Rukun dan Syarat Jual Beli

23 b. Berjumlah lebih dari dua orang Syarat ma’qud ‘alaih harga atau nilai tukar pengganti barang dan barang yang dibeli a. Barang yang dijual diketahui dengan jelas. b. Barang yang dijual merupakan benda yang bernilai atau bermanfaat. c. Barang yang dijual merupakan hak milik penjual d. Barang yang dijual dapat diserah terimakan. Syarat Sighat lafadz ijab dan qabul a. Kecakapan; kedua belah pihak haruslah orang yang cakap dalam melakukan transaksi. b. Adanya kesesuaian antara ijab dan Kabul. c. Dilakukan dalam satu tempat 24 24 Abdur Rahman Ghazali dkk, Fiqih Muamalat Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet.pertama, 2010, h.70 24

D. Berselisih Dalam Jual Beli

Penjual dan pembeli dalam jual beli hendaknya berlaku jujur, berterus terang, dan mengatakan yang sebenarnya, jangan berdusta, dan bersumpah dusta, sebab sumpah dan dusta itu menghilangkan keberkahan jual beli. Rasulullah saw bersabda: ِة َكَ َرْلِ لةَقِحْمُ ِةَعْلِسلِ لةَقِفَنُم ُفِلَْْا ملس و ىراخبا هاور “Bersumpah dapat mempercepat lakunya dagangan, tetapi dapat menghilangkan berkah” HR. Bukhari dan Muslim 25 Para pedagang yang jujur, benar, dan sesuai dengan ajaran islam dalam berdagangnya, mereka dikumpulkan dengan para nabi, sahabat, dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat, sebagaimana sabda Rasulullah saw: مكاْاو ىذمَلا هاور .ِءاَدَهش اَو َ ِْْقْيِد ِص اَو َْيِبنا َعَم ُ ِْْم َ أا ُقوُدص ا ُرِجاتا “Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dikumpulkan bersama Nabi, para sahabat dan orang- orang mati syahid” HR.Tirmidzi. Bila antara penjual dan pembeli berselisih pendapat dalam suatu benda yang diperjualbelikan, maka yang dibenarkan adalah kata-kata yang punya 25 Abu Abdullah, al- Jâmi’ al-Shaḫîḫ al-Qâhirah: Dâr al-Sya’bî,1987, Juz.III, h.78 25 barang bila antara keduanya tidak ada saksi dan bukti lainnya. Sabda Rasulullah Saw: اَذِإ َفَلَتْخا ِناَعِيَ ْ با َسْيَلَو َمُهَنْيَب ا لةَنِيَب َوُهَف اَم ُلوُقَي بَر ِةَع ْلِسا ، ْو َ أ ن َََراَتَتَي دواد وبأ هاور “Bila penjual dan pembeli berselisih dan antara keduanya taka da saksi, maka yang dibenarkan adalah yang punya barang atau dibatalkan .”HR. Abu Dawud 26

E. Konsep Khiyar Dalam Islam

1. Dasar Hukum Khiyar

Hak khiyar atau memilih dalam jual beli, menurut islam dibolehkan. Apakah akan meneruskan jual beli atau membatalkannya, tergantung keadaan kondisi barang yang diperjualbelikan. Landasan hokum khiyar dalam Al- Qur’an memang tidak dijelaskan secara rinci. Al-Qur’an hanya menyebutkan secara garis besar bahwa dalam penelolaan harta tidak boleh dengan cara bathil sebagaimana disebutkan dalam Al- Qur’an : مضاَرَت ْنَع اةَراَ ِِ َنوُكَت ْن َ أ َِإ ِلِطاَ ْ باِب ْمُكَنْيَب ْمُك َلاَوْ َأ اوُلُكْأَت ََ اوُنَمآ َنيَِا اَهيَأ اَي ْمُكْنِم :ءاسنلا 26 Abu Daud, Sunan Abû Dâud Beirût: Dâr al-Fikr, juz 3, h. 285.