Rumusan Masalah Hipotesis PENDAHULUAN

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kina

Cinchona calisaya Wedd. Tanaman kina merupakan tanaman obat berupa pohon yang berasal dari Amerika Selatan di sepanjang pegunungan Andes. Tanaman kina masuk ke Indonesia tahun 1852 berasal dari Bolivia Sultoni, 1995. Tinggi pohon antara 4- 15 m, berbulu halus atau lokos. Daun elip sampai lanset, bagian pangkal dan ujung daun lancip, tangkai daun tidak berbulu, panjang tangkai 3-6 mm. Mahkota bunga berwarna kuning agak putih, bentuk melengkung panjang 8-12 mm. Buah lanset sampai bulat telur dengan ukuran panjang 8-12 mm dan lebar 3-4 mm Tao dan Taylor, 2011. Menurut Tjitrosoepomo 2002, klasifikasi tanaman kina adalah sebagai berikut Kelas : Dicotyledoneae; Suku : Rubiaceae; Genus : Cinchona; Spesies : Cinchona calisaya Wedd. Tanaman kina tumbuh baik dengan curah hujan tahunan ideal yaitu 2.000- 3.000 mmtahun dan merata sepanjang tahun, penyinaran matahari yang tidak terlalu terik, temperatur antara 13,5-21°C, kelembaban relatif 68-97 Tao dan Taylor, 2011. Pengembangan usaha tanaman kina terus berkurang, sehingga kebun yang ada kurang terpelihara dan tidak ada program replanting yang baik. Kondisi tanaman kina koleksi kebun percobaan Gambung rusak berat, minimnya pemeliharaan, dan banyaknya tanaman mati. Pengelolaan diprioritaskan kepada rehabilitasi aksesi tanaman yang hilang Komisi Nasional Sumber Daya Genetik, 2008. Gambar 1. Morfologi Bunga, Daun dan Batang Cinchona calisaya Wedd. Dokumentasi pribadi, 2013.

2.1.1 Senyawa Bioaktif pada Tanaman Kina Cinchona calisaya Wedd.

Tanaman kina merupakan bahan baku farmasi yang sangat bernilai ekonomis dan dikenal lama sebagai obat antimalaria. Khasiat tanaman kina sebagai antimalaria berasal dari senyawa bioaktif berupa alkaloid kinin C 20 H 24 N 2 O 2 , kinidin isomer dari kinin, sinkona C 19 H 22 N 2 O dan sinkonidin isomer dari sinkona. Beberapa bagian dari tanaman kina akar, batang, daun dan kulit mengandung senyawa alkaloid kuinin dalam jumlah yang berbeda Simanjuntak et al., 2002. Alkaloid yang sangat penting dari tanaman kina yaitu kinin C 20 H 24 N 2 O 2 untuk penyakit malaria dan kinidin isomer dari kinin untuk penyakit jantung Sultoni, 1995. Umumnya di dalam ekstrak C. ledgeriana Moens dan C. pubescens VAHL terdapat 12-18 alkaloid Winarno, 2006. Ekstrak kulit kayu Cinchona officinalis memiliki komponen fenolik yang berperan sebagai antioksidan Ravishankara, 2003. Ekstrak daun Cinchona ledgeriana memiliki aktivitas antioksidan dan kadar fenol yang tinggi Al-Mustafa dan Al-Thunibat, 2008.