Radikal Bebas dan Antioksidan

Gambar 4. Struktur Kimia DPPH Molyneux, 2004 Inhibiton Concentration IC 50 merupakan nilai yang menunjukkan kemampuan penghambatan proses oksidasi sebesar 50 suatu konsentrasi sampel ppm. Senyawa murni yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi akan memiliki IC 50 yang rendah. Aktivitas antioksidan yang sangat kuat memiliki nilai IC 50 kurang dari 50 µgmL begitu juga dengan nilai IC 50 vitamin C sebagai kontrol positif Pratiwi et al., 2013. Antioksidan dikatakan kuat jika IC 50 50 ppm, aktif jika IC 50 50-100 ppm, sedang jika IC 50 101-250 ppm, lemah jika 250-500 ppm dan tidak aktif jika IC 50 500 ppm Jun et al., 2003. Gambar 5. Mekanisme reaksi metode DPPH Molyneux, 2004

2.6 Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi merupakan metode pemisahan yang umum dilakukan untuk suatu campuran senyawa alam secara fisik yaitu dengan mendistribusikan komponen yang dipisahkan diantara dua fase, yaitu fase gerak dan fase diam. Tranfer massa antara kedua fase tersebut terjadi ketika komponen dalam campuran terserap pada permukaan partikel atau terbagi kedalam sejumlah cairan yang melewatinya Khopkar, 2003. Salah satu jenis kromatografi cair-padat adalah kromatografi lapis tipis KLT. Prinsip kerja dari KLT adalah perbedaan tingkat kelarutan suatu senyawa diantara dua fase. Metode ini sering digunakan karena sederhana, cepat dalam memisahkan dan sensitif. Metode KLT melibatkan dua sifat fase yaitu fase diam dan fase gerak dengan komposisi berbagi pelarut dimana dapat memisahkan senyawa berdasarkan perbedaan kepolaran. Fase diam yang digunakan adalah senyawa yang dapat menahan pergerakan sampel yang dibawa oleh fase gerak karena memiliki kepolaran yang sesuai dengan komponen yang dipisahkan. Fase diam yang digunakan adalah silika gel GF 254 . Permukaan silika gel terdiri atas gugus Si-O-Si dan gugus silanol Si-OH. Gugus silanol bersifat sedikit asam dan polar sehingga gugus ini mampu membentuk ikatan hidrogen dengan solut-solut yang sedikit polar sampai polar Rohman dan Gandjar, 2008. Pemisahan yang optimal dapat terjadi apabila fase gerak yang digunakan adalah campuran dua pelarut organik karena daya elusi campuran kedua pelarut dapat mudah diatur Rohman, 2009. Kombinasi yang tepat antara pelarut, absorben, dan eluen penting dalam efisiensi eluasi. Teknik kromatografi lapis tipis sangat bermanfaat untuk menganalisis obat, senyawa-senyawa organik dan bahan lainnya Harmita, 2006. Menurut Khopkar 2003, sampel diteteskan pada salah satu bagian tepi pelat kromatografi sebanyak 0,01-10 µl. Pemisahan dengan KLT dapat menentukan plasticiser, tinta, antioksidan, dan formulasi zat pewarna.

2.7 Spektrofotometer UV-Vis

Metode ini didasarkan pada perubahan warna radikal bebas. Absorbansi yang diukur pada metode ini adalah absorbansi larutan DPPH sisa yang tidak beraksi dengan senyawa antioksidan. Spektrofotometer UV-Vis akan mengukur besarnya energi yang diabsorbansi atau diteruskan oleh suatu zat. Larutan yang mengandung zat yang dapat menyerap cahaya monokromatik akan mengakibatkan terjadinya pemantulan, penyerapan atau penerusan dari cahaya tersebut Harmita, 2006. Panjang gelombang yang digunakan untuk uji antioksidan adalah panjang gelombang maksimum absorbansi. Variasi ukuran λ max yang digunakan adalah 515 nm, 516 nm, 517 nm, 518 nm, dan 520 nm Molyneux, 2004. Penelitian Azizah 2013, menggunakan λ max sebesar 517 nm untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak kapang mangrove Avicennia sp. dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penelitian Saputri 2013, juga menggunakan λ max sebesar 517 nm untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak kapang mangrove Rhizophora sp. dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis.

2.8 GC-MS

Kromatografi spektroskopi massa merupakan teknik analisis yang menggabungkan dua metode analisa yaitu kromatografi gas dan spektroskopi massa. Kromatografi gas yaitu untuk menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif dan kedua spektrofotometri massa untuk menganalisis molekul struktur senyawa analitik. Prinsip kerja dari GC yaitu pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen penyusunnya. GC biasa