27
2.1.1. Pembagian Iritasi Mata
2.1.1.1. Iritasi Mata Bakteri
Iritasi mata bakteri adalah inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri. Pada iritasi mata ini biasanya pasien datang dengan keluhan
mata merah, sekret pada mata dan panas pada mata James, 2005.
2.1.1.2. Iritasi Mata Virus
Iritasi mata viral adalah penyakit umum yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus, dan berkisar antara penyakit berat yang dapat
menimbulkan cacat hingga infeksi ringan yang dapat sembuh sendiri dan dapat berlangsung lebih lama daripada iritasi mata bakteri Vaughan, 2010.
2.1.1.3. Iritasi Mata Alergi
Iritasi mata alergi adalah bentuk alergi pada mata yang paling sering dan disebabkan oleh reaksi inflamasi pada konjungtiva yang diperantarai
oleh sistem imun Cuvillo dkk., 2009. Reaksi hipersensitivitas yang paling sering terlibat pada alergi di konjungtiva adalah reaksi hipersensitivitas tipe 1
Majmudar, 2010. 2.1.1.4. Iritasi Mata Jamur
Iritasi mata jamur paling sering disebabkan oleh Candida albicans dan merupakan infeksi yang jarang terjadi. Penyakit ini ditandai dengan
adanya bercak putih dan dapat timbul pada pasien diabetes dan pasien dengan keadaan sistem imun yang terganggu. Selain Candida sp, penyakit ini
28
juga dapat disebabkan oleh Sporothrix schenckii, Rhinosporidium serberi, dan Coccidioides immitis walaupun jarang Vaughan, 2010.
2.1.1.5. Iritasi Mata Parasit
Iritasi mata parasit dapat disebabkan oleh infeksi Thelazia californiensis
, Loa - loa, Ascaris lumbricoides, Trichinella spiralis, Schistosoma haematobium
, Taenia solium dan Pthirus pubis walaupun jarang Vaughan, 2010.
2.1.1.6. Iritasi Mata Kimia
Iritasi mata kimia-iritatif adalah iritasi mata yang terjadi oleh pemajanan substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis. Substansi -
substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis dapat menyebabkan iritasi mata, seperti asam, klorin, alkali, asap dan angin, dapat menimbulkan
gejala - gejala berupa nyeri, pelebaran pembuluh darah, dan fotofobia. Iritasi mata ini dapat diatasi dengan penghentian substansi penyebab dan pemakaian
tetesan ringan Vaughan, 2010. Mata adalah sesuatu yang tidak dapat digantikan dan sangat mudah
rusak bila terkena zat - zat kimia. Permukaan pada mata sangat lunak terdiri dari kornea yang transparan, permukaannya terdapat suatu lapisan sel.
Seseorang yang matanya terkena dengan zat kimia mempunyai motivasi yang tinggi untuk secepatnya menghilangkan zat kimia tersebut. Lapisan
permukaan dari sel akan dirusak oleh zat kimia. Air yang dikandung kornea berubah dengan tidak adanya sel - sel ini, menyebabkan mata terasa perih,
panas dan gatal. Namun, sel - sel ini biasanya akan tumbuh kembali, bila
29
korneanya sendiri dalam keadaan utuh, kerusakan bersifat sementara. Beberapa senyawa kimia reaktif sangat berbahaya pada mata, kebanyakan
kecelakaan pada mata disebabkan oleh zat asam, zat basa, pelarut, dan deterjen. Asam dan basa merusak lapisan permukaan sel, dan dapat
menyebabkan kerusakan struktural luka dan buta. Kadar klorin yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan iritasi mata. Pajanan sisa klor
yang kurang atau melebihi syarat di kolam renang dapat menyebabkan iritasi mata WHO, 2006.
2.1.1.7. Iritasi Mata Lain