74
5.2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dilakukan untuk mengetahui gambaran frekuensi responden dari penelitian ini dengan hasil sebagai berikut:
5.2.1. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di
Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Berdasarkan hasil yang diperoleh menujukkan persentase karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di kolam renang Bulungan dan Ragunan
sebagai berikut:
Tabel 5.1 Distribusi Jenis Kelamin Pengguna Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan Tahun 2015
Jenis Kelamin
N Laki Laki
70 62,5
Perempuan
42 37,5
Total
112 100
Pada tabel 5.1 didapatkan persentase pengguna kolam renang pemerintah Jakarta Selatan yang paling banyak adalah laki
– laki sebanyak 70 orang 62,5.
5.2.2. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di
Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Berdasarkan hasil yang diperoleh menujukkan persentase karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di kolam renang Bulungan dan Ragunan
sebagai berikut:
75
Tabel 5.2 Distribusi Jenis Pekerjaan Pengguna Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan Tahun 2015
Pekerjaan N
SMA
37 33,03
SMK 3
2,7 SMP
1 0,89
Mahasiswa
47 41,96
Karyawan
12 10,71
IRT
12 10,71
Total
112 100
Pada tabel 5.2 didapatkan persentase jenis pekerjaan pengguna kolam renang pemerintah Jakarta Selatan yang paling banyak yaitu mahasiswa
sebanyak 47 orang 41,96.
5.3. Gambaran Pengguna Kolam Renang Dengan Keluhan Iritasi Mata di Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Berdasarkan hasil yang diperoleh menujukkan persentase gambaran pengguna kolam renang dengan keluhan iritasi mata di kolam renang
Bulungan dan Ragunan sebagai berikut:
Tabel 5.3 Distribusi Pengguna Kolam Renang Dengan Keluhan Iritasi Mata di Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan Tahun 2015
Keluhan Iritasi Mata N
Ada Keluhan
74 66,08
Tidak Ada Keluhan
38 33,92
Total
112 100
Pada tabel 5.3 didapatkan persentase pengguna kolam renang pemerintah Jakarta Selatan ada 74 orang 66,08 yang mengalami keluhan
iritasi mata.
76
5.4. Gambaran Parameter Kadar Sisa Klor, Waktu Kontak Klor dan pH Di Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Berdasarkan hasil yang diperoleh menujukkan persentase gambaran parameter kadar sisa klor, waktu kontak klor dan pH di kolam renang
Bulungan dan Ragunan sebagai berikut:
Tabel 5.4 Hasil Pemeriksaan Kadar Sisa Klor di Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan Tahun 2015
Hari, Tanggal Tahun
Kadar Sisa Klor mgL
Keterangan Kamis, 28 Mei 2015
0,3 mgL Memenuhi Syarat
Jumat, 29 Mei 2015 0,2 mgL
Memenuhi Syarat
Sabtu, 30 Mei 2015
3 mgL Tidak Memenuhi
Syarat
Minggu, 31 Mei 2015
3 mgL Tidak Memenuhi
Syarat
Kamis, 04 Juni 2015
0,6 mgL Tidak Memenuhi
Syarat
Jumat, 05 Juni 2015 0,5 mgL
Memenuhi Syarat
Sabtu, 06 Juni 2015
0,5 mgL Memenuhi Syarat
Minggu, 07 Juni 2015
0,6 mgL Tidak Memenuhi
Syarat Pada tabel 5.4 dari semua 8 hari hasil pemeriksaan kadar sisa klor,
didapatkan 4 hari memenuhi syarat dan 4 hari tidak memenuhi syarat pada sampel air kolam renang pemerintah Jakarta Selatan, yaitu pada hari Sabtu
30 Mei 2015 dan Minggu 31 Mei 2015 dengan kadar sisa klor 3 mgL, serta hari Kamis 04 Juni 2015 dan Minggu 07 Juni 2015 dengan kadar sisa
klor 0,6 mgL.
77
Tabel 5.5 Distribusi Pengguna Kolam Renang Pada Parameter Kadar Sisa Klor Memenuhi Syarat Dan Tidak Memenuhi Syarat di Kolam Renang
Pemerintah Jakarta Selatan Tahun 2015 Kadar Sisa
Klor Pengguna
Kolam Renang N
Tidak Memenuhi
Syarat
65 58,04
Memenuhi Syarat
47 41,96
Total 112
100 Pada tabel 5.5 didapatkan persentase pengguna kolam renang yang
paling banyak berenang pada saat parameter kadar sisa klor tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 65 orang 58,04 .
