Sifat Pelaksanaan Khiyar Dalam Pasar

62 dapat kembalikan. Hal ini untuk mendorong pembeli agar sebelum akad berlangsung perlu berpikir matang-matang supaya tidak menyesal setelahnya. Khiyar syarat merupakan dispensasi menentukan pilihan terbaik antara melanjutkan atau mengurungkan transaksi yang berlaku atas dasar kesepakatan terhadap syarat berupa batasan waktu tertentu. Khiyar ini diterapkan sebagian pedagang di pasar ciputat dan sering terjadi ketika pembeli membelikan barang untuk orang lain yang seringkali tidak sesuai, maka barang tersebut dapat dikembalikan sesuai kesepakatan. Waktu batasan khiyar ini biasanya 1-3 hari sesuai dengan yang disyari’atkan islam. Jika pembeli tidak melakukan pembatalan akad sampai pada hari yang ditentukan maka jual beli dianggap sah. Khiyar aib merupakan hak membatalkan atau melangsungkan jual beli bagi kedua belah pihak yang berakad apabila terdapat suatu cacat pada objek. Khiyar ini menjadi khiyar mayoritas yang diterapkan di pasar ciputat. Kebanyakan pedagang menerapkannya ketika pembeli merasa dirugikan dalam membeli barang yang didapati cacat atau rusak pada barang. Namun sebagian pedagang ada yang tidak menerapkannya karena barang sudah diteliti sebelum dibeli. Maka barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dibatalkan lagi. 63 Tabel 4.2. Penerapan Khiyar No. Jenis Khiyar Jumlah Penerapan 1. Khiyar majlis 20 2. Khiyar syarat 65 3. Khiyar aib 80

C. Problematika Yang Terjadi Seputar Khiyar

Setelah menelusuri kegiatan jual beli para pedagang pasar ciputat, sebenarnya mereka telah menerapkan beberapa ketentuan-ketentuan khiyar dalam islam. Namun sayangnya, istilah praktek khiyar menurut islam tidak diaplikasikan secara menyeluruh. Padahal sejatinya, setiap pedagang perlu mengetahui konsep khiyar yang harus diikuti dengan pengetahuan macam- macam khiyar menurut islam karena hal tersebut konsep dasar dalam jual beli. Istilah nama khiyar sendiri dalam dunia pasar belum begitu kental di telinga masyarakat. Bahkan hampir tidak dikenal oleh kalangan penjual dan pembeli. Maka tidak heran jika sering terjadi konflik jual beli. Akhirnya, pembeli yang ingin mengurungkan pembeliannya karena suatu hal menjadi tidak terlaksana karena pedagang yang awam tentang akad khiyar. 64 Ini menjadi fatal karena bisa memicu perselisihan jika si pembeli bertekad untuk menuntut pengembalian barangnya. Adapun kebiasaan lainnya yang menjadi pemandangan sehari-hari dan sering dilakukan. Dimana seringkali penjual mencantumkan pernyataan di kuitansi jual beli bahwa “Barang yang sudah dibeli tidak boleh dikembalikan”. Dengan pernyataan seperti ini, maka pihak penjual menolak atau tidak menerima adanya khiyar. Hal ini banyak dilakukan oleh para penjual di toko-toko. Dengan melakukan hal ini maka penjual menutup pintu khiyar bagi pembeli. Padahal khiyar itu disyariatkan atau dibolehkan dalam islam karena bisa jadi ada syarat yang tidak terpenuhi atau cacat yang tidak diketahui oleh pembeli sehingga ada pihak yang tidak ridha atau merasa dirugikan. Selain diatas, ada juga permasalahan khiyar lainnya seperti pembeli meminta tambahan harga atau jumlah barang ketika akad transaksi ijab kabul sudah dilakukan kedua belah pihak sebelumnya. Hal ini memang sering terjadi di pasar-pasar. Biasanya pembeli dengan seenaknya meminta potongan harga atau penambahan jumlah barang, padahal barangnya tidak ada masalah cacat yang disebabkan penjual, apalagi ditambah dengan ancaman kalau tidak dikabulkan permintaannya, dia akan membatalkan jual beli. Hal ini mengotori akad transaksi yang seharusnya dilakukan dengan saling ridho dan taat terhadap perjanjian yang berlaku.