Uji DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil

2.7 Spektrofotometer UV-Vis

Metode ini didasarkan pada perubahan warna radikal bebas. Absorbansi yang diukur pada metode ini adalah absorbansi larutan DPPH sisa yang tidak beraksi dengan senyawa antioksidan. Spektrofotometer UV-Vis akan mengukur besarnya energi yang diabsorbansi atau diteruskan oleh suatu zat. Larutan yang mengandung zat yang dapat menyerap cahaya monokromatik akan mengakibatkan terjadinya pemantulan, penyerapan atau penerusan dari cahaya tersebut Harmita, 2006. Panjang gelombang yang digunakan untuk uji antioksidan adalah panjang gelombang maksimum absorbansi. Variasi ukuran λ max yang digunakan adalah 515 nm, 516 nm, 517 nm, 518 nm, dan 520 nm Molyneux, 2004. Penelitian Azizah 2013, menggunakan λ max sebesar 517 nm untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak kapang mangrove Avicennia sp. dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penelitian Saputri 2013, juga menggunakan λ max sebesar 517 nm untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak kapang mangrove Rhizophora sp. dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis.

2.8 GC-MS

Kromatografi spektroskopi massa merupakan teknik analisis yang menggabungkan dua metode analisa yaitu kromatografi gas dan spektroskopi massa. Kromatografi gas yaitu untuk menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif dan kedua spektrofotometri massa untuk menganalisis molekul struktur senyawa analitik. Prinsip kerja dari GC yaitu pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen penyusunnya. GC biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada campuran gas dan juga menentukan konsentrasi suatu senyawa dalam fase gas. Penggunaan GC dapat dipadukan dengan MS sehingga menghasilkan data yang lebih akurat dalam mengidentifikasi senyawa yang dilengkapi standar molekulnya Pavia et al, 2006. Pemisahan komponen dalam GCMS terjadi di dalam kolom kapiler GC dengan melibatkan dua fase, yaitu fase gerak dan fase diam. Fase gerak merupakan gas pembawa dan fase diam adalah zat yang ada di dalam kolom. Proses pemisahan dapat terjadi karena terdapat perbedaan kecepatan alir dari tiap molekul di dalam kolom. Komponen yang telah dipisahkan masuk kedalam ruang MS sebagai detektor secara intrumentasi Hermanto, 2008.