Tabel 5.6 Distribusi Waktu Kontak Klor Pengguna Kolam Renang di Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan Tahun 2015
Waktu Kontak Klor N
10 – 15 Menit
58 51,78
15 Menit
54 48,22
Total
112 100
Pada tabel 5.6 didapatkan persentase waktu kontak klor pengguna kolam renang pemerintah Jakarta Selatan paling banyak pada waktu kontak
klor 10 – 15 menit sebanyak 58 orang 51,78.
78
Tabel 5.7 Hasil Pemeriksaan Kadar pH di Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan Tahun 2015
Hari, Tanggal Tahun
Kadar pH Keterangan
Kamis, 28 Mei 2015
7,6 mgL Memenuhi Syarat
Jumat, 29 Mei 2015
7,6 mgL Memenuhi Syarat
Sabtu, 30 Mei 2015
6,4 mgL Tidak Memenuhi
Syarat
Minggu, 31 Mei 2015
6,4 mgL Tidak Memenuhi
Syarat
Kamis, 28 Mei 2015
6,4 Memenuhi Syarat
Jumat, 29 Mei 2015
6,8 Memenuhi Syarat
Sabtu, 30 Mei 2015
6,4 Tidak Memenuhi
Syarat
Minggu, 31 Mei 2015
6,8 Tidak Memenuhi
Syarat Pada tabel 5.7 dari semua 8 hari hasil pemeriksaan kadar pH,
didapatkan 4 hari memenuhi syarat dan 4 hari tidak memenuhi syarat pada sampel air kolam renang pemerintah Jakarta Selatan, yaitu pada hari Sabtu
30 Mei 2015 dan Minggu 31 Mei 2015 dengan kadar pH 6,4 mgL serta hari Kamis 04 Juni 2015 dan Minggu 07 Juni 2015 dengan kadar pH 6,4.
Tabel 5.8 Distribusi Pengguna Kolam Renang Pada Parameter Kadar pH Memenuhi Syarat Dan Tidak Memenuhi Syarat di Kolam Renang Bulungan
Jakarta Selatan Tahun 2015 Kadar pH
Pengguna Kolam Renang
N Tidak
Memenuhi Syarat
65 58,04
Memenuhi Syarat
47 41,96
Total
112 100
79
Pada tabel 5.8 didapatkan persentase pengguna kolam renang yang paling banyak berenang pada saat parameter kadar pH tidak memenuhi syarat
yaitu sebanyak 65 orang 58,04 .
5.5. Hubungan Kadar Sisa Klor Dengan Keluhan Iritasi Mata Pada Pengguna Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Hasil analisis hubungan antara kadar sisa klor terhadap keluhan iritasi mata di kolam renang Bulungan dan Ragunan sebagai berikut:
Tabel 5.9 Analisis Hubungan Kadar Sisa Klor Terhadap Keluhan Iritasi Mata Pada Pengguna Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Tahun 2015 Keluhan Iritasi Mata
Total p -
value OR
Sisa Klor
Ada Keluhan
Tidak Ada
Keluhan
Tidak Memenuhi
Syarat
53 81,5
12 18,5
65 100
0,000 5,468
2,336-12,800
Memenuhi Syarat
21 44,7
26 55,3
47 100
Total
74 66,1
38 33,9
112 100
Pada tabel 5.9 menunjukkan hasil analisis hubungan antara kadar sisa klor terhadap keluhan iritasi mata pada pengguna kolam renang, yang paling
banyak mengalami keluhan iritasi mata pada saat sisa klor tidak memenuhi syarat yaitu 53 responden 81,5. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh
nilai p = 0,000 p-value0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara kadar sisa klor terhadap keluhan iritasi mata pada
pengguna kolam renang Pemerintah Jakarta Selatan tahun 2015. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR sebesar 5,468 95CI : 2,336
– 12,800 yang
80
berarti bahwa kolam yang tidak memenuhi syarat dapat memberikan efek sebesar 5,468 kali terkena keluhan iritasi mata pada pengguna kolam renang.
