwah pun semakin berkembang. Metode-metode dan strategi-strategi yang digunakan oleh da’i-da’i bisa lebih efektif dan efisien serta harapan dari sebuah dakwah bias tereliasikan. Da’i-da’i tidak terlepas mengacu kepada metode yang ditawarkan oleh al-Quran, yaitu dengan Hikmah walmauidzhotil hasanah wal mujaddallah. Begitu pun halnya dengan beliau mengacu pada metode tersebut. 14 Umi Pipik Dian Irawati menyatakan bahwa perkembangan dakwah saat ini sebenarnya sudah sangat berkembang pesat terlebih di dukung dengan media-media komunikasi yang semakin terbuka untuk menyiarkan agama islam, jadi tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak bisa menyampaikan suatu risalah. Jika seseorang tidak mampu melakukan dakwah dengan lisan maka berpeluang menyampaikan dakwah tersebut melalui media-media yang ada pada saat ini. 15 Umi Pipik Dian Irawati termasuk salah satu ustadzah yang konsisten dalam berdakwah, namun beliau pun tetap bias membagi waktunya untuk kepentingan pribadi, kepentingan keluarga dan kepentingan umat. Beliau tidak kenal lelah dalam berdakwah demi syiarnya agama Allah Di muka bumi serta tegaknya “Amar ma’ruf Nahyi munkar”. Oleh Karena itu dakwah seharusnya 14 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau. 15 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau. dilakukan dengan baik agar isi dakwah itu dapat tersampaikan dengan baik oleh mad’u.

B. Penerapan retorika dalam dakwah Pipik Dian Irawati.

Penerapan dakwah yang efektif menurut Umi Pipik Dian Irawati, yaitu dengan mengetahui peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi saat ini atau dapat dikatakan hal-hal yang sedang banyak dijadikan pembicraan saat ini karena ini Sesutu yang factual dan akurat menjadi sebuah bahan retorika. Menurut Umi Pipik Dian Irawati bahwa dalam brdakwah ada factor- faktor atau aspek dalam berdakwah yaitu ikhlas dan sabar. Menurut umi retorika dengan dakwah juga sangat behubungan karena dakwah adalah mengajak atau menyeru kepada kebaikan dan maka retorika adalah sebagai alat untuk bagaimana dakwah itu menjadi enak dan nyaman untuk didengar dan dipahami oleh jamaah. Saat berdakwah seorang da’i harus memiliki seni dan gaya penyampaian maka disitulah retorika berperan untuk keberhasilan dakwah itu sendiri. 16 Penerapan retorika dakwah sangat penting demi menunjang keberhasilan dalam berdakwah. Penerapan retorika dakwah harus tepat pada tujuan dan sasaran mengingat bervariasinya tingkat kesadaran dan kemampuan daya nalar masyarakat. Dalam pelaksanaan retorika dakwah beliau mempersiapkan tahapan-tahapan, seperti menguasai dan menentukan topic yang akan di bahas, dan penyampaian dengan gaya bahasa yang baik, serta humor yang membangunkan suasana jama’ah. Untuk memudahkan 16 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau penulis dalam melakukan jawaban terhadap penerapan retorika dakwah yang beliau gunakan, maka penulis membaginya dalam beberapa langkah, yaitu:

1. Persiapan sebelum berdakwah

Pada hakikatnya setiap da’i ingin memperoleh pengaruh yang maksimal pada dakwah yang disampaikannya agar berhasil dan tepat pada sasarannya. Dakwah harus dilakukan dengan baik dan tepat dengan menggunakan retorika. Persiapaan adalah salah satu faktor yang mendukung keberhasilan dalam berdakwah, karena persiapan untuk mencapai keberhasilan. Menurut beliau persiapan fisik itu penting dan sangat diperlukan agar saat kita berdakwah dalam kondisi fit, kemudian kita juga harus menguasai materi yang akan kita sampaikan sesuai dengan tema. Lalu jika keduanya sudah kita siapkan dengan baik kemudian kita niatkan semata- mata dakwah kita karena Allah “Lillahi Ta’Ala” agar dakwah yang kita sampaikan dapat berjalan dengan lancar dan sampai ke hati mad’u. sebab persiapan fisik pun tidak cukup dalam berdakwah dengan persiapan batin pun kita akan selalu berpengang pada Allah SWT meminta bimbingan dari-Nya agar apa yang kita sampaikan benar-benar datangnya dari Allah, jadi dakwah yang kita sampaikan itu tidak menyimpang. Adapun persiapan beliau secara bathin yaitu: a. Sholat Dhuha b. Sholat Hajat c. Sholat Tahajud d. Puasa Persiapan bathin tujuannya karena semata-mata dakwah itu “Minnallahi Wa Illahi” dari Allah dan hanya untuk Allah. Karena kedua persiapan itu tidak dapat dipisahkan. Maka agar mad’u tetap memperhatikan kita alam berdakwah kita selalu memohon kepada Allah agar dibimbing dalam berdakwah dan tidak melukai hati seseorang. 17 Sebagai seorang da’i harus mengetahui dan menyesuaikan diri kepada kondisi mad’u dalam berdakwah. Menurut umi ada klasifikasi mad’u yang beragama islam, yang harus disesuaikan oleh da’i dalam berdakwah sebagai berikut :  Golongan umat islam yang matang dalam beragama, yaitu mereka yang menyadari bahwa mereka berawal dari allah dan akan kembali kepada Allah SWT. Cara berdakwah kepada orang yang matang dalam beragama yaitu dengan mengajak mereka untuk selalu istiqomah dalam menjalankan pengbdian diri yang ikhlas kepada Allah SWT.  Golongan umat islam yang berada dipertengahan, yaitu mereka yang belum matang dalam beragama, mereka berada dalam golongan ittiba yaitu mengikuti kepada orang yang mengerti dan mengetahui dari mana sumber ajaran tersebut, namun mereka belum memfokuskan diri untuk mendalami tentang pengetahuan agama islam. Cara berdakwah kepada orang yang berada dipertengahan dalam beragama yaitu dapat mengajak mereka untuk mencapai kepada kematangan dalam beragama atau lebih 17 Wawancara pribadi dengan pipik dian irawati, pada tanggal 12 mei 2014 di kediaman beliau.