5. Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari
segi okupasional profesi atau pekerjaan berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri administrator.
6. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari jenis
kelamin berupa golongan pria dan wanita. 7.
Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya,
narapidana.
31
C. Media Dakwah
Media dakwah adalah peralatan dakwah yang digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan materi dakwah.
32
Di zaman sekarang ini, jenis-jenis media atau sarana dakwah sangat banyak jumlahnya, antara lain :
radio, video, rekaman , televise, majalah, dan internet. Dengan banyaknya media dakwah yang tersedia, seorang da’I memilih salah satu atau beberapa
media saja yang sesuai dengan tujuan atau hendak yang ingin dicapai sehingga apa yang menjadi tujuan dakwah tercapai dengan efektif.
D. Tujuan Dakwah
Pada dasarnya dakwah dimaksudkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi umat manusia baik dalam kehidupan mereka dunia
maupun di akhirat kelak.
33
Ditinjau dari aspek psikologis tujuan dakwah untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengalaman ajaran
31
Wahidin Saputra,
Pengantar Ilmu
Dakwah,Jakarta: PT
Raja Grafindo
Persada,2011,cet-1 h.279-280
32
Wardi Bachtiar,Metode Penelitian Ilmu Dakwah,Ciputat: logos,1997,hal.34
33
Dr. A. Ilyas Ismail, M.A, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, Jakarta: Penamadani,2006, cet-1, h.140
agama yang disampaikan oleh seorang da’i.sehingga ruang lingkup dakwah meliputi masalah pembentukan mental dan pengembangan motivasi yang
bersifat positif dalam segala aspek kehidupan
E. Bentuk-Bentuk Dakwah
a. Dakwah bi al-Lisan
Dakwah bi al-lisan ini dilakukan dengan menggunakan lisan, antara lain qaulun ma’rufun, dengan berbicara dalam pergaulan sehari-hari yang
disertai dengan misi agama, yaitu agama islam. b. Dakwah bi al-hal
Dakwah ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang langsung menyentuh kepada masyarakat sebagai obyek dakwah atau berdakwah
melalui perbuatan, melalui tutur kata , tingkah laku, sampai dengan pada kerja bentuk nyata seperti mendirikan panti asuhan, fakir miskin, sekolah-
sekolah, rumah ibadah dan lain sebaginnya.
34
c. Dakwah bi al-Qalam Dalam konteks ini, tulisan memiliki dua fungsi, pertama, sebagai alat
komunikasi ide yang produknya berupa ilmu pengetahuan.Kedua, sebagai alat komunikasi ekspresi yang produknya berupa karya seni.
35
F. Hubungan Retorika Dengan Dakwah.
Hubungan Retorikadengan dakwah sangatlah erat.Dalam komponen kegiatan dakwah dan retorika memiliki keterkaitan.Terutama hal ini dapat
dilihat dari segi media yang digunakan.
34
Rafi’uddin, dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, h.24
35
Nurul Badrutaman, Op Cit, h.175
Dalam bukunya “Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi” T.A Latief Rosydi menyebutkan hubungan retorika dengan dakwah “
kemampuan dalam kemahiran menggunakan bahasa adalah masalah pokok dalam menyampaikan dakwah. Karena itu antara dakwah disana ada retorika.
Kesuksesan seeorang dai dalam berdakwah lebih banyak ditunjang dan ditentukan oleh kemampuan retorika yang dimiliki oleh da’I tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka sangatlah jelas bahwa retorika dan dakwah sangat erat hubungannya.Retorika dapat dikatakan sebagai alat dan saran
untuk mencapai tujuan dakwah tersebut. Dengsn kata lain keberhasilan dan kegagalan da’I dalam berdakwah tergantung pada retorika nya karena retorika
sama dengan seni pidato.