5.6. Hubungan Waktu Kontak Klor Dengan Keluhan Iritasi Mata Pada Pengguna Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Hasil analisis hubungan antara waktu kontak klor terhadap keluhan iritasi mata di kolam renang Bulungan dan Ragunan sebagai berikut:
Tabel 5.10 Analisis Hubungan Waktu Kontak Klor Terhadap Keluhan Iritasi Mata Pada Pengguna Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Tahun 2015 Keluhan Iritasi Mata
Total p -
value OR
Waktu Kontak
Klor
Ada Keluhan
Tidak Ada
Keluhan
10 – 15
Menit
40 59,7
27 45,5
67 100
0,183 1,693
0,790-3,629
15 Menit
21 46,7
24 53,3
45 100
Total 61
54,5 51
45,5 112
100 Pada tabel 5.10 menunjukkan hasil analisis hubungan antara waktu
kontak klor terhadap keluhan iritasi mata pada pengguna kolam renang yang paling banyak dengan waktu kontak klor 10
– 15 menit yaitu sebanyak 40 responden 59,7. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,183
p-value0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara waktu kontak klor terhadap keluhan iritasi mata pada
pengguna kolam renang Pemerintah Jakarta Selatan tahun 2015. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR sebesar 1,693 95CI : 0,790
– 3,629 yang berarti bahwa kolam berenang dengan waktu kontak klor selama 10
– 15
81
menit dapat berisiko 1,693 kali terkena keluhan iritasi mata pada pengguna kolam renang.
5.7. Hubungan Kadar pH Dengan Keluhan Iritasi Mata Pada Pengguna Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan
Hasil analisis hubungan antara kadar pH terhadap keluhan iritasi mata di kolam renang Bulungan dan Ragunan sebagai berikut:
Tabel 5.11 Analisis Hubungan Kadar pH Terhadap Keluhan Iritasi Mata Pada Pengguna Kolam Renang Pemerintah Jakarta Selatan Tahun 2015
Keluhan Iritasi Mata Total
p - value
OR pH
Ada Keluhan
Tidak Ada
Keluhan
Tidak Memenuhi
Syarat
53 81,5
12 18,5
65 100
0,000 5,468
2,336-12,800
Memenuhi Syarat
21 44,7
26 55,3
47 100
Total
74 66,1
38 33,9
112 100
Pada tabel 5.11 menunjukkan hasil analisis hubungan antara kadar pH terhadap keluhan iritasi mata pada pengguna kolam renang, yang paling
banyak mengalami keluhan iritasi mata pada saat kadar pH tidak memenuhi syarat yaitu 53 responden 81,5. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh
nilai p = 0,000 p-value0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara kadar pH terhadap keluhan iritasi mata pada
pengguna kolam renang Pemerintah Jakarta Selatan tahun 2015. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR sebesar 5,468 95CI : 2,336
– 12,800 yang berarti bahwa kolam yang tidak memenuhi syarat memberikan efek sebesar
5,468 kali terkena keluhan iritasi mata pada pengguna kolam renang.
82
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Keterbatasan Penelitian
1. Penentuan pengguna kolam renang mengalami keluhan iritasi mata tidak melakukan pemeriksaan organ mata secara khusus kepada
masing – masing responden. Hanya berdasarkan laporan dari hasil
observasi antara lain, mata terasa panas, mata terasa perih, penglihatan kabur, memerah dan mata terasa gatal. Tidak menggunakan diagnosis
dokter karena tidak memungkinkan dari segi biaya untuk menelusuri hal tersebut
2. Penelitian ini tidak mengukur konsentrasi klor yang bergabung dengan senyawa lain sebagai akibat proses sanitasi air kolam renang
3. Kemungkinan terjadinya bias informasi, merupakan keterbatasan kemampuan responden untuk mengingat kembali secara lengkap apa
yang sudah dilakukan, karena menyangkut kemampuan setiap responden untuk mengingat kembali dengan pasti terutama untuk
variabel waktu kontak klor 4. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
accidental sampling , dan ini merupakan salah satu keterbatasan
penelitian karena dalam pengambilan responden sebagai sampel, hanya yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dan sesuai
dengan kriteria.