Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

24 kolam renang terhadap keluhan iritasi mata bagi pengguna kolam renang.

1.5.2. Unit Pengelola Kolam Renang Bulungan dan Ragunan

Memberikan informasi serta masukan untuk pengelola kolam renang Bulungan Jakarta Selatan tentang kualitas kimia air kolam renang sebagai bahan untuk pengembangan dan penyempurnaan instalasi pengolahan air dan sanitasi kolam renang Bulungan dan Ragunan Jakarta Selatan

1.5.3. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan

Dapat memberikan informasi awal dalam rangka upaya pengendalian risiko kesehatan akibat pajanan klorin terutama pada kolam renang dan menjadi bahan pertimbangan dalam peningkatan penyediaan kolam renang yang baik bagi masyarakat di Provinsi DKI Jakarta.

1.5.4. Peneliti

Dapat meningkatkan pengetahuan dan kesempatan untuk aplikasi teori kesehatan lingkungan yang telah didapat di bangku kuliah. Melatih berpikir ilmiah dan informasi tentang hubungan klorin air kolam renang terhadap keluhan iritasi mata dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berjudul ―Analisis Klorin Terhadap Keluhan Iritasi Mata Pada Pengguna Kolam Renang Pemerintah Di Jakarta Selatan Tahun 25 2015 ‖. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa peminatan Kesehatan Lingkungan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di kolam renang Bulungan dan Kolam Renang Ragunan April - Juni 2015 bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar sisa klor, waktu kontak klor, pH terhadap keluhan iritasi mata pada pengguna kolam renang. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional . Responden pada penelitian ini adalah pengguna kolam renang di Bulungan dan Ragunan. Pengambilan sampel menggunakan teknik acccidental sampling , dan responden akan di wawancarai dan di observasi apakah mengalami keluhan iritasi mata. Data yang digunakan merupakan data primer hasil pengukuran kadar sisa klor, waktu kontak klor, dan pH pada air kolam renang di Kolam Renang Bulungan dan Ragunan Jakarta Selatan Tahun 2015. 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Iritasi Mata

Iritasi mata adalah peradangan pada konjungtiva dan penyakit ini adalah penyakit mata yang paling umum di dunia. Karena lokasinya, konjungtiva terpajan oleh banyak mikroorganisme dan faktor – faktor lingkungan lain yang mengganggu Vaughan, 2010. Penyakit ini bervariasi mulai dari yang ringan dengan mata berair sampai iritasi mata berat dengan banyak sekret purulen kental Hurwitz, 2009. Penyakit mata akan memberikan keluhan berupa mata merah, mata terasa gatal, mata kotor atau belek, mata terasa sakit dan banyak air mata. Bila terdapat salah satu gejala tersebut maka diperlukan pemeriksaan mata dan perawatan khusus. Mata terlihat merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang terjadi pada peradangan mata akut misalnya konjungtivitis. Bila terjadi pelebaran pembuluh darah arteri konjungtiva posterior dan arteri siliar anterior maka akan terjadi mata merah. Melebarnya pembuluh darah konjungtiva atau injeksi konjungtival dapat terjadi akibat pengaruh mekanis, alergi, mata kering dry eyes, kurang tidur, iritasi akibat klorida, asap dan benda asing, ataupun injeksi pada jaringan konjungtiva. Gejala umum pada konjungtivitis adalah mata merah, sekret atau mata kotor, dan pedas seperti kelilipan. Konjungtivitis akan mengenai kedua mata akibat mengenai mata yang sebelahnya. Bila hanya terdapat pada satu mata maka ini biasanya hanya disebabkan alergi atau moloskum kontagiosum Ilyas, 2008.