51
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Pemerintah Indonesia telah memberikan rekomendasi tentang persyaratan kolam renang yang sehat dan bersih. Variabel penelitian ini
diambil berdasarkan
Peraturan Menteri
Kesehatan RI
No. 416MenkesPerIX1990 tentang kualitas air kolam renang dan keluhan
kesehatan pengguna yang pada lampirannya memuat syarat kualitas air kolam renang secara fisik, kimia dan mikrobiologi. Sanitasi dan pengolahan air ko-
lam renang serta pemeriksaan kualitas air perlu diperhatikan. Namun, tidak semua variabel dijadikan peneliti sebagai variabel independen. Berikut
variabel yang tidak diteliti, yaitu: a. Parameter Fisika
Kualitas fisik air dapat dilihat dari indikator bau, kejernihan, dan adanya benda terapung. Berdasarkan aspek
tersebut, diketahui bahwa parameter fisik yang normal secara tidak langsung berimplikasi terhadap keadaan kesehatan pengguna air,
tentunya tidak akan berpengaruh besar terhadap keadaan kesehatan khususnya iritasi mata pada perenang, sehingga variabel parameter
fisika ini tidak diteliti.
52
b. Parameter Biologi Berdasarkan aspek parameter biologis, pada air kolam
renang syarat mikrobiologi adalah jumlah kuman dan perkiraan terdekat jumlah kuman golongan coliform total coliform. Namun,
pada penelitian ini parameter biologis tidak diteliti karena variabel yang ingin diteliti adalah klorin pada parameter kimia. Parameter
biologis bertolakbelakang dengan parameter kimia, misalnya dengan kadar sisa klor yang terjaga atau semakin tingginya kadar
sisa klor maka jumlah kuman atau total coliform sudah pasti menurun atau tidak ada sama sekali. Lalu, keterbasan dana
penelitian untuk melakukan pemeriksaan secara biologis juga menjadi alasan tidak ditelitinya variabel parameter biologi.
c. Parameter Kimia Berdasarkan parameter kimia yang dapat berpotensi
menyebabkan keluhan iritasi mata terdapat dua indikator yang tidak dijadikan variabel penelitian yaitu: Aluminium Al dan
kesadahan. Pada penelitian ini, kedua indikator tersebut tidak diteliti karena keterbatasan dana penelitian untuk melakukan
pemeriksaan secara laboratorium. Kolam renang menggunakan klorinasi sebagai metode sanitasi
untuk mempertahankan agar air kolam renang tetap terjaga kualitasnya. Klorinasi adalah metode yang menggunakan gas klorserbuk klor sebagai
desinfektan. Penggunaan desinfektan klor dalam konsentrasi yang
53
kurang dapat menyebabkan desinfektan yang ada di kolam renang tidak bekerja secara optimal dan dapat membuat iritasi mata pada pengguna
kolam renang. Sedangkan penggunaan kaporit dengan konsentrasi yang berlebih dapat meninggalkan sisa klor dan pH yang menimbulkan dampak
buruk bagi kesehatan seperti iritasi mata. Berdasarkan alasan yang telah dikemukan, maka kerangka konsep
dari variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen yang meliputi sisa
klor, pH
dan waktu
kontak klor
sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Sisa Klor Keluhan Iritasi Mata
Pada Pengguna Kolam Renang
pH Waktu kontak klor
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
54
3.2. